Telegram vs DeFi: Duel Toncoin dan Solana!
icon search
icon search

Top Performers

Telegram vs DeFi: Duel Toncoin dan Solana!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Telegram vs DeFi: Duel Toncoin dan Solana!

Telegram vs DeFi Duel Toncoin dan Solana!

Daftar Isi

Kenapa Banyak Trader Bandingkan TON dan SOL?

Kamu pasti sering lihat perdebatan panas di grup crypto tentang Toncoin (TON) versus Solana (SOL). Dua proyek dengan DNA yang berbeda ini tiba-tiba jadi sorotan utama trader di 2025. Solana memang sudah lama mendominasi panggung DeFi dengan teknologi blockchain supercepat dan ekosistem yang matang. Di sisi lain, Toncoin mulai mencuri perhatian dengan pendekatan unik—mengintegrasikan cryptocurrency langsung ke dalam aplikasi chat terpopuler dunia, Telegram.

Yang bikin situasi makin menarik, di tengah altseason 2025 ini, banyak investor mengalami dilema klasik: pilih TON yang terlihat “murah dan berpotensi massal” atau tetap setia pada SOL yang “terbukti kuat secara teknikal? Tidak sedikit yang terjebak FOMO dan membuat keputusan impulsif tanpa memahami fundamental kedua proyek.

Faktanya, perbandingan ini bukan sekadar soal angka harga token. Kamu sedang melihat duel antara dua filosofi berbeda dalam membangun masa depan blockchain: adopsi massal through social media versus infrastruktur Web3 yang solid. Sebelum kamu tentukan pilihan, yuk kita telusuri perbandingan lengkap antara dua altcoin panas ini dari berbagai sisi penting.

 

Visi & Akar Proyek: Komunitas Telegram vs Komputasi DeFi

Toncoin dan Solana hadir dari semangat yang berbeda. TON lahir dari kebutuhan adopsi massal lewat chat app, sementara SOL dibangun demi skalabilitas teknikal dalam ekosistem DeFi. Memahami latar belakang ini penting karena akan menentukan arah pengembangan jangka panjang masing-masing proyek.

TON memiliki sejarah unik—awalnya dikembangkan langsung oleh tim Telegram sebagai Telegram Open Network. Meskipun Pavel Durov dan timnya akhirnya harus mundur karena tekanan regulasi SEC, proyek ini tidak mati. Komunitas open-source mengambil alih pengembangan dan berhasil meluncurkan The Open Network dengan visi yang sama: membuat cryptocurrency bisa diakses oleh miliaran pengguna Telegram tanpa hambatan teknis.

Solana mengambil pendekatan yang berbeda total. Didirikan oleh Solana Labs dengan misi membangun blockchain tercepat di dunia untuk smart contract dan aplikasi terdesentralisasi. Tim yang dipimpin Anatoly Yakovenko fokus pada inovasi teknis seperti Proof of History, yang memungkinkan throughput hingga 65,000 transaksi per detik. Mereka menargetkan developer, institusi keuangan, dan protokol DeFi yang butuh performa tinggi.

Perbedaan pendekatan ini jelas terlihat dari strategi pasar mereka. TON fokus pada retail onboarding—membuat orang awam bisa mulai menggunakan crypto tanpa harus belajar kompleksitas wallet dan seed phrase. Sementara SOL membangun infrastruktur Web3 yang kuat untuk mendukung aplikasi finansial kompleks, NFT marketplace, dan protokol DeFi canggih.

Visi berbeda ini nantinya akan berpengaruh besar terhadap ekosistem yang mereka bangun. Lalu, bagaimana realisasi di lapangan?

 

Ekosistem Nyata: Siapa Punya Daya Guna Lebih Tinggi?

Setelah tahu tujuan awal proyek, saatnya kamu lihat apa aja yang benar-benar udah dibangun TON dan SOL. Data ekosistem 2025 menunjukkan perbedaan signifikan dalam hal kedewasaan dan utilitas praktis.

Solana telah membangun ekosistem DeFi yang sangat komprehensif. Jupiter sebagai DEX aggregator terbaik memproses volume perdagangan harian miliaran dollar. MarginFi dan Kamino menyediakan layanan lending dan liquid staking yang canggih. Tensor mendominasi trading NFT dengan volume yang konsisten tinggi. Pyth Network menjadi oracle terpercaya untuk data harga real-time lintas blockchain. Bahkan proyek Web3 lifestyle seperti Stepn dan infrastruktur IoT seperti Helium memilih Solana sebagai home base mereka.

Yang lebih mengesankan, Total Value Locked (TVL) Solana mencapai lebih dari $10 miliar, menjadikannya blockchain ketiga terbesar setelah Ethereum dan Tron. Volume transaksi harian mencapai ratusan juta, dengan ratusan ribu wallet aktif setiap hari. Ini bukan angka kosong—tapi refleksi dari ribuan pengguna yang benar-benar menggunakan aplikasi DeFi Solana untuk trading, farming, dan berbagai aktivitas finansial.

Toncoin mengambil pendekatan berbeda dengan fokus pada integrasi Telegram. Wallet native di aplikasi Telegram memungkinkan 900+ juta pengguna untuk mengirim, menerima, dan menyimpan TON tanpa aplikasi tambahan. Fitur mini app memungkinkan developer membuat game dan aplikasi sederhana yang bisa diakses langsung dari chat. STON.fi sebagai DEX utama mulai menunjukkan traksi, meskipun volume masih jauh di bawah kompetitor Solana. TON juga punya bot transfer yang memudahkan transaksi P2P di grup Telegram.

Namun, secara angka, TON masih tertinggal jauh. TVL sekitar $650 juta dan volume transaksi harian yang masih dalam puluhan juta dollar. Jumlah aplikasi dan protokol yang beroperasi juga masih terbatas dibanding ekosistem Solana yang sudah mature.

Kalau kamu trader aktif atau pengguna DeFi, SOL bisa lebih cocok. Tapi TON nggak bisa dianggap remeh, terutama karena faktor berikutnya: pengaruh massal Telegram.

 

Adopsi & Pengguna: Siapa Lebih Dikenal di Mata Orang Awam?

Blockchain hebat bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal siapa yang benar-benar menggunakannya. Di sinilah duel antara Solana dan Toncoin jadi makin menarik, karena mereka punya kekuatan di segmen pengguna yang berbeda.

TON memiliki keunggulan distribusi yang luar biasa—sudah tertanam di Telegram dengan lebih dari 900 juta pengguna aktif. Bayangkan, dalam satu aplikasi chat, kamu bisa kirim pesan, share file, dan transfer cryptocurrency tanpa perlu keluar dari aplikasi. Fitur wallet terintegrasi memungkinkan pengguna awam mulai menggunakan crypto tanpa harus download aplikasi tambahan, bikin seed phrase, atau memahami konsep private key yang rumit.

Pengalaman user TON dirancang untuk massa. Mau kirim 10 TON ke teman? Tinggal ketik command di chat. Mau beli NFT? Bisa langsung dari mini app. Bahkan untuk withdraw ke exchange, prosesnya semudah mengirim foto. Ini revolutionary untuk adoption curve cryptocurrency secara global, terutama di negara-negara developing di mana Telegram sangat populer.

Solana mengambil pendekatan yang berbeda—lebih developer dan trader oriented. Meskipun secara teknis lebih canggih, SOL membutuhkan onboarding tambahan. Pengguna harus install wallet seperti Phantom, Solflare, atau Backpack, kemudian belajar konsep DeFi yang tidak sederhana. Tapi komunitas ini sangat engaged—mereka aktif trading, farming yield, minting NFT, dan berpartisipasi dalam governance protokol.

Yang menarik, data menunjukkan bahwa pengguna Solana memiliki transaction value rata-rata yang lebih tinggi. Mereka mungkin tidak sebanyak pengguna potensial TON, tapi mereka lebih sophisticated dan berkontribusi lebih besar terhadap volume ekonomi blockchain.

Insight penting: TON lebih “mass adoption ready” dengan barrier entry yang rendah, sementara SOL lebih “developer & trader ready” dengan utilitas finansial yang kompleks. Keduanya valid tergantung target market yang ingin kamu sasar.

Kalau kamu baru di kripto, TON bisa jadi lebih mudah dimengerti. Tapi apakah kemudahan berarti peluang profit lebih besar?

 

Harga, Supply, dan Potensi Cuan: Mana Lebih Menarik Masuk Sekarang?

Banyak trader baru menentukan pilihan hanya dari harga token. Tapi kamu tahu nggak, supply dan kapitalisasi juga sangat penting? Mari kita bedah secara detail berdasarkan data terkini 2025.

Saat ini SOL diperdagangkan di sekitar $181 dengan total supply beredar sekitar 538 juta token. Market capitalization mencapai lebih dari $97 miliar, menjadikannya salah satu cryptocurrency terbesar di dunia. Dari all-time high sekitar $260, SOL mengalami koreksi sekitar 30%—masih dalam range yang wajar untuk altcoin berkualitas tinggi.

Di sisi lain, TON diperdagangkan sekitar $3.23 dengan supply yang jauh lebih besar—sekitar 2.4 miliar token beredar. Market cap TON berada di angka $7.8 miliar, masih jauh di bawah Solana. Yang menarik, TON telah turun sekitar 60% dari all-time high-nya, memberikan kesan bahwa token ini masih “diskon” dibanding puncak sebelumnya.

Tapi hati-hati dengan psychology “murah vs mahal”. Harga absolut token tidak menentukan potensi profit. Yang penting adalah persentase kenaikan dari titik entry kamu. TON dengan harga $3.23 butuh naik ke $6.46 untuk memberikan return 100%, sementara SOL perlu naik ke $362 untuk return yang sama. Secara teknis, keduanya equally challenging tergantung market cap dan adoption rate.

Dari sisi supply economics, SOL memiliki mekanisme burning dan staking yang lebih established. Sekitar 65% supply SOL di-stake, mengurangi selling pressure dan menciptakan yield untuk holder. TON masih dalam tahap early development untuk mekanisme tokenomics yang sophisticated.

Faktor penting lainnya adalah market depth dan liquidity. SOL diperdagangkan dengan volume harian $6+ miliar di berbagai exchange besar, memberikan liquidity yang excellent untuk entry dan exit. TON volume harian sekitar $236 juta—lumayan untuk ukuran proyek baru, tapi masih limited untuk whale yang mau trading dalam jumlah besar.

Kalau kamu cari momentum cuan jangka pendek, TON punya daya tarik dengan discount dari ATH dan potensi catalyst dari integrasi Telegram. Tapi kalau mau kekuatan fundamental, SOL tetap solid dengan track record yang proven.

 

Aktivitas Whale, Volume, dan Pergerakan Pasar

Selain retail, gerak para whale dan data volume pasar bisa kasih kamu gambaran besar soal minat institusional. Data on-chain dan pergerakan wallet besar sering jadi leading indicator untuk trend selanjutnya.

Recent movement menunjukkan aktivitas menarik di kedua ekosistem. TON baru saja mengalami transfer besar-besaran 99 juta token dari Ecosystem Reserve wallet, menciptakan spekulasi akan ada announcement atau development besar. Transfer sebesar ini biasanya tidak sembarangan—bisa jadi preparation untuk partnership besar, listing exchange baru, atau program ecosystem grant yang massive.

Solana memiliki pola whale activity yang lebih stabil dan predictable. Institutional inflow rutin terjadi, terutama dari fund yang focus pada DeFi dan Web3 infrastructure. Data menunjukkan beberapa wallet besar secara konsisten menambah posisi SOL, terutama ketika ada dip 10-15%. Ini mengindikasikan confidence jangka panjang dari smart money.

Volume difference sangat signifikan—SOL trading volume 24 jam sekitar $6 miliar, sementara TON hanya $236 juta. Gap ini bukan cuma soal size, tapi juga liquidity dan institutional participation. Volume besar SOL memungkinkan whale untuk masuk-keluar tanpa slippage significant, sementara TON masih rentan terhadap manipulation dari wallet besar.

Menariknya, TON menunjukkan growth rate volume yang impressive. Dibanding 6 bulan lalu, volume trading TON naik lebih dari 400%, mengindikasikan growing interest dari trader. Solana volume lebih stable tapi consistent, showing maturity dalam price discovery.

Pattern lain yang notable adalah correlation dengan Bitcoin dan Ethereum. SOL menunjukkan correlation yang lebih tinggi dengan major crypto, mengikuti overall market sentiment. TON kadang bergerak independent, terutama ketika ada news atau development related dengan Telegram. Ini bisa advantage untuk diversification, tapi juga risk jika kamu expect TON follow general altcoin rally.

Kalau kamu ingin ikut arus besar, data volume bisa jadi penentu. SOL clearly winner untuk institutional play, tapi TON showing promising growth trajectory. Tapi jangan lupakan satu hal penting: siapa komunitasnya?

 

Komunitas & Narasi: DeFi OG vs Telegram FOMO

Komunitas itu jantung sebuah proyek kripto. Tanpa dukungan loyal, teknologi secanggih apa pun sulit bertahan dalam jangka panjang. Perbedaan karakter komunitas TON dan SOL sangat mencolok dan mencerminkan DNA masing-masing proyek.

Solana memiliki komunitas builder dan trader yang sangat engaged. Mereka aktif di Discord, X (Twitter), dan forum-forum teknis. Yang mengesankan, komunitas SOL banyak yang memiliki background development dan finance, sehingga diskusi tidak hanya soal price movement tapi juga technical analysis, protocol development, dan ecosystem growth. Mereka sering bikin tools open-source, tutorial mendalam, dan research analysis yang berkualitas tinggi.

Komunitas SOL juga loyal through the bear market. Ketika Solana mengalami network outage berulang kali di 2022-2023, instead of abandoning, komunitas justru doubling down dengan membantu debugging dan testing. Solana Summer” menjadi meme yang powerful, menunjukkan resilience dan optimism jangka panjang.

TON mengambil approach yang berbeda dengan leveraging massive Telegram userbase. Komunitas TON sangat besar secara numerik—potentially ratusan juta orang yang familiar dengan token karena integrasi di chat app. Karakternya lebih viral dan FOMO-driven, perfect untuk mass adoption tapi sometimes lacking technical depth.

Yang unik dari TON community adalah global diversification. Karena Telegram popular di Rusia, Asia, dan emerging markets, TON community tidak US/Europe-centric seperti kebanyakan crypto project. Ini bisa advantage untuk worldwide adoption, tapi juga challenge untuk regulatory compliance di beberapa jurisdictions.

Narasi media juga berbeda significant. TON sering disebut sebagai “WeChat versi crypto”—platform all-in-one yang integrate messaging, payment, dan mini apps. SOL positioning sebagai “Ethereum killer” dengan focus pada technical superiority dan performance. Kedua narasi ini appealing untuk different investor segments.

Social media presence menunjukkan pola menarik. SOL tweets dan posts lebih technical, sering discuss about DeFi yield, NFT launches, dan development updates. TON content lebih casual dan user-friendly, focus pada ease of use dan integration features.

Pilihan kamu bisa bergantung pada tipe komunitas yang kamu nyaman ikuti. Mau yang cepat viral atau yang tahan lama?

 

Kesimpulan: Duel Gaya Berbeda, Target Berbeda

Solana dan Toncoin bukan cuma dua token beda harga, tapi dua strategi pasar yang kontras dan complementary dalam membangun masa depan cryptocurrency. Setelah menganalisis berbagai aspek, jelas bahwa keduanya memiliki value proposition yang unique dan valid.

TON menarget pengguna awam dengan pengalaman seamless Telegram, membuka pintu adopsi massal cryptocurrency untuk pertama kalinya. Dengan 900+ juta potential users dan barrier entry yang minimal, TON positioned untuk menciptakan network effect yang massive. Kelemahan utamanya masih pada ecosystem maturity dan institutional adoption yang limited.

SOL fokus pada performa, developer experience, dan adopsi DeFi nyata. Dengan ecosystem yang sudah proven, TVL miliaran dollar, dan community developer yang solid, Solana established sebagai infrastructure layer untuk aplikasi Web3 canggih. Risk utamanya adalah kompleksitas yang might limit mass adoption.

Interestingly, kamu bisa kombinasikan keduanya dalam strategi portofolio altseason 2025. TON untuk exposure ke mass adoption narrative dan potential explosive growth dari Telegram integration. SOL untuk stability dan participation dalam mature DeFi ecosystem. Diversification ini memberikan exposure ke dua thesis yang berbeda: retail onboarding dan institutional infrastructure.

Yang penting, understand bahwa investment decision tidak hanya tentang “mana yang lebih profitable” tapi juga “mana yang align dengan investment thesis dan risk tolerance kamu”. TON cocok untuk speculative play dengan high risk high reward, sementara SOL lebih suitable untuk long-term holding dengan steady growth expectation.

Di tengah altseason yang penuh potensi, kamu bukan cuma perlu pilih token—tapi juga paham konteks dan tujuannya. TON dan SOL sama-sama menarik, tergantung kamu ada di sisi mana dari spectrum risk-reward dan time horizon investment.

 

Itulah informasi menarik tentang solana vs toncoin yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apakah Toncoin cocok untuk pemula? 

Ya, TON sangat cocok untuk pemula karena integrasi langsung dengan Telegram membuatnya mudah digunakan bahkan tanpa dompet kripto khusus. Kamu bisa mulai menggunakan TON hanya dengan mengaktifkan wallet di aplikasi Telegram yang sudah ada, tanpa perlu download aplikasi tambahan atau memorize seed phrase yang rumit.

2. Apa keunggulan Solana dibanding Toncoin? 

Solana memiliki ekosistem DeFi dan NFT yang jauh lebih matang, dengan Total Value Locked (TVL) lebih dari $10 miliar dibanding TON yang sekitar $650 juta. Volume perdagangan harian SOL juga 25x lebih besar, memberikan liquidity yang lebih baik untuk trading. Selain itu, Solana punya track record yang proven dalam menangani aplikasi finansial kompleks.

3. Apakah TON lebih murah dari SOL karena lebih undervalued? 

Tidak selalu. TON memiliki supply beredar 2.4 miliar token dibanding SOL yang hanya 538 juta. Harga per token yang rendah tidak otomatis berarti undervalued—yang penting adalah market capitalization dan growth potential. Analisis value harus mempertimbangkan total market cap, bukan harga absolut token.

4. Mana yang lebih cocok untuk trading jangka pendek? 

TON bisa lebih menarik untuk spekulan karena volatilitasnya yang tinggi dan potensi catalyst dari development Telegram. Namun, volume yang smaller berarti liquidity terbatas untuk position besar. SOL lebih cocok untuk strategi jangka menengah-panjang dengan liquidity yang excellent dan fundamental yang solid.

5. Apakah Solana dan Toncoin bisa disimpan dalam satu dompet? 

Tidak bisa langsung dalam satu wallet yang sama karena mereka menggunakan blockchain architecture yang berbeda. SOL umumnya disimpan di wallet seperti Phantom, Solflare, atau Backpack. TON punya wallet native di Telegram atau bisa menggunakan dompet khusus seperti Tonkeeper dan TonHub. Beberapa multi-chain wallet mulai support kedua token, tapi pastikan compatibility sebelum transfer.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Altcoin,DeFi

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.78%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
DCT/IDR
Degree Cry
52.000
98.47%
EVER/IDR
Everscale
190
55.74%
VIDYX/IDR
VidyX
3
50%
MEME/IDR
Memecoin
59
43.9%
BAND/IDR
Band Proto
17.496
28.75%
Nama Harga 24H Chg
POLS/IDR
Polkastart
3.253
-16.57%
OKB/IDR
OKB
3.710K
-15.1%
W3F/IDR
Web3Fronti
500.025
-9.25%
VCG/USDT
VCGamers
0
-7.49%
HUMA/IDR
Huma Finan
454
-6.07%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

GPT?5 vs Meta AI: Siapa Raja Chatbot 2025?
22/08/2025
GPT?5 vs Meta AI: Siapa Raja Chatbot 2025?

Chatbot Bukan Cuma Teman Ngobrol Di tahun-tahun awal kemunculannya, chatbot

22/08/2025
Siapa Tyler Winklevoss? Raja Kripto Kembar Ini Heboh!

Kamu mungkin pernah mendengar nama Tyler Winklevoss dari berita lama

Sell on Strength Artinya Apa? Ini Penjelasan Jelasnya

Kamu pasti pernah dengar istilah "Sell on Strength", apalagi kalau