AE Coin saat ini diperdagangkan di harga sekitar $0.0089 USD atau setara Rp140-an, jauh dari masa kejayaannya yang pernah mencapai $5.86 pada April 2018. Tapi yang mengejutkan, blockchain di balik token ini Aeternity ternyata masih aktif dikembangkan dan bahkan mengusung teknologi yang tidak banyak dibahas media kripto populer.
Buat kamu yang penasaran apakah AE hanya tinggal “nama mati” atau justru hidden gem undervalued di 2025, seperti beberapa coin undervalued lain yang mulai naik daun. Artikel ini akan membahas tuntas dari teknologi, ekosistem, sampai potensi cuan dan risikonya. Dengan perkembangan terbaru seperti peluncuran Hyper Chains di Web Summit 2024, mungkin saatnya kamu mengenal lebih dalam proyek blockchain yang satu ini.
Apa Itu Aeternity Blockchain? Teknologi Lama yang Masih Bertahan
Banyak proyek blockchain bermunculan dan hilang begitu saja, tapi hanya sedikit yang tetap bertahan meski tren sudah berubah berkali-kali. Di sinilah Aeternity muncul sebagai jaringan yang tetap eksis bahkan sejak 2017, membuktikan ketahanan teknologinya di tengah gejolak pasar kripto.
Aeternity adalah blockchain yang dirancang untuk skalabilitas, keamanan, dan desentralisasi, dengan fokus pada efisiensi transaksi dan kontrak pintar. Yang membuatnya unik, Aeternity dirancang untuk memproses smart contract off-chain melalui fitur inovatif bernama state channels. Selain itu, blockchain ini juga memiliki teknologi oracle internal yang memungkinkan penarikan data dunia nyata langsung ke dalam smart contract.
Meski namanya jarang muncul di media besar atau diskusi influencer kripto, kamu bisa bedakan proyek ini lewat pendekatan DYOR alias riset mandiri sebelum beli kripto. Dimana Aeternity sendiri ternyata punya keunikan yang layak dipertimbangkan apalagi buat kamu yang mencari proyek dengan fondasi teknologi solid, bukan sekadar mengikuti hype sesaat. Inilah yang membedakan investor cerdas dengan yang hanya mengikuti tren pasar.
Teknologi Inti: State Channel, Oracle, dan Hyperchains
Supaya tidak tertipu oleh harga yang terlihat murah, kamu perlu memahami fitur-fitur teknologi yang membuat Aeternity berbeda dari blockchain lainnya. Ini bukan blockchain copy-paste, melainkan proyek yang menawarkan solusi konkret untuk masalah-masalah besar dalam ekosistem blockchain.
Seperti pada teknologi smart contract pada umumnya, State Channels adalah teknologi andalan Aeternity yang memungkinkan eksekusi smart contract di luar chain utama. Dengan pendekatan ini, transaksi menjadi lebih cepat, murah, dan privat karena tidak semua aktivitas perlu dicatat di blockchain utama. State channels memungkinkan transaksi privat off-chain sambil tetap menjaga audit trail yang dapat diverifikasi.
Untuk Decentralized Oracle, Aeternity tidak bergantung pada layanan pihak ketiga. Oracle internal ini memungkinkan smart contract mengakses data dunia nyata secara langsung dan terverifikasi. Ini sangat penting untuk aplikasi yang membutuhkan data real-time seperti prediksi cuaca, harga saham, atau hasil pertandingan olahraga.
Yang terbaru dan paling menarik adalah Hyperchains, yang resmi diluncurkan di Web Summit 2024. Hyperchains memungkinkan kamu membuat blockchain PoS yang sepenuhnya dapat dikustomisasi, dengan keamanan dari PoW yang kamu pilih sendiri. Ini adalah solusi blockchain pertama dan satu-satunya yang memungkinkan pengguna menjalankan Layer 1 blockchain yang sepenuhnya independen dengan performa yang dapat dikustomisasi.
Untuk bahasa pemrograman, Aeternity menggunakan Sophia yang mirip dengan Erlang, dirancang khusus untuk efisiensi dalam menangani kontrak kompleks. Kombinasi teknologi-teknologi ini membuat Aeternity tetap relevan di tengah dominasi Ethereum dan Solana, dengan pendekatan yang lebih fokus pada efisiensi dan skalabilitas.
AE Coin: Fungsi, Harga Hari Ini, dan Potensi Cuan
Sekarang kita masuk ke topik yang paling membuat penasaran: AE Coin itu sendiri. Apakah token ini masih memiliki nilai fundamental, atau sekadar menjadi peninggalan masa lalu yang terlupakan?
Fungsi AE Coin dalam ekosistem Aeternity cukup vital dan tidak bisa diabaikan. Pertama, AE digunakan sebagai biaya transaksi dan eksekusi kontrak pintar di jaringan. Kedua, token ini berperan dalam mekanisme staking dan voting untuk governance blockchain melalui sistem delegated proof. Ketiga, AE juga menjadi reward untuk para miner yang menggunakan algoritma proof-of-work yang unik.
Untuk harga saat ini, AE diperdagangkan di $0.008882 USD dengan volume trading harian $108,136. Dalam rupiah, ini setara dengan sekitar Rp140-150 per koin. Harga tertinggi sepanjang masa (ATH) AE adalah $5.86 yang dicapai pada 29 April 2018, yang berarti saat ini AE turun sekitar 99.8% dari puncaknya.
Kapitalisasi pasar AE saat ini sekitar $6 juta dan berada di ranking #1056 di antara semua cryptocurrency (kamu bisa pelajari cara membaca market cap agar tidak terkecoh dengan angka besar atau kecil). Meski terlihat kecil, volume trading harian yang masih ada menunjukkan bahwa AE tetap aktif diperdagangkan di bursa-bursa besar. Ini menjadi sinyal positif bahwa AE bukan token mati, melainkan aset digital undervalued dengan utilitas nyata yang masih berfungsi dalam ekosistemnya.
Yang menarik, dengan harga serendah ini dan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, AE bisa menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari potensi upside yang besar dengan risiko yang sudah terukur.
Aeternity vs Blockchain Lain: Apa yang Membuatnya Beda?
Kamu mungkin bertanya-tanya: mengapa harus memperhatikan Aeternity jika sudah ada Ethereum, BNB Chain, Solana, atau blockchain populer lainnya? Jawabannya terletak pada pendekatan teknologi dan filosofi yang berbeda.
Perbedaan utama Aeternity dengan blockchain mainstream adalah pendekatan hybrid on-chain/off-chain. Sementara Ethereum menjejalkan semua kontrak ke mainnet sehingga sering mengalami kemacetan dan gas fee tinggi, Aeternity memindahkan sebagian besar aktivitas ke state channels. Ini membuat jaringan lebih ringan, cepat, dan efisien secara biaya.
Oracle dan smart contract Aeternity bersifat native, bukan plug-in atau add-on seperti di blockchain lain. Ini memberikan keunggulan dalam hal keamanan dan performa karena tidak ada dependency eksternal yang bisa menjadi single point of failure.
Hyperchains menawarkan keunggulan privasi dan modularitas yang lebih baik dibanding solusi rollup atau parachain. Developer dapat membuat blockchain sendiri yang sepenuhnya independen namun tetap aman, tanpa harus bergantung pada keputusan governance dari blockchain utama.
Aeternity memang bukan pemain yang mengandalkan hype atau marketing besar-besaran, tetapi proyek ini memiliki pendekatan teknis yang solid dan layak dilirik oleh trader cerdas. Terutama buat kamu yang suka mencari proyek undervalued dengan fundamental yang kuat dan sustainable dalam jangka panjang.
Risiko & Tantangan: Kenapa AE Coin Kurang Populer?
Di balik semua potensi teknologi yang menarik, kamu juga perlu memahami mengapa AE tidak seramai proyek-proyek blockchain lainnya. Analisis objektif ini penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Masalah branding dan marketing menjadi tantangan utama Aeternity. Tim lebih fokus pada pengembangan teknologi daripada promosi, sehingga awareness publik rendah. Komunitas yang relatif kecil juga membuat diskusi dan adoption terbatas, berbeda dengan proyek-proyek yang memiliki basis penggemar loyal dan aktif.
Keterbatasan listing di bursa besar juga menjadi hambatan signifikan. AE tidak tersedia di exchange top-tier seperti Binance, Bybit, atau KuCoin, yang membatasi akses investor retail. Sebagian besar trading masih terjadi di bursa menengah seperti Gate.io dan MEXC, yang volume dan likuiditasnya terbatas.
Tokenomics AE juga tidak se-agresif proyek DeFi atau meme coin yang menawarkan yield farming atau burning mechanism. Struktur token yang lebih konservatif memang lebih sustainable, tapi kurang menarik bagi spekulan jangka pendek yang mencari quick gains.
Kurva belajar yang tinggi untuk bahasa pemrograman Sophia juga menjadi barrier bagi developer. Sementara Solidity (Ethereum) sudah familiar, Sophia masih membutuhkan effort ekstra untuk dipelajari, yang menghambat adoption dari sisi developer.
Namun justru celah-celah seperti ini yang sering dimanfaatkan early investor untuk masuk saat proyek sedang undervalued. History menunjukkan bahwa proyek dengan teknologi solid tapi marketing lemah sering memberikan return mengejutkan ketika akhirnya mendapat perhatian pasar.
Cara Mendapatkan AE Coin dengan Aman
Jika kamu mulai tertarik dan ingin mencoba menyimpan AE Coin, pastikan kamu tahu cara yang benar dan aman untuk membelinya. Mengingat keterbatasan listing, pilihan exchange menjadi lebih terbatas dibanding cryptocurrency mainstream.
Pilihan exchange terpercaya untuk membeli AE antara lain Gate.io, MEXC, dan CoinEx. Dari ketiga opsi ini, Gate.io umumnya memiliki likuiditas paling stabil dan volume trading tertinggi untuk pair AE. Pastikan kamu melakukan deposit dan withdrawal test dengan jumlah kecil setelah kamu paham cara memilih exchange kripto yang kredibel terlebih dahulu sebelum trading dalam jumlah besar.
Untuk penyimpanan jangka panjang, sangat disarankan menggunakan wallet eksternal yang mendukung AE native seperti AirGap Wallet. Jangan menyimpan AE dalam jumlah besar di exchange karena risiko hacking atau kebijakan exchange yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Verifikasi alamat wallet dengan sangat hati-hati saat transfer, karena transaksi blockchain tidak bisa dibatalkan. Lakukan test transfer dengan jumlah kecil terlebih dahulu, terutama jika ini pertama kalinya kamu menggunakan wallet AE.
Satu hal yang menarik, AE belum tersedia di Indodax atau exchange lokal Indonesia lainnya. Ini bisa jadi peluang tersendiri jika suatu saat coin ini listing di bursa lokal dan mulai dilirik investor Indonesia. Historical data menunjukkan bahwa listing di exchange besar sering menjadi catalyst untuk price movement yang signifikan.
Kesimpulan: Coin Murah Belum Tentu Mati
Harga AE Coin memang terlihat sangat murah dibanding masa kejayaannya, tapi teknologi dan pengembangan di baliknya masih hidup dan terus berkembang. Aeternity bukan sekadar coin lama yang bertahan dengan mengandalkan nostalgia, melainkan salah satu blockchain dengan pendekatan teknikal yang solid dan inovatif.
Prediksi teknikal menunjukkan potensi kenaikan 14.14% dalam jangka pendek, meski tetap dalam kondisi bearish secara keseluruhan. Yang lebih penting dari prediksi harga jangka pendek adalah fundamental teknologi yang terus berkembang, seperti peluncuran Hyperchains dan peningkatan ekosistem oracle.
Bagi kamu yang merupakan tipe trader atau investor yang lebih suka proyek dengan dasar kuat ketimbang mengikuti hype sesaat, Aeternity patut masuk watchlist 2025. Dengan harga yang sudah sangat murah dan potensi teknologi yang belum sepenuhnya diapresiasi pasar, AE bisa menjadi surprise di bull market mendatang.
Tentu saja, investasi dalam cryptocurrency selalu mengandung risiko tinggi, dan AE tidak terkecuali. Lakukan riset mendalam, pahami teknologinya, dan jangan investasikan uang yang tidak bisa kamu rugikan. Namun untuk portfolio diversifikasi dengan allocation kecil pada undervalued gems, AE layak dipertimbangkan.
Itulah informasi menarik tentang “Aeternity Blockchain” bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apakah AE Coin bisa ditambang?
Ya, AE menggunakan algoritma Cuckoo Cycle untuk mining yang hemat energi dan lebih ramah lingkungan dibanding Bitcoin. Algoritma ini dirancang khusus untuk efisiensi dan dapat ditambang dengan hardware yang lebih terjangkau.
2. Blockchain Aeternity masih aktif tidak di 2025?
Sangat aktif! Aeternity bahkan baru saja merilis fitur Hyperchains pada November 2024 dan terus melakukan pembaruan pada sistem oracle dan state channels. Tim development masih konsisten mengembangkan ekosistem.
3. Apa keunggulan utama Aeternity dibanding Ethereum?
Aeternity memiliki state channels untuk transaksi privat dan cepat, oracle native yang tidak bergantung pihak ketiga, dan biaya transaksi yang jauh lebih murah. Hyperchains juga memberikan fleksibilitas yang tidak dimiliki Ethereum Layer 1.
4. Apakah AE Coin bisa jadi investasi jangka panjang?
Risiko memang tinggi karena volatilitas dan kurangnya awareness pasar, tapi dengan harga yang sangat murah saat ini dan pengembangan teknologi yang aktif, AE layak dipantau sebagai speculative investment dengan potential high reward.
5. Di mana tempat terbaik untuk membeli AE Coin?
Gate.io memiliki likuiditas terbaik untuk AE, diikuti MEXC dan CoinEx. Pastikan menggunakan exchange yang terpercaya dan lakukan research terhadap reputasi platform sebelum trading.
6. Berapa target harga realistis untuk AE di 2025?
Sulit diprediksi dengan akurat, tapi jika teknologi Hyperchains mendapat adoption yang baik dan market crypto bullish, kembali ke level $0.05-$0.10 (sekitar Rp800-1600) dalam 1-2 tahun ke depan masih dalam realm of possibility.
Author: RB