7 Cara Nabung Buat Nikah, Walau Gaji Pas-Pasan!
icon search
icon search

Top Performers

Jarang yang Tahu, Ini 7 Cara Nabung Buat Nikah, Gaji Pas Tetap Cukup!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Jarang yang Tahu, Ini 7 Cara Nabung Buat Nikah, Gaji Pas Tetap Cukup!

Jarang yang Tahu, Ini 7 Cara Nabung Buat Nikah, Gaji Pas Tetap Cukup!

Daftar Isi

TargMenikah bukan sekadar soal resepsi dan pesta. Bagi banyak orang, menikah adalah bentuk ibadah, perjanjian seumur hidup yang sakral. Tapi, di tengah harga kebutuhan yang terus naik, rencana indah itu kadang terganjal oleh satu hal: biaya.

Sering kali, orang menunda pernikahan bukan karena belum siap mental, tapi karena merasa belum cukup modal. Padahal, kalau dilihat lebih dalam, urusan biaya nikah sebenarnya bisa disiasati. 

 

7 Cara Nabung Buat Nikah Biar Pas Pasan

Bahkan, meski gaji kamu pas-pasan, ada banyak cara cerdas buat mulai menabung dari sekarang—termasuk memanfaatkan peluang investasi kripto sebagai modal pernikahan di masa depan.

Berikut tujuh langkah nyata yang bisa kamu mulai hari ini juga.

 

1. Mulai dari Satu Hal Penting: Buat Anggaran Pernikahan

Sebelum kamu berpikir soal menabung atau berinvestasi, satu langkah dasar yang jangan dilewatkan adalah membuat anggaran. Duduklah bersama pasangan, lalu rinci kebutuhan yang memang penting: sewa tempat, katering, mahar, pakaian, hingga biaya legalitas.

Buatlah anggaran yang jujur—tidak muluk-muluk, tapi cukup. Jangan sungkan menyelipkan dana cadangan di luar kebutuhan utama. Karena dalam proses persiapan pernikahan, selalu saja ada biaya tak terduga yang muncul.

Angka kasar seperti Rp15 juta, Rp25 juta, atau bahkan Rp60 juta bukan masalah. Yang penting, kamu tahu ke mana uang itu akan dialokasikan dan mengapa nilainya seperti itu.

 

Baca juga artikel terkait: Intip, Ini Persiapan Pernikahan & Cara Mengelola Keuangan 

 

2. Tentukan Target Tabungan, Lalu Bulatkan

Setelah tahu total biayanya, langkah selanjutnya adalah menentukan target tabungan. Di sini kamu perlu bersikap realistis tapi juga fleksibel. Kalau kamu dan pasangan menghitung total biaya nikah sekitar Rp40 juta, coba naikkan target jadi Rp45 juta. Tambahan ini bisa jadi buffer kalau harga naik atau ada biaya mendadak.

Dengan target yang jelas, kamu bisa mulai menghitung mundur. Misalnya, kalau kamu ingin menikah 15 bulan lagi, berarti setiap bulan perlu nabung Rp3 juta. Kalau dibagi dua dengan pasangan, beban itu bisa jadi lebih ringan dan terasa mungkin dicapai.

 

3. Bangun Komitmen, Bukan Sekadar Wacana

Semua rencana akan percuma kalau tidak dibarengi komitmen. Menabung untuk nikah bukan soal seberapa besar uangmu sekarang, tapi seberapa konsisten kamu menyisihkan sebagian dari penghasilan.

Buat janji pada dirimu sendiri dan pasangan. Sisihkan dana begitu gajian masuk, bukan nunggu sisa. Kamu bisa gunakan sistem persentase, misalnya 20% dari gaji, atau langsung angka tetap. Yang penting: jangan menyisakan, tapi sisihkan.

Komitmen ini bisa jadi fondasi penting dalam hubunganmu—bukan cuma soal uang, tapi juga cara kamu dan pasangan bekerja sama menghadapi masa depan.

 

4. Kurangi Gaya Hidup Boros yang Tidak Terasa

Kadang masalah keuangan bukan soal penghasilan yang kecil, tapi kebiasaan yang tidak disadari. Ngopi setiap hari, makan siang mahal, beli barang yang sebenarnya nggak dibutuhkan—semua itu terlihat kecil, tapi jika diakumulasi bisa menggerus peluangmu buat nikah.

Mulailah mencatat pengeluaran harian. Cari tahu kebiasaan kecil mana yang bisa dikurangi tanpa bikin kamu sengsara. Ganti nongkrong mewah jadi piknik murah, atau masak sendiri di akhir pekan.

Ingat, kamu bukan sedang berhemat untuk menyiksa diri, tapi sedang memberi ruang untuk impian besar: membangun rumah tangga.

 

5. Tambah Pemasukan, Meski Pelan-Pelan

Kalau pengeluaran sudah ditekan tapi dana masih kurang, berarti saatnya menambah pemasukan. Tenang, kamu nggak harus resign atau kerja dua shift. Cukup cari peluang kecil yang sesuai kemampuan dan waktumu.

Bisa mulai dari jualan online, jadi freelancer, ngisi survei berbayar, atau bantu-bantu proyek kecil. Yang penting, pendapatan tambahan ini langsung kamu salurkan ke tabungan pernikahan. Jangan sampai uangnya numpang lewat untuk hal lain.

Banyak orang mengira menabung untuk nikah itu berat, padahal mereka belum mencoba membuka pintu rejeki dari sisi lain.

 

6. Sisihkan Sebagian untuk Investasi Kripto Jangka Menengah

Setelah dana daruratmu aman dan tabungan pokok mulai terkumpul, kamu bisa mulai alokasikan sebagian ke investasi kripto, bukan untuk spekulasi, tapi sebagai strategi jangka menengah.

Kenapa kripto? Karena aset ini punya potensi tumbuh lebih cepat daripada tabungan konvensional, terutama jika kamu menyiapkan nikah dalam 1–3 tahun ke depan.

Pilih aset yang stabil dan sudah dikenal, seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH). Kamu juga bisa manfaatkan fitur seperti Staking atau Earn di platform resmi seperti Indodax untuk menghasilkan bunga dari aset yang kamu simpan.

Tentu, investasi ini tetap punya risiko. Maka pastikan kamu hanya pakai uang dingin—dana yang tidak kamu butuhkan untuk kebutuhan mendesak. Jika dikelola dengan benar, hasil dari investasi ini bisa bantu menutup kekurangan atau jadi modal tambahan setelah menikah nanti.

 

7. Buka Rekening Khusus untuk Tabungan Nikah

Menabung di rekening yang sama dengan tempat kamu biasa belanja atau gajian? Itu resep kegagalan.

Pisahkan tabungan nikah di rekening lain. Kalau perlu, pilih rekening tanpa kartu ATM atau akses terbatas. Tujuannya cuma satu: agar uang itu benar-benar utuh dan tidak tergoda diambil.

Sebagian pasangan bahkan membuat rekening bersama untuk tabungan nikah, agar sama-sama merasa bertanggung jawab dan punya kontrol yang adil.

Jadikan rekening ini sebagai simbol komitmen dan tujuan bersama. Setiap kali kamu lihat jumlahnya bertambah, kamu akan merasa makin dekat dengan pelaminan.

 

Penutup: Nikah itu Butuh Usaha, Tapi Bisa Diikhtiarkan

Pernikahan bukan perkara mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil dicapai. Kamu tidak perlu jadi orang kaya dulu untuk menikah—kamu hanya perlu siap, baik secara mental maupun finansial.

Dengan menyusun anggaran yang jujur, menabung dengan konsisten, mengurangi pengeluaran tidak perlu, mencari penghasilan tambahan, hingga menyisihkan dana untuk investasi kripto, kamu sudah membuka jalan menuju kehidupan baru yang lebih siap dan matang.

Karena pada akhirnya, pernikahan bukan tentang seberapa mewah resepsinya, tapi seberapa kuat fondasinya.

 

Itulah informasi menarik tentang cara nabung nikah dengan kripto yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow IG Indodax

 

 

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

 

FAQ 

1.Apa benar investasi kripto bisa bantu tabungan nikah?
Bisa-bisa saja, asal inget dilakukan dengan strategi jangka menengah dan uang dingin. Kripto bisa bantu menambah modal pernikahan selama risiko dikelola dengan benar.

2.Nabung nikah gaji 3 juta bisa nggak?
Bisa banget. Kuncinya adalah perencanaan dan komitmen. Sisihkan sejak awal gajian, kurangi gaya hidup boros, dan cari pemasukan tambahan.

3.Bagusnya nabung nikah mulai dari kapan?

Semakin cepat semakin baik. Idealnya minimal 12–24 bulan sebelum target tanggal nikah.

 

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

 

Author: AL

 

Lebih Banyak dari Lainnya

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.66%
bnb BNB 0.4%
sol Solana 5.37%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.96%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
KOK/IDR
Kok
3
50%
LEVER/IDR
LeverFi
4
33.33%
KUNCI/IDR
Kunci Coin
4
33.33%
VRA/IDR
Verasity
28
27.27%
ZORA/IDR
ZORA
1.384
22.92%
Nama Harga 24H Chg
TOKO/IDR
Tokoin
3
-25%
CBG/IDR
Chainbing
44
-24.14%
CNG/IDR
CoinNaviga
80.508
-18.68%
PROM/IDR
Prom
131.162
-13.64%
POLY/IDR
Polymath
1.046
-12.47%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Apa Itu AUSD Coin? Stablecoin Canggih yang Akan Hadir di Indodax!

Bayangin kamu lagi mau transfer uang ke luar negeri pakai

Bakal Listing di Indodax! Ini 5 Fakta Penting tentang Sahara AI (SAHARA)

Pernah nggak sih kamu ngerasa ketinggalan tren kripto yang meledak