Bitcoin Diprediksi Bakal Turun ke $95 Ribu Sebelum Bullvember Dimulai!

Harga Bitcoin (BTC) diperkirakan masih akan mengalami tekanan sebelum rebound besar berikutnya. 

Analis teknikal menilai, BTC berpotensi turun ke kisaran $95.000 sebelum mengalami pemulihan cepat berbentuk V (V-shaped recovery) menuju level $110.000.

 

 

Prediksi ini muncul setelah pergerakan harga Bitcoin menembus rata-rata pergerakan 300 hari (300-day SMA), level teknikal yang selama ini sering menjadi batas penting antara fase koreksi dan fase pemulihan.

 

Fraktal Historis Tunjukkan Pola Serupa

Melansir dari TheCoinRepublic, pola pergerakan Bitcoin saat ini menyerupai fraktal historis yang pernah terjadi di siklus sebelumnya.

Setiap kali harga BTC turun di bawah 300-day SMA, pasar justru mencatat reversal tajam dalam waktu singkat. Pola ini sudah berulang sejak awal 2023 dan kini tampak kembali terbentuk menjelang akhir tahun.

Sejumlah analis teknikal menilai fase ini bisa menjadi uji kesabaran investor sebelum momentum Bullvember benar-benar dimulai.

 

Baca juga berita terkait: Analis Prediksi Bitcoin Bisa Anjlok ke $80 Ribu, Panik Nggak Nih?

 

Siklus 30 Minggu Bitcoin Dianggap Telah Matang

Menurut analis pasar Bob Loukas, siklus 30 minggu Bitcoin tampak telah mencapai fase akhir. 

 

 

Indikator momentum mulai melandai, sementara harga bergerak mendekati support utama di area $100.000.

Secara historis, fase ini sering menandai titik jenuh penjual (seller exhaustion) dan menjadi sinyal awal pembalikan tren besar.

Loukas menjelaskan bahwa dalam setiap siklus 30–32 minggu, Bitcoin cenderung membentuk pola awal bottom – kenaikan pertengahan siklus – koreksi akhir sebelum lonjakan baru. 

Saat ini, BTC diyakini berada di fase ketiga, yaitu koreksi akhir sebelum kemungkinan reli berikutnya.

 

Support $106.000 Sudah Jebol, Tekanan Jangka Pendek Masih Ada

 

 

Sementara itu, analis Daan Crypto Trades menyoroti bahwa BTC telah kehilangan support penting di area $106.000–$107.000, yang sebelumnya menjadi lantai harga kuat sejak pertengahan Oktober.

Penembusan ini membuat pasar rentan terhadap koreksi lebih dalam ke wilayah $95.000–$97.000.

Volume perdagangan di bawah level saat ini juga menurun tajam, menandakan likuiditas terbatas dan potensi penurunan cepat jika tekanan jual terus berlanjut.

Namun, analis menegaskan bahwa rebound kuat bisa terjadi jika harga berhasil kembali menembus ke atas area support yang hilang tersebut.

 

Baca selanjutnya: Bitcoin (BTC) Masuki Fase Ujian, Bisakah Pulih di Akhir 2025?

 

Data On-Chain: Tanda Kapitulasi Mulai Muncul

 

 

Data on-chain dari Glassnode menunjukkan bahwa tekanan jual telah membuat indikator Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) milik pemegang jangka pendek (short-term holders) masuk ke zona kapitulasi.

Nilai NUPL tercatat di level -0.058, mendekati titik terendah sejak April lalu. Kondisi ini mengindikasikan bahwa banyak trader jangka pendek mulai menjual asetnya dalam kondisi rugi, sementara investor jangka panjang justru mulai akumulasi.

Historinya, momen seperti ini kerap menandai awal fase akumulasi baru yang mendahului pemulihan harga besar.

 

Kesimpulan

Tekanan jual yang menekan Bitcoin ke bawah level psikologis $100.000 dipandang sebagai koreksi sehat dalam konteks jangka panjang.

Selama pola siklus 30 minggu dan fraktal historis kembali terbukti, peluang untuk pemulihan cepat menuju $110.000 masih terbuka lebar.

Namun, analis mengingatkan bahwa konfirmasi arah baru hanya akan muncul jika harga mampu menembus kembali area $106.000 dan mempertahankannya di atas 300-day SMA.

Hingga saat itu, Red November tampak masih berlangsung, tapi mungkin hanya sementara sebelum Bullvember benar-benar dimulai.

 

FAQ

1. Apa itu V-Shaped Recovery dalam konteks harga Bitcoin?
   V-Shaped Recovery menggambarkan pola pemulihan harga yang cepat setelah koreksi tajam. Harga sempat jatuh signifikan, lalu segera berbalik naik dalam waktu singkat, membentuk pola menyerupai huruf “V” di grafik.
2. Kenapa $95.000 dianggap level penting untuk Bitcoin saat ini?
   Level $95.000 dianggap sebagai area support potensial berdasarkan pola pergerakan historis dan posisi rata-rata pergerakan 300 hari (300-day SMA). Penurunan ke level ini sering menandai akhir fase koreksi besar.
3. Apa maksud dari siklus 30 minggu Bitcoin menurut Bob Loukas?
   Siklus 30 minggu adalah pola periodik pergerakan harga Bitcoin yang berlangsung sekitar 7–8 bulan. Setiap siklus biasanya terdiri dari fase akumulasi, kenaikan pertengahan, dan koreksi akhir sebelum reli berikutnya.
4. Apa yang dimaksud dengan Red November dan Bullvember di pasar kripto?
   Red November menggambarkan periode bearish atau koreksi harga di bulan November, sedangkan Bullvember adalah istilah populer untuk menggambarkan potensi reli besar yang sering muncul di akhir atau setelah November.
5. Bagaimana investor harus menyikapi kondisi pasar saat ini?
   Bagi investor jangka panjang, fase tekanan harga seperti sekarang sering dianggap peluang untuk akumulasi. Namun, trader jangka pendek disarankan menunggu konfirmasi teknikal di atas area $106.000 sebelum masuk posisi baru.

 

Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Jangan sampai ketinggalan berita terbaru terkait dunia kripto, pergerakan pasar, dan masih banyak lagi di laman artikel edukasi crypto terpopuler.

Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

 

Kontak Resmi Indodax

Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]

 

Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

Author: Fau 

 

  

 

Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini