Harga Bitcoin (BTC) kembali melemah tajam setelah sempat menembus level psikologis $110.000 pekan lalu.
Koreksi ini terjadi akibat kombinasi tekanan geopolitik dan sinyal teknikal yang menunjukkan pasar mulai kehilangan tenaga.
Data terbaru mencatat Bitcoin berada di kisaran $112.000, turun lebih dari 1,3% dalam 24 jam terakhir.
Ketegangan AS–China Picu Aksi Jual Global
Kepanikan investor dipicu oleh sanksi baru dari China terhadap lima anak perusahaan AS milik Hanwha Ocean asal Korea Selatan.

Sumber Gambar: X.com/business
Langkah ini memicu kembali ketegangan dagang antara Beijing dan Washington, yang berdampak luas pada pasar global, termasuk saham, komoditas, dan aset kripto.
Meningkatnya ketidakpastian membuat investor beralih dari aset berisiko. Aksi unwinding leverage dan outflow ETF Bitcoin pun meningkat tajam, menandakan pelaku institusional mulai mengamankan profit.
Tekanan ini membuat Bitcoin gagal mempertahankan momentum bullish yang terbentuk sejak kuartal ketiga tahun ini.
Baca juga berita terkait: Jerome Powell Buka Sinyal QE! Bitcoin Geng Siap Masuk Bull Run Lagi
Tekanan Teknis: Potensi Koreksi ke $90 Ribu hingga $65 Ribu

Sumber Gambar: TradingView via Cryptoticker
Secara teknikal, grafik harian menunjukkan tanda-tanda kelelahan tren. Bitcoin kini bergerak di bawah rata-rata pergerakan 20 hari (SMA 20) di level $116.652, yang sebelumnya menjadi area support penting.
Bollinger Bands yang melebar ke bawah menandakan volatilitas meningkat dan dominasi seller masih kuat.
Analis memperkirakan, jika Bitcoin menutup harian di bawah $106.000, tekanan jual dapat meningkat menuju $98.000–$90.000.
Dalam skenario ekstrem, area $65.000 disebut sebagai zona kapitulasi yang mungkin terjadi jika sentimen global semakin negatif.
Sebaliknya, pemulihan baru bisa dikonfirmasi bila harga kembali menembus $118.000 dengan volume tinggi, membuka peluang rebound ke $125.000–$130.000 pada akhir Oktober.
Bitcoin Masih Sensitif terhadap Faktor Makro
Kondisi ini menegaskan bahwa Bitcoin masih sangat terpengaruh oleh dinamika ekonomi global.
Meskipun sering dijuluki “emas digital”, dalam periode gejolak seperti ini Bitcoin justru bergerak layaknya aset teknologi berisiko tinggi.
Selama tensi geopolitik belum mereda, analis memperkirakan korelasi Bitcoin dengan pasar saham akan tetap tinggi.
Baca selanjutnya: 3 Penyebab Harga Bitcoin Belum Bisa Ngegas ke Rp2 Miliar Lagi
Kesimpulan
Koreksi Bitcoin saat ini bukan akhir dari bull market, tapi menjadi “reality check” bagi investor yang terlalu optimistis.
Kombinasi faktor teknikal dan geopolitik membuat pasar kripto berada dalam fase konsolidasi sehat.
Namun, jika tensi AS–China terus meningkat dan arus dana ETF belum pulih, risiko koreksi lanjutan ke bawah $90.000 tetap terbuka lebar.
FAQ
- Kenapa harga Bitcoin bisa turun saat ketegangan AS–China meningkat?
Karena investor global cenderung menghindari aset berisiko saat ketidakpastian naik. Bitcoin yang berperilaku seperti aset teknologi ikut tertekan saat sentimen pasar memburuk. - Apa itu zona kapitulasi Bitcoin?
Zona kapitulasi adalah level harga di mana investor mulai menyerah dan menjual aset secara besar-besaran. Dalam analisis ini, area $65.000 disebut sebagai titik kapitulasi potensial jika tekanan jual ekstrem terjadi. - Apakah penurunan ke $65.000 berarti akhir bull market?
Tidak selalu. Koreksi dalam sering terjadi di tengah tren naik besar. Selama struktur jangka panjang tetap kuat, penurunan ini bisa menjadi fase akumulasi baru bagi investor jangka panjang. - Bagaimana peran ETF Bitcoin dalam penurunan harga kali ini?
Outflow dari ETF menandakan investor institusional menarik dana dari pasar, memperlemah permintaan dan mempercepat koreksi harga BTC. - Apa level harga penting yang harus diawasi trader?
Support kuat ada di kisaran $106K–$107K. Jika tembus, target berikutnya $98K–$90K. Sebaliknya, untuk memulihkan tren bullish, BTC harus menembus kembali area $118K dengan volume tinggi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- CryptoTicker – Bitcoin Crash Coming? Could BTC Really Drop From $110K to $65K?, diakses pada 15 Oktober 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini