Memasuki pekan pertama Agustus 2025, tekanan terhadap Bitcoin (BTC) belum mereda. Sejumlah indikator ekonomi dari Amerika Serikat diperkirakan akan menjadi penentu arah pasar, khususnya setelah volatilitas tajam yang terjadi pasca rilis data ketenagakerjaan akhir Juli lalu.
Empat sinyal ekonomi yang akan dirilis pekan ini berpotensi menggeser ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed.
Jika hasilnya menunjukkan pelemahan ekonomi, Bitcoin bisa mendapat angin segar. Tapi jika justru memperkuat narasi ekonomi yang masih solid, tekanan jual bisa berlanjut lebih dalam.
Baca juga artikel terkait: Event Kripto Agustus 2025: Kalender Rilis & Prediksi Market
Data Klaim Pengangguran Jadi Indikator Awal
Setiap Kamis, pasar selalu menanti rilis Initial Jobless Claims, atau jumlah klaim pengangguran awal di AS.
Untuk pekan ini, analis memperkirakan klaim akan naik ke 221 ribu, dari posisi 218 ribu di minggu sebelumnya.
4-week average of initial jobless claims has hooked dramatically lower lately … still nowhere near levels consistent with recession pic.twitter.com/UUfuEeCZpm
— Kevin Gordon (@KevRGordon) July 31, 2025
Kenaikan angka ini akan dibaca sebagai tanda melemahnya pasar tenaga kerja, yang bisa membuka ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih cepat.
Dalam konteks ini, Bitcoin cenderung diuntungkan sebagai alternatif lindung nilai saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
Namun jika datanya justru lebih rendah dari proyeksi, sentimen pasar bisa berbalik. Ekspektasi pemangkasan suku bunga bisa tertunda, dan pasar aset berisiko, termasuk crypto, berpotensi mengalami koreksi lanjutan.
PMI Sektor Jasa Bisa Ubah Arah Pasar
Selain data ketenagakerjaan, pasar juga menanti angka terbaru dari ISM Services PMI (Purchasing Managers’ Index), indikator yang merefleksikan kekuatan sektor jasa di AS.
Setelah mencatat angka 50,8% di Juni, proyeksi sementara menunjukkan peningkatan ke 51,1% di Juli.
Jika aktualnya lebih tinggi dari perkiraan, pasar bisa menilai ekonomi AS masih terlalu tangguh, sehingga The Fed belum perlu menurunkan suku bunga.
Situasi ini kerap berujung pada tekanan terhadap aset crypto, karena prospek likuiditas ketat cenderung menjauhkan investor dari instrumen berisiko.
Sebaliknya, jika PMI justru turun atau berada di bawah 50%, itu bisa memantik spekulasi bahwa roda ekonomi mulai melambat. Skema ini memberi peluang bagi Bitcoin untuk kembali jadi perhatian utama pelaku pasar.
Produktivitas vs Biaya Tenaga Kerja: Siapa Lebih Cepat?
Hari Kamis (7/8) juga akan menjadi momen penting bagi investor yang menanti rilis data produktivitas tenaga kerja dan unit labor costs untuk kuartal II.
No, The 1990s Internet Bubble Didn’t Fuel A Productivity Boom And Neither Will AI – https://t.co/teyeus4R1e Annual US Productivity Growth, 1948 to 2024 pic.twitter.com/6Zj0SyIkW7
— David Stockman (@DA_Stockman) August 3, 2025
Proyeksi terbaru menunjukkan produktivitas tenaga kerja naik 1,9%, setelah pada kuartal sebelumnya sempat turun 1,5%. Sementara itu, biaya tenaga kerja diperkirakan naik 1,3%, jauh lebih rendah dari lonjakan 6,6% di kuartal I.
Jika tren ini terkonfirmasi, tekanan inflasi diprediksi melonggar, membuka jalan bagi The Fed untuk mengendurkan kebijakan.
Ini tentu menjadi angin segar untuk crypto, karena era likuiditas longgar cenderung mendorong minat terhadap aset digital.
Tapi jika biaya tenaga kerja justru kembali melonjak dan tidak diimbangi kenaikan produktivitas, kekhawatiran inflasi bisa kembali ke permukaan dan crypto menjadi korbannya.
Komentar Raphael Bostic Bisa Picu Volatilitas
Sebagai penutup pekan, pelaku pasar akan menantikan pidato dari Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, pada hari Kamis (7/8).
Sikap Bostic selama ini dikenal cukup hati-hati dan cenderung hawkish, terutama dalam menyikapi tekanan inflasi dan tarif dagang.
Jika dalam pidatonya Bostic menunjukkan sinyal masih enggan menurunkan suku bunga, pasar bisa menganggap The Fed belum sepenuhnya yakin terhadap pelemahan ekonomi. Ini bisa memicu koreksi di pasar crypto.
Sebaliknya, jika Bostic melunak dan mengisyaratkan potensi rate cut lebih awal, pasar bisa merespons positif. Sikap dovish dari pejabat The Fed kerap menjadi katalis bagi penguatan Bitcoin dalam jangka pendek.

Sumber: CME FedWatch Tool
Berdasarkan data terbaru dari CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan 80,5% peluang bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan 17 September 2025.
Probabilitas ini melonjak signifikan dari hanya 63,1% sepekan sebelumnya, menandakan bahwa pelaku pasar mulai menilai ekonomi AS cukup melambat untuk membuka ruang pelonggaran kebijakan moneter.
Suku bunga saat ini berada di kisaran 425–450 bps, dan mayoritas pasar kini bertaruh akan turun ke 400–425 bps.
Ini menjadi sinyal awal bahwa aset berisiko seperti crypto bisa kembali mendapat perhatian jika data pekan ini memperkuat narasi tersebut.
Baca berita selanjutnya: Crypto Bergejolak di Awal Agustus! Cek Jadwal Penting Ini
Kesimpulan
Empat sinyal ekonomi dari AS akan menjadi sorotan utama pasar global pekan ini. Bagi investor crypto, data-data ini bukan sekadar statistik, tapi bisa menjadi pemicu arah pergerakan harga secara langsung.
Jika sinyal-sinyal tersebut menunjukkan pelemahan ekonomi dan menumbuhkan ekspektasi pelonggaran moneter, peluang rebound Bitcoin terbuka lebar. Namun jika ekonomi AS ternyata masih terlalu panas, tekanan terhadap BTC bisa semakin dalam.
Pasar sedang menahan napas. Arah harga Bitcoin kini bergantung pada apa yang dikatakan oleh data.
FAQ
- Kenapa klaim pengangguran AS penting untuk harga Bitcoin?
Karena klaim pengangguran mencerminkan kekuatan pasar tenaga kerja. Jika klaim meningkat, pasar mengantisipasi pelonggaran moneter, yang biasanya mendukung harga Bitcoin. - Apa itu ISM Services PMI dan hubungannya dengan BTC?
ISM Services PMI mengukur kesehatan sektor jasa. Jika turun di bawah 50, pasar menilai ekonomi melemah dan peluang suku bunga turun meningkat—positif untuk crypto. - Bagaimana data produktivitas dan biaya tenaga kerja memengaruhi inflasi?
Jika produktivitas naik dan biaya tenaga kerja turun, tekanan inflasi mereda. Ini bisa membuka jalan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga, yang mendukung aset seperti BTC. - Seberapa besar pengaruh komentar pejabat The Fed terhadap Bitcoin?
Komentar dari pejabat The Fed seperti Raphael Bostic dapat memengaruhi ekspektasi pasar. Nada dovish mendorong optimisme investor terhadap BTC, sementara nada hawkish bisa menekan harga. - Apa yang harus diperhatikan trader crypto dari data ekonomi AS?
Perhatikan arah data dibandingkan ekspektasi. Sinyal pelemahan ekonomi dan disinflasi biasanya bullish untuk crypto. Sebaliknya, data yang terlalu kuat bisa menjadi pemicu koreksi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- Beincrypto – 4 US Economic Signals That Could Derail Bitcoin’s Recovery This Week, diakses pada 4 Agustus 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita Regulasi Crypto, #Berita The Fed, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini