Anthropic Adalah? Saingan ChatGPT yang Rebutan Raksasa!
icon search
icon search

Top Performers

Anthropic Adalah? Saingan ChatGPT yang Rebutan Raksasa!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Anthropic Adalah? Saingan ChatGPT yang Rebutan Raksasa!

Anthropic Adalah? Saingan ChatGPT yang Rebutan Raksasa!

Daftar Isi

Saat Raksasa Teknologi Berebut Otak AI Baru

Di tengah perang besar antara OpenAI, Google, dan Amazon, muncul satu nama baru yang bikin heboh dunia teknologi: Anthropic. Kabar terbaru dari CryptoPolitan mengungkapkan bahwa Google tengah bernegosiasi untuk kesepakatan cloud computing senilai $10 miliar dengan perusahaan AI ini. Sementara itu, Amazon sudah lebih dulu merogoh kocek hingga $8 miliar untuk berinvestasi di startup yang didirikan oleh mantan petinggi OpenAI ini.

Angka-angka fantastis tersebut bukan sekadar isapan jempol belaka. Valuasi Anthropic kini mencapai $183 miliar atau setara Rp 2.900 triliun—menjadikannya salah satu perusahaan AI paling berharga di dunia. Perebutan ini menandakan bahwa kita sedang menyaksikan momen bersejarah dalam industri kecerdasan buatan, di mana setiap raksasa teknologi berlomba-lomba mengamankan posisi mereka di masa depan AI.

Tapi sebenarnya, apa sih Anthropic itu, dan kenapa semua raksasa berebut ingin memilikinya? Mari kita telusuri lebih dalam tentang perusahaan yang menjadi buah bibir Silicon Valley ini.

 

Apa Itu Anthropic dan Siapa Pendirinya

Anthropic bukanlah perusahaan AI biasa. Didirikan pada tahun 2021, Anthropic mengambil bentuk Public Benefit Corporation (PBC)—struktur perusahaan yang tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memiliki komitmen hukum untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pilihan bentuk hukum ini sudah menunjukkan DNA perusahaan sejak awal: AI yang bertanggung jawab adalah prioritas utama.

Pendirinya adalah Dario Amodei dan Daniela Amodei, pasangan kakak-adik yang sebelumnya menjadi peneliti senior di OpenAI. Dario pernah menjabat sebagai VP of Research di OpenAI, sementara Daniela adalah VP of Operations di perusahaan yang sama. Keduanya memutuskan untuk “hijrah” dan membangun perusahaan sendiri setelah melihat perbedaan visi tentang bagaimana AI seharusnya dikembangkan.

Fokus utama Anthropic sangat jelas: menciptakan AI yang aman, bisa dijelaskan, dan beretika. Mereka menolak pendekatan “move fast and break things” yang sering dianut perusahaan teknologi lain. Sebaliknya, Anthropic memilih jalur yang lebih hati-hati—memastikan setiap kemajuan teknologi tidak mengorbankan keamanan dan nilai-nilai kemanusiaan. Filosofi ini mungkin terdengar idealis, namun justru inilah yang membuat mereka menonjol di tengah hiruk-pikuk industri AI yang serba cepat.

Tapi di balik idealismenya, Anthropic juga jadi pemain ekonomi besar yang mengubah peta industri AI global.

 

Kenapa Google dan Amazon Berebut Anthropic

Perebutan Anthropic oleh dua raksasa teknologi ini bukan sekadar drama bisnis biasa—ini adalah pertarungan strategis untuk masa depan cloud computing dan infrastruktur AI. Mari kita kupas satu per satu.

Google, yang sudah memiliki Gemini sebagai model AI andalannya, tengah bernegosiasi untuk kesepakatan cloud senilai $10 miliar dengan Anthropic. Deal ini bukan sekadar investasi finansial, tetapi juga komitmen untuk menjadikan Google Cloud sebagai rumah bagi infrastruktur komputasi Anthropic. Dengan kesepakatan ini, Google tidak hanya mendapatkan akses ke teknologi Anthropic, tetapi juga memposisikan diri sebagai penyedia layanan cloud utama untuk salah satu AI paling canggih di dunia.

Di sisi lain, Amazon melalui AWS sudah lebih dulu menancapkan kukunya dengan total investasi $8 miliar. Investasi tahap awal sebesar $4 miliar dilakukan pada September 2023, disusul dengan tambahan $4 miliar pada November tahun yang sama. Amazon juga menjadikan AWS sebagai penyedia cloud utama untuk Anthropic, sekaligus mengintegrasikan Claude ke dalam layanan Amazon Bedrock—platform yang memungkinkan perusahaan membangun aplikasi berbasis AI generatif.

Valuasi Anthropic yang mencapai $183 miliar atau sekitar Rp 2.900 triliun menunjukkan betapa seriusnya pasar menilai potensi perusahaan ini. Angka tersebut menempatkan Anthropic sejajar dengan beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia. Perebutan ini juga mencerminkan realitas baru: kendali atas infrastruktur AI adalah kunci kekuasaan digital di masa depan. Siapa yang menguasai platform komputasi untuk melatih dan menjalankan model AI, dia yang akan memimpin ekonomi digital dekade mendatang.

Dan semua perhatian itu berpusat pada satu produk andalan mereka: Claude.

 

Claude: Senjata Rahasia Anthropic

Jika Anthropic adalah perusahaan, maka Claude adalah mahkota permata mereka. Claude adalah large language model (LLM) yang menjadi kompetitor langsung ChatGPT dari OpenAI—teknologi yang juga jadi sorotan dalam artikel Pertarungan Claude AI vs ChatGPT, Mana yang Lebih Baik?. Namun, Claude bukan sekadar “AI pintar” yang bisa menjawab pertanyaan atau menulis esai—ia dirancang dengan filosofi yang berbeda sejak awal.

Model terbaru, Claude 4 Sonnet, adalah iterasi paling canggih yang pernah diluncurkan Anthropic. Claude 4 Sonnet unggul dalam beberapa aspek krusial: reasoning (kemampuan bernalar), pemahaman konteks panjang (bisa memproses informasi hingga ratusan ribu token sekaligus), dan yang paling penting—keamanan. Claude dirancang untuk memberikan respons yang lebih hati-hati, menghindari konten berbahaya, dan menolak permintaan yang berpotensi menyalahi etika.

Jika kamu membandingkan Claude dengan ChatGPT, perbedaannya terletak pada pendekatan filosofis. ChatGPT cenderung lebih kreatif, ekspresif, dan terbuka untuk eksperimen—cocok untuk berbagai use case dari penulisan kreatif hingga brainstorming. Sementara itu, Claude lebih konservatif dan terstruktur, menjadikannya pilihan ideal untuk perusahaan yang membutuhkan AI dengan standar keamanan tinggi, seperti lembaga keuangan, layanan kesehatan, atau riset ilmiah.

Claude juga memiliki keunggulan dalam transparansi. Anthropic secara terbuka mempublikasikan riset mereka tentang bagaimana model dilatih, bagaimana bias dimitigasi, dan bagaimana sistem safety bekerja. Ini adalah langkah besar menuju “explainable AI”—AI yang tidak hanya pintar, tetapi juga bisa dipertanggungjawabkan.

Namun yang membuat Claude benar-benar unik bukan sekadar kecerdasannya, tapi nilai moral yang tertanam di dalamnya.

 

AI Konstitusional: Cara Anthropic Mendidik AI

Inilah bagian yang paling revolusioner dari pendekatan Anthropic: Constitutional AI atau AI Konstitusional. Konsep ini mungkin terdengar abstrak, tetapi sebenarnya sangat intuitif. Bayangkan Claude seperti manusia yang belajar dengan membaca “kode etik kemanusiaan” sebelum menjawab pertanyaan kamu.

Constitutional AI bekerja dengan cara melatih model menggunakan seperangkat prinsip etika yang eksplisit—semacam “konstitusi” untuk AI. Prinsip-prinsip ini mencakup hal-hal seperti menghormati hak asasi manusia, menghindari konten yang berbahaya atau diskriminatif, menolak manipulasi, dan memberikan informasi yang akurat. Alih-alih mengandalkan human feedback secara intensif (seperti RLHF yang digunakan OpenAI), Constitutional AI mengajarkan model untuk “mengkritik” dan “memperbaiki” responsnya sendiri berdasarkan prinsip-prinsip tersebut.

Mari kita ambil contoh sederhana. Misalnya kamu bertanya, “Bagaimana cara meretas akun media sosial orang lain?” ChatGPT mungkin akan memberikan penjelasan umum tentang keamanan siber, sementara Claude akan secara langsung menolak dan menjelaskan mengapa permintaan tersebut bermasalah secara etis. Claude tidak hanya mengatakan “tidak,” tetapi juga memberikan konteks moral—mengapa tindakan tersebut melanggar privasi dan hukum.

Pendekatan ini memiliki beberapa keunggulan besar. Pertama, mengurangi bias dan misinformasi. Dengan prinsip yang jelas, model lebih konsisten dalam menghindari output yang bias atau menyesatkan. Kedua, meningkatkan kepercayaan pengguna. Perusahaan dan institusi yang menggunakan Claude bisa lebih yakin bahwa AI tidak akan menghasilkan konten yang merugikan reputasi atau melanggar regulasi. Ketiga, skalabilitas. Sistem ini memungkinkan Anthropic untuk melatih model dengan lebih efisien tanpa memerlukan jutaan jam feedback manual dari manusia.

Constitutional AI jadi pembeda besar dari OpenAI, yang lebih fokus pada performa dan kreativitas tanpa terlalu banyak batasan etika built-in. Pendekatan Anthropic mungkin membuat Claude terlihat lebih “kaku,” tetapi bagi banyak use case profesional—terutama di sektor yang highly regulated—ini adalah nilai tambah yang sangat besar.

Tapi membuat AI seaman itu tentu tak murah—dan di sinilah cerita ekonominya jadi menarik.

 

Infrastruktur AI: Pondasi di Balik Nilai Rp 2.900 Triliun

Valuasi fantastis Anthropic bukan hanya karena teknologi AI-nya yang canggih, tetapi juga karena infrastruktur komputasi raksasa yang dibutuhkan untuk melatih dan menjalankan model seperti Claude. Mari kita bongkar apa saja yang ada di balik layar.

Untuk melatih large language model sekelas Claude 4, Anthropic membutuhkan jutaan GPU (Graphics Processing Unit) yang bekerja secara paralel selama berbulan-bulan. Proses training ini mengonsumsi daya listrik yang setara dengan konsumsi ribuan rumah tangga setiap harinya. Biaya komputasi untuk satu siklus training bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta dolar—dan itu belum termasuk biaya pengembangan, riset, dan iterasi model.

Di sinilah peran Google Cloud dan AWS menjadi krusial. Kedua penyedia cloud computing ini menawarkan pusat data global dengan kapasitas komputasi yang hampir tak terbatas. Dengan bermitra dengan Google dan Amazon, Anthropic tidak perlu membangun data center sendiri mirip seperti cara teknologi cloud dimanfaatkan di dunia kripto untuk mendukung transaksi dan skalabilitas jaringan blockchain. Sebaliknya, mereka bisa fokus pada riset dan pengembangan model, sementara infrastruktur fisik dikelola oleh mitra cloud mereka.

Kerjasama ini juga menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan. Google dan Amazon mendapatkan klien besar yang mengonsumsi layanan cloud dalam jumlah masif, sementara Anthropic mendapatkan akses ke teknologi komputasi terdepan dengan harga yang lebih kompetitif. Ini adalah simbiosis sempurna antara inovasi AI dan kapasitas infrastruktur.

Lebih jauh lagi, fenomena ini menunjukkan bahwa AI kini bukan sekadar produk software, tetapi infrastruktur ekonomi baru. Seperti halnya jalan raya, pelabuhan, dan jaringan listrik yang menjadi fondasi ekonomi industri, cloud computing dan GPU farms adalah fondasi ekonomi digital. Siapa yang menguasai infrastruktur ini, dia yang akan menentukan arah perkembangan teknologi global.

Bagi kamu yang mengikuti dunia kripto, paralel ini mungkin terdengar familiar. Blockchain juga adalah infrastruktur—sistem terdesentralisasi yang menjadi fondasi aplikasi DeFi, NFT, dan Web3, seperti dijelaskan dalam artikel Apa Itu Blockchain dan Mengapa Teknologi Ini Revolusione. Pertanyaannya kemudian: apakah Anthropic akan merambah ke dunia kripto?

Lalu, apakah fokus besar Anthropic ke infrastruktur ini juga membuka jalan menuju dunia kripto?

 

Apakah Anthropic Akan Merambah Kripto?

Hingga saat ini, Anthropic belum merilis token kripto atau produk berbasis blockchain secara resmi. Perusahaan ini tetap fokus pada pengembangan AI yang aman dan aplikasinya di berbagai sektor konvensional seperti enterprise software, layanan kesehatan, pendidikan, dan riset ilmiah. Namun, itu bukan berarti peluang kolaborasi dengan ekosistem kripto tidak ada—justru sebaliknya, potensinya sangat besar.

Mari kita bayangkan beberapa skenario di mana teknologi Anthropic bisa bersinergi dengan dunia blockchain dan kripto:

 

  1. AI untuk Compliance dan Analisis On-Chain
    Claude bisa digunakan untuk menganalisis pola transaksi blockchain secara real-time, mendeteksi aktivitas mencurigakan seperti money laundering atau rug pull—persis seperti yang dibahas di artikel Cara Kerja KYC dan AML di Dunia Kripto dan membantu exchange seperti Indodax dalam memenuhi regulasi KYC/AML. AI sekelas Claude yang memiliki Constitutional AI bawaan akan sangat cocok untuk tugas-tugas yang memerlukan standar etika dan keamanan tinggi.
  2. Smart Contract Auditing
    Salah satu tantangan besar di DeFi adalah keamanan smart contract. Bug kecil bisa menyebabkan kerugian miliaran dolar. AI seperti Claude bisa dilatih untuk membaca, menganalisis, dan mengaudit kode smart contract—konsep yang juga kamu temui di artikel Apa Itu Smart Contract dan Cara Kerjanya di Blockchain. memberikan laporan keamanan yang lebih cepat dan akurat dibanding audit manual.
  3. Chatbot untuk Edukasi Kripto
    Bayangkan Claude terintegrasi di platform edukasi kripto seperti Indodax Academy, menjawab pertanyaan pengguna tentang tokenomics, cara staking, atau perbedaan antara blockchain layer-1 dan layer-2—semuanya dengan pendekatan yang aman, akurat, dan mudah dipahami.
  4. Decentralized AI (DeAI)
    Ada gerakan baru di Web3 yang disebut Decentralized AI, di mana model AI dijalankan secara terdesentralisasi menggunakan jaringan blockchain. Anthropic bisa saja berkolaborasi dengan proyek-proyek seperti Bittensor, Fetch.ai, atau SingularityNET untuk menghadirkan versi Claude yang berjalan di infrastruktur terdesentralisasi.

 

Bayangkan AI sekelas Claude membantu kamu menganalisis pola transaksi atau mendeteksi wallet mencurigakan—itulah peluang masa depannya. Meskipun belum ada kabar resmi tentang langkah Anthropic ke dunia kripto, tren konvergensi antara AI dan blockchain semakin nyata. Banyak proyek Web3 sudah mulai mengintegrasikan AI untuk meningkatkan user experience, keamanan, dan skalabilitas.

Yang jelas, Anthropic memiliki teknologi, kredibilitas, dan dukungan finansial untuk melakukan ekspansi ke berbagai sektor—termasuk kripto. Kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat.

Namun lebih dari sekadar spekulasi pasar, kisah Anthropic memberi pelajaran besar tentang arah masa depan AI.

 

Kesimpulan

Anthropic bukan sekadar startup AI biasa yang bermimpi mengalahkan OpenAI atau Google. Perusahaan ini adalah simbol perubahan cara manusia memandang kecerdasan buatan—bukan sekadar pintar, tetapi juga aman, etis, dan bertanggung jawab. Di tengah euforia AI yang serba cepat dan serba bisa, Anthropic memilih jalan yang berbeda: membangun teknologi yang bisa dipercaya, bahkan ketika harus mengorbankan sedikit kecepatan inovasi.

Kisah perebutan Anthropic oleh Google dan Amazon mengajarkan kita beberapa hal penting:

Pertama, infrastruktur adalah raja. Tidak peduli secanggih apa model AI-mu, tanpa akses ke daya komputasi masif, kamu tidak akan bisa bersaing di level global. Ini adalah pelajaran yang sama dengan dunia kripto: blockchain tanpa node yang kuat dan tersebar tidak akan bisa scale.

Kedua, kepercayaan adalah aset terbesar. Constitutional AI yang dikembangkan Anthropic menunjukkan bahwa teknologi yang bisa dipertanggungjawabkan akan menang di jangka panjang. Sama seperti blockchain yang berbasis pada trustless system, AI masa depan juga harus berbasis pada prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Ketiga, etika bukan hambatan, tetapi keunggulan kompetitif. Banyak orang mengira pendekatan “hati-hati” akan membuat Anthropic kalah cepat dari kompetitor. Ternyata tidak. Justru pendekatan inilah yang menarik investasi puluhan miliar dolar dan kepercayaan dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Bagi kamu yang mengikuti perkembangan teknologi, baik di dunia AI maupun kripto, memahami Anthropic adalah memahami bagaimana masa depan AI, blockchain, dan kepercayaan digital sedang dibangun hari ini. Kita tidak lagi bicara soal teknologi yang sekadar “keren” atau “canggih,” tetapi teknologi yang bisa membentuk masyarakat yang lebih adil, aman, dan berkelanjutan.

Anthropic mungkin belum sempurna, dan Claude mungkin belum bisa mengalahkan ChatGPT dalam semua aspek. Tapi satu hal yang pasti: mereka sedang membangun fondasi untuk generasi AI yang akan kamu—dan anak cucu kamu—gunakan di masa depan.

 

Itulah informasi menarik tentang Anthropic yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.

Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!

 

Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Follow Sosmed Twitter Indodax sekarang

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

  1. Apakah Anthropic dimiliki Google?
    Tidak. Google hanyalah investor besar dan mitra cloud computing Anthropic. Anthropic tetap merupakan perusahaan independen yang berbentuk Public Benefit Corporation (PBC), dengan kendali penuh di tangan para pendiri dan tim manajemennya. Google memiliki kepentingan finansial dan strategis, tetapi tidak memiliki kontrol penuh atas operasional atau arah perusahaan.
  2. Apa bedanya Claude dengan ChatGPT?
    Claude lebih fokus pada keamanan, etika, dan transparansi dibandingkan ChatGPT. Claude dilatih menggunakan Constitutional AI yang membuatnya lebih hati-hati dalam memberikan respons, menghindari konten berbahaya, dan lebih konsisten dalam menjaga standar etika. Sementara itu, ChatGPT cenderung lebih kreatif, ekspresif, dan terbuka untuk eksperimen, cocok untuk berbagai use case kreatif dan brainstorming. Pilihan antara keduanya tergantung kebutuhan: profesional atau kreatif.
  3. Apakah Anthropic punya token kripto?
    Tidak ada token resmi dari Anthropic hingga saat ini. Perusahaan ini belum merilis cryptocurrency atau produk berbasis blockchain. Namun, teknologi AI-nya memiliki potensi besar untuk diterapkan di ekosistem blockchain—mulai dari analisis on-chain, smart contract auditing, hingga kolaborasi dengan proyek Decentralized AI. Jadi meskipun belum ada token, peluang integrasi dengan dunia kripto tetap terbuka lebar.
  4. Siapa pendiri Anthropic?
    Anthropic didirikan oleh Dario Amodei dan Daniela Amodei, pasangan kakak-adik yang sebelumnya adalah peneliti senior di OpenAI. Dario pernah menjabat sebagai VP of Research, sementara Daniela sebagai VP of Operations. Mereka meninggalkan OpenAI pada 2021 untuk membangun Anthropic dengan visi menciptakan AI yang lebih aman dan bertanggung jawab.
  5. Mengapa valuasi Anthropic begitu tinggi?
    Valuasi Anthropic mencapai $183 miliar (Rp 2.900 triliun) karena beberapa alasan kunci: pertama, Claude 4 dianggap sebagai salah satu kompetitor terkuat ChatGPT dengan keunggulan di bidang safety dan ethics. Kedua, dukungan investasi besar dari Google ($10 miliar dalam negosiasi) dan Amazon ($8 miliar sudah diinvestasikan). Ketiga, pendekatan Constitutional AI yang unik dan sangat diminati oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan standar keamanan tinggi. Keempat, posisi strategis di tengah perang infrastruktur AI global yang akan menentukan masa depan ekonomi digital.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Blockchain

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.19%
bnb BNB 2.15%
sol Solana 4.89%
eth Ethereum 2.37%
ada Cardano 1.64%
pol Polygon Ecosystem Token 2.08%
trx Tron 2.90%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
BETA/IDR
Beta Finan
198
59.68%
TMG/IDR
T-mac DAO
130.508
38.52%
SGT/IDR
AI Avatar
2.123
19.61%
VOLT/USDT
Volt Inu
0
16.67%
ELF/IDR
aelf
10.900
16.54%
Nama Harga 24H Chg
MPRO/IDR
Max Proper
356
-37.1%
ATT/IDR
Attila
2
-33.33%
EDENA/IDR
Edena
84.500
-25.69%
TOKO/IDR
Tokoin
3
-25%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
3
-25%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Sundar Pichai: Dari India ke Puncak Google & Era AI
23/10/2025
Sundar Pichai: Dari India ke Puncak Google & Era AI

Bayangkan kamu membuka ponsel di pagi hari, mengetik pertanyaan di

23/10/2025
Saingi AWS? Spheron Tawarkan Cloud Desentralisasi AI
23/10/2025
Saingi AWS? Spheron Tawarkan Cloud Desentralisasi AI

Bayangkan hampir semua aplikasi favoritmu bergantung pada segelintir penyedia cloud

23/10/2025
Atlas AI OpenAI: Browser Cerdas yang Bisa Bertindak Sendiri

Kamu mungkin terbiasa membuka tab, menyalin tautan, lalu berpindah ke