Bitcoin (BTC) kembali menguat ke kisaran US$93.000 setelah sempat jatuh tajam pada akhir pekan akibat leverage flush yang menghapus sekitar US$8.000 dari harganya.
Rebound cepat ini memulihkan seluruh penurunan dua hari sebelumnya dan memunculkan kembali peluang menuju US$100.000, level psikologis yang kini kembali menjadi fokus analis.
Kenaikan ini menandai pulihnya sentimen pasar setelah penurunan mendadak yang membawa Bitcoin ke US$84.500.
Menurut data TradingView, harga mencapai puncak harian di US$93.040 dalam perdagangan sesi Asia pada Rabu pagi (3/12).
Baca selanjutnya: Bitcoin Rebound! Bank of America Beri Panduan Investasi Crypto
Level Kunci yang Menentukan Arah Bitcoin

Sumber Gambar: X.com/CryptoMichNL
Analis pasar kripto Michaël van de Poppe menyebut rebound ke atas US$92.000 sebagai sinyal penting. Ia menilai level tersebut menjadi zona resistensi krusial yang harus ditembus untuk membuka jalan ke rekor tertinggi baru.
“Jika Bitcoin bertahan di atas US$92.000, peluang menuju US$100.000 akan terbuka,” ujarnya dikutip dari Cointelegraph.
Ia juga menilai bahwa penurunan 1 Januari lalu merupakan “shakeout besar terakhir”, mengingat indikator teknikal saat crash tersebut lebih ekstrem dibanding fase Luna, FTX, maupun COVID.
Transisi dari penolakan harga menjadi penguatan juga semakin jelas terlihat. Area US$86.000–US$88.000 disebut sebagai zona support paling kuat karena telah diuji lebih dari 60 kali dalam beberapa bulan terakhir tanpa menembus struktur utama pasar.
Selama Bitcoin bertahan di atas level ini, tekanan jual dinilai menurun dan struktur tren naik tetap terjaga.
Optimisme Makro Kembali Dorong BTC
Selain faktor teknikal, analis juga melihat dukungan dari kondisi makro.
Nick Ruck dari LVRG Research menilai potensi pemangkasan suku bunga The Fed, perbaikan sentimen global, serta kembalinya arus masuk ETF Bitcoin dapat memperkuat momentum kenaikan dalam beberapa bulan ke depan.
Ia melihat jalur yang realistis bagi Bitcoin untuk mencapai enam digit dalam waktu dekat, terutama jika volatilitas tinggi saat pergantian tahun dianggap sebagai fase pembersihan leverage di pasar.
Baca juga berita terbaru: Apa Itu ‘Vanguard Effect’ yang Mendorong Reli Bitcoin Hingga Hampir 10%?
Arah Berikutnya Ditentukan Sentimen Minggu Ini
Pasar kini memantau apakah Bitcoin mampu mempertahankan pergerakan di atas US$92.000. Jika tekanan beli bertahan, peluang menguji kembali area US$100.000 tetap terbuka.
Namun, penurunan kembali ke bawah US$88.000 dapat mengubah sentimen menjadi defensif dan memicu distribusi oleh pelaku besar.
Pada saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$92.700, naik sekitar 7% dalam 24 jam terakhir.
Rebound ini tidak hanya menghapus tekanan jual yang terjadi pada awal pekan, tetapi juga menandai kembalinya minat risiko di pasar kripto menjelang data ekonomi penting yang dirilis AS pekan ini.
Kesimpulan
Rebound Bitcoin ke kisaran US$93.000 mengembalikan optimisme pasar setelah penurunan tajam akhir pekan lalu.
Level US$92.000 kini menjadi penentu arah pergerakan berikutnya, sementara zona US$86.000–US$88.000 tetap menjadi fondasi utama tren naik.
Dengan dukungan sentimen makro dan pemulihan cepat pasca leverage flush, peluang untuk menguji kembali US$100.000 semakin terbuka.
Namun, pelaku pasar tetap perlu waspada terhadap volatilitas tinggi yang dapat kembali memengaruhi struktur harga dalam waktu dekat.
FAQ
- Apa yang menyebabkan Bitcoin jatuh ke US$84.500 sebelum rebound?
Penurunan tersebut dipicu oleh leverage flush, yaitu likuidasi besar-besaran posisi futures yang memaksa penurunan harga secara cepat. Ketika banyak posisi long terlikuidasi bersamaan, harga turun drastis sebelum kembali stabil. - Apakah Bitcoin benar-benar bisa mencapai US$100.000 dalam waktu dekat?
Peluang itu dinilai terbuka jika Bitcoin mampu bertahan di atas resistensi US$92.000 dan mempertahankan struktur bullish di atas area support US$86.000–US$88.000. Faktor makro seperti potensi pemangkasan suku bunga juga mendukung kenaikan. - Apa itu zona resistance dan kenapa level US$92.000 penting?
Resistance adalah area di mana tekanan jual biasanya meningkat. Bitcoin beberapa kali tertahan di sekitar US$92.000, sehingga penembusan level ini menjadi konfirmasi bahwa momentum beli lebih dominan. - Mengapa analis menyebut crash terakhir lebih ekstrem dari FTX atau Luna?
Menurut van de Poppe, indikator teknikal seperti oversold dan volatilitas menunjukkan intensitas penurunan yang lebih dalam, meski tidak sebesar kasus Luna atau FTX dari sisi fundamental. Ini menandakan pasar mengalami shakeout besar sebelum pulih. - Apa risiko terbesar untuk Bitcoin dalam jangka pendek?
Risiko utama adalah kegagalan bertahan di atas support US$86.000–US$88.000. Jika level ini ditembus, struktur bullish bisa melemah dan memicu skenario turun yang lebih dalam akibat distribusi pelaku besar.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini





Pasar
