Merged mining adalah teknik yang memungkinkan dua blockchain berbeda untuk ditambang secara bersamaan tanpa mengorbankan keamanan atau efisiensi. Teknologi ini menawarkan manfaat seperti peningkatan keamanan, efisiensi energi, dan insentif tambahan bagi penambang. Namun, merged mining juga menghadapi kritik terkait sentralisasi dan kesulitan implementasi.
Artikel ini akan membahas konsep merged mining, cara kerjanya, contoh implementasi, keuntungan, kritik, serta potensi penerapannya di masa depan.
Pengertian dan Cara Kerja Merged Mining
Merged mining, atau dikenal sebagai Auxiliary Proof of Work (AuxPoW), adalah proses di mana satu blockchain utama (parent chain) digunakan untuk mengamankan blockchain lainnya (auxiliary chain) tanpa memerlukan daya komputasi tambahan.
Orang Juga Baca: Cara Kerja Mining Bitcoin: Hemat Energi, Maksimal Profit
Cara Kerja Merged Mining:
- Penambang memilih dua blockchain: Penambang menambang di blockchain utama (misalnya Bitcoin) dan blockchain tambahan (misalnya Namecoin) secara bersamaan.
- Menggunakan hash yang sama: Penambang menyertakan hash dari blockchain tambahan dalam blok yang diajukan ke blockchain utama.
- Validasi oleh kedua jaringan: Jika hash yang digunakan memenuhi syarat untuk kedua blockchain, maka penambang mendapatkan reward dari kedua jaringan.
Contoh Implementasi Merged Mining
Beberapa blockchain telah mengadopsi merged mining untuk meningkatkan keamanan dan keberlanjutan jaringan mereka. Berikut adalah contoh utama:
- Bitcoin & Namecoin: Namecoin adalah salah satu blockchain pertama yang mengadopsi merged mining dengan Bitcoin. Dengan ini, Namecoin mendapatkan keamanan ekstra dari daya hash Bitcoin.
- Litecoin & Dogecoin: Dogecoin awalnya memiliki jaringan yang kurang aman, tetapi setelah mengadopsi merged mining dengan Litecoin, keamanan jaringannya meningkat secara signifikan.
Keuntungan Merged Mining
Merged mining menawarkan beberapa keuntungan utama bagi jaringan blockchain dan penambang:
1. Keamanan yang Lebih Baik
- Blockchain yang lebih kecil dapat memanfaatkan keamanan dari jaringan yang lebih besar, mengurangi risiko serangan 51%.
2. Efisiensi Energi
- Penambang tidak perlu menggunakan daya tambahan untuk menambang blockchain tambahan, sehingga lebih hemat energi dibandingkan menjalankan proses penambangan terpisah.
3. Insentif Tambahan untuk Penambang
- Penambang mendapatkan reward dari dua jaringan sekaligus, meningkatkan potensi keuntungan mereka tanpa biaya tambahan.
Orang Juga Baca: Solana Mining vs Staking: Apa Perbedaannya?
Kritik terhadap Merged Mining: Apakah Ini Mengarah ke Sentralisasi?
Meskipun merged mining menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa kritik yang muncul, terutama terkait sentralisasi:
1.Dominasi oleh Penambang Besar
Karena hanya penambang besar dengan daya komputasi tinggi yang dapat menjalankan merged mining secara efektif, ini dapat menyebabkan konsentrasi kekuasaan di tangan sedikit entitas.
2.Keamanan Blockchain Tambahan Masih Bergantung pada Blockchain Utama
Jika blockchain utama mengalami gangguan atau perubahan signifikan dalam kebijakan konsensusnya, blockchain tambahan juga bisa terkena dampaknya.
3.Kompleksitas Implementasi
Tidak semua blockchain kompatibel untuk merged mining, dan implementasinya bisa menjadi rumit bagi proyek yang ingin mengadopsinya.
Orang Juga Baca: Yuk Kenali Rig Mining dan Bagaimana Cara Membuat
Masa Depan Merged Mining: Bisakah Ini Diterapkan pada Blockchain Lain?
Merged mining memiliki potensi untuk diterapkan pada lebih banyak blockchain di masa depan. Beberapa faktor yang dapat mendukung perkembangannya adalah:
1.Adopsi oleh Blockchain Baru
Blockchain yang ingin meningkatkan keamanannya tanpa menarik terlalu banyak penambang bisa mengadopsi merged mining dengan jaringan yang lebih besar.
2.Pengembangan Protokol yang Lebih Fleksibel
Jika lebih banyak blockchain mengadopsi protokol yang mendukung merged mining, penggunaannya bisa menjadi lebih luas dan lebih efisien.
4.Potensi dalam Jaringan Multi-Chain
Dengan semakin berkembangnya teknologi interoperabilitas blockchain, merged mining bisa menjadi bagian dari solusi multi-chain yang lebih luas.
Kesimpulan:
- Merged mining adalah teknologi yang memungkinkan dua blockchain ditambang secara bersamaan tanpa biaya tambahan.
- Beberapa implementasi sukses telah dilakukan, seperti Bitcoin & Namecoin serta Litecoin & Dogecoin.
- Keuntungan utama merged mining termasuk peningkatan keamanan, efisiensi energi, dan insentif tambahan bagi penambang.
- Namun, ada juga kritik terkait sentralisasi dan kompleksitas implementasi.
- Masa depan merged mining tetap cerah, terutama jika lebih banyak blockchain mulai mengadopsinya sebagai solusi keamanan dan interoperabilitas.
Itulah pembahasan menarik tentang Apa Itu Merged Mining yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.
Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!
FAQ
1.Apa itu merged mining?
Merged mining adalah proses di mana dua blockchain dapat ditambang secara bersamaan menggunakan daya komputasi yang sama tanpa mempengaruhi keamanan atau efisiensi.
2.Apakah merged mining meningkatkan keuntungan penambang?
Ya, penambang dapat memperoleh reward dari dua jaringan blockchain sekaligus tanpa menggunakan daya tambahan.
3.Apakah merged mining hanya dapat dilakukan dengan blockchain berbasis Proof of Work?
Saat ini, merged mining umumnya diterapkan pada blockchain yang menggunakan Proof of Work dengan mekanisme AuxPoW.
4.Apakah merged mining dapat menyebabkan sentralisasi?
Ada potensi sentralisasi karena hanya penambang besar yang dapat menjalankan merged mining secara efektif.
5.Bisakah blockchain lain mengadopsi merged mining di masa depan?
Ya, jika lebih banyak blockchain mengembangkan dukungan untuk merged mining, teknologi ini bisa lebih banyak digunakan untuk meningkatkan keamanan dan interoperabilitas.
Author: EH