Pasar Bitcoin (BTC) menghadapi krisis pasokan baru. Cadangan BTC di pasar over-the-counter (OTC), yang biasa digunakan institusi besar untuk membeli tanpa menggerakkan harga, kini turun ke level terendah dalam sejarah.
Di sisi lain, stok di bursa publik juga ikut menyusut. Situasi ini memicu kekhawatiran akan terjadinya supply shock besar yang bisa mendorong harga Bitcoin naik signifikan dalam waktu dekat.
Stok OTC Anjlok, Hanya Tersisa 155.000 BTC
Cadangan Bitcoin di OTC desks kini hanya sekitar 155.000 BTC. Angka ini sangat kritis, apalagi jika dibandingkan dengan aktivitas pembelian institusi besar seperti Strategy (MSTR) yang sudah mengakumulasi 182.391 BTC sejak awal tahun.
Artinya, satu perusahaan saja sudah menyerap lebih banyak BTC dari total cadangan OTC yang tersedia saat ini. Ketimpangan ini menciptakan tekanan struktural yang serius pada mekanisme suplai BTC global.
Baca selanjutnya: Jumlah Bitcoin di Dunia: Tahun 2025 Tinggal Segini yang Tersisa!
Permintaan Pindah ke Bursa Publik, Harga Siap Terkerek?
Bedlam Capital memperkirakan, jika OTC benar-benar kehabisan stok, maka institusi akan terpaksa beralih ke bursa publik seperti Binance atau Coinbase.
“Saat permintaan besar masuk ke exchange publik, harga bisa terdongkrak tajam,” ujar Bedlam Capital Pres dikutip dari Cointribune.
Skema ini mirip dengan tekanan beli masif yang terjadi sebelum reli besar Bitcoin di masa lalu. Perbedaannya, kali ini disertai cadangan yang jauh lebih minim.
Bursa Publik Juga Kekeringan
$MSTR buys most of its BTC from OTC trade desks.
MSTR bought 182,391 BTC YTD.
OTC trade desks’ collective balances are down to around 155,000 BTC.
As the OTC desks run low, the demand on the public exchanges will increase, and that is what will uncork BTC’s price. pic.twitter.com/MYkOMcCp3u
— Bedlam Capital Pres (@BedlamPres) August 6, 2025
Data dari Glassnode menunjukkan bahwa total cadangan BTC di bursa saat ini tinggal 2,919 juta BTC, terus mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir.
Penurunan ini menjadi sinyal kuat bahwa pasar sedang memasuki fase penarikan likuiditas, baik karena akumulasi jangka panjang maupun pengalihan ke dompet pribadi.
Profit-Taking Besar-Besaran oleh Pemegang Lama

Sumber: Glassnode
Di tengah potensi krisis pasokan, pasar justru memperlihatkan pergerakan berlawanan. Pada hari Rabu lalu (6/8), Glassnode mencatat ada lebih dari $1 miliar profit-taking dalam satu hari.
Yang mengejutkan, $362 juta di antaranya berasal dari wallet yang menyimpan BTC selama 7–10 tahun.
Ini bisa berarti ada pemegang lama yang memilih keluar, atau sekadar melakukan internal transfer besar-besaran.
Ada juga sekitar $93 juta dari holder jangka menengah (1–2 tahun). Fenomena ini menunjukkan adanya arus keluar dari profil investor yang selama ini dianggap stabil.
Baca juga berita terbaru: Awas! Sinyal RSI Ini Bisa Seret Harga Bitcoin Turun ke $95 Ribu
Dua Skenario, Satu Titik Kritis
Pasar Bitcoin saat ini berada di titik persimpangan antara:
- Krisis pasokan yang bisa mendorong harga ke level baru
- Psikologi investor yang masih hati-hati dan oportunis
Jika permintaan institusional terus mengalir dan investor ritel ikut masuk, harga BTC bisa terdongkrak drastis dalam waktu singkat.
Sebaliknya, jika sentimen pasar tetap ragu-ragu, potensi bullish bisa tertahan meski fundamental menunjukkan kelangkaan.
Kesimpulan
Pasokan Bitcoin yang terus menyusut, baik di OTC maupun bursa publik, menjadi sinyal serius bahwa pasar sedang memasuki fase ketat secara struktural. Di satu sisi, permintaan institusi tetap tinggi dan tak kenal harga.
Di sisi lain, investor lama mulai merealisasikan profit dalam jumlah besar, menambah dinamika baru yang tak mudah ditebak.
Jika tekanan suplai ini terus berlangsung dan permintaan tetap deras, lonjakan harga bukan hanya kemungkinan, tapi potensi yang nyata.
Namun, tanpa dorongan kuat dari sentimen pasar, supply shock ini bisa menjadi momen tertunda. Dalam kondisi seperti ini, kewaspadaan dan timing jadi kunci, terutama bagi investor yang belum memutuskan posisi.
FAQ
- Apa itu pasar OTC dalam dunia Bitcoin?
Pasar OTC (Over-the-Counter) adalah tempat transaksi Bitcoin langsung antar pihak besar, biasanya institusi, tanpa melewati bursa publik. Tujuannya untuk menghindari lonjakan harga saat beli dalam jumlah besar. - Kenapa pasokan BTC di OTC sangat penting?
Karena OTC adalah jalur utama akumulasi institusional. Jika stok di OTC habis, permintaan akan pindah ke bursa umum, yang bisa menyebabkan supply shock dan mendorong harga naik tajam. - Apa itu supply shock dalam konteks Bitcoin?
Supply shock terjadi ketika permintaan Bitcoin meningkat drastis sementara pasokan sangat terbatas. Dalam kondisi ini, harga bisa melonjak cepat karena tidak ada cukup BTC yang tersedia di pasar. - Apakah penurunan cadangan BTC di bursa selalu berarti bullish?
Tidak selalu. Penurunan bisa berarti akumulasi jangka panjang, tapi bisa juga disertai aksi profit-taking. Konteks pasar dan sentimen investor jadi kunci untuk membacanya. - Bagaimana strategi investor menghadapi potensi supply shock BTC?
Investor jangka panjang biasanya bersiap sejak dini sebelum lonjakan harga. Namun, untuk trader harian, penting memantau sinyal volume dan arus keluar-masuk BTC di bursa dan OTC.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini