Bitcoin (BTC) kembali melemah tajam dengan menyentuh level $109 ribu, posisi terendah dalam empat minggu terakhir.
Data TradingView mencatat harga sempat jatuh ke $108.700 di Coinbase pada perdagangan Kamis malam.

Sumber Gambar: TradingView via Cointelegraph
Angka ini menandai penurunan signifikan dari area support $112 ribu yang sebelumnya menjadi pertahanan kunci.
Holder Lama Ambil Untung 3,4 Juta BTC

Sumber Gambar: Glassnode
Menurut analisis Glassnode, aksi ambil untung (profit taking) besar-besaran dari holder jangka panjang menjadi salah satu pemicu tekanan jual. Tercatat lebih dari 3,4 juta Bitcoin direalisasikan dalam kondisi profit.
Sejarah pasar kripto menunjukkan, fase seperti ini sering muncul menjelang puncak siklus (cycle top), yang kemudian diikuti fase pendinginan harga.
ETF Inflows Mulai Melemah
Selain profit taking, arus masuk dana ke exchange-traded fund (ETF) Bitcoin juga melambat. Padahal, instrumen ETF sempat menjadi motor penggerak reli harga di awal tahun.
Melambatnya inflows ini memperkuat sinyal bahwa minat institusi mulai berkurang, sehingga dorongan permintaan berkurang.
Baca juga berita terkait: 3 Sinyal Bearish yang Bisa Seret Bitcoin Turun Lebih Dalam
Indikator On-Chain Tunjukkan Tekanan
Tekanan pasar juga tercermin dari beberapa indikator on-chain.
Glassnode mencatat bahwa realized profit/loss ratio telah menunjukkan aksi profit taking lebih dari 90% dari koin yang bergerak dalam tiga kali siklus terakhir. Kondisi ini sering kali menjadi ciri fase mendekati puncak siklus harga.
Selain itu, Spent Output Profit Ratio (SOPR) saat ini berada di level 1,01. Angka tersebut mengindikasikan bahwa sebagian holder sudah mulai menjual Bitcoin dalam kondisi rugi, sebuah tanda yang biasanya muncul saat pasar mengalami stres.
Di sisi lain, Short-Term Holder Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) juga mendekati nol. Jika tren ini berlanjut, holder baru bisa semakin tertekan dan memilih melakukan cut loss, yang berpotensi memicu gelombang likuidasi lebih lanjut.
Analis Peringatkan Potensi Koreksi
Kepala riset 10x Research, Markus Thielen, memperingatkan potensi stop-loss selling tambahan karena banyak pelaku pasar sudah menaruh ekspektasi rally di kuartal IV.
“Yang mengejutkan bukan kenaikan lebih tinggi, melainkan justru koreksi yang berlanjut,” ujarnya dikutip dari Cointelegraph.
Sementara itu, Glassnode menilai probabilitas lebih besar mengarah ke fase cooling.
Kondisi ini membuat risiko koreksi lebih dalam tetap terbuka jika tidak ada dorongan permintaan baru dari institusi maupun investor ritel.
Optimisme Masih Ada
Meski begitu, masih ada nada optimis dari kalangan pro-Bitcoin. Michael Saylor, Executive Chairman MicroStrategy, menilai tekanan makro hanya bersifat sementara dan Bitcoin tetap berpotensi menguat di kuartal IV.
Namun, ia menekankan bahwa level teknikal penting harus dipertahankan agar tren jangka menengah tidak rusak.
Baca selanjutnya: Michael Saylor Prediksi Harga Bitcoin Bisa Melejit Cepat di Akhir 2025
Kesimpulan
Kombinasi profit taking holder lama, melemahnya inflows ETF, dan sinyal exhaustion dari indikator on-chain membuat Bitcoin berada dalam fase kritis.
Dengan harga yang mendekati area $107.500, pasar tengah menanti apakah level ini bisa bertahan atau justru membuka jalan menuju koreksi lebih dalam.
FAQ
- Apa itu sinyal ‘exhaustion’ pada Bitcoin?
Sinyal exhaustion menggambarkan kondisi ketika pasar mulai jenuh setelah reli panjang. Biasanya ditandai oleh profit taking besar-besaran, melemahnya minat beli, serta indikator on-chain yang menunjukkan tekanan jual. - Kenapa holder lama sering memengaruhi harga Bitcoin?
Holder lama memegang jumlah besar BTC sejak lama. Saat mereka merealisasikan profit, tekanan jual yang tercipta bisa mendorong harga turun, terutama di fase siklus puncak. - Apa peran ETF dalam pergerakan harga Bitcoin?
ETF Bitcoin memudahkan investor institusi untuk masuk ke pasar kripto. Jika inflows kuat, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika melambat, dorongan beli melemah sehingga harga rawan koreksi. - Apa arti SOPR mendekati 1 bagi pasar Bitcoin?
Spent Output Profit Ratio (SOPR) mendekati 1 menunjukkan banyak koin dipindahkan tanpa keuntungan signifikan. Jika jatuh di bawah 1, berarti semakin banyak investor yang jual rugi, biasanya menjadi sinyal tekanan pasar. - Level support penting Bitcoin ada di berapa sekarang?
Saat ini analis menyoroti area $107.500–$112.000. Jika harga menembus ke bawah zona ini, risiko koreksi lebih dalam bisa terjadi. Namun jika bertahan, peluang rebound jangka pendek masih terbuka. - Apakah koreksi ini menandakan bear market baru?
Belum tentu. Koreksi bisa menjadi fase sehat dalam siklus bull market. Namun jika tekanan berlanjut dengan indikator fundamental melemah, potensi transisi ke tren bearish perlu diwaspadai.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini