Harga Bitcoin (BTC) kembali berada di titik krusial pada Selasa (5/11), setelah sempat anjlok di bawah $100.000 sebelum pulih ke kisaran $101.876.
Aset kripto terbesar ini turun 2,62% dalam 24 jam terakhir, menandai tekanan baru di tengah meningkatnya volatilitas pasar.
Penurunan tajam ini memperpanjang tren koreksi yang sudah berlangsung sebulan terakhir, dengan total penurunan lebih dari 12%.
Meski begitu, volume perdagangan justru melonjak 46% ke $115,27 miliar, menandakan masih ada aktivitas beli yang kuat di area support psikologis $100.000.
Support 50-Hari Jadi Penentu Tren
Melansir dari The Coin Republic, Bitcoin kini bergerak di sekitar garis rata-rata tren 50 hari (50-day simple moving average) di level $108.000, yang sejak 2021 kerap menjadi batas antara fase bullish dan koreksi mendalam.

Sumber Gambar: Merlijn The Trader
Pada siklus sebelumnya, penembusan di bawah level ini sempat memicu penurunan besar hingga $20.000 pada 2021.
Sebaliknya, rebound di atas garis yang sama pada 2023 dan awal 2024 menjadi sinyal awal tren naik yang kuat.
Saat ini, trader institusional masih memantau apakah area tersebut mampu kembali berperan sebagai pijakan reli berikutnya.
Baca selanjutnya: Analis Prediksi Bitcoin Bisa Anjlok ke $80 Ribu, Panik Nggak Nih?
Institusi Masih Akumulasi, Tapi Risiko Tetap Ada
Meskipun harga tertekan, data menunjukkan aliran dana ke ETF Bitcoin spot yang dikelola BlackRock, Fidelity, dan Grayscale masih berlanjut sepanjang kuartal IV 2025.
Arus masuk dari institusi besar ini memperkuat likuiditas pasar dan menandakan minat jangka panjang terhadap BTC tetap positif.
Namun, analis juga mengingatkan bahwa posisi leverage di pasar derivatif masih tinggi, meningkatkan risiko forced liquidation jika harga turun lebih dalam.
Volume perdagangan dan posisi penutupan harian akan menjadi faktor utama yang menentukan arah selanjutnya.
Jika tekanan jual terus berlanjut hingga harga menutup di bawah area teknikal kunci, risiko koreksi lebih dalam bisa meningkat signifikan.
Potensi Rebound Menuju Akhir 2025
Beberapa model siklus memperkirakan potensi puncak harga Bitcoin di kisaran $135.000–$160.000 pada Desember 2025, dengan kemungkinan berlanjut ke area $200.000 pada kuartal pertama 2026 jika momentum likuiditas global tetap kuat.

Sumber Gambar: X.com/Sykodelic_
Selama 30 hari terakhir, pasar telah mengalami likuidasi posisi long leverage senilai lebih dari $36 miliar.
Meskipun tampak menekan harga dalam jangka pendek, fase ini dianggap sebagai proses alami untuk menyehatkan struktur pasar.
Setiap kali terjadi pembersihan leverage berlebihan di tengah tren naik jangka panjang (high time frame uptrend), pasar biasanya membentuk fondasi baru yang lebih kuat untuk reli berikutnya.
Secara struktural, kondisi pasar Bitcoin masih solid. Harga telah bertahan di atas $100.000 selama lima bulan berturut-turut, menandakan dasar yang stabil meski volatilitas meningkat.
Baca juga: Bitcoin Disebut Gelembung, Peter Schiff Tuding Washington Dalangnya
Selain itu, sejumlah faktor likuiditas global kini bergerak ke arah positif:
- $17 miliar short positions telah dilikuidasi, membuka ruang bagi potensi pembalikan arah.
- Saldo Treasury General Account (TGA) AS mencapai $1 triliun, level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Sekitar $200 miliar dari dana ini diperkirakan akan kembali ke sistem cadangan setelah pemerintah kembali beroperasi.
- Kebijakan Quantitative Tightening (QT) akan berakhir pada 1 Desember 2025, menandakan tambahan likuiditas $100 miliar per bulan ke sistem perbankan.
- Stimulus fiskal baru dari China dan Jepang juga berpotensi memperkuat arus modal ke aset berisiko.
- Selain itu, pergantian ketua The Fed pada pertengahan 2026 diperkirakan akan membawa sikap moneter yang lebih longgar.
Gabungan faktor tersebut menciptakan lingkungan likuiditas yang sangat positif bagi Bitcoin selama 6–12 bulan ke depan.
Banyak analis menilai, fase ini bisa menjadi awal penguatan struktural baru dalam siklus pasar kripto, bukan awal dari tren bearish.
Dengan dukungan fundamental yang solid dan kondisi makro yang mulai longgar, Bitcoin diyakini memiliki peluang besar untuk melanjutkan tren naik menjelang akhir 2025 hingga awal 2026.
Kesimpulan
Bitcoin kembali memasuki fase ujian penting dalam siklus pasar 2025.
Level $100.000 kini bukan hanya angka psikologis, tapi juga simbol keseimbangan antara tekanan jual jangka pendek dan potensi reli lanjutan menuju akhir tahun depan.
Jika area support ini mampu bertahan, BTC berpeluang membentuk basis kenaikan baru.
Namun bila gagal, pasar bisa menghadapi periode konsolidasi yang lebih panjang sebelum tren bullish berikutnya terbentuk.
FAQ
- Mengapa harga Bitcoin turun di bawah $100.000?
Penurunan ini disebabkan kombinasi faktor teknikal, tekanan di bawah garis tren 50 hari, dan aksi ambil untung setelah reli panjang sejak paruh pertama 2025. Selain itu, posisi leverage tinggi di pasar derivatif mempercepat koreksi. - Apa arti garis rata-rata tren 50 hari (50-day SMA) bagi Bitcoin?
Indikator ini menunjukkan rata-rata harga penutupan 50 hari terakhir dan digunakan untuk mengidentifikasi arah tren. Jika harga bertahan di atasnya, biasanya menandakan tren naik masih kuat; jika tembus ke bawah, sinyal koreksi bisa muncul. - Apakah Bitcoin masih bisa mencapai $135.000 pada akhir 2025?
Secara historis, puncak harga Bitcoin cenderung terjadi beberapa bulan setelah halving. Selama dukungan dari ETF dan sentimen makro positif bertahan, target $135.000–$140.000 masih realistis dalam skenario optimistis. - Bagaimana peran ETF Bitcoin seperti BlackRock dan Grayscale terhadap harga BTC?
ETF spot memberi akses investor institusi ke Bitcoin secara langsung. Setiap kali ada pembelian unit ETF, perusahaan pengelola harus membeli BTC fisik, yang mengurangi pasokan di pasar dan bisa mendukung harga dalam jangka panjang. - Apakah pelemahan dolar AS bisa membantu harga Bitcoin naik?
Dolar yang melemah biasanya mendorong investor mencari aset lindung nilai seperti emas dan Bitcoin. Selain itu, inflasi yang menurun dan yield rendah memperkuat minat terhadap aset kripto berisiko. - Apakah saat ini waktu yang tepat untuk masuk ke pasar Bitcoin?
Bagi investor jangka panjang, fase tekanan seperti sekarang bisa menjadi peluang akumulasi. Namun untuk trader jangka pendek, penting menunggu konfirmasi harga menembus kembali di atas level $108.000 agar sinyal bullish lebih valid.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini






Polkadot 10.17%
BNB 0.81%
Solana 4.86%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.63%
Polygon Ecosystem Token 2.00%
Tron 2.86%
Pasar
