Harga emas dan perak meroket sepanjang 2025, masing-masing naik 54% dan 63% secara year-to-date. Sebaliknya, Bitcoin (BTC) hanya mencatat kenaikan 21%.
Meski terlihat tertinggal, indikator klasik Mayer Multiple justru menandakan fase akumulasi baru yang bisa membuka jalan bagi reli berikutnya.

Sumber Gambar: X.com
Baca juga berita terbaru: Horor! Harga Bitcoin Kok Malah Jeblok Jelang FOMC dan Dialog AS-China?
Sinyal Bullish dari Rasio Mayer Multiple

Sumber Gambar: TradingView via Be(in)crypto
Melansir dari BeInCrypto, rasio BTC/Gold dan BTC/Silver Mayer Multiple kini berada di area yang secara historis sering menandai titik balik pasar.
BTC/Gold Mayer Multiple tercatat berada di level 0,84, sementara BTC/Silver Mayer Multiple sempat turun di bawah 1,0.

Sumber Gambar: TradingView via Be(in)crypto
Secara teori, Mayer Multiple mengukur harga Bitcoin terhadap rata-rata pergerakan 200 harinya.
Nilai di bawah 1,0 menandakan Bitcoin sedang undervalued dan pola ini sudah berulang pada momen besar seperti Maret 2020 dan November 2022, tepat sebelum harga BTC melonjak dua kali lipat dalam beberapa bulan.

Sumber Gambar: X.com/Alpine1031
Dengan posisi saat ini yang kembali mendekati level tersebut, sinyal akumulasi kembali muncul di pasar kripto.
Berita populer lainnya: Begini Portofolio Ala Robert Kiyosaki, Cuan Hampir 40% di 2025!
Emas & Perak Memimpin, Tapi Pola Lama Terulang
Kinerja logam mulia tahun ini memang menyalip Bitcoin, namun situasi seperti ini bukan hal baru.
Pada siklus 2020–2021, emas dan perak sempat unggul lebih dulu sebelum Bitcoin akhirnya mengejar dan menembus level tertingginya.
Pola yang sama kini tampak kembali terjadi. Setiap kali logam mulia memimpin pergerakan harga, Bitcoin cenderung mengalami catch-up rally di fase berikutnya.
Penurunan rasio Mayer Multiple ke area 0,8–0,9 mengindikasikan potensi awal dari fase akumulasi besar seperti yang muncul menjelang bull run sebelumnya.
Dengan kata lain, meski saat ini Bitcoin tertinggal dalam performa jangka pendek, tren jangka panjangnya justru menunjukkan potensi penguatan.
Dukungan dari Faktor Makro
Selain indikator teknikal, faktor makroekonomi juga memperkuat potensi bullish Bitcoin. Tren penurunan suku bunga global mulai mendorong aliran dana kembali ke aset berisiko, termasuk kripto.
Di saat yang sama, sejumlah negara besar mulai mengadopsi regulasi pro-kripto yang memberi sinyal positif terhadap legitimasi industri aset digital.
Di sisi lain, investor institusional juga terlihat memperluas eksposur terhadap aset digital sebagai bentuk lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan mata uang fiat.
Kombinasi dari ketiga faktor tersebut (suku bunga rendah, kebijakan yang mendukung, dan masuknya institusi besar) akan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi Bitcoin untuk kembali memimpin setelah periode stagnasi.
Kesimpulan
Kendati performa emas dan perak terlihat lebih menonjol tahun ini, indikator Mayer Multiple menunjukkan bahwa Bitcoin justru sedang memasuki fase undervalued yang historisnya menjadi titik awal reli besar.
Jika pola lama berulang, 2025 bisa menjadi tahun transisi penting sebelum potensi lonjakan berikutnya.
Dengan dukungan fundamental makro dan sentimen pasar yang mulai pulih, momentum Bitcoin untuk kembali menyalip logam mulia bisa saja sudah semakin dekat.
FAQ
- Apa itu indikator Mayer Multiple dalam analisis Bitcoin?
Mayer Multiple adalah rasio harga Bitcoin terhadap rata-rata pergerakan 200 hari. Nilai di bawah 1 menandakan harga sedang undervalued, sementara di atas 2,4 menandakan kondisi overbought atau jenuh beli. - Mengapa emas dan perak bisa memprediksi pergerakan harga Bitcoin?
Karena ketiganya dianggap sebagai aset penyimpan nilai (store of value). Saat emas dan perak menguat signifikan sementara Bitcoin tertahan, kondisi tersebut sering kali menjadi sinyal awal bahwa BTC akan menyusul dengan reli besar. - Apa arti rasio BTC/Gold di bawah 1?
Rasio di bawah 1 berarti harga Bitcoin relatif lebih murah dibandingkan emas jika dilihat dari data historis. Biasanya, kondisi ini menandakan peluang akumulasi bagi investor sebelum momentum bullish berikutnya. - Apakah indikator Mayer Multiple selalu akurat memprediksi harga Bitcoin?
Tidak sepenuhnya. Mayer Multiple bersifat lagging indicator karena berbasis data historis. Namun, statistik menunjukkan bahwa setiap kali nilai indikator ini turun di bawah 1, pasar sering kali mengalami pembalikan arah positif dalam beberapa bulan setelahnya. - Apa dampak faktor makro seperti suku bunga terhadap harga Bitcoin?
Penurunan suku bunga global mendorong investor mencari alternatif aset dengan potensi imbal hasil lebih tinggi. Dalam kondisi seperti ini, minat terhadap Bitcoin biasanya meningkat karena dianggap sebagai aset dengan potensi pertumbuhan jangka panjang dan perlindungan terhadap inflasi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #info emas 2025, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini





Polkadot 10.18%
BNB 1.12%
Solana 4.87%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.68%
Polygon Ecosystem Token 2.07%
Tron 2.89%
Pasar
