Support resistance adalah salah satu konsep dalam trading kripto. Ini merupakan atribut yang cukup sering didiskusikan dalam analisis teknikal.
Istilah tersebut dipakai untuk menunjukkan level harga di chart/grafik yang menjadi penanda pergerakan harga yang tidak menembus nilai tertentu.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu support dan resistance serta bagaimana cara mengenalinya, simak ulasan berikut ini.
Apa Itu Support?
Support merupakan tingkat ketika permintaan cukup kuat untuk menghentikan aset jatuh lebih jauh.
Support merupakan area tempat harga tidak bisa menembus dan dapat berbalik naik, yang terletak di bawah harga saat ini. Support biasa direspons dengan aksi Beli/Buy.
Apa Itu Resistance?
Resistance adalah tingkat ketika penawaran cukup kuat untuk menghentikan aset bergerak lebih tinggi.
Resistance merupakan area tempat harga tidak bisa menembus dan dapat berbalik turun, yang terletak di atas harga saat ini dan biasa direspons dengan aksi Jual/Sell.
Bagaimana Karakteristik Support dan Resistance?
Berikut ini karakteristik resistance dan support:
- Ketika harga aset menembus resistance, ini mempunyai potensi untuk menjadi support.
- Kian sering chart/harga aset mendekati level support/resistance tanpa dilewati/ditembus, hal itulah yang disebut sebagai support dan resistance. Bahkan, levelnya kian kuat.
- Saat level support atau resistance berhasil dilewati, kekuatan tembusnya bergantung pada seberapa lama level support atau resistance itu bertahan.
Bagaimana Cara Menentukan Support dan Resistance?
Di bawah ini adalah beberapa cara untuk menentukan support dan resistance:
1. Menggunakan Fibonacci
Cara pertama, yaitu dengan menggunakan Fibonacci Extension atau Fibonacci Retracement, yang merupakan alat untuk melakukan analisis teknikal menggunakan angka.
Pada Fibonacci Retracement, ada sejumlah titik angka yang lazim dijadikan sebagai dasar untuk menentukan support dan resistance.
Angka itu dapat dituliskan dengan persentase atau dalam angka biasa, yakni 0.236 atau 23,6%, 0.382 atau 38,2%, 0.618 atau 61,8%, 0.764 atau 76,4%, dan 1 atau 100%.
Biasanya, angka itu diteruskan dengan Fibonacci Extension yang lazim dijadikan sebagai target untuk mengambil keuntungan.
Adapun angka pada Fibonacci Extension yang paling umum, yakni 1.000 atau 100%, 1.618 atau 161,8%, 2.618 atau 261,8%, 3.618 atau 361,8%, dan 4.236 atau 423,6%.
Untuk contoh penggunaannya, pada pergerakan turun, Fibonacci Retracement bisa digambar dengan cara menarik garis dari harga tertinggi menuju harga terendah dari trend atau pergerakan harga.
Sementara itu, untuk pergerakan naik, trader bisa melakukan hal sebaliknya. Tidak semua trader menggunakan metode tersebut, sebab ada dua sisi dari trader yang melakukan hal sebaliknya.
Misalkan pada pergerakan turun, Fibonacci Retracement dibentuk dengan cara menarik garis dari harga terendah menuju harga tertinggi. Pada pergerakan naik, trader akan melakukan hal sebaliknya.
Perlu digaris bawahi, trader atau analis akan memakai angka yang ada di Fibonacci tadi sebagai support dan resistance, sesuai dengan pergerakan harga pada saat itu.
2. Menggunakan Indikator
Kedua, Kamu bisa menggunakan indikator, misalnya Moving Average, untuk menentukan support dan resistance.
Indikator merupakan garis yang dibentuk menurut perhitungan matematika atau statistika berdasarkan pergerakan harga sebelumnya.
Biasanya, indikator dipakai sebagai alat bantu untuk memprediksi pergerakan harga ke depannya.
Dalam hal ini, salah satu indikator yang paling sering digunakan, yaitu Moving Average. Pasalnya, indikator ini paling umum dipakai untuk melihat pergerakan harga.
Lazimnya, indikator digunakan sebagai alat bantu ketika melakukan analisis teknikal, khususnya ketika menentukan support dan resistance.
Hal itu karena kalau hanya menggunakan satu indikator maka batas harga tidak akan tampak dengan jelas.
3. Menggambar Manual
Cara ketiga adalah dengan cara menggambar support dan resistance secara manual menggunakan alat gambar yang tersedia di Tradingview.
Ketika menggambar secara manual, guna menentukan support dan resistance, pastikan bahwa daerah batas itu merupakan daerah yang sering dikunjungi oleh harga.
Kalau harga sering mengunjungi batas itu, lalu bergerak berlawan arah atau terjadi penolakan, maka besar kemungkinan bahwa daerah itu merupakan daerah support atau resistance.
Batas tersebut ini biasanya daerah yang diisi oleh banyak sumbu candlestick serta dipenuhi oleh penutupan badan candlestick.
Ketika menggambar manual, terdapat 2 cara yang bisa digunakan, yakni memakai garis trend atau menggunakan garis dan melihat mana daerah yang sering disentuh candlestick.
Contoh Resistance Menjadi Support
Perlu dipahami bahwa konsep kunci dari analisis teknikal, yaitu saat level resistance atau support ditembus, perannya akan dibalik.
Dalam hal ini, kalau harga turun di bawah level support maka level itu akan menjadi resistance.
Berikut ini contohnya:
Contoh Support Menjadi Resistance
Sementara itu, kalau harga naik di atas level resistance maka lazimnya akan menjadi support.
Ketika harga bergerak melewati level support atau resistance, penawaran dan permintaan diperkirakan sudah bergeser dan hal itu membuat level yang ditembus membalikkan perannya.
Inilah contohnya:
Setelah memahami bagaimana cara menentukan support dan resistance, kini Kamu bisa memantau pergerakan harga kripto di halaman market ini.
Demikianlah ulasan tentang support resistance yang penting diketahui.
Simak juga artikel seputar aset kripto, blockchain, dan lainnya hanya di Indodax Academy.