Bayangin kamu lagi di dunia nyata, terus ada orang asing ngasih selembar kertas dan bilang, “Tolong tanda tangan di sini ya, nanti aku kasih hadiah.” Kamu nggak tahu isi suratnya apa, nggak baca, cuma langsung tanda tangan. Sounds absurd, kan?
Nah, kejadian kayak gini tuh lagi marak banget di dunia kripto. Bedanya, bukan di kertas, tapi di wallet kamu. Namanya: Blind Signing.
Lalu, sebenarnya apa sih blind signing itu? Yuk, kita bahas.
Apa Itu Blind Signing dalam Kripto?
Blind signing itu ibarat kamu tanda tangan cek kosong. Kamu ngasih persetujuan atas sebuah transaksi tanpa benar-benar tahu apa yang sedang kamu setujui. Di layar wallet, sering kali yang tampil cuma rangkaian huruf dan angka (hash) yang mustahil dimengerti manusia awam.
Biasanya ini terjadi saat kamu pakai software wallet, atau hardware wallet yang terkoneksi ke antarmuka pihak ketiga yang nggak menampilkan informasi transaksi secara lengkap. Jadi, kamu disuruh percaya aja, tanpa tahu detilnya.
Setelah tahu definisinya, sekarang kita lihat kenapa blind signing bisa jadi masalah besar.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Kenali Cara Kerja Digital Signature, Kelebihan dan Kekurangannya
Kenapa Blind Signing Berisiko Besar?
Masalah utama dari blind signing bukan di teknologinya, tapi di kepercayaan yang berlebihan. Tanpa sadar, kamu bisa:
- Kirim semua aset ke alamat dompet scammer
- Kasih izin ke smart contract untuk ambil semua token dari wallet kamu
- Menyetujui aksi yang nggak bisa dibatalkan
Dan yang bikin ngeri, semua itu bisa kamu lakukan cuma dengan satu klik: “Sign”. Sekali kamu klik, nggak ada tombol undo.
Kalau begitu, gimana para pelaku kejahatan memanfaatkan celah ini? Yuk kita lanjut ke bagian berikutnya.
Modus Serangan Lewat Blind Signing
Ada beberapa cara yang biasa digunakan oleh penjahat untuk memanfaatkan blind signing. Ini dia beberapa modus yang perlu kamu waspadai.
1. Phishing Berkedok dApp atau Airdrop
Pernah dapet link yang katanya buat mint NFT gratis? Atau airdrop token eksklusif? Bisa jadi itu jebakan. Situsnya mungkin tampak resmi, logonya keren, URL-nya meyakinkan. Tapi begitu kamu connect wallet dan klik “Sign”, kamu baru sadar semua token hilang karena Phising. Sayangnya, sadar setelah kejadian.
2. Social Engineering
Penjahat cyber itu bukan cuma jago coding, tapi juga jago manipulasi. Mereka bisa pura-pura jadi admin komunitas, customer service, atau bahkan temen kamu sendiri. Mereka bikin kamu percaya, dan akhirnya nurut untuk sign sesuatu yang ternyata jebakan.
3. Smart Contract Beracun
Di dunia DeFi, banyak kontrak pintar yang dirancang buat kejahatan. Ada yang minta unlimited approval, artinya mereka bisa akses token kamu kapan pun. Bahkan kalau wallet kamu nggak kelihatan ada aktivitas mencurigakan, di balik layar token kamu bisa dicuri perlahan.
4. Spoofing Tampilan Transaksi
Kalau kamu pakai wallet yang tampilannya tergantung dari antarmuka software (bukan dari chip secure), tampilan itu bisa dipalsukan. Jadi yang kamu lihat bukan transaksi asli. Kamu pikir lagi swap token A ke token B, padahal kamu kirim semua token ke scammer.
Udah mulai kelihatan bahayanya Spoofing kan? Sekarang kita bahas gimana cara menghindari semua jebakan ini.
Masih seputar topik ini, simak juga: Apa Itu Transaction Malleability? Pengertian dan Solusinya
Cara Aman Hindari Blind Signing
Tenang, bukan berarti kamu harus paranoid terus. Ada beberapa langkah praktis yang bisa kamu ambil biar tetap aman saat bertransaksi di kripto.
Gunakan Hardware Wallet dengan Layar Aman Ledger misalnya, punya chip Secure Element yang langsung ngontrol layar. Jadi apa yang tampil, itulah yang bener. Beda dengan software wallet biasa yang tampilannya bisa di-spoofing oleh malware.
Pisahkan Dompet Harian dan Dompet Vault Anggap aja kayak rekening harian dan rekening tabungan. Buat transaksi yang perlu connect ke dApp, pakai wallet yang isinya minimal. Simpan aset utama di cold wallet yang nggak pernah blind sign transaksi.
Jangan Tergesa-gesa Klik “Sign” Luangkan waktu buat cek siapa yang minta sign, di platform apa, dan kontraknya bener apa nggak. Kalau kamu ragu, jangan sign. Lebih baik kehilangan kesempatan mint NFT daripada kehilangan semua token kamu.
Gunakan Wallet yang Bisa Decode Transaksi Ada beberapa wallet seperti Rabby (khusus EVM) yang bisa memperlihatkan isi transaksi dalam format manusia. Setidaknya kamu tahu, approval ini buat apa, dan ke siapa.
Sekarang kamu tahu cara melindungi diri, yuk kenalan sama solusi baru yang bisa bantu kita semua lebih aman: Clear Signing.
Clear Signing: Solusi Nyata dari Ledger
Ledger sadar blind signing itu masalah serius. Makanya mereka bikin gerakan “Clear Signing”, yaitu:
- Menampilkan jenis transaksi dan siapa pengirimnya
- Menampilkan isi transaksi dengan bahasa manusia, bukan hash
Beberapa transaksi di Ledger Live sekarang sudah mendukung ini. Kamu bisa lihat langsung: “Approve 100 USDT ke Uniswap V3”, bukan cuma “Data Present”. Dan karena layar Ledger dikontrol chip secure-nya, apa yang kamu lihat itu valid.
Standarisasi ini pelan-pelan mulai diadopsi di ekosistem. Harapannya, seluruh wallet dan dApp ikut berbenah. Karena blind signing bukan cuma soal teknologi, tapi soal nyawa digital para pengguna.
Terakhir, mari kita simpulkan pelajaran penting dari semua ini.
Kesimpulan: Edukasi Adalah Benteng Terkuat
Blind signing itu bukan fitur jahat. Tapi kalau kamu nggak ngerti, dia bisa jadi senjata makan tuan. Di kripto, kita nggak punya bank atau call center yang bisa balikin dana kalau hilang. Jadi, satu-satunya cara bertahan adalah dengan jadi pengguna yang paham.
Pahami apa yang kamu tanda tangani. Jangan asal klik. Karena dalam kripto, apa yang kamu sign adalah apa yang kamu izinkan.
Luangkan waktu buat belajar, jangan buru-buru ngejar cuan. Karena cuan itu akan datang ke mereka yang sabar dan paham. Bukan ke mereka yang asal klik tanpa pikir panjang.
Stay safe, stay critical. Dunia kripto butuh pengguna yang melek, bukan cuma berani.
Itulah informasi menarik tentang Blind Signing yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1.Apakah semua transaksi perlu blind signing?
Nggak semua. Banyak transaksi di wallet modern sudah bisa ditampilkan dengan jelas. Tapi di beberapa kasus, khususnya saat kamu pakai dApp yang belum mendukung clear signing, kamu akan diminta untuk blind sign.
2.Apakah blind signing itu berbahaya?
Bukan blind signing-nya yang berbahaya, tapi bagaimana dan di mana kamu melakukannya. Kalau kamu asal klik dan nggak tahu detail transaksinya, itu baru bahaya.
3.Apakah Ledger masih pakai blind signing?
Untuk beberapa transaksi kompleks, masih. Tapi Ledger sudah mengembangkan sistem Clear Signing yang bisa menampilkan detail transaksi dalam format yang manusia bisa baca.
4.Bisa nggak blind signing dimatikan saja?
Sayangnya nggak semua dApp kompatibel kalau blind signing dimatikan. Solusinya adalah edukasi dan mitigasi. Pisahkan wallet, waspada sebelum sign, dan gunakan wallet yang aman.
5.Apa perbedaan antara blind signing dan multisig wallet?
Blind signing adalah proses menyetujui transaksi tanpa melihat isi. Sedangkan multisig wallet adalah sistem yang butuh lebih dari satu persetujuan untuk menyelesaikan transaksi. Keduanya bisa saling melengkapi, tapi bukan pengganti satu sama lain.
Author: AL