Telusuri Maximal Extractable Value (MEV) dalam (DeFi)
icon search
icon search

Top Performers

Membongkar Maximal Extractable Value (MEV) dalam DeFi

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Membongkar Maximal Extractable Value (MEV) dalam DeFi

Membongkar Maximal Extractable Value (MEV) dalam DeFi

Daftar Isi

Dengan pertumbuhan penggunaan smart contract dalam industri kripto, muncul peluang untuk memanfaatkan kelemahan guna mencapai keuntungan finansial. Salah satu praktik yang semakin populer adalah Maximal Extractable Value (MEV) yang diimplementasikan oleh para pelaku dengan keterampilan teknis tinggi. Adapun MEV merupakan konsep yang merujuk pada keuntungan maksimum yang dapat diperoleh oleh pengguna atau kelompok pengguna dari suatu protokol atau kontrak pintar DeFi tertentu.

 

Berkembangnya ekosistem DeFi membuat MEV menjadi semakin relevan dan berperan penting dalam memahami dinamika keuangan terdesentralisasi. Fenomena tersebut menciptakan peluang bagi pengguna untuk mengoptimalkan keuntungan mereka dengan memahami dan merespons secara bijaksana terhadap situasi eksekusi transaksi di blockchain.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu MEV, peran pentingnya dalam dunia kripto, contoh penerapannya, cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya, hingga cara menghindari kecurangannya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu MEV (Maximal Extractable Value)?

Mengutip chain.link, MEV adalah jumlah maksimum nilai yang dapat diperoleh oleh penambang atau validator blockchain dengan cara menyertakan, mengesampingkan, atau mengubah urutan transaksi selama proses produksi blok.

 

MEV terjadi ketika produsen blok dalam sebuah blockchain (misalnya, penambang, validator) dapat mengekstrak nilai dengan sewenang-wenang dengan mengubah urutan, menyertakan, atau mengesampingkan transaksi dalam sebuah blok yang seringkali merugikan pengguna. Dengan kata lain, produsen blok dapat menentukan urutan pemrosesan transaksi pada blockchain dan mengeksploitasi kekuatan tersebut untuk keuntungan mereka.

 

Dalam makalah penelitian tahun 2019 berjudul “Flash Boys 2.0”, yang penulisnya termasuk peneliti Chainlink Labs Ari Juels dan Lorenz Breidenbach, MEV dan pengurutan ulang transaksi tidak hanya dijelaskan sebagai konsep teoretis, tetapi sebagai dinamika yang sudah terjadi secara besar-besaran dalam bentuk frontrunning transaksi di bursa terdesentralisasi dan dapat memiliki dampak signifikan terhadap pengalaman pengguna. 

 

Pada awal tahun 2021, nilai kumulatif MEV yang diekstraksi di Ethereum mencapai $78.000.000, yang kemudian melonjak menjadi $554.000.000 pada akhir tahun. Nilai MEV yang diekstraksi di Ethereum saat ini mencapai lebih dari $686.000.000.

 

Lebih jauh, MEV pun semakin sering disebut sebagai Maximal Extractable Value daripada istilah aslinya, yaitu Miner-Extractable Value. Hal itu karena MEV tidak terbatas hanya pada penambang dalam blockchain berbasis proof-of-work (PoW), tetapi juga berlaku untuk validator dalam proof-of-stake (PoS) dan jenis jaringan lainnya.

 

Apakah Peran Penting MEV dalam Dunia Kripto?

 

Membongkar Maximal Extractable Value (MEV) dalam DeFi

 

Mengutip theblock.co, MEV diketahui memainkan peran penting dalam ekosistem dunia aset kripto, terutama dalam konteks Ethereum. MEV menunjukkan nilai tambahan yang dapat diperoleh oleh validator blockchain (mereka yang membuat blok baru di jaringan) dengan memanipulasi urutan transaksi dalam blok yang mereka buat. Manipulasi ini, sering disebut sebagai “front-running”, dapat memberikan penambang sumber keuntungan ekstra selain imbalan blok standar dan biaya gas yang mereka terima untuk pekerjaan mereka. Sering kali, penambang mengubah urutan transaksi atas nama pihak ketiga dan biasanya “bribed” dengan sejumlah besar pendapatan sebagai imbalan.

 

MEV adalah produk dari sifat terdesentralisasi teknologi blockchain. Di pasar keuangan tradisional, pesanan transaksi ketat ditegakkan untuk mencegah front-running. Namun, dalam dunia terdesentralisasi pada aset kripto, penambang bebas mengurutkan transaksi sesuai keinginan mereka. 

 

Kebebasan tersebut, walaupun menjadi bagian integral dari filosofi terdesentralisasi blockchain, dapat menciptakan situasi di mana penambang memberikan prioritas kepada transaksi yang menghasilkan MEV terbesar, yang mungkin dapat merugikan peserta jaringan lainnya. Ketika stakes cukup tinggi, MEV bahkan dapat memberikan insentif kepada penambang untuk membuat fork blockchain yang berpotensi untuk mengganggu transaksi masa depan dan mengkompromikan keamanan lapisan konsensus.

 

Bagaimana Cara Kerja MEV?

Mengutip chain.link, jaringan blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum adalah buku besar yang tidak dapat diubah yang dijamin oleh jaringan terdesentralisasi komputer yang dikenal sebagai “produsen blok” (block producers) termasuk penambang dalam blockchain PoW dan validator dalam jaringan PoS. Produsen blok ini bertanggung jawab untuk secara teratur menggabungkan transaksi yang tertunda ke dalam blok yang kemudian divalidasi oleh seluruh jaringan dan ditambahkan ke buku besar global.

 

Meskipun jaringan blockchain memastikan semua transaksi valid (misalnya tidak ada pengeluaran ganda) dan blok transaksi baru terus diproduksi (mencegah waktu henti), sebenarnya tidak ada jaminan bahwa transaksi akan diurutkan dengan cara yang persis seperti saat diserahkan ke blockchain. Karena setiap blok hanya dapat berisi sejumlah terbatas transaksi, produsen blok memiliki otonomi penuh dalam memilih transaksi tertunda di mempool (tempat produsen blok menyimpan transaksi yang belum dikonfirmasi off-chain) yang akan disertakan dalam blok mereka. 

 

Meskipun produsen blok secara default mengurutkan transaksi berdasarkan harga gas tertinggi (biaya transaksi) untuk memaksimalkan keuntungan mereka, hal itu bukanlah keharusan oleh jaringan. Sebagai hasilnya, produsen blok dapat mengekstrak nilai tambahan dengan memanfaatkan kemampuan mereka untuk sewenang-wenang mengubah urutan transaksi, menciptakan apa yang dikenal sebagai MEV.

 

Dengan kebutuhan akan sumber daya dan keahlian tertentu dalam mengekstrak MEV, sering kali produsen blok dalam jaringan blockchain mempercayakan pembuatan blok kepada jaringan pihak ketiga yang terdiri dari pencari (searchers), pembangun (builders), dan pengantar (relayers). Searchers akan mencari peluang MEV dan membuat bundel dari beberapa transaksi dan sering kali berisi transaksi pengguna lain. Bundel tersebut dikirimkan ke builders yang menggabungkan bundel-bundel menjadi muatan blok penuh. Builders kemudian membuat blok penuh yang tersedia untuk relayers, yang berfungsi sebagai titik koneksi ke produsen blok blockchain. Perlu dicatat bahwa ini hanya satu contoh bagaimana produsen blok saat ini mengekstrak MEV, tetapi ekosistem terus berkembang dengan cepat.

 

MEV sering kali mengakibatkan biaya bagi pengguna regular dan sering kali pula cara ini mungkin tidak segera terlihat oleh semua pengguna hingga setelah transaksi mereka selesai diproses. Hal itu bisa mencakup pelaksanaan harga yang lebih buruk untuk perdagangan pengguna di mana MEV ditarik secara langsung dari pengguna.

 

3 Contoh Penerapan MEV

Perlu diketahui bahwa MEV muncul di blockchain melalui beberapa cara. Berikut ini tiga (3) contoh penerapan MEV yang perlu diketahui, antara lain:

 

1. Liquidations

Peluang MEV yang umum terjadi dalam proses likuidasi protokol peminjaman. Protokol peminjaman seperti Maker dan Aave mewajibkan pengguna untuk menyimpan agunan (contohnya ETH). Agunan tersebut digunakan untuk memberikan pinjaman kepada pengguna lain.

 

Pengguna dapat meminjam aset dan token dari pengguna lain berdasarkan kebutuhan mereka (seperti meminjam MKR untuk memberikan suara dalam proposal tata kelola MakerDAO), dengan batasan persentase tertentu dari agunan yang disetor. Sebagai contoh, jika batas pinjaman maksimal adalah 30%, pengguna yang menyimpan 100 DAI dalam protokol dapat meminjam hingga 30 DAI dalam aset lain. Persentase kekuatan pinjaman ditetapkan oleh protokol.

 

Ketika nilai agunan peminjam berfluktuasi, demikian halnya dengan kekuatan pinjaman mereka. Jika nilai aset yang dipinjam melebihi, misalnya, 30% dari nilai agunan mereka karena fluktuasi pasar (persentase ini ditetapkan oleh protokol) maka protokol memungkinkan likuidasi agunan, yang membayar kembali pemberi pinjaman secara instan (mirip dengan margin call dalam keuangan tradisional). 

 

Peminjam yang dilikuidasi biasanya dikenai biaya likuidasi yang signifikan, sebagian di antaranya diberikan kepada likuidator dan itulah peluang MEV. Para peserta bersaing untuk memproses data blockchain dengan cepat untuk menentukan peminjam yang dapat dilikuidasi dan menjadi yang pertama mengeksekusi transaksi likuidasi, serta memperoleh biaya likuidasi untuk diri mereka sendiri.

 

2. Sandwich trading

Sandwich trading merupakan metode umum lain untuk ekstraksi MEV. Dalam sandwich trading, seorang pencari akan memantau mempool untuk perdagangan DEX besar. Misalnya, jika seseorang ingin membeli 10.000 UNI dengan DAI di Uniswap maka perdagangan sebesar ini dapat memiliki efek signifikan pada pasangan UNI/DAI, potensial meningkatkan harga UNI secara substansial dibandingkan DAI.

 

Seorang searchers dapat menghitung efek harga perkiraan dari perdagangan besar ini pada pasangan UNI/DAI dan mengeksekusi pesanan beli yang optimal tepat sebelum perdagangan besar, membeli UNI dengan harga murah. Kemudian, mereka dapat mengeksekusi pesanan jual tepat setelah perdagangan besar, menjualnya dengan harga lebih tinggi yang disebabkan oleh pesanan besar. Namun, sandwich trading lebih berisiko karena tidak bersifat atom dan rentan terhadap serangan salmonella.

 

3. MEV NFT

MEV dalam ruang NFT adalah fenomena yang muncul dan tidak selalu menguntungkan. Namun, karena transaksi NFT terjadi pada blockchain yang sama yang digunakan oleh semua transaksi Ethereum lainnya, pencari dapat menggunakan teknik serupa seperti yang digunakan dalam peluang MEV tradisional di pasar NFT.

 

Contohnya, jika terjadi penurunan NFT yang populer dan seorang pencari menginginkan NFT tertentu atau set NFT maka mereka dapat memprogram transaksi agar menjadi yang pertama untuk membeli NFT atau membeli seluruh set NFT dalam satu transaksi. Atau jika suatu NFT salah dicantumkan dengan harga rendah, seorang searchers dapat mendahului pembeli lain dan membelinya dengan harga murah. Salah satu contoh yang menonjol dari MEV NFT terjadi ketika seorang pencari menghabiskan $7.000.000 untuk membeli setiap Cryptopunk di harga dasar. 

 

Apakah Kelebihan dan Kekurangan MEV?

 

Membongkar Maximal Extractable Value (MEV) dalam DeFi

 

Kelebihan MEV mencakup peluang finansial yang signifikan bagi mereka yang dapat menggunakan informasi dan situasi di dalam blok transaksi. Selain itu, likuidasi yang cepat oleh likuidator MEV dalam aplikasi DeFi membantu memastikan bahwa pemberi pinjaman dibayar dengan cepat ketika peminjam jatuh di bawah rasio jaminan yang ditentukan.

 

Selanjutnya, para pembuat blok dan pencari juga dapat mengoreksi kesalahan sistem dengan cepat dan memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi pasar. Namun, praktek MEV juga memiliki kekurangan, seperti ketidakadilan yang muncul akibat akses informasi yang tidak merata dan potensi ketidakstabilan serta ketidakpastian dalam transaksi dan pasar.

 

MEV juga berkontribusi pada peningkatan jumlah transaksi yang perlu diolah oleh jaringan, yang dapat mengakibatkan kemacetan dan masalah slippage transaksi. Selain itu, risiko terhadap serangan dan manipulasi pasar juga dapat merugikan pengguna lain. 

 

Tantangan dan Strategi MEV dalam Dunia Kripto

Mengutip theblock.co, seiring dengan perkembangan terus-menerus dalam dunia aset kripto, strategi untuk mengurangi dampak eksploitasi MEV juga terus berkembang. Salah satu pendekatan yang efektif melibatkan pemanfaatan layanan pengurutan yang adil (Fair Sequencing Services/FSS). 

 

FSS merupakan layanan pengurutan transaksi terdesentralisasi yang bertujuan untuk memastikan keadilan dan prediktabilitas dalam peringkat transaksi sehingga mengurangi peluang MEV. Dengan menerapkan FSS pada Layer 2 rollups seperti Arbitrum, ekonomi kontrak pintar dapat tumbuh dengan dampak negatif dari MEV yang diminimalkan. Strategi lain melibatkan penggunaan transaksi dan penggabungan di luar rantai. 

 

Ketika pengguna aplikasi terdesentralisasi menandatangani transaksi dan mengirimkan perdagangan di luar rantai dengan preferensi pesanan, semua transaksi dapat diselesaikan dalam satu kelompok. Praktik ini membuat reorganisasi transaksi tidak relevan karena semua transaksi memiliki harga yang sama tanpa memandang urutan, sehingga mereplikasi menjadi lebih sulit. Hal itu meningkatkan kompleksitas bagi penambang atau validator yang berupaya mengekstrak MEV, sehingga melindungi pengguna dari “pajak tidak terlihat”.

 

Protokol juga sedang dikembangkan untuk memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna terhadap transaksi mereka. Sebagai contoh, pengguna dapat menentukan slippage maksimum yang dapat mereka terima dalam suatu transaksi. Hal itu membatasi potensi penambang untuk mengeksploitasi perbedaan harga antara saat transaksi dikirim dan dieksekusi sehingga mengurangi dampak MEV. Meskipun strategi pengurangan ini menunjukkan harapan, penting untuk dicatat bahwa menghilangkan MEV sepenuhnya dalam sistem terdesentralisasi adalah tantangan yang kompleks. Meskipun demikian, dengan memahami dan menerapkan strategi ini, pengguna dapat lebih baik melindungi diri dari eksploitasi MEV dan berkontribusi pada ekosistem aset kripto yang lebih adil dan efisien.

 

Bagaimana Cara Menghindari Kecurangan MEV?

Lantas, bagaimana caranya agar kecurangan dalam MEV dapat dihindari? Untuk mengatasi masalah yang muncul akibat teknik front running dan sandwich, terdapat beberapa solusi yang dapat diimplementasikan, di antaranya:

 

1. Menerapkan Protokol Konsensus yang Lebih Adil

Protokol konsensus adalah mekanisme yang digunakan oleh jaringan blockchain untuk menentukan cara transaksi disahkan dan dimasukkan ke dalam blockchain. Dengan menerapkan protokol konsensus yang lebih adil, seperti PoS atau Delegated Proof-of-Stake (DPoS), diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyalahgunaan MEV.

 

2. Menyediakan Transparansi Transaksi

Dengan menyediakan transparansi transaksi, pengguna jaringan dapat melihat transaksi yang sedang berlangsung di jaringan dan memastikan bahwa transaksi tersebut dilakukan secara adil. Hal itu dapat membantu mencegah penambang atau pihak lain yang menggunakan teknik front running atau sandwich untuk menyalahgunakan MEV.

 

3. Menerapkan Sistem Pengawasan

Dengan menerapkan sistem pemantauan, pengguna jaringan dapat secara aktif mengawasi aktivitas di dalam jaringan dan mendeteksi tindakan curang atau penyalahgunaan MEV. Hal tersebut dapat membantu mencegah penambang atau pihak lain yang menggunakan teknik front running atau sandwich untuk menyalahgunakan MEV.

 

4. Menggunakan Smart Contract

Dengan menggunakan smart contract, pengguna jaringan dapat mengatur transaksi dengan cara yang lebih adil dan memastikan bahwa transaksi tersebut dilakukan secara etis. Smart contract juga dapat membantu mencegah penambang atau pihak lain yang menggunakan teknik front running atau sandwich untuk menyalahgunakan MEV.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, MEV adalah jumlah maksimum nilai yang dapat diperoleh oleh penambang atau validator blockchain dengan cara menyertakan, mengesampingkan, atau mengubah urutan transaksi selama proses produksi blok. MEV diketahui memainkan peran penting dalam ekosistem dunia aset kripto, terutama dalam konteks Ethereum. MEV menunjukkan nilai tambahan yang dapat diperoleh oleh validator blockchain (mereka yang membuat blok baru di jaringan) dengan memanipulasi urutan transaksi dalam blok yang mereka buat. 

 

Sebagai tambahan informasi, kamu juga dapat membaca artikel menarik lainnya, seperti game NFT terpopuler dan Magic Eden di INDODAX Academy. Adapun untuk meningkatkan pemahaman tentang teknologi blockchain, kamu sangat disarankan untuk menjelajahi artikel-artikel terbaru di INDODAX Academy.

 

INDODAX Academy menyajikan berbagai materi, mulai dari konsep dasar hingga aspek yang lebih kompleks terkait dengan teknologi blockchain. Dengan membaca beragam artikel yang tersedia, kamu akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi ini, termasuk penerapannya dalam berbagai konteks, dan juga memperoleh pembaruan terkini mengenai perkembangan dunia kripto.

 

Investasi Aset Crypto di INDODAX dengan Fitur Staking (EARN)

Nah, sekarang kamu sudah memahami apa itu MEV, peran pentingnya dalam dunia kripto, contoh penerapannya, cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya, hingga cara menghindari kecurangannya.

 

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk investasi aset crypto maka sebaiknya kamu memilih crypto exchange yang aman dan tepercaya, yaitu di INDODAX. Perlu diketahui, di INDODAX saat ini ada fitur yang bernama staking crypto ataupun INDODAX Earn.

 

Pada prinsipnya, fitur staking crypto ini memungkinkan kamu untuk mengamankan aset kripto milikmu dengan cara yang serupa dengan menyimpan dana di rekening tabungan. Aset kripto yang kamu kunci melalui fitur INDODAX Earn ini akan memberikan imbalan, mirip dengan bunga yang diperoleh dari tabungan.

 

Penting juga untuk dicatat, fitur staking crypto INDODAX Earn ini dapat diakses dengan mudah kapan dan di mana pun melalui Aplikasi Mobile atau desktop di situs web INDODAX, khususnya di halaman INDODAX Earn staking crypto.

 

Ayo, segera berinvestasi di INDODAX melalui fitur staking crypto sekarang juga!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin
26/04/2024
Halving Bitcoin Cash: Apa Dampak dan Perbandingan Vs Halving Bitcoin

Salah satu peristiwa penting dalam ekosistem kripto adalah halving Bitcoin

26/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya
24/04/2024
Selain Bitcoin, Ada Dash Halving: Ketahui Perbedaan & Waktunya

Dalam dunia aset kripto, khususnya pada Bitcoin, halving adalah sebuah

24/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!
23/04/2024
Beam (BEAM) Kini Hadir di INDODAX!

Pada akhir 2023, Merit Circle beralih ke BEAM sebagai token

23/04/2024