Economic Value Added (EVA) menjadi salah satu indikator penting dalam dunia keuangan modern untuk menilai seberapa besar nilai tambah yang berhasil diciptakan oleh sebuah perusahaan. Berbeda dengan laba bersih, EVA memberikan gambaran yang lebih akurat tentang apakah suatu bisnis benar-benar menghasilkan keuntungan ekonomis setelah memperhitungkan biaya modal.
Apa Itu EVA (Economic Value Added)?
EVA adalah metode pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang dikembangkan oleh Stern Stewart & Co. Tujuan dari EVA adalah untuk menunjukkan nilai ekonomi riil yang dihasilkan perusahaan setelah dikurangi semua biaya, termasuk biaya modal.
Dengan kata lain, EVA menjawab pertanyaan penting: apakah perusahaan benar-benar menghasilkan nilai lebih dari apa yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham dan kreditur?
Rumus Dasar EVA
EVA dihitung menggunakan rumus berikut:
EVA = NOPAT – (Capital × WACC)
Keterangan:
- NOPAT (Net Operating Profit After Tax): Laba bersih operasional setelah pajak.
- Capital: Total modal yang digunakan untuk menjalankan bisnis.
- WACC (Weighted Average Cost of Capital): Rata-rata tertimbang biaya modal, termasuk biaya utang dan biaya ekuitas.
Jika EVA bernilai positif, artinya perusahaan menciptakan nilai. Jika negatif, perusahaan gagal menutupi biaya modalnya.
Baca juga artikel terkait: Fungsi NOPAT dalam Analisis Valuasi & Cara Menghitungnya
Komponen Perhitungan EVA
Agar lebih akurat, mari bahas masing-masing komponen:
1. NOPAT
NOPAT mencerminkan laba bersih operasional setelah pajak, tanpa memperhitungkan pengaruh pembiayaan seperti bunga. Cara menghitung NOPAT:
NOPAT = Operating Income × (1 – Tax Rate)
Contoh:
Jika Operating Income = Rp2.000.000.000 dan Tax Rate = 25%, maka:
NOPAT = Rp2.000.000.000 × (1 – 0,25) = Rp1.500.000.000
2. Capital (Modal yang Digunakan)
Capital mencakup total dana yang diinvestasikan dalam aset produktif. Ini termasuk ekuitas dan utang berbunga, dikurangi kas yang tidak digunakan.
Contoh:
Ekuitas = Rp5.000.000.000
Utang berbunga = Rp3.000.000.000
Kas tidak terpakai = Rp1.000.000.000
Capital = Rp5.000.000.000 + Rp3.000.000.000 – Rp1.000.000.000 = Rp7.000.000.000
3. WACC
WACC adalah biaya modal rata-rata tertimbang yang mencerminkan risiko bisnis dan struktur pendanaan. Rumus WACC:
WACC = (E/V × Re) + (D/V × Rd × (1 – T))
Keterangan:
- E: Nilai ekuitas
- D: Nilai utang
- V: Total modal (E + D)
- Re: Biaya ekuitas
- Rd: Biaya utang
- T: Tarif pajak
Misalnya:
E = Rp5.000.000.000
D = Rp3.000.000.000
Re = 12%
Rd = 8%
T = 25%
V = Rp8.000.000.000
WACC = (5/8 × 12%) + (3/8 × 8% × (1 – 0,25))
= 7,5% + 1,5% = 9%
Contoh Perhitungan EVA
Gunakan data berikut:
- Operating Income = Rp2.000.000.000
- Tax Rate = 25%
- Capital = Rp7.000.000.000
- WACC = 9%
Langkah 1: Hitung NOPAT
NOPAT = Rp2.000.000.000 × (1 – 0,25) = Rp1.500.000.000
Langkah 2: Hitung biaya modal
Biaya modal = Rp7.000.000.000 × 9% = Rp630.000.000
Langkah 3: Hitung EVA
EVA = Rp1.500.000.000 – Rp630.000.000 = Rp870.000.000
Artinya, perusahaan menciptakan nilai ekonomi sebesar Rp870.000.000 setelah memperhitungkan semua biaya, termasuk modal.
Kamu mungkin tertarik dengan ini juga:WACC Adalah Kepanjangan Weighted Average Cost of Capital Ketahui Cara Hitungnya!
Pentingnya EVA dalam Valuasi Bisnis
EVA menjadi indikator penting dalam menilai apakah sebuah bisnis mampu menciptakan nilai tambah atau tidak. Berikut manfaat utamanya:
- Menunjukkan Nilai Ekonomis Nyata: Berbeda dengan laba akuntansi, EVA menunjukkan nilai ekonomi riil setelah memperhitungkan biaya modal.
- Alat Evaluasi Kinerja: EVA dapat digunakan manajemen untuk menilai keberhasilan strategi perusahaan.
- Meningkatkan Keputusan Investasi: Investor dapat menggunakan EVA untuk mengukur apakah perusahaan menciptakan atau menghancurkan nilai.
- Mendorong Manajemen Berorientasi Nilai: Dengan menargetkan EVA positif, manajemen terdorong menciptakan keputusan yang pro-investor.
Kelebihan dan Kekurangan EVA
Kelebihan:
- Memperhitungkan biaya modal dengan tepat
- Fokus pada nilai tambah, bukan hanya laba
- Cocok untuk pengambilan keputusan strategis jangka panjang
Kekurangan:
- Membutuhkan data dan asumsi yang akurat
- Kompleks untuk bisnis kecil
- Rentan terhadap manipulasi jika parameter seperti WACC tidak dihitung dengan benar
Kesimpulan
Economic Value Added (EVA) adalah alat penting dalam dunia keuangan modern untuk menilai nilai tambah yang diciptakan oleh perusahaan setelah memperhitungkan biaya modal. Dengan menggunakan rumus EVA = NOPAT – (Capital × WACC), kita dapat mengetahui apakah perusahaan berhasil menciptakan nilai ekonomi yang nyata bagi investor. Metode ini tidak hanya membantu dalam valuasi bisnis tetapi juga dalam pengambilan keputusan manajerial yang strategis.
Itulah informasi menarik tentang cara menghitung EVA yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa yang dimaksud dengan EVA dalam keuangan?
EVA adalah ukuran kinerja keuangan yang menunjukkan nilai tambah ekonomis yang dihasilkan perusahaan setelah dikurangi biaya modal.
- Mengapa EVA penting dalam valuasi bisnis?
Karena EVA memperhitungkan semua biaya termasuk modal, sehingga memberikan gambaran realistis tentang apakah perusahaan menciptakan nilai.
- Apa beda EVA dengan laba bersih?
Laba bersih tidak memperhitungkan biaya modal, sedangkan EVA memperhitungkannya.
- Siapa yang menggunakan EVA?
Manajer, investor, analis keuangan, dan pemilik bisnis menggunakan EVA untuk mengevaluasi kinerja dan nilai perusahaan.
- Apakah EVA cocok untuk semua bisnis?
Lebih cocok untuk bisnis besar atau publik dengan data keuangan lengkap, tetapi prinsip dasarnya bisa diterapkan di semua skala bisnis.
Author: RZ