Dalam dunia sistem terdistribusi dan teknologi blockchain, kepercayaan bukan sesuatu yang bisa diambil begitu saja. Bagaimana jika satu atau lebih node bersifat jahat, tidak dapat dipercaya, atau mengalami kerusakan?
Di sinilah konsep Byzantine Fault Tolerant (BFT) berperan penting. Artikel ini akan mengulas prinsip dasar BFT, implementasinya dalam blockchain, serta keunggulan dan tantangan dari mekanisme konsensus ini.
Apa Itu Byzantine Fault Tolerant (BFT)?
Byzantine Fault Tolerant adalah kemampuan sistem terdistribusi untuk tetap mencapai konsensus meskipun terdapat node yang bertindak salah, gagal, atau bahkan jahat. Istilah ini berasal dari “Byzantine Generals Problem”, sebuah analogi klasik dalam ilmu komputer mengenai sulitnya mencapai kesepakatan ketika ada pihak yang tidak dapat dipercaya dalam sistem komunikasi.
Sistem yang bersifat BFT mampu menangani hingga sepertiga dari total node yang bermasalah dan tetap dapat mengambil keputusan kolektif secara benar.
Baca juga artikel terkait: Mekanisme Konsensus: Pengertian, Jenis & Kelebihannya
Penerapan BFT di Dunia Blockchain
BFT menjadi fondasi dari banyak algoritma konsensus di blockchain, khususnya yang mengedepankan kecepatan, efisiensi energi, dan keamanan.
Contoh Implementasi:
- Tendermint BFT: Digunakan di Cosmos untuk konsensus cepat dan finalitas instan.
- Practical BFT (PBFT): Digunakan pada Hyperledger Fabric.
- HotStuff BFT: Digunakan oleh Facebook (Meta) dalam proyek Diem (sebelumnya Libra).
Keunggulan BFT
- Keamanan Tinggi: Sistem tetap aman meski beberapa node tidak jujur.
- Finalitas Cepat: Transaksi disetujui dan final tanpa kemungkinan rollback.
- Efisien Energi: Tidak memerlukan mining seperti pada Proof of Work.
- Kesesuaian dengan Use Case Enterprise: Cocok untuk sistem yang membutuhkan kepercayaan tinggi dan throughput stabil.
Kekurangan BFT
- Skalabilitas Terbatas: Semakin banyak node, semakin kompleks komunikasi dan verifikasi.
- Kompleksitas Desain: Membutuhkan mekanisme konsensus dan validasi yang lebih rumit.
- Kurang Teruji di Jaringan Terbuka Skala Besar: Lebih sering digunakan dalam jaringan semi-terbuka atau permissioned.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: Proof of Importance: Apa Bedanya dengan PoS dan PoW?
BFT vs Konsensus Lainnya
Aspek | BFT | Proof of Work (PoW) | Proof of Stake (PoS) |
Energi | Sangat efisien | Sangat boros energi | Lebih efisien dari PoW |
Kecepatan Finalitas | Instan | Tertunda, probabilistik | Bervariasi |
Toleransi Node Jahat | Hingga 1/3 node | Bergantung pada hashrate | Bergantung pada stake |
Skalabilitas | Terbatas | Tinggi dengan Layer 2 | Relatif tinggi |
Penggunaan Umum | Enterprise & Interoperabilitas | Bitcoin, Monero | Ethereum, Cardano |
Kesimpulan
Byzantine Fault Tolerant adalah fondasi penting dalam membangun sistem blockchain yang tahan terhadap node jahat dan komunikasi tidak dapat dipercaya. Dengan finalitas cepat dan konsumsi energi rendah, BFT menjadi pilar utama dalam arsitektur jaringan seperti Cosmos dan Hyperledger.
Meskipun memiliki keterbatasan skalabilitas, pendekatan ini tetap menjadi pilihan ideal untuk jaringan yang mengedepankan kecepatan, konsistensi, dan ketahanan terhadap kesalahan.
Itulah pembahasan menarik tentang Byzantine Fault Tolerant yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Kamu juga bisa mulai beli Bitcoin, beli Ethereum, dan aset kripto lainnya dengan praktis hanya dalam genggaman di INDODAX Market.. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa itu Byzantine Fault?
Byzantine fault adalah kondisi ketika sebuah node dalam sistem tidak dapat dipercaya karena memberikan informasi yang salah atau bertindak tidak konsisten.
2. Apa perbedaan BFT dan PBFT?
PBFT adalah implementasi dari BFT yang dirancang untuk performa praktis dan digunakan pada sistem nyata seperti Hyperledger.
3. Apakah Bitcoin menggunakan BFT?
Tidak langsung. Bitcoin menggunakan Proof of Work yang bertujuan mencegah Byzantine fault melalui ekonomi dan kriptografi, bukan konsensus BFT.
4. Blockchain mana yang menggunakan BFT?
Cosmos, Hyperledger Fabric, dan proyek berbasis Tendermint atau HotStuff.
5. Apakah BFT cocok untuk blockchain publik?
Lebih cocok untuk jaringan semi-terbuka atau tertutup, tetapi beberapa proyek publik seperti Cosmos telah berhasil menerapkannya.
Author: EH