Pasar kripto memasuki pekan yang penuh gejolak. Mulai dari peringatan siklus “fall season” Bitcoin, tekanan likuiditas yang membuat pasar melemah, hingga kisah spektakuler investor XRP yang menghasilkan miliaran rupiah dalam 10 tahun.
Berikut tiga drama kripto terbesar minggu ini yang menyedot perhatian.
1. Morgan Stanley: Bitcoin Memasuki “Fall Season” Siklus Empat Tahunan
Bitcoin resmi disebut masuk ke fase “fall season”, yaitu periode menjelang koreksi besar dalam siklus empat tahunan pasar kripto. Istilah ini disampaikan oleh analis Morgan Stanley, Denny Galindo, yang menjelaskan bahwa Bitcoin secara historis mengikuti pola tiga tahun naik – satu tahun turun.
Pada 5 November 2025, Bitcoin bahkan sempat menembus di bawah $99.000, melewati garis rata-rata 365 hari yang sering menjadi batas antara tren bullish dan bearish. Per pagi ini, BTC bergerak di kisaran $102.331, dengan pola harga yang mulai menyerupai siklus 2015–2018 dan 2018–2022.
Menurut Julio Moreno dari CryptoQuant, penurunan di bawah garis rata-rata tersebut menandai “pergeseran sentimen makro,” dan pasar kemungkinan memasuki fase kehati-hatian yang lebih dalam.
2. Pasar Kripto Lesu: Tekanan Jual Tinggi & Sentimen Global Masih Lemah
Pasar kripto juga diterpa tekanan besar dari faktor teknikal dan sentimen global. Berdasarkan laporan CoinDesk Research, Bitcoin sempat menyentuh $105.300 sebelum jatuh cepat ke kisaran $102.200 akibat lonjakan volume jual 27.579 BTC dalam satu jam—jauh di atas rata-rata harian.
Di sisi teknikal, BTC bertahan di atas support penting $101.477, dengan rentang konsolidasi yang menyempit di area $101.500–$102.200. Jika support jebol, BTC berpotensi turun ke $100.000.
Sementara itu, dampak berakhirnya shutdown AS juga menahan minat investor terhadap aset berisiko. Meski demikian, ETF Bitcoin mencatat inflow besar $524 juta dalam sehari, dipimpin oleh BlackRock dan Fidelity—tanda bahwa investor institusional memanfaatkan harga murah untuk akumulasi.
Di sisi altcoin, tekanan jual semakin besar. AERO turun 9,7%, sementara Binance mencatat arus masuk lebih dari 7.500 BTC per hari, tertinggi sejak Maret 2025. Namun, fundamental jaringan Bitcoin masih kuat dengan hash rate tetap naik dan tidak ada tanda miner capitulation.
3. XRP Catat Keuntungan 50.000% dalam 10 Tahun
Di tengah tekanan pasar, kisah sukses datang dari XRP. Harga XRP kembali menguat ke $2,50 (Rp41.827) per 13 November 2025, memicu perhatian investor global.
Jika seorang investor menanamkan Rp25 juta (? $1.500) pada November 2015, nilai tersebut kini mencapai Rp12,6 miliar (? $755.000), mencerminkan kenaikan lebih dari 50.000% dalam satu dekade.
Data CoinMarketCap menunjukkan kapitalisasi pasar XRP kini mencapai $150,47 miliar (Rp2.516 triliun), menempatkannya sebagai aset kripto terbesar keempat di dunia.
Lonjakan minat ini didorong oleh rumor ETF XRP di Amerika Serikat, volume perdagangan yang naik 49%, serta perkembangan RippleNet yang semakin banyak digunakan di sektor pembayaran global.
Kesimpulan: Tiga Drama, Satu Tema Besar — Pasar Dalam Fase Ketidakpastian
Tiga peristiwa besar minggu ini menunjukkan bahwa pasar kripto sedang berada di persimpangan penting. Bitcoin mendekati fase siklus yang krusial, pasar melemah akibat tekanan jual dan sentimen global, namun aset seperti XRP tetap membuktikan bahwa narasi jangka panjang masih kuat.
Bagi investor, minggu ini menjadi pengingat bahwa volatilitas bukan sekadar risiko—tetapi juga peluang. Pemantauan ketat pada indikator makro, inflow ETF, serta level support utama akan menjadi kunci menghadapi pergerakan pasar selanjutnya.
FAQ
1. Apa yang dimaksud “fall season” dalam siklus Bitcoin?
“Fall season” adalah fase dalam siklus empat tahunan Bitcoin ketika pertumbuhan melambat dan risiko koreksi besar meningkat setelah tiga tahun reli.
2. Mengapa pasar kripto melemah meski shutdown AS sudah berakhir?
Investor global masih bersikap hati-hati, sementara tekanan jual BTC meningkat dan altcoin mencatat arus masuk ke bursa, sehingga memperburuk sentimen pasar.
3. Apakah ETF Bitcoin masih mencatatkan inflow di tengah penurunan harga?
Ya, inflow ETF tetap kuat, termasuk lebih dari $500 juta dalam satu hari, menandakan institusi melihat penurunan harga sebagai peluang akumulasi.
4. Apakah XRP masih menarik untuk jangka panjang?
XRP dianggap menarik karena utilitas nyata dalam pembayaran lintas negara dan kapitalisasi pasar besar, tetapi tetap memiliki risiko tinggi karena volatilitas.
5. Faktor apa yang perlu dipantau investor minggu ini?
Level support Bitcoin, arus masuk ETF, likuiditas stablecoin, dan sentimen makro menjadi indikator utama untuk mengukur kekuatan pasar dalam jangka pendek.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Alo
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita Bitcoin





Polkadot 8.81%
BNB 0.64%
Solana 4.79%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.88%
Polygon Ecosystem Token 2.12%
Tron 2.86%
Pasar
