Boba Network Kembali Jadi Sorotan di 2025
Di tengah dominasi proyek Layer-2 besar seperti Arbitrum, Optimism, dan zkSync, satu nama lama kembali mencuri perhatian — Boba Network. Proyek ini sempat redup setelah 2022, tapi di 2025 justru bangkit lagi dengan langkah yang jauh lebih ambisius. Boba berhasil mendapatkan pendanaan sebesar $70 juta untuk mempercepat pengembangan teknologi barunya, HybridCompute 2.0, dan memperluas jangkauan ke berbagai ekosistem blockchain besar.
Pendanaan ini bukan sekadar “bensin tambahan.” Ini sinyal kuat bahwa Boba masih dianggap relevan oleh investor dan komunitas developer global. Lalu, apa sebenarnya Boba Network itu? Dan kenapa banyak pihak kembali meliriknya di 2025? Yuk, kita bahas lebih dalam.
Apa Itu Boba Network dan Siapa di Baliknya
Kalau kamu baru dengar nama Boba Network, gampangnya gini — ini adalah jaringan Layer-2 multichain yang dirancang untuk bikin blockchain seperti Ethereum jadi lebih cepat, lebih murah, dan lebih cerdas. Boba bekerja di atas sistem Optimistic Rollup, teknologi yang mempercepat transaksi dengan memprosesnya di luar rantai utama sebelum hasil akhirnya dicatat ke blockchain utama seperti Ethereum. Kalau kamu belum paham konsepnya, ada baiknya baca dulu artikel tentang cara kerja Layer-2 di Ethereum biar tahu kenapa solusi seperti rollup jadi krusial untuk skalabilitas jaringan.
Di balik proyek ini berdiri Enya Labs, perusahaan infrastruktur blockchain dan kecerdasan buatan (AI), yang juga berperan besar dalam pengembangan OMG Foundation (dulu dikenal sebagai OmiseGo).
Mereka nggak cuma bikin Layer-2 biasa, tapi membangun sistem yang mampu menghubungkan data dunia nyata ke blockchain.
Boba dikelola secara desentralisasi lewat Boba DAO dan Boba Governance Foundation, tempat para pemegang token $BOBA berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Setelah tahu siapa di baliknya, sekarang kita bahas apa yang membuat teknologi Boba begitu berbeda dari Layer-2 lainnya.
Cara Kerja Boba Network: Lebih dari Sekadar Rollup
Kalau kamu membayangkan Ethereum itu seperti jalan utama di kota besar yang sering macet, maka Boba Network ibarat jalan tol tambahan yang dibangun di atasnya.
Dengan teknologi Optimistic Rollup, Boba mengelompokkan banyak transaksi di luar jaringan utama (off-chain) lalu mengirimkan hasil akhirnya ke Ethereum. Hasilnya? Transaksi bisa berjalan lebih cepat dan biaya gas jauh lebih murah.
Kenapa disebut “optimistic”? Karena Boba mengasumsikan semua transaksi valid, kecuali ada yang menantang keasliannya. Jika ada challenge, sistem akan menjalankan proses verifikasi (fraud proof) untuk membuktikan mana yang benar.
Uniknya, Boba memberi insentif pada pengguna yang menemukan transaksi curang — ini menjaga keamanan jaringan tanpa menambah beban di Ethereum.
Selain itu, Boba sepenuhnya EVM-compatible, artinya semua kontrak pintar (smart contract) yang sudah berjalan di Ethereum bisa langsung digunakan di Boba tanpa modifikasi. Biar makin jelas, kamu juga bisa baca panduan lengkap tentang apa itu smart contract dan cara kerjanya di blockchain.
Inilah yang bikin developer lebih mudah migrasi dApp ke Boba tanpa perlu menulis ulang kodenya.
Namun, kecepatan dan efisiensi bukan satu-satunya senjata Boba. Teknologi yang paling bikin proyek ini menonjol adalah Hybrid Computer, yang jadi pintu gerbang bagi integrasi AI dan data dunia nyata ke blockchain.
HybridCompute 2.0: Fitur Canggih yang Bikin Boba Unik
Boba Network memperkenalkan Hybrid Compute 2.0 pada April 2025 sebagai pembaruan besar yang membawa blockchain ke level baru.
Fitur ini memungkinkan smart contract di Boba untuk terhubung langsung ke API eksternal dan data dunia nyata, tanpa butuh oracle tambahan.
Bayangin aja: kontrak pintar di blockchain bisa langsung menarik data harga saham, informasi cuaca, bahkan output dari model AI — semua terjadi secara otomatis dan aman.
Bagi developer, ini revolusioner. Mereka bisa bikin aplikasi DeFi yang menyesuaikan bunga secara real-time, atau game on-chain yang datanya terhubung ke server luar. Fitur ini juga membuka jalan untuk AI-assisted blockchain, di mana kontrak pintar bisa merespons hasil analisis dari model machine learning.
Dengan cara ini, Boba bukan cuma Layer-2 yang cepat, tapi juga “pintar.” Dan inovasi itu nggak berhenti di sini, sob. Setelah HybridCompute, tim Boba juga meluncurkan beberapa upgrade besar lain yang memperkuat sisi keamanan dan pengalaman pengguna.
Upgrade Besar 2025: Smart Account, UI Baru, dan Superchain
Tahun 2025 jadi masa sibuk buat tim Boba. Mereka merilis Boba Hub versi baru dengan tampilan modern dan pengalaman pengguna yang lebih intuitif.
Yang paling menarik, hadirnya Smart Account (ERC-4337) — fitur yang memungkinkan kamu membayar gas fee pakai token selain ETH. Jadi, transaksi di Boba bisa jauh lebih fleksibel dan ramah pengguna.
Selain itu, Boba resmi bergabung ke dalam Optimism Superchain, ekosistem yang menyatukan banyak Layer-2 agar bisa saling berinteraksi.
Langkah ini bikin Boba makin kompatibel dengan ekosistem OP Stack dan membuka peluang integrasi lintas jaringan tanpa hambatan.
Di sisi teknis, Boba juga mengadopsi Anchorage Framework yang menyiapkan penerapan EIP-4844 (proto-danksharding) untuk menurunkan biaya gas hingga 40%. Upgrade ini memperlihatkan bahwa Boba bukan proyek statis — mereka terus menyesuaikan diri dengan standar terbaru Ethereum.
Dengan semua pembaruan ini, nggak heran kalau ekosistem Boba makin ramai. Terutama di bagian yang paling sering digunakan oleh pengguna DeFi: sistem bridge antar blockchain.
Ekosistem Bridge di Boba: 13 Jembatan untuk Dunia DeFi
Salah satu alasan utama kenapa Boba kembali ramai dibicarakan adalah karena ekosistem bridge-nya berkembang pesat. Hingga pertengahan 2025, Boba sudah mendukung 13 bridge aktif yang menghubungkan Ethereum, BNB Chain, dan puluhan jaringan lainnya.
Beberapa bridge populer di antaranya Synapse, Celer, Rango Exchange, Relay, Router Nitro, Symbiosis, dan Beamer Bridge. Bridge ini memungkinkan kamu mentransfer aset lintas jaringan dengan cepat dan biaya minim — bahkan mendukung fitur fast exit, di mana kamu bisa menarik dana dari Boba ke Ethereum hanya dalam hitungan menit.
Keberadaan banyak bridge ini nggak cuma meningkatkan likuiditas, tapi juga memperkuat posisi Boba di ekosistem DeFi global. Kalau kamu tertarik memahami mekanisme dasarnya, artikel tentang apa itu DeFi dan cara kerjanya bisa bantu kamu lihat peran bridge dalam likuiditas lintas jaringan.
Dan tentu saja, di balik ekosistem ini ada motor ekonomi yang menggerakkan seluruh jaringan: token BOBA.
Token BOBA: Dari Tata Kelola hingga Insentif Ekosistem
Token $BOBA adalah jantung dari Boba Network. Ia berfungsi sebagai token utilitas sekaligus governance, artinya pemegang BOBA bisa membayar biaya transaksi, melakukan staking, dan berpartisipasi dalam voting di Boba DAO. Kalau kamu ingin tahu perbedaan antara jenis token di kripto, kamu bisa cek artikel tentang perbedaan utility token dan governance token biar makin paham fungsi BOBA.
Pada 2025, seluruh 500 juta supply BOBA telah unlock, menciptakan sistem ekonomi yang lebih transparan dan stabil. Selain itu, Boba menjalin kolaborasi dengan proyek seperti QuickSwap untuk memperluas likuiditas, serta merilis BOBA Wallet dan BOBA Explorer untuk pengguna.
Pendanaan $70 juta yang baru didapat juga memperkuat sisi ekonomi jaringan ini — digunakan untuk mendanai insentif developer, ekspansi DeFi, dan integrasi AI berbasis HybridCompute.
Setelah aspek teknis dan ekonominya kokoh, Boba mulai memperluas jangkauan ke dunia nyata, terutama ke sektor bisnis Web3.
Integrasi Boba Network untuk Bisnis Web3
Boba nggak berhenti di pengembangan teknologi saja. Mereka juga mulai merambah ke sektor komersial lewat integrasi pembayaran kripto. Lewat kerja sama dengan NOWPayments, bisnis bisa menerima pembayaran pakai token BOBA dengan mudah.
Plugin-nya sudah mendukung platform besar seperti Shopify, WooCommerce, dan Magento, serta menyediakan API untuk integrasi langsung ke sistem pembayaran perusahaan. Nggak cuma itu, Boba juga mendukung mass payout dan recurring payment, fitur penting untuk bisnis digital yang sering melakukan pembayaran rutin.
Artinya, Boba mulai berperan sebagai jembatan antara teknologi blockchain dan dunia usaha. Untuk kamu yang baru mendengar konsep ini, baca juga artikel apa itu Web3 dan bagaimana pengaruhnya bagi bisnis modern agar paham kenapa integrasi seperti Boba makin dibutuhkan.
Nah dari sini, kita bisa melihat dampaknya secara langsung lewat pertumbuhan jaringan Boba sepanjang 2025.
Pertumbuhan Ekosistem Boba di 2025
Menurut laporan Messari kuartal kedua 2025, Boba mencatat lonjakan pertumbuhan signifikan:
- Jumlah unique contract callers naik 303% QoQ
- Jumlah daily active address naik 121% QoQ
- Total value locked (TVL) tumbuh 74,4% QoQ
Pertumbuhan ini membuktikan kalau adopsi Boba bukan sekadar hype, tapi didorong oleh pengguna dan developer yang benar-benar aktif membangun di dalam ekosistemnya. Meskipun skalanya belum sebesar Arbitrum atau zkSync, tren pertumbuhan ini menunjukkan arah yang positif.
Namun, di tengah kebangkitannya, Boba juga menghadapi tantangan besar.
Tantangan dan Arah Masa Depan Boba Network
Seiring banyaknya Layer-2 baru bermunculan, Boba harus bersaing ketat dengan proyek yang punya dana dan komunitas lebih besar. Selain itu, integrasi Hybrid Compute masih perlu pembuktian di pasar luas — terutama dari sisi keamanan dan performa koneksi data eksternal.
Namun, Boba punya modal penting: tim teknis yang solid, komunitas developer yang aktif, dan dana besar untuk ekspansi global. Dengan fondasi itu, mereka punya peluang kuat untuk jadi Layer-2 berbasis AI dan off-chain compute paling inovatif di pasar.
Dari semua pembaruan ini, ada satu benang merah yang bisa kamu ambil: inovasi yang konsisten adalah kunci untuk tetap relevan di ekosistem blockchain yang cepat berubah.
Kesimpulan
Boba Network bukan sekadar proyek lama yang bangkit, tapi contoh nyata bagaimana inovasi dan visi jangka panjang bisa mengubah arah permainan.
Setelah sempat tenggelam di antara gempuran Layer-2 baru, Boba justru menemukan jati dirinya lewat Hybrid Computer 2.0, ekosistem bridge lintas rantai, dan integrasi bisnis Web3 yang konkret.
Pendanaan sebesar $70 juta bukan cuma soal modal, tapi tanda kepercayaan bahwa Boba masih relevan di tengah kompetisi yang makin padat. Dengan langkah bergabung ke Optimism Superchain dan penerapan Smart Account ERC-4337, Boba mulai menegaskan posisinya sebagai Layer-2 yang bukan hanya cepat dan murah, tapi juga adaptif dan visioner.
Kalau kamu perhatikan, arah pengembangan Boba sekarang lebih dari sekadar upgrade teknis — ini tentang membangun jembatan antara blockchain, AI, dan bisnis dunia nyata.
Inilah yang membuat Boba punya peluang besar menjadi salah satu pionir di fase baru evolusi blockchain: era Layer-2 yang bisa berpikir dan berinteraksi.
Dan seperti biasa, buat kamu yang ingin terus memahami bagaimana tren seperti ini bisa mempengaruhi masa depan aset kripto, Indodax Academy selalu jadi tempat terbaik buat memperdalam wawasan.
Karena di dunia blockchain, yang bertahan bukan yang paling cepat — tapi yang paling mampu beradaptasi.
Itulah informasi menarik tentang Boba Network yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Siapa pengembang utama Boba Network?
Boba dikembangkan oleh Enya Labs bersama OMG Foundation dan dikelola oleh komunitas Boba DAO.
2. Apa keunggulan utama Boba dibanding Layer-2 lain?
Fitur Hybrid Compute yang memungkinkan kontrak pintar berinteraksi langsung dengan data dunia nyata seperti API dan sistem AI.
3. Berapa pendanaan Boba di 2025?
Sebesar $70 juta dari Awaken Foundation dan LDA Capital untuk ekspansi dan pengembangan fitur baru.
4. Apa saja bridge yang didukung Boba?
Saat ini ada 13 bridge aktif termasuk Synapse, Celer, Rango, Relay, Router Nitro, dan Symbiosis.
5. Apakah token BOBA masih menarik untuk diperhatikan?
Dengan semua token telah unlock, governance aktif, dan dukungan pendanaan besar, BOBA masih punya prospek menarik untuk jangka menengah.