Harga Bitcoin (BTC) saat ini mencetak rekor tertinggi baru di atas $122 ribu (14/7) didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap lonjakan defisit fiskal Amerika Serikat (AS) yang dinilai tak terkendali.

Grafik harga Bitcoin Sentuh $122 Ribu (Sumber: CoinMarketCap)
Menurut kepala riset di 10x Research, Markus Thielen, reli kali ini bukan didorong oleh hype pasar, melainkan oleh perubahan fundamental dalam persepsi investor terhadap Bitcoin sebagai aset makro.
“Bitcoin telah bertransformasi dari cerita teknologi menjadi aset makro. Kini, Bitcoin berfungsi sebagai lindung nilai terhadap kebijakan fiskal Amerika Serikat yang tidak terkendali,” kata Thielen dalam laporan yang dikutip Cointelegraph.
Defisit Fiskal AS Makin Parah, Bitcoin Dianggap Safe Haven
Pemerintah Amerika Serikat baru saja mengesahkan kebijakan fiskal “One Big Beautiful Bill Act” (OBBBA) yang secara kontroversial menaikkan plafon utang federal hingga $5 triliun.
Alih-alih mengurangi beban keuangan negara, kebijakan ini justru diproyeksikan akan menambah total defisit hingga $7 triliun dalam sepuluh tahun ke depan. Angka ini menjadi lonjakan defisit terbesar sepanjang sejarah pemerintahan AS.
Kondisi ini memunculkan keresahan pasar terhadap kemungkinan terjadinya inflasi yang tinggi dan pelemahan nilai dolar.
Akibatnya, investor mulai mencari aset pelindung nilai untuk menjaga daya beli portofolio mereka.
Dalam konteks ini, Bitcoin kembali muncul sebagai pilihan utama, berdampingan dengan emas, untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi jangka panjang.
Baca juga artikel menarik lainnya: Bitcoin Kalahkan Google? Simak Aset Terbesar Dunia Ini
Diperkuat oleh Agenda “Crypto Week” di Washington
Sentimen positif terhadap Bitcoin juga diperkuat oleh rangkaian agenda regulasi crypto yang akan berlangsung dalam pekan-pekan mendatang di Washington D.C.
Periode ini bahkan dijuluki sebagai “Crypto Week” karena bertepatan dengan pembahasan sejumlah rancangan undang-undang penting yang dapat membentuk masa depan industri aset digital di Amerika Serikat.
Di antaranya adalah RUU CLARITY Act yang bertujuan menciptakan kerangka pengawasan lebih jelas terhadap pasar crypto, serta GENIUS Act yang mengatur struktur legal dan pengawasan terhadap stablecoin.
Selain itu, parlemen AS juga akan membahas Anti-CBDC Surveillance State Act, yakni rancangan undang-undang yang menolak penggunaan mata uang digital bank sentral (CBDC) demi menjaga privasi publik.
Lebih lanjut, laporan kebijakan dari Trump’s Digital Asset Task Force dijadwalkan dirilis pada 22 Juli mendatang.
Laporan ini kabarnya akan mencakup proposal strategis mengenai cadangan Bitcoin nasional (Strategic Bitcoin Reserve), yang dapat menjadi langkah monumental dalam menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari kebijakan fiskal negara.
Prediksi Harga: Target Naik ke $160 Ribu?

Prediksi Harga BTC oleh 10x Research (Sumber: CoinTelegraph)
Dalam proyeksi terbarunya, 10x Research memperkirakan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai kisaran $140 ribu hingga $160 ribu pada tahun 2025.
Proyeksi ini didasarkan pada tren fiskal ekspansif pemerintah AS, sinyal pelonggaran kebijakan moneter dari Federal Reserve, serta adopsi institusional yang terus berkembang.
Pandangan optimis juga disuarakan oleh analis dari platform perdagangan crypto OSL, yang menilai bahwa BTC berpotensi menyentuh level $150 ribu sebelum akhir tahun ini jika tren positif makroekonomi terus berlanjut.
Analis dari BTC Markets, Rachael Lucas, bahkan menilai bahwa tembusnya angka $120 ribu adalah bukti kuat bahwa Bitcoin kini telah menjadi bagian dari portofolio institusional di seluruh dunia.
“Tembusnya Bitcoin ke level $120.000 bukan sekadar pencapaian angka, tapi jadi penanda seberapa dalam aset crypto telah masuk ke portofolio institusi,” ujar Rachael Lucas dikutip dari Cointelegraph
Baca selanjutnya: Prediksi Harga Bitcoin 2025-2030: Potensi Besar di Masa Depan
Altcoin Masih Ikuti Jejak BTC
Di sisi lain, altcoin menunjukkan pergerakan yang masih sejalan dengan tren Bitcoin. Menurut direktur riset di LVRG, Nick Ruck, banyak trader yang mulai melakukan rotasi aset ke altcoin berkualitas guna mengejar potensi imbal hasil yang lebih tinggi seiring stabilnya pergerakan harga Bitcoin.
“Altcoin kemungkinan besar akan tetap sejalan dengan arah Bitcoin karena banyak trader mulai menyebar portofolio dan berani mengambil risiko lebih tinggi,” kata Nick Ruck dikutip dari Cointelegraph.
Hal ini merupakan pola yang umum terjadi di fase pertengahan bull market, saat dominasi Bitcoin mulai menyebar ke pasar altcoin.
Namun demikian, pelaku pasar tetap waspada menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) oleh Federal Reserve pada 30 Juli mendatang.
Meskipun pasar memprediksi suku bunga akan tetap, potensi sinyal dovish dari bank sentral bisa menjadi katalis tambahan bagi pasar aset digital.
Baca berita terbaru: 3 Altcoin Ini Berpotensi Meledak Lagi di Pekan Ketiga Juli 2025
Kesimpulan
Kenaikan harga Bitcoin hingga menembus $122.000 mencerminkan dinamika baru di pasar crypto.
Reli ini bukanlah hasil spekulasi musiman, melainkan cerminan dari kekhawatiran pasar terhadap krisis fiskal Amerika Serikat dan pelemahan kepercayaan terhadap sistem moneter konvensional.
Dengan semakin kuatnya posisi Bitcoin sebagai aset makro, serta dukungan dari agenda regulasi yang progresif, jalan menuju harga yang lebih tinggi tampak semakin terbuka lebar.
FAQ
- Mengapa defisit fiskal AS bisa mendorong harga Bitcoin naik?
Karena defisit yang besar memicu kekhawatiran inflasi dan pelemahan dolar, sehingga investor mencari aset pelindung nilai seperti Bitcoin dan emas. - Apa itu “One Big Beautiful Bill Act”?
Itu adalah kebijakan fiskal baru AS yang menaikkan batas utang nasional sebesar $5 triliun dan berpotensi menambah total defisit hingga $7 triliun dalam 10 tahun ke depan. - Apakah Bitcoin sekarang dianggap sebagai aset makro seperti emas?
Banyak analis melihat Bitcoin sebagai “emas digital”, yaitu aset yang digunakan untuk melindungi kekayaan dari ketidakstabilan ekonomi dan pelemahan mata uang. - Apa dampak “Crypto Week” di Washington terhadap pasar crypto?
Crypto Week berisi pembahasan tiga RUU penting yang bisa mengatur pasar crypto, stablecoin, dan pelarangan CBDC. Agenda ini bisa meningkatkan legitimasi industri crypto di AS. - Berapa proyeksi harga Bitcoin menurut analis untuk 2025?
Prediksi dari 10x Research mematok target di kisaran $140 ribu hingga $160 ribu, tergantung perkembangan makroekonomi dan sikap kebijakan pemerintah AS.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- CoinTelegraph – Bitcoin is rallying on US deficit concerns, not hype: Analyst, diakses pada 14 Juli 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini