Bayangkan punya “asisten” yang bisa mengamati pasar, bernegosiasi, dan mengeksekusi transaksi DeFi untukmu tanpa harus kamu arahkan setiap menit. Itulah inti dari agentic applications: sistem AI yang diberi tujuan (goal), akses alat (tools), dan otonomi untuk bertindak.
Di ekosistem kripto, agen seperti ini mulai menghubungkan kecerdasan AI dengan kepastian eksekusi on-chain, membuka cara baru dalam trading, treasury, dan layanan keuangan.
Konsep Agentic Applications (AI Autonomous Agents)
Agentic applications adalah aplikasi yang digerakkan oleh agen otonom—entitas perangkat lunak yang:
- Memiliki tujuan yang didefinisikan (misalnya “optimalkan hasil staking dengan risiko X”).
- Memahami konteks melalui observasi data (harga, likuiditas, kedalaman orderbook, kondisi protokol).
- Merencanakan aksi menggunakan penalaran AI (mis. LLM + peraturan domain).
- Mengeksekusi rencana memakai alat (API bursa terdesentralisasi, smart contract, dompet, dan relayer).
- Belajar dari umpan balik (reward, biaya gas, slippage, PnL) untuk perbaikan berulang.
Bedakan agen otonom dengan bot biasa: bot menjalankan aturan tetap; agen mengevaluasi kondisi, dapat menyusun sub-tugas, memilih strategi, dan menyesuaikan tindakan saat lingkungan berubah.
Cara Kerja di Atas Blockchain & DeFi
Agen biasanya terdiri dari beberapa lapisan:
- Persepsi & Data: Mengambil harga, pool likuiditas, funding rate, yield, dan event on-chain.
- Penalaran & Perencanaan: Menggunakan LLM/algoritme perencanaan untuk memecah tujuan menjadi langkah-langkah (contoh: cek biaya, pilih protokol, simulasi, set toleransi slippage).
- Tool Use: Memanggil smart contract (swap, bridge, deposit), orakel harga, atau layanan off-chain seperti risk engine.
- Eksekusi On-Chain: Menandatangani transaksi melalui wallet atau smart account (ERC-4337/AA), bisa memakai paymaster agar gas lebih efisien.
- Monitoring & Loop: Memantau hasil, gagal/berhasil, dan melakukan rebalancing atau hedging jika kondisi berubah.
Di tingkat arsitektur, banyak agen mengadopsi intents: alih-alih menyuruh “swap token A ke B di DEX X”, kamu menyatakan niat “tukar A?B dengan harga terbaik ? biaya Y”, lalu agen memilih rute terbaik.
Manfaat Utama untuk Pengguna & Proyek
- 24/7 otomatis: Reaksi cepat saat harga bergejolak tanpa FOMO/panik.
- Eksekusi cerdas: Agen bisa split order, menunggu kondisi optimal, atau memanfaatkan proteksi MEV.
- Personalisasi strategi: Tujuan, toleransi risiko, dan batas biaya bisa disetel sesuai profilmu.
- Skalabilitas operasional: DAO/treasury dapat mendelegasikan task repetitif ke agen, mengurangi beban manual.
- Interoperabilitas: Agen menjadi “lem” yang menghubungkan banyak protokol DeFi sekaligus.
Risiko dan Tantangan yang Perlu Diantisipasi
- Kesalahan penalaran AI: LLM bisa halu. Kurangi risiko dengan guardrails, simulasi, dan batasan transaksi.
- Bug & serangan smart contract: Audit, testnet, dan batas limit per transaksi itu wajib.
- Keamanan kunci: Gunakan smart account, multisig, atau policy-based signing (mis. hanya izinkan protokol tertentu).
- Ekonomi biaya: Perhatikan gas, biaya bridging, dan biaya eksekusi off-chain.
- Kepatuhan & tata kelola: Untuk DAO/treasury, pastikan ada kontrol, logging, dan mekanisme paus darurat.
Contoh Proyek Nyata
- Fetch.ai (Autonomous Economic Agents/AEA): Framework untuk membangun agen ekonomi yang bisa bernegosiasi dan bertransaksi, termasuk use case pasar jasa, mobilitas, hingga keuangan.
- Autonolas (OLAS): Infrastruktur untuk layanan agen dan “co-owned agents” yang menjaga tugas otomatis bagi protokol (mis. keeper, oracle relaying, atau automasi eksekusi).
- SingularityNET: Marketplace layanan AI on-chain; agen dapat memanggil model AI lain, membayar, dan merangkai pipeline cerdas yang terukur.
- Ocean Protocol (Compute-to-Data): Memungkinkan agen menjalankan analitik di dekat data tanpa memindahkan data mentah—relevan untuk strategi kuant dan skor risiko.
- Botto DAO: Contoh agen kreatif yang otonom menghasilkan karya seni dan melelangnya di jaringan—bukti bahwa “agen + on-chain” bisa menyentuh ekonomi kreator, bukan hanya DeFi.
Catatan: Setiap proyek punya arsitektur, tokenomik, dan tingkat kedewasaan berbeda. Selalu lakukan riset mandiri sebelum berinteraksi.
Cara Mulai Mencoba atau Membangun
- Sebagai pengguna:
- Tentukan tujuan (contoh: “auto-compound yield stablecoin dengan APY ? X, risiko rendah”).
- Pakai dompet dengan smart account agar bisa set policy dan batas gas.
- Uji di testnet/saldo kecil; cek log eksekusi, biaya kumulatif, dan hasil bersih.
- Sebagai builder:
- Rancang arsitektur agent loop: planner (LLM/heuristik), tool adapters (DEX, bridge, money market), dan guardrails (simulasi+rate limits).
- Implementasikan simulation-first (cek rute, slippage, biaya) dan policy checks (allowlist protokol, batas size).
- Sediakan telemetry: event on-chain + logging off-chain untuk audit dan rollback cepat.
Tren Ke Depan: Arah Ekonomi Agen
- Intent-centric DeFi: Semakin banyak protokol mendukung intents/solvers, memudahkan agen mencapai hasil terbaik.
- Account Abstraction menyebar: Policy-based signing membuat agen lebih aman dan usable.
- Co-owned agents: Komunitas/DAO memiliki agen bersama yang menghasilkan fee, mendorong model bisnis baru.
- Tooling makin matang: Kit SDK, evaluator risiko, dan “simulation sandboxes” mempercepat pengembangan.
Kesimpulan
Agentic applications menggabungkan kecerdasan AI dengan finalitas blockchain untuk mengeksekusi keputusan keuangan secara otomatis, transparan, dan dapat diaudit. Bagi pengguna, ini berarti strategi yang berjalan 24/7 dengan kontrol risiko yang bisa disetel.
Bagi builder dan protokol, ini membuka model layanan baru—dari treasury automation hingga marketplace AI on-chain. Kuncinya: mulai kecil, pasang guardrails, dan selalu ukur hasil bersih setelah biaya.
Itulah informasi menarik tentang Blockchain yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa beda agen otonom dan bot trading biasa?
Agen merencanakan dan menyesuaikan strategi berdasarkan konteks; bot biasanya mengeksekusi aturan tetap tanpa penalaran tingkat tinggi. - Apakah agen bisa benar-benar tanpa pengawasan?
Sebaiknya tidak. Pasang limit, require multisig untuk aksi besar, dan pantau metrik kinerja. - Dompet apa yang cocok untuk agen?
Smart account/Account Abstraction memudahkan policy-based signing, sponsor gas, dan kontrol izin. - Bagaimana mengurangi risiko “halu” LLM?
Gunakan prompt ketat, retrieval data andal, simulasi transaksi, dan rule-based guardrails. - Biaya akan membengkak?
Atur frekuensi eksekusi, gunakan rute gas-efisien, batasi ukuran transaksi, dan evaluasi hasil bersih (setelah gas & fee).
Author: ON