Mengenal WACC: Pentingnya Dalam Keputusan Keuangan
icon search
icon search

Top Performers

WACC Adalah Kepanjangan Weighted Average Cost of Capital Ketahui Cara Hitungnya!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

WACC Adalah Kepanjangan Weighted Average Cost of Capital Ketahui Cara Hitungnya!

wacc

Daftar Isi

Salah satu investasi yang banyak diminati beberapa waktu belakangan adalah investasi aset kripto. Pada dasarnya, investasi aset kripto mencakup pembelian, penyimpanan, dan perdagangan aset digital, misalnya Bitcoin, Ethereum, dan sejenisnya.

Dalam dunia keuangan, investasi aset kripto berperan dalam banyak hal, diantaranya untuk diversifikasi portofolio, akses ke aset digital, mendorong teknologi (blockchain) dan inovasi, serta sarana inklusi keuangan.

Perlu diketahui, perusahaan pun pada dasarnya juga bisa berinvestasi dalam aset kripto sebagai instrumen investasi. Bahkan, sejumlah perusahaan diketahui sudah menyisihkan sebagian dari kas-nya untuk membeli aset kripto sebagai bagian dari strategi diversifikasi.

Namun, tentunya diperlukan perhitungan biaya modal dalam rangka mengevaluasi investasi dalam aset kripto. Adapun salah satu pertimbangan terkait biaya modal ini adalah Cost of Capital. Terkait hal itu, metode yang dipakai dalam memperkirakan nilai Cost of Capital, yaitu Weighted Average Cost of Capital (WACC).

Nah, untuk mengetahui apa itu WACC, tujuan, komponen, rumus, hingga cara menghitungnya, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Weighted Average Cost of Capital (WACC)?

cara menghitung wacc

Pada dasarnya, WACC atau Weighted Average Cost of Capital adalah rata-rata tertimbang dari biaya modal perusahaan, yang mencakup biaya ekuitas dan biaya utang, yang dipakai untuk mendanai operasional perusahaan.

Dalam perencanaan keuangan perusahaan, fungsi utama WACC, yakni sebagai alat untuk mengevaluasi proyek investasi baru dan menentukan proyek itu menguntungkan bagi perusahaan dan pemegang saham atau justru sebaliknya (merugikan).

Penting dipahami, jika persentase WACC ini tinggi maka ada indikasi bahwa total pendanaan perusahaan lebih besar dan perusahaan itu punya jumlah uang kas lebih kecil untuk disalurkan kepada investor atau dalam rangka pelunasan utang.

Dengan tingginya persentase WACC, perusahaan cenderung tidak sanggup untuk menciptakan nilai lebih untuk para kreditur serta investor. Dalam hal ini, para investor biasanya akan mencari perusahaan lainnya yang punya tingkat WACC lebih rendah untuk menanamkan modalnya.

Tujuan WACC

Setelah mengetahui pengertian WACC, kini saatnya untuk mengetahui apa saja tujuan dari Weighted Average Cost of Capital ini. Pada dasarnya, ada beberapa tujuan yang mengharuskan adanya perhitungan WACC, antara lain, sebagai berikut:

1. Membantu Manajemen dalam Melakukan Evaluasi

WACC dipakai sebagai data yang akan membantu manajemen untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan untuk pembelian aset baru dengan ekuitas atau utang dengan membandingkan kedua opsi pendanaan itu. Hal tersebut sangat penting sebab akan berdampak besar kepada tingkat keuntungan perusahaan serta harga saham total.

2. Dapat Menjadi Indikator

Selanjutnya, WACC pun akan digunakan sebagai indikator yang bisa dipakai untuk menyeimbangkan harga saham, memenuhi ekspektasi terkait return yang diinginkan investor, dan menjadi total biaya pembelian bagi sebuah aset.

3. Digunakan untuk Memutuskan Keputusan

Terakhir, WACC pun bisa dipakai untuk menilai keputusan merger akan membawa dampak yang baik atau sebaliknya. Di samping itu, WACC pun dipakai sebagai indikator untuk mempertimangkan serta pengambilan keputusan bagi perusahaan apakah layak memperoleh pinjaman investasi atau sebaliknya.

Komponen-komponen WACC

Nah, kamu sudah paham apa saja tujuan dari WACC. Kini, saatnya untuk mencari tahu apa saja komponen utama dari WACC. Setidaknya, ada dua komponen dari Weighted Average Cost of Capital, yakni Cost of Debt dan Cost of Equity. Berikut ini penjelasannya, yaitu:

1. Cost of Equity

Komponen utama WACC yang pertama adalah Cost of Equity, yakni biaya modal. Cost of equity adalah biaya peluang (opportunity cost) untuk para pemegang saham bagi investasi yang dilakukannya di suatu perusahaan.

Hal itu berarti bahwa biaya yang satu ini menjadi kompensasi atas risiko yang ditanggung oleh investor saat menanamkan modalnya di perusahaan itu. Biaya ini bisa dihitung dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan rumus sebagai berikut:

Risk Free Rate + Beta Equity (Return Historis – Risk Free Rate).

2. Cost of Debt

Komponen kedua adalah Cost of Debt, yakni biaya utang tingkat bunga (interest rate) yang mesti dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak pemberi pinjaman (kreditur). Cost of Debt bisa dihitung menurut tingkat bunga yang sudah ditetapkan ketika jatuh tempo.

Adapun tingkat bunga ini ditentukan dari hasil penambahan risk free + risk premium. Rumus perhitungannya adalah seperti berikut ini:

(Risk Free Rate + Tingkat Risiko Kredit) (1 – Tax Rate).

Rumus WACC

Nah, setelah mengetahui apa saja komponennya, berikutnya juga penting untuk mengetahui apa rumus WACC. Dalam menganalisis biaya modal dan struktur modal, inilah rumus yang digunakan untuk menghitung Weighted Average Cost of Capital, yaitu:

WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x (1 – T)]

Keterangan:

E/V: persentase modal ekuitas

E/D: persentase modal utang

D: market value utang

E: market value ekuitas

V: D + E

Rd: cost of debt

Re: cost of equity

T: corporate tax rate

Bagaimanakah Cara Menghitung WACC?

cara menghitung wacc

Sudah tahu kan rumus WACC? Kini, saatnya untuk mengetahui cara menghitung WACC. Untuk bisa mengetahui menghitungnya, simak contoh soal  berikut ini yang menggunakan rumus Weighted Average Cost of Capital, yaitu:

Misalkan perusahaan XYZ ingin memperluas jangkauannya dengan cara melakukan ekspansi. Terkait hal itu, diketahui bahwa perusahaan XYZ memerlukan modal sebanyak Rp2,5.000.000.000. Perusahaan ini lantas menerbitkan saham sebanyak kurang lebih 1.000.000 lembar seharga Rp2.000/lembar sahamnya.

Dalam hal ini, para pemegang saham ingin memperoleh return saham sekitar 20%. Di samping itu, perusahaan pun meminjam dana kepada pihak bank sebanyak Rp500.000.000 dengan interest rate sebesar 10%. Sementara itu, besaran pajak perusahan ini diketahui sebesar 10%.  Lantas, berapakah nilai WACC perusahaan itu?

Diketahui:

Rd = 10%

Re = 20%

D = Rp500.000.000

E= Rp2.000 x 1.000.000 lembar saham = Rp2.000.000

V = Rp500.000.000 + Rp2.000.000 = Rp2,5.000.000

T = 10% = 0,1

Maka dari itu, WACC perusahaan bisa dihitung dengan rumus berikut ini, yaitu:

WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x 1-T)]

= (Rp2.000.000/Rp2,5.000.000 x 20 %) + [(Rp500.000.000/Rp2,5.000.000 x 20%) x 1 – 0,1]

= 0,16 + (0,04 x 0,9)

= 0,16 + 0,036

= 0,196 (19,6%)

Manfaat WACC

Kini, kamu sudah memahami bagaimana cara menghitung WACC. Selanjutnya, juga penting untuk mencari tahu apa saja manfaat dari Weighted Average Cost of Capital. Perlu diketahui, WACC pada dasarnya punya banyak manfaat, baik untuk perusahaan maupun investor. Berikut  ini manfaat WACC bagi perusahaan dan investor, di antaranya:

1. Untuk Investor

Untuk para investor, manfaat utama dari Weighted Average Cost of Capital, yakni dalam rangka membuat proyeksi atas return yang diharapkan dari investasi. Seperti diketahui, memperoleh keuntungan adalah tujuan utama dalam berinvestasi sehingga investor pun mesti memilih perusahaan yang dapat memberikannya keuntungan maksimal.

Dalam hal ini, salah satu pertimbangan investor, yakni nilai WACC perusahaan. Adapun nilai dari Weighted Average Cost of Capital ini juga beragam dan bergantung pada industri serta skala usaha. 

Biasanya, perusahaan baru punya nilai WACC yang lebih tinggi sebab risikonya juga lebih tinggi. Sementara itu, nilai WACC yang lebih rendah menggambarkan bahwa perusahaan itu lebih aman untuk berinvestasi.

2. Untuk Perusahaan

Perlu diketahui bahwa komposisi utang dan ekuitas kerap kali tidak sama. Pasalnya, terdapat perusahaan yang ekuitasnya lebih besar daripada debt atau juga sebaliknya. Hal itu pun membuat cost of capital perusahaan akan lebih variatif dan bergantung pada komponen yang lebih berpengaruh berkontribusi. Dengan alasan tersebut, perusahaan pun memakai WACC untuk menyeimbangkan kedua komponen itu.

Di samping itu, WACC pun bermanfaat untuk perusahaan karena bisa dipakai sebagai indikator pertimbangan dalam melakukan evaluasi atas modal proyek yang akan segera berlangsung, menentukan opsi pembiayaan dan pendanaan yang paling tepat saat hendak membeli aset baru, dipakai dalam menentukan target minimal perusahaan supaya sejalan dengan pertumbuhan pasar, untuk mengukur performa manajerial, dan lainnya.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, pada dasarnya, menghitung biaya modal dalam investasi aset kripto merupakan hal yang penting sebab bisa membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik serta akurat.

Menghitung biaya modal menjadi penting dalam investasi aset kripto disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena hal ini bisa membantu investor untuk mengevaluasi proyek investasi baru. Dengan mengetahui biaya modal, investor bisa membandingkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari proyek dengan biaya modal tersebut.

Lebih jauh, perlu juga diingat kembali bahwa meskipun investasi di pasar kripto menawarkan potensi pengembalian yang tinggi, tetapi pasar kripto pun sangat volatil serta berisiko tinggi. 

Walhasil, penting untuk tetap berhati-hati dan berpengetahuan dalam melakukan investasi di pasar kripto, misalnya dengan melakukan riset mendalam, berinvestasi dengan bijaksana, tetap berhati-hati terhadap penipuan, dan juga melakukan diversifikasi portofolio.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!