Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengguncang panggung geopolitik. Kali ini, India menjadi sasaran kebijakan agresifnya setelah tetap menjalin hubungan energi dengan Rusia.
Trump resmi menaikkan tarif impor atas barang-barang India sebesar tambahan 25%, sehingga total bea masuk ke AS kini mencapai 50%.
?BREAKING:
???? TRUMP IMPOSES AN ADDITIONAL 25% TARIFF ON INDIA OVER RUSSIAN OIL IMPORTS, BRINGING THE TOTAL TARIFF TO 50% pic.twitter.com/f0B03UZS12
— Crypto Rover (@rovercrc) August 6, 2025
Tarif Impor Naik, Ekonomi India Terancam
Dilansir dari Coinomedia, langkah ini diumumkan Trump sebagai respons terhadap keputusan India yang tetap mengimpor minyak dari Rusia.
Ia menilai hal tersebut sebagai bentuk pembangkangan terhadap sanksi internasional yang dijalankan negara-negara Barat.
Kebijakan ini menjadi sinyal kuat bahwa Trump tetap membawa pendekatan “America First” dalam masa jabatannya saat ini.
Kenaikan tarif sebesar 50% diperkirakan akan berdampak langsung ke sektor ekspor unggulan India, seperti farmasi dan obat generik, tekstil dan pakaian jadi, suku cadang otomotif, dan layanan teknologi informasi.
India selama ini menjadi salah satu mitra dagang utama AS, terutama dalam sektor teknologi dan kesehatan. Kebijakan tarif ini membuka potensi guncangan dalam rantai pasok lintas negara.
Baca juga berita lainnya: Indonesia Buka Wacana Bitcoin Jadi Aset Cadangan Negara
India Tak Bergeming, Tetap Bela Hubungan dengan Rusia
Pemerintah India menyatakan bahwa hubungan dagangnya dengan Rusia merupakan bagian dari strategi stabilitas energi nasional.
Pembelian minyak dari Rusia, menurut otoritas India, dilakukan atas dasar harga yang kompetitif dan kepentingan ekonomi domestik, bukan sebagai bentuk politik luar negeri.
Namun demikian, tekanan dari AS ini bisa mendorong India untuk meninjau ulang posisinya dalam konstelasi geopolitik.
Jika tidak berhati-hati, India bisa kehilangan akses istimewa ke pasar Amerika yang selama ini menjadi motor penggerak pertumbuhan beberapa sektor ekspor pentingnya.
Dampak Global: Rantai Pasok Terancam, Pasar Waspada
Kenaikan tarif sebesar ini bukan hanya berdampak ke India, tetapi juga mengganggu rantai pasok global.
Banyak perusahaan AS yang menggantungkan produksinya pada komponen dari India. Biaya produksi bisa meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada harga konsumen.
Selain itu, ketegangan geopolitik seperti ini menciptakan atmosfer ketidakpastian yang biasa ditanggapi pasar dengan reaksi negatif:
- Investor cenderung menghindari aset berisiko.
- Mata uang emerging markets seperti Rupee bisa tertekan.
- Aset alternatif seperti emas dan Bitcoin (BTC) berpotensi diburu sebagai lindung nilai.
Baca juga berita terbaru: Donald Trump Akui Crypto sebagai Revolusi Fintech Terbesar Abad Ini!
Aliansi Global Semakin Terbelah
Langkah Trump ini menambah bukti bahwa tatanan global sedang mengalami perubahan besar. Negara-negara yang berusaha mengambil posisi netral, seperti India, kini harus bersiap menghadapi tekanan besar dari kutub geopolitik yang saling bersaing.
Jika India mendekat ke aliansi seperti BRICS dan tetap menjaga hubungan dagang dengan Rusia dan China, bukan tidak mungkin AS akan memperluas sanksi atau kebijakan ekonomi balasan lain.
Kesimpulan
Kebijakan Trump ini mempertegas arah geopolitik global yang semakin panas. India berada di persimpangan penting antara menjaga kedaulatan energi dan perdagangan atau menyesuaikan diri dengan tekanan AS demi stabilitas hubungan bilateral.
Dampaknya bukan hanya ke ekspor atau hubungan diplomatik, tapi juga bisa memicu gelombang baru dalam diversifikasi aliansi ekonomi global, termasuk dalam sektor teknologi, keuangan, hingga aset digital seperti crypto.
FAQ
- Kenapa Trump menaikkan tarif impor India jadi 50%?
Trump menilai India telah melanggar semangat sanksi internasional dengan terus membeli minyak dari Rusia. Kenaikan tarif ini adalah bentuk tekanan ekonomi. - Apa dampak tarif ini terhadap ekspor India?
Sektor ekspor utama seperti farmasi, tekstil, dan layanan TI bisa terpukul karena barang India akan menjadi lebih mahal di pasar AS. - Apakah kebijakan ini bisa mempengaruhi harga Bitcoin?
Secara tidak langsung, ya. Ketegangan geopolitik seperti ini bisa mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti Bitcoin, apalagi jika pasar saham atau nilai tukar Rupee terguncang. - Bagaimana respons India terhadap tarif dari Trump?
India tetap mempertahankan posisinya dan menganggap kebijakan energinya sah demi stabilitas domestik. Namun, tekanan ini bisa mendorong India merombak strategi dagangnya. - Apakah konflik ini bisa memicu perubahan aliansi global?
Kemungkinan besar. Jika tekanan AS berlanjut, India bisa mempererat hubungan dengan blok non-Barat seperti BRICS, yang berpotensi mempercepat tren de-dollarization dan ekonomi multipolar.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Donald Trump, #Berita Regulasi Crypto