Decentralized Identifier atau DID adalah konsep identitas digital yang dikelola secara mandiri oleh individu atau entitas tanpa ketergantungan pada otoritas pusat seperti pemerintah atau perusahaan teknologi besar. DID menjadi komponen penting dalam arsitektur Web3, di mana kendali atas data pribadi kembali ke tangan pengguna.
DID memungkinkan siapa saja memiliki identitas digital yang aman, pribadi, dan bisa diverifikasi tanpa harus melalui pihak ketiga. Teknologi ini banyak digunakan dalam dompet Web3, platform blockchain, dan sistem autentikasi modern.
Pengertian Decentralized Identifier (DID)
DID adalah serangkaian string unik yang mewakili identitas digital seseorang, organisasi, atau objek, dan tidak terikat pada satu otoritas penerbit. Identitas ini bisa digunakan untuk otentikasi, pengelolaan kredensial digital, serta verifikasi kepemilikan atau status.
Struktur DID mencakup:
- Identifier unik: Seperti did:example:123456789abcdefghi
- Dokumen DID: Berisi metadata seperti public key, service endpoints, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk membuktikan kepemilikan identitas
- Verifiable credentials: Sertifikat digital yang bisa diverifikasi secara kriptografis tanpa otoritas pusat
Cara Kerja DID dan Perbedaannya dengan Identitas Tradisional
Sistem identitas tradisional seperti KTP, SIM, atau akun email dikelola oleh otoritas terpusat (pemerintah, perusahaan teknologi, dll). Data disimpan di server mereka dan pengguna hanya memiliki akses terbatas. Risiko kebocoran data tinggi karena ada satu titik kegagalan.
Sebaliknya, DID bekerja dengan cara berikut:
- Self-sovereign identity (SSI): Pengguna membuat dan mengelola identitasnya sendiri.
- Penciptaan di blockchain: DID biasanya terdaftar di jaringan blockchain, menjamin transparansi dan imutabilitas.
- Interaksi peer-to-peer: Pengguna dapat berbagi kredensial secara langsung dan terverifikasi.
- Tanpa otoritas pusat: Verifikasi dilakukan menggunakan kriptografi, bukan melalui server pusat.
Perbedaan utama:
Aspek | Identitas Tradisional | DID |
Otoritas | Terpusat | Terdesentralisasi |
Kendali | Di tangan institusi | Di tangan pengguna |
Verifikasi | Manual atau melalui pihak ketiga | Kriptografis dan otomatis |
Privasi | Rentan kebocoran | Pengguna kontrol penuh |
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Decentralized Social Media: Masa Depan Kebebasan Digital
Contoh Platform yang Menggunakan DID
Berikut beberapa platform dan proyek yang telah mengadopsi atau mengembangkan sistem DID:
- Microsoft ION
Microsoft melalui proyek ION (Identity Overlay Network) membangun sistem identitas terdesentralisasi di atas jaringan Bitcoin. DID digunakan untuk login, otorisasi aplikasi, dan berbagi kredensial. - Sovrin
Sovrin Foundation mengembangkan jaringan identitas terdesentralisasi berbasis Hyperledger Indy. Cocok untuk verifikasi identitas digital di sektor pendidikan, keuangan, hingga pemerintahan. - uPort
uPort adalah proyek Ethereum yang memungkinkan pengguna membuat DID dan mengelola identitas digital mereka sendiri melalui aplikasi dompet. uPort mendukung login terdesentralisasi dan penyimpanan kredensial. - Dock.io
Platform Dock menyediakan solusi verifiable credentials dengan DID untuk institusi pendidikan dan sertifikasi profesional. - Polygon ID
Polygon ID memungkinkan verifikasi identitas berbasis zk-SNARK (zero-knowledge proof) dengan DID, menggabungkan privasi dan skalabilitas dalam ekosistem Web3.
Manfaat DID untuk Pengguna dan Developer
Untuk Pengguna
- Kendali Penuh atas Identitas
DID memungkinkan kamu menyimpan dan mengatur identitas digital sendiri tanpa bergantung pada pihak ketiga. - Privasi Terjamin
Informasi pribadi bisa dibagikan selektif, hanya kepada pihak yang kamu izinkan. - Verifikasi Mudah dan Cepat
Dengan kredensial yang bisa diverifikasi secara otomatis, proses login, registrasi, atau pengajuan dokumen jadi lebih efisien. - Interoperabilitas Global
DID bisa digunakan lintas platform, blockchain, dan negara.
Untuk Developer
- Integrasi Mudah dengan Blockchain
DID cocok untuk integrasi ke dalam aplikasi Web3, DeFi, NFT, atau DAO. - Mengurangi Ketergantungan pada Otoritas Pusat
Developer bisa membangun sistem otentikasi dan verifikasi tanpa memerlukan database terpusat. - Fleksibilitas
DID bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan aplikasi: sistem pemungutan suara, manajemen reputasi, dan banyak lainnya.
Tantangan dalam Adopsi DID
Meski menjanjikan, adopsi DID masih menghadapi beberapa hambatan:
- Kurangnya Standarisasi
Meskipun W3C telah merilis spesifikasi resmi, implementasi dari berbagai proyek masih bervariasi. - Kompleksitas Teknis
Konsep DID dan kriptografi bisa sulit dipahami oleh pengguna awam maupun pengembang pemula. - Skalabilitas dan Infrastruktur
Penyimpanan dan akses dokumen DID dalam jumlah besar masih menjadi tantangan teknis, terutama di blockchain publik. - Regulasi dan Kepatuhan
Sistem identitas digital yang otonom bisa bertabrakan dengan regulasi seperti KYC/AML yang mewajibkan pengumpulan data identitas oleh pihak ketiga. - Kesadaran Pengguna
Banyak pengguna belum menyadari pentingnya mengontrol identitas digital sendiri, apalagi mengenal konsep DID.
Konsep DID dalam Konteks Web3 dan Wallet
DID adalah pilar utama dalam visi Web3, di mana kepemilikan dan kendali data kembali ke tangan individu, bukan perusahaan.
Peran DID dalam Web3
- Login Terdesentralisasi (DID Authentication)
Alih-alih login menggunakan email atau akun Google, pengguna Web3 bisa menggunakan DID untuk autentikasi, misalnya melalui WalletConnect atau metode DIDAuth. - Verifiable Credentials untuk DAO dan DeFi
DID dapat digunakan untuk mengelola identitas pemilih dalam DAO, atau untuk membuktikan kelayakan dalam platform pinjaman DeFi tanpa membuka semua data pribadi. - Penguatan Keamanan dan Privasi
Web3 menuntut sistem identitas yang aman, tahan sensor, dan bersifat trustless—yang dipenuhi oleh DID.
Baca juga artikel terkait: Apa Itu On-Chain Dan Off-Chain Dalam Ekosistem Kripto
Peran DID dalam Dompet Web3
Dompet kripto seperti MetaMask, Trust Wallet, atau dompet berbasis smart contract dapat diintegrasikan dengan DID untuk:
- Identitas Satu untuk Semua Aplikasi
Satu DID bisa digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi dApp, NFT marketplace, dan game Web3. - Kredensial On-chain dan Off-chain
Pengguna dapat menyimpan bukti reputasi, sertifikat, atau kepemilikan NFT sebagai bagian dari profil DID mereka. - Pemulihan dan Backup Lebih Aman
Menggunakan metode social recovery atau delegasi berbasis DID, dompet bisa dipulihkan tanpa risiko besar kehilangan seed phrase.
Kesimpulan
Decentralized Identifier (DID) adalah solusi masa depan untuk pengelolaan identitas digital yang aman, privat, dan otonom. Dengan menghapus ketergantungan pada otoritas pusat, DID memberi kendali penuh pada pengguna dalam era Web3. Meskipun masih menghadapi tantangan teknis dan adopsi, manfaat DID sangat besar untuk dunia blockchain, dompet digital, dan ekosistem aplikasi terdesentralisasi secara keseluruhan.
Dengan integrasi yang makin luas di berbagai platform seperti dompet Web3, DeFi, dan DAO, DID akan menjadi pondasi penting dalam membangun internet generasi berikutnya yang lebih terbuka dan demokratis.
Itulah pembahasan menarik tentang DID (Decentralized Identifier) yang akan naik yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa itu Decentralized Identifier (DID)?
DID adalah sistem identitas digital yang tidak bergantung pada otoritas pusat dan memungkinkan pengguna mengelola identitas mereka sendiri. - Apa saja contoh platform yang menggunakan DID?
Beberapa platform termasuk Microsoft ION, uPort, Sovrin, Dock.io, dan Polygon ID. - Apa kelebihan DID dibandingkan identitas tradisional?
DID memberikan kendali kepada pengguna, meningkatkan privasi, dan mempermudah verifikasi identitas secara otomatis. - Bagaimana DID digunakan dalam Web3?
DID digunakan untuk login terdesentralisasi, verifiable credentials, manajemen identitas DAO, dan keamanan di dompet Web3. - Apa tantangan utama dalam adopsi DID?
Beberapa tantangan termasuk kompleksitas teknis, kurangnya standar universal, dan kesadaran pengguna yang masih rendah.
Author: RZ