Membongkar Keunikan Near Protocol dan Ekosistem DeFi
icon search
icon search

Top Performers

Mengenal Lebih Dekat Near Protocol (NEAR) dalam Ekosistem Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengenal Lebih Dekat Near Protocol (NEAR) dalam Ekosistem Kripto

Near Protocol and the DeFi Ecosystem

Daftar Isi

Dalam ekosistem blockchain saat ini, masih terdapat beberapa masalah dan tantangan yang terjadi, diantaranya skalabilitas yang rendah, biaya transaksi tinggi, dan antarmuka (interface) yang sulit digunakan. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu solusinya adalah Near Protocol.

Adapun dalam ekosistem kripto, Near Protocol berperan dalam hal skalabilitas dan efisiensi, mengurangi biaya transaksi yang tinggi, serta berfokus pada pengembangan interface yang ramah pengguna untuk dApps. 

Platform blockchain ini juga memberikan infrastruktur yang kuat bagi pengembang untuk membangun aplikasi terdesentralisasi, memberikan tingkat keamanan yang tinggi bagi transaksi dan data dalam jaringannya, serta mengutamakan interoperabilitas dengan jaringan blockchain lain dan infrastruktur finansial tradisional.

Nah, untuk lebih memahami apa itu Near Protocol, ekosistem, cara kerja, aplikasi ekosistem Defi, hingga keunikannya, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Near Protocol? (NEAR)

IA Image Article Mengenal Lebih Dekat Near Protocol (NEAR) dalam Ekosistem Kripto 1200x675 INDODAX Academy 2

Seperti diketahui, Near Protocol (NEAR) adalah platform blockchain yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap beberapa tantangan utama dalam ekosistem blockchain, seperti skalabilitas, biaya transaksi tinggi, dan antarmuka pengguna yang kompleks. Platform ini dirancang untuk mendukung aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar (smart contracts) dengan lebih efisien.

Near Protocol memanfaatkan teknologi Proof of Stake for Work (PoSW) yang menggabungkan elemen dari Proof of Stake (PoS) dan Proof of Work (PoW) untuk mencapai tingkat keamanan yang tinggi dan skalabilitas yang lebih baik. 

Hal itu memungkinkan Near Protocol untuk memproses ribuan transaksi per detik dengan biaya yang rendah. Di samping itu, Near Protocol juga fokus pada pengembangan antarmuka pengguna yang sederhana dan ramah, serta dukungan untuk berbagai bahasa pemrograman, sehingga pengembang dapat dengan mudah membangun aplikasi terdesentralisasi.

Dalam sejarahnya, Near Protocol didirikan oleh sekelompok individu yang memiliki latar belakang di bidang teknologi dan blockchain. Penciptanya termasuk Illia Polosukhin, Alex Skidanov, dan Dmitry Petukhov. 

Pengembangan Near Protocol dimulai pada tahun 2018 lalu dengan visi untuk menciptakan platform blockchain yang dapat mengatasi masalah-masalah utama dalam ekosistem blockchain saat itu. 

Tim ini bekerja keras untuk merancang arsitektur yang inovatif, seperti PoSW, yang sanggup mengatasi tantangan skalabilitas dan biaya transaksi tinggi yang dihadapi oleh platform blockchain lain.

Seiring berjalannya waktu, Near Protocol mulai menarik perhatian komunitas kripto dan investor. Mereka pun berhasil mengumpulkan dana melalui penawaran token awal (Initial Coin Offering, ICO) dan pendanaan ventura. 

Hingga kini, kemajuan dalam pengembangan teknologi dan visi yang kuat mengenai masa depan blockchain membantu Near Protocol menjadi salah satu platform yang menjanjikan dalam ekosistem blockchain.

Ekosistem Near Protocol

Perlu diketahui, NEAR telah mempunyai ekosistem yang lumayan luas. Adapun komponen-komponen utama dalam ekosistem Near Protocol, mulai dari Wallet, DeFi, DAO, platform edukasi, infrastruktur untuk menciptakan crypto, Sektor Gaming, NFT, Stablecoins, Platform IDO atau Initial DeX Offering, dan Oracle. 

Di dalam ekosistem NEAR, terdapat kurang lebih sebanyak 136 proyek. Angka ini lumayan bagus bagi sebuah platform blockchain yang baru beroperasi resmi sejak tahun 2021. 

Hal lain yang menarik dari ekosistem NEAR terletak pada wallet yang dimilikinya. Pasalnya, NEAR punya platform wallet tersendiri, yaitu Near Wallet. Keunikan NEAR Wallet terletak pada mekanismenya. 

Hal itu karena wallet address (alamat wallet) Near Wallet bukan berupa kode kriptografi, melainkan dapat diubah secara gratis sesuai dengan nama yang diinginkan. Jika melakukan hal itu di wallet lain maka kerap kali diperlukan biaya yang tinggi sehingga ini menjadi salah satu nilai tambah lainnya dari NEAR. 

Di samping itu, NEAR juga mempunyai Decentralized Autonomous Organization (DAO) yang bisa dipakai dengan mempunyai Koin NEAR.  Pemilik koin itu nantinya akan mempunyai hak untuk ikut serta terkait keputusan persetujuan ataupun penolakan ide baru di Near Protocol.  

Ke depannya, DAO ini juga akan menjadi penggerak utama dari NEAR. Namun, mengingat bahwa sekarang ini masih terbilang baru maka dewan direksi yang ada di sini masih membantu keputusan untuk Near Protocol yang membuat platform ini masih bergerak secara semi-sentralisasi. 

Lebih jauh, pada ekosistem ini pun ada blockchain layer 2 yang dinamakan Aurora. Layer 2 ini pun memakai mekanisme sharding sehingga kecepatannya pun tinggi.  Aurora pun mampu menerima token dari Ethereum sebab cocok dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), yakni tempat penerbitan smart contract bagi Ethereum. 

Kemudian, juga ada Rainbow Bridge, yakni jembatan antara Near Protocol dan sejumlah blockchain. Sebagai informasi, Ethereum dan Aurora menjadi blockchain yang sejauh ini sudah tersambung saat ini dengan Near Protocol.

Cara Kerja Near

Sebelum masuk ke pembahasan terkait cara kerjanya, perlu diketahui bahwa dalam mendesain infrastruktur jaringannya, NEAR Protocol memegang empat prinsip sebagai berikut :

  • Kegunaan : Pengembang mesti mampu membuat, menguji, dan menerapkan kontrak dalam cara yang mudah serta mereka kenali dalam rangka mempercepat proses pembuatan aplikasi. Di samping itu, interaksi pengguna dengan aplikasi pun mesti didesain dengan sangat mudah dan sederhana.
  • Skalabilitas : Platform mesti punya memiliki skalabilitas yang tidak berbatas.
  • Kesederhanaan : Adapun desain dari masing-masing komponen sistem mesti sesederhana mungkin dalam rangka mencapai fungsi utamanya.
  • Desentralisasi Berkelanjutan : Terakhir, hambatan untuk berpartisipasi menjadi validator mesti dibuat serendah mungkin supaya dapat membuat ekosistem yang inklusif tanpa mengorbankan keamanan jaringan.

Dengan mempertimbangkan empat prinsip di atas, berikut ini cara kerja Near yang perlu diketahui, yaitu :

1. Sharding

Sharding adalah arsitektur blockchain yang membuat masing-masing node (komputer/server) yang terlibat pada proses verifikasi agar hanya menyimpan sebagian kecil data platform. 

Teknologi ini membuat proses penyimpanan data blockchain terbagi ke dalam pecahan-pecahan (shards) yang lebih kecil sehingga memungkinkan mereka untuk disimpan di sejumlah pihak. 

Saat melakukannya, sharding akan mendistribusikan beban komputasi serta penyimpanan data di sejumlah node yang akan mengurangi beban sistem secara keseluruhan. Sharding mampu meningkatkan kecepatan serta skalabilitas jaringan tanpa mengorbankan keamanan dan desentralisasi. Maka dari itu, ia adalah salah satu solusi atas permasalahan blockchain trilemma.

Sharding secara teknis akan meminimalisir beban komputasi jaringan, yakni dengan cara melibatkan sekelompok validator sekaligus dalam memproses beberapa blok tertentu. Nantinya, masing-masing kelompok validator ini ditugaskan ke shard chain-nya masing-masing. 

Adapun algoritma yang menentukan kelompok validator ini dinamakan beacon chain dengan tugas mengkoordinasikan jaringan secara keseluruhan. Beacon chain akan menugaskan kelompok validator kepada shard chain-nya masing-masing menurut algoritma pemilihan acak supaya sistem tetap terjaga.

2. Nightshade

Berbeda dari sistem sharding secara umum, nightshade tidak memecah satu blockchain ke dalam beberapa shard chain. Adapun sistem nightshade diketahui akan memecah proses pembuatan blok dalam sejumlah kelompok yang ditentukan dengan acak. 

Karena itu, nightshade bukan memecah chain utama, melainkan setiap blok dipecah ke dalam berbagai bagian kecil yang dinamakan chunk. Nantinya, masing-masing validator bertugas untuk mengumpulkan chunk serta membentuknya menjadi sebuah blok.

Di samping itu, nightshade akan memecah informasi lengkap mengenai status sistem serta logika transaksi pada berbagai shard menjadi chunk. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap validator tidak punya pengaruh untuk melumpuhkan sistem secara keseluruhan sebab mereka hanya punya informasi kecil mengenai blok yang diproses. 

Adapun teknologi nightshade ini memungkinkan Near Protocol untuk mengurangi beban terhadap sistem ketika jaringannya tengah mengalami kepadatan serta meningkatkan keamanannya.

3. Aurora

Seperti sempat disinggung tadi, Aurora merupakan sisi layer-2 Near Protocol yang mempunyai kecocokan dengan EVM atau Ethereum Virtual Machine. Jaringan ini juga menjadi jembatan NEAR Protocol ke dalam jaringan Ethereum. 

Hal itu karena NEAR tidak punya kompatibilitas natural dengan blockchain lainnya. Aurora pun akan menyelesaikan permasalahan kompatibilitas NEAR sebab jaringan ini berjalan seperti side chain pada umumnya. 

Akan tetapi, berbeda dengan Layer-2 lain seperti Polygon (MATIC), Aurora akan memanfaatkan seluruh teknologi serta validator dari NEAR dan tidak punya aset kripto tersendiri. 

Sekalipun demikian, pengembang aplikasi kripto dapat membangun pada jaringan Aurora. Penyebabnya, Aurora memungkinkan jaringan alternatif bagi pengembang yang hendak menggunakan EVM, tetapi dengan biaya transaksi rendah dan cepat milik NEAR.

Mengenal Aplikasi Ekosistem Defi di Near Protocol

Sebagai pengingat kembali, karena baru diluncurkan pada April 2021, ekosistem DeFi dan dApps pada NEAR pun menjadi salah satu yang paling baru. Di samping itu, jumlah dana yang dikunci dalam berbagai aplikasi DeFi pada NEAR juga masih terbilang sedikit.

Meski ekosistem DeFi pada NEAR masih dalam tahap awal, tetapi sejumlah proyeknya tampak menjanjikan. Berikut ini adalah aplikasi-aplikasi DeFi di NEAR yang dapat digunakan, antara lain:

1. Bastion (Aurora)

Bastion merupakan protokol tabungan dan peminjaman terdesentralisasi pertama yang ada pada jaringan Aurora. Protokol ini memakai algoritma automated market maker (AMM) dalam menentukan berbagai aspek dari aplikasinya. 

Sementara itu, aset kripto bawaan miliki Bastion adalah BSTN dan dimanfaatkan sebagai governance token. Kini, Bastion menjadi aplikasi DeFi dengan TVL terbesar di Aurora, yakni senilai $447.000.000. 

Seperti halnya Curve, Bastion pun berencana untuk memakai model ve dalam rangka mendorong perebutan insentif liquidity pool. Menurut pengembang Bastion, tujuan akhir dari Bastion, yaitu menjadi sumber likuiditas dana untuk ekosistem NEAR serta menjadi aplikasi simpan pinjam terbesar.

2. Trisolaris (Aurora)

Trisolaris merupakan pertukaran uang terdesentralisasi (DEX) pertama dan terbesar di ekosistem NEAR. Trisolaris sendiri dimodifikasi dari protokol SushiSwap. Trisolaris dibangung pada jaringan Aurora sehingga ia punya kompatibilitas dengan seluruh blockchain yang punya EVM. 

Trisolaris disebut punya TVL senilai $268.000.000  per 18 April 2022 lalu atau tepat di belakang Bastion. Pada Trisolaris, Kamu dapat melakukan staking aset kripto Trisolaris (TRI), menukarkan aset kripto, serta menjadi penyedia likuiditas (LP) untuk memperoleh laba lumayan besar, yaitu senilai 30%—100%. 

Di samping itu, Trisolaris pun berencana untuk memakai model ve (pemungutan suara menggunakan token) yang dipopulerkan oleh Curve dalam rangka menggaet lebih banyak pengguna serta dana ke dalam aplikasinya.

3. Ref Finance (NEAR)

Terakhir ada Ref Finance yang merupakan protokol DeFi multifungsi yang dibangun pada jaringan NEAR. Aplikasi ini memungkinkan Kamu untuk melakukan staking, menukar aset kripto, menjadi penyedia likuiditas, serta melakukan farming pada satu aplikasi. Aset kripto bawaannya adalah REF. 

Adapun Ref Finance disebut menempati peringkat pertama aplikasi DeFi dengan TVL terbesar di jaringan NEAR, yakni $175.000.000. Fitur unik Ref Finance, di antaranya biaya dari masing-masing kumpulan dana bisa dimodifikasi oleh penyedia likuiditas yang membuatnya. Ref Finance sendiri saat ini menjadi DeFi multifungsi terbesar pada jaringan NEAR.

Kenapa Near Unik?

Dengan segala fitur dan kemudahan yang ditawarkannya, NEAR menjadi salah satu platform blockchain yang cukup mendapatkan perhatian besar dalam ekosistem kripto. Namun, apa saja yang membedakan Near Protocol dari platform blockchain lainnya? Berikut ini beberapa keunikannya, yaitu:

1. Transaksi lebih cepat dan murah

Keunikan yang pertama adalah transaksinya yang lebih cepat dan murah, yakni dengan penggunaan jaringan PoS.

2. Teknologi sharding nightshade

Nightshade merupakan teknologi sharding yang membuat suatu blockchain dapat menyusut serta mengembang sesuai kepadatan jaringan dan jumlah pengguna. Nightshade pun akan membuat operasional blockchain dapat kian efisien sesuai dengan kebutuhan.

3. Mendapat dukungan dari berbagai investor besar

NEAR adalah blockchain yang memperoleh dukungan besar dari sejumlah investor institusional, di antaranya CoinBase Ventures dan A16Z.

4. Memiliki ekosistem DeFi

NEAR punya ekosistem DeFi yang baru bertumbuh serta berkembang. Sejumlah protokol aplikasi finansial pun tengah dalam proses perkembangan yang dapat menghadirkan profit untuk investor yang berani berinvestasi dalam proyek baru yang berpotensi.

5. Jaringan ramah lingkungan

NEAR merupakan salah satu blockchain yang punya lisensi climate neutral. Itu berarti, jaringan NEAR ini sangat ramah lingkungan sehingga ia lebih menarik untuk pengguna yang hanya ingin memakai aset kripto dengan emisi karbon rendah.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, pentingnya Near Protocol dalam ekosistem kripto terletak pada perannya sebagai platform blockchain yang mengatasi beberapa masalah krusial yang kerap kali menghambat adopsi lebih lanjut dan pengembangan aplikasi terdesentralisasi.

Hal yang membuat Near Protocol menjadi penting, antara lain, adalah karena platform ini menggunakan mekanisme PoSW yang unik untuk mengatasi tantangan skalabilitas yang umum terjadi pada jaringan blockchain.  Di samping itu, biaya transaksinya juga rendah dan bermanfaat bagi pengembangan aplikasi terdesentralisasi yang mudah.

Lebih jauh, juga penting bagi Kamu untuk membaca lebih lanjut tentang Near Protocol dan terlibat dalam komunitasnya. Nantinya, dengan melibatkan diri dalam komunitas Near Protocol, Kamu bisa memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai potensi dan peluang yang ada pada platform ini serta menjadi bagian dari transformasi ekosistem blockchain yang lebih besar.

Bagaimanakah Cara Membeli Aset Kripto Near?

Nah, sekarang Kamu sudah memahami apa itu Near Protocol, ekosistem, cara kerja, aplikasi ekosistem Defi, hingga keunikannya. 

Sebagai tambahan informasi, membeli aset kripto NEAR pada dasarnya dapat menjadi salah satu bentuk investasi yang menguntungkan lho!

Maka dari itu, jika Kamu tertarik untuk membeli aset kripto Near, Kamu dapat membelinya di market INDODAX.

Adapun untuk membelinya di INDODAX, pertama-tama Kamu bisa masuk dulu ke halaman market, lalu pilih aset kripto Near to IDR. Selanjutnya, Kamu bisa melakukan pembelian dan mendapatkan aset NEAR.

Yuk, mulai berinvestasi pada aset kripto NEAR sekarang juga di INDODAX!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!