Data on-chain terbaru dari Glassnode menunjukkan bahwa long-term holder (LTH) — wallet yang menyimpan Bitcoin lebih dari 155 hari — mulai melepaskan kepemilikannya. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar mungkin sedang mendekati puncak harga (market top).

Sumber Gambar: X/Glassnode
Supply BTC yang dipegang oleh LTH sempat mencapai puncak 14,29 juta BTC, naik signifikan dari 13,66 juta BTC di pertengahan Maret. Namun sejak awal Mei, angka itu turun dua kali, menandakan perubahan sikap investor jangka panjang.
Indikator lainnya, LTH Spending — yaitu volume BTC yang berpindah dari dompet lama ke wallet aktif — juga naik ke level 0,43. Secara historis, angka ini kerap menjadi indikasi awal sebelum harga mencapai puncak lokal.
Transaksi dari holder lama biasanya bukan aksi spekulatif, tapi keputusan strategis. Jika mereka mulai melepas BTC dalam jumlah signifikan, pasar bisa masuk fase distribusi — dan koreksi bisa menyusul.
Berita tranding lainnya: 3 Altcoin Ini Siap Rally Usai Data PPI AS Dirilis
Analis: BTC Sedang Bentuk Double Top
Analis WhaleWire, Jacob King, menyebut bahwa Bitcoin saat ini sedang membentuk pola double top, sebuah pola teknikal klasik yang sering menjadi penanda akhir dari tren bullish.
Bitcoin’s recent surge is completing a double top — a pattern that has occurred at 100% of its major market cycle peaks. It’s a clear signal: the bear market is beginning.
While retail sheep convince themselves that hovering above $100K is due to mythical institutional demand or… pic.twitter.com/1NpbFOuymF
— Jacob King (@JacobKinge) May 15, 2025
Dalam unggahan di X (Twitter) hari ini, King mengungkapkan bahwa rally harga saat ini bukan murni didorong oleh permintaan alami, melainkan akibat dari manipulasi internal dan aliran dana besar dari Tether (USDT).
Ia juga memperingatkan bahwa pasar kripto saat ini telah memasuki fase yang terlalu mahal (overvalued) dan sangat berisiko untuk mengalami pembalikan tajam dalam waktu dekat. Pendapatnya tersebut langsung viral dan memicu diskusi serius di kalangan komunitas trader.
Tapi Institusi Masih Beli: Rebound Masih Mungkin?
Meski sinyal koreksi dari holder lama dan analis teknikal makin jelas, sisi lain pasar menunjukkan bahwa institusi justru masih terus mengakumulasi Bitcoin. Pada 12 Mei, salah satu strategi investasi besar membeli BTC senilai $1,34 miliar, yang mendorong total kepemilikannya menjadi 569.000 BTC.
Di waktu yang hampir bersamaan, perusahaan asal Jepang Metaplanet juga menambah kepemilikannya sebanyak 1.241 BTC, sehingga totalnya kini mencapai 6.796 BTC.
*Metaplanet Acquires Additional 1,241 $BTC* pic.twitter.com/zrJYzaZJq6
— Metaplanet Inc. (@Metaplanet_JP) May 12, 2025
Tak hanya itu, data dari SoSoValue mencatat bahwa ETF spot Bitcoin menyerap inflow bersih sebesar $1,94 miliar dalam sebulan terakhir, dengan pembelian harian yang konsisten sekitar 5.000 BTC.
Menurut laporan Santiment, saat ini institusi telah menguasai hampir 68% dari total pasokan Bitcoin yang beredar, dan hingga kini belum terlihat tanda distribusi besar-besaran dari kelompok tersebut.
Anda mungkin tertarik: Pasokan Bitcoin Menipis, Whale Borong 83 Ribu BTC dalam Sebulan
Apakah Ini Awal Koreksi atau Sekadar Jeda Sehat?
Kondisi saat ini memperlihatkan kontras mencolok antara perilaku holder lama dan institusi besar. Satu sisi melepas, sisi lain mengakumulasi. Jika tekanan jual dari retail bertambah, koreksi bisa terjadi. Tapi jika aliran dana institusi terus kuat, BTC bisa mendapat support baru setelah profit-taking selesai.
Dalam jangka pendek, volatilitas tinggi tetap mengintai. Namun banyak investor kini mulai mengatur ulang strategi, mempertimbangkan aksi ambil untung, sambil menunggu konfirmasi tren selanjutnya.
Kesimpulan
Aksi jual dari long-term holder bukan sekadar angka teknikal — ini alarm dini yang tak bisa diabaikan. Meskipun masih ada kekuatan beli dari institusi dan ETF, tekanan dari holder lama bisa memicu koreksi jangka pendek.
Investor disarankan untuk waspada, terutama jika BTC gagal mencetak harga tertinggi baru dalam waktu dekat. Pasar kripto bergerak cepat, dan saat sinyal peringatan mulai muncul, momen ambil untung bisa jadi keputusan bijak sebelum badai datang.
FAQ
- Apa itu Long-Term Holder (LTH) dalam Bitcoin?
LTH adalah wallet yang menyimpan Bitcoin lebih dari 155 hari. Data aktivitas mereka sering digunakan untuk membaca arah tren jangka menengah hingga panjang. - Kenapa penurunan LTH dianggap sinyal negatif?
Karena artinya holder yang sebelumnya tahan lama mulai melepas BTC, biasanya sebagai antisipasi potensi puncak harga. - Apakah ini berarti Bitcoin akan crash?
Belum tentu. Tapi kombinasi sinyal teknikal dan on-chain seperti ini sering jadi indikasi koreksi jangka pendek, terutama jika dibarengi penurunan minat beli dari retail. - Apakah institusi masih beli BTC?
Ya. ETF spot dan institusi besar masih mencatatkan inflow besar, yang bisa jadi bantalan saat pasar mengalami tekanan jual.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- Crypto.News – Bitcoin’s declining long-term holder supply shows signs of market top: Glassnode, diakses pada 15 Mei 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini