Kenapa orang kaya makin kaya? Jawabannya bukan karena mereka terus bekerja lebih keras, tapi karena mereka tahu bagaimana memutar uang agar tetap hidup dan berkembang. Sementara kebanyakan orang hanya fokus pada menabung, orang kaya justru membuat uangnya terus berputar dan menghasilkan.
Di artikel ini, kamu bakal temukan 7 cara realistis orang kaya memutar uang berdasarkan prinsip finansial modern dan strategi yang bisa kamu tiru, bahkan dengan modal kecil. Metode-metode ini bukan sekadar teori, tapi praktik nyata yang diterapkan oleh para miliarder dan investor sukses di seluruh dunia. Kita akan membahas langkah demi langkah cara mereka mengoptimalkan setiap rupiah untuk menghasilkan lebih banyak kekayaan. Yuk kita mulai!
7 Cara Realistis Orang Kaya Memutar Uang
1. Investasi di Aset Produktif, Bukan Konsumtif
Orang kaya memiliki pemahaman mendalam bahwa uang yang hanya disimpan dalam tabungan sebenarnya sedang kehilangan nilainya karena inflasi. Mereka memahami perbedaan mendasar antara aset produktif dan konsumtif yang banyak orang tidak sadari.
Aset produktif adalah yang menghasilkan arus kas atau tumbuh nilainya dari waktu ke waktu. Orang kaya menempatkan mayoritas kekayaan mereka pada saham perusahaan berkualitas, properti yang menghasilkan sewa, cryptocurrency yang memiliki utilitas nyata, hingga bisnis yang menghasilkan pendapatan secara konsisten. Bahkan Warren Buffett, salah satu investor terkaya dunia, menekankan pentingnya membeli aset yang “menghasilkan sesuatu” dibandingkan yang hanya disimpan.
Data terbaru dari Federal Reserve Board menunjukkan bahwa 10% orang terkaya di Amerika memiliki lebih dari 89% dari seluruh saham yang dimiliki rumah tangga. Ini menunjukkan betapa orang kaya memprioritaskan kepemilikan aset produktif dibandingkan hanya menyimpan uang di bank.
Kamu bisa mulai dengan membeli reksa dana atau ETF (Exchange-Traded Fund) yang memberikan akses ke berbagai saham berkualitas dengan modal yang relatif kecil. Atau investasikan pada properti melalui platform crowdfunding properti yang memungkinkan kamu memiliki sebagian kecil dari properti komersial bernilai tinggi.
Berinvestasi di aset produktif bukan hanya tentang diversifikasi, tapi juga tentang membuat uangmu bekerja lebih keras. Selanjutnya, kita akan bahas bagaimana orang kaya memanfaatkan dana orang lain untuk melipatgandakan kekayaan mereka dengan cara yang cerdas.
2. Manfaatkan Leverage Secara Cerdas
Salah satu rahasia yang jarang dibahas di media mainstream adalah bagaimana orang kaya menggunakan leverage—atau utang strategis—untuk membangun kekayaan mereka secara eksponensial. Ini bukan tentang berhutang untuk membeli barang konsumtif, melainkan menggunakan dana pihak ketiga untuk mengakuisisi aset yang menghasilkan.
Leverage artinya menggunakan uang pihak ketiga (pinjaman bank, investor, atau bahkan kartu kredit bisnis) untuk membeli aset yang nilainya naik atau menghasilkan pendapatan. Misalnya, daripada membeli properti senilai Rp1 miliar secara tunai, orang kaya lebih memilih membayar uang muka Rp300 juta dan meminjam Rp700 juta dari bank. Dengan cara ini, mereka bisa mengakuisisi tiga properti senilai total Rp3 miliar dengan modal Rp900 juta.
Menurut data dari Morgan Stanley, lebih dari 90% orang kaya menggunakan bentuk leverage dalam portofolio investasi mereka. Tentu saja, leverage digunakan dengan perhitungan matang dan manajemen risiko yang ketat. Mereka memastikan bahwa pengembalian dari aset yang dibeli dengan leverage selalu lebih tinggi dari biaya pinjaman.
Dalam skala lebih kecil, kamu bisa memanfaatkan KPR untuk membeli properti yang disewakan, di mana penghasilan sewa idealnya menutup cicilan bulanan sambil membangun ekuitas. Atau kamu bisa menggunakan platform margin trading untuk investasi saham yang dikelola dengan disiplin ketat.
Leverage memang bisa menjadi pedang bermata dua jika tidak digunakan dengan bijak. Itulah mengapa orang kaya juga menerapkan prinsip diversifikasi yang akan kita bahas selanjutnya, untuk menyeimbangkan risiko dan potensi keuntungan dalam portofolio mereka.
3. Diversifikasi Portofolio dan Lokasi Aset
Orang kaya sangat memahami bahwa menempatkan semua kekayaan di satu jenis aset atau satu lokasi geografis adalah strategi berisiko tinggi. Mereka menerapkan diversifikasi bukan hanya sebagai perlindungan, tetapi juga sebagai strategi untuk mengoptimalkan return dalam berbagai kondisi ekonomi.
Diversifikasi modern yang diterapkan orang kaya meliputi berbagai kelas aset seperti saham blue chip, obligasi pemerintah dan korporasi, real estate di berbagai negara, cryptocurrency pilihan, private equity, hingga aset alternatif seperti seni, barang koleksi, dan bahkan tanah pertanian. Menurut laporan Knight Frank Wealth Report 2023, orang kaya rata-rata memiliki portofolio yang terdiri dari 5-7 kelas aset berbeda.
Yang menarik, orang kaya sering kali juga mendiversifikasi secara geografis. Mereka memiliki aset di berbagai negara untuk melindungi kekayaan dari ketidakstabilan politik, fluktuasi mata uang, atau perubahan regulasi di satu negara. Menurut data Henley & Partners, lebih dari 35% orang kaya memiliki residensi atau kewarganegaraan di lebih dari satu negara sebagai bagian dari strategi diversifikasi mereka.
Kamu bisa mulai dengan membangun portofolio yang mencakup reksa dana saham, obligasi, emas, dan mungkin sedikit cryptocurrency. Dengan perkembangan fintech, platform investasi global juga memungkinkan kamu untuk berinvestasi di pasar luar negeri dengan modal yang relatif terjangkau.
Diversifikasi bukan hanya tentang menyebar risiko, tapi juga tentang memanfaatkan peluang pertumbuhan di berbagai sektor dan wilayah. Namun, diversifikasi aset saja tidak cukup. Orang kaya juga memastikan mereka memiliki beragam sumber penghasilan, seperti yang akan kita bahas selanjutnya.
4. Bangun Multiple Streams of Income
Salah satu prinsip fundamental yang membedakan orang kaya dari kebanyakan orang adalah komitmen mereka untuk membangun berbagai sumber penghasilan. Penelitian dari IRS dan Thomas Stanley dalam bukunya “The Millionaire Next Door” mengungkapkan bahwa rata-rata jutawan memiliki setidaknya tujuh aliran pendapatan berbeda.
Orang kaya tidak hanya mengandalkan gaji atau satu bisnis. Mereka secara sistematis membangun berbagai sumber pendapatan seperti dividen saham, bunga obligasi, penghasilan sewa properti, royalti dari hak kekayaan intelektual, keuntungan bisnis, pendapatan afiliasi, hingga penghasilan dari staking cryptocurrency dan yield farming.
Keuntungan dari memiliki beragam sumber pendapatan bukan hanya tentang jumlah total yang lebih besar, tetapi juga keamanan finansial yang lebih baik. Jika satu sumber mengalami penurunan, sumber lain dapat mengkompensasinya. Berdasarkan survei dari Fidelity Investments, orang kaya rata-rata mendapatkan hanya 30% dari total pendapatan mereka dari pekerjaan aktif, sementara 70% berasal dari sumber pasif.
Kamu bisa mulai dengan membangun satu sumber penghasilan pasif sederhana, seperti blog yang dimonetisasi, channel YouTube, atau investasi dividen kecil-kecilan. Setelah satu sumber stabil, tambahkan sumber berikutnya, dan terus berlanjut. Ingat, konsistensi dalam jangka panjang adalah kuncinya.
Membangun berbagai sumber penghasilan bukan proses instan, tetapi investasi waktu dan tenaga yang sangat berharga. Namun, ada cara untuk mempercepat prosesnya—dengan membangun bisnis sendiri, seperti yang akan kita bahas berikutnya.
5. Memiliki atau Membangun Bisnis Sendiri
Statistik menunjukkan bahwa sekitar 67% miliarder di dunia adalah self-made, artinya mereka membangun kekayaan mereka melalui bisnis, bukan warisan. Memiliki bisnis memberikan kontrol finansial yang tidak bisa didapatkan dengan hanya menjadi karyawan, sebagai baik itu berskala kecil maupun besar.
Dengan memiliki bisnis, orang kaya dapat mengontrol arus kas, mengatur kompensasi, memanfaatkan penghematan pajak legal, dan membangun ekuitas yang bisa dijual di masa depan. Bisnis juga menjadi kendaraan yang memungkinkan mereka membeli aset melalui perusahaan, bukan secara pribadi, yang sering kali memberikan keuntungan pajak dan perlindungan aset yang lebih baik.
Menurut data dari Forbes, lebih dari 75% dari orang terkaya di dunia membangun kekayaan mereka melalui kepemilikan bisnis. Yang menarik, mereka sering kali tidak berhenti pada satu bisnis. Setelah sukses dengan satu venture, mereka mendiversifikasi ke bisnis lain atau menjadi investor angel untuk startup potensial.
Kamu tidak perlu langsung membangun perusahaan besar. Mulailah dengan bisnis sampingan berdasarkan keahlian atau minat yang kamu miliki. Dengan perkembangan teknologi, kamu bisa memulai bisnis online dengan modal minimal. Situs e-commerce, jasa konsultasi, atau bisnis berbasis konten adalah beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan.
Memiliki bisnis bukan hanya tentang menghasilkan pendapatan, tetapi juga tentang membangun aset yang bisa dijual atau diwariskan. Namun, orang kaya juga tahu bahwa struktur bisnis yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan keuangan mereka, seperti yang akan kita bahas selanjutnya.
6. Gunakan Holding Company dan Optimasi Pajak
Salah satu strategi finansial terpenting yang digunakan orang kaya adalah penggunaan struktur perusahaan dan strategi pajak legal untuk memaksimalkan kekayaan mereka. Ini bukan tentang penghindaran pajak yang ilegal, melainkan perencanaan pajak yang cerdas dan sesuai dengan ketentuan hukum.
Orang kaya sering kali menggunakan struktur holding company atau family office untuk mengelola investasi dan bisnis mereka. Dengan struktur seperti ini, mereka dapat memanfaatkan berbagai insentif pajak, seperti pengurangan untuk pengeluaran bisnis, reinvestasi keuntungan, atau kredit pajak untuk investasi tertentu.
Menurut data dari Tax Foundation, perusahaan rata-rata membayar tarif pajak efektif yang lebih rendah dibandingkan individu dengan penghasilan tinggi. Dengan menempatkan investasi dan aset di bawah struktur perusahaan yang tepat, orang kaya dapat menunda pembayaran pajak penghasilan pribadi hingga mereka memutuskan untuk mengambil uang dari perusahaan.
Mereka juga memanfaatkan program pensiun sponsor perusahaan, asuransi jiwa permanen, dan trust untuk mengurangi beban pajak secara legal. Strategi seperti tax-loss harvesting dan charitable giving juga umum digunakan untuk mengoptimalkan posisi pajak.
Kamu bisa mulai dengan berkonsultasi dengan akuntan pajak untuk memahami struktur bisnis yang paling menguntungkan untuk situasimu, atau memanfaatkan program pensiun yang ditawarkan di Indonesia seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang memberikan insentif pajak.
Optimasi pajak adalah langkah penting dalam memaksimalkan kekayaan, tetapi strategi ini harus diimbangi dengan perspektif jangka panjang dan keberanian untuk mengambil peluang di saat yang tepat, seperti yang akan kita bahas selanjutnya.
7. Punya Mindset Panjang & Ambil Peluang Saat Orang Takut
Warren Buffett terkenal dengan kutipannya, “Takutlah ketika orang lain serakah, dan serakahlah ketika orang lain takut.” Ini menggambarkan dengan sempurna bagaimana orang kaya melihat volatilitas pasar sebagai peluang, bukan ancaman.
Orang kaya memiliki perspektif jangka panjang yang memungkinkan mereka bertahan melalui fluktuasi pasar jangka pendek. Mereka memahami bahwa pasar akan naik dan turun, tetapi dalam jangka panjang, aset berkualitas cenderung tumbuh nilainya. Data historis menunjukkan bahwa mereka yang tetap berinvestasi selama crash pasar 2008 dan maret 2020, misalnya, melihat portofolio mereka pulih dan kemudian mencapai rekor tertinggi baru.
Yang lebih penting, orang kaya secara aktif mencari peluang di tengah ketakutan pasar. Saat properti terjun bebas selama krisis subprime mortgage 2008, banyak investor kaya justru membeli properti dengan diskon besar. Begitu juga dengan crash cryptocurrency pada 2018 dan 2022, dimana investor pintar mengakumulasi aset kripto saat harganya terpuruk.
Menurut data dari Bank of America, investor yang mencoba waktu pasar (market timing) dan melewatkan 10 hari terbaik di pasar selama periode 20 tahun akan kehilangan lebih dari setengah potensi keuntungan mereka. Orang kaya lebih fokus pada “time in the market” daripada “timing the market.”
Kamu bisa menerapkan prinsip ini dengan menyisihkan dana darurat yang cukup, sehingga kamu tidak terpaksa menjual saat pasar turun, dan bahkan bisa tambah investasi saat aset “diskon.” Buat rencana investasi jangka panjang dan tetap berpegang pada rencana tersebut terlepas dari fluktuasi pasar jangka pendek.
Mentalitas jangka panjang dan keberanian untuk membeli saat pasar turun adalah ciri khas investor sukses. Ini membutuhkan disiplin dan pengendalian emosi, tetapi hasilnya bisa sangat signifikan untuk pertumbuhan kekayaan dalam jangka panjang.
Artikel menarik lainnya untuk kamu: 17 Kata Kata Warren Buffett untuk Inspirasi Investor
Kesimpulan
Setelah membahas tujuh strategi orang kaya memutar uang, jelas bahwa perbedaan utama antara orang kaya dan kebanyakan orang bukanlah seberapa banyak mereka menghasilkan, tetapi bagaimana mereka mengelola dan memutar uang yang mereka miliki.
Uang itu bisa diam, atau bisa bekerja untukmu. Bedanya hanya pada cara kamu mengelolanya. Kamu tidak perlu menunggu menjadi miliarder untuk mulai menerapkan prinsip-prinsip ini. Mulailah dengan skala kecil: alokasikan sebagian penghasilanmu untuk membeli aset produktif, bukan barang konsumtif, bangun sumber penghasilan pasif sedikit demi sedikit, dan pelajari cara menggunakan leverage dengan bijak.
Ingat bahwa yang membuat orang kaya bukanlah seberapa besar gaji mereka, tetapi seberapa pintar mereka memutar uang. Robert Kiyosaki, penulis “Rich Dad Poor Dad,” menekankan bahwa “Bukan berapa banyak uang yang kamu hasilkan, tapi berapa banyak uang yang kamu simpan, berapa keras uangmu bekerja untukmu, dan untuk berapa generasi kamu telah memiliki uang itu.”
Mulailah dengan satu langkah kecil hari ini—mungkin membeli saham pertamamu, memulai bisnis sampingan, atau mempelajari lebih lanjut tentang strategi investasi. Konsistensi dalam jangka panjang, bukan tindakan heroik sekali waktu, yang akan mengubah nasib finansialmu.
Itulah pembahasan menarik tentang perbandingan harga emas dan Bitcoin yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto.
Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa yang dimaksud memutar uang seperti orang kaya?
Memutar uang seperti orang kaya berarti mengalokasikan uang ke aset produktif yang dapat menghasilkan pendapatan pasif atau pertumbuhan nilai, bukan hanya disimpan di rekening bank atau dihabiskan untuk aset konsumtif. Ini adalah strategi untuk membuat uang bekerja dan menghasilkan lebih banyak uang, baik melalui investasi, bisnis, atau kombinasi keduanya.
2. Apakah strategi ini bisa dilakukan oleh orang dengan penghasilan kecil?
Tentu saja! Prinsip dasar dari strategi ini bisa diterapkan dalam skala kecil. Kamu bisa mulai dengan mengalokasikan sebagian kecil penghasilanmu untuk reksa dana atau ETF dengan setoran minimal rendah, memulai bisnis sampingan dengan modal kecil, atau belajar tentang investasi P2P dan staking cryptocurrency yang bisa dimulai dengan nominal terjangkau. Kuncinya adalah memulai dengan apa yang kamu mampu dan konsisten menambah portofoliomu seiring waktu.
3. Kenapa orang kaya tidak hanya menabung?
Karena tabungan konvensional nilainya tergerus oleh inflasi setiap tahun. Jika inflasi 3-5% per tahun, sementara tabungan hanya memberikan bunga 1-2%, maka secara riil kekayaan justru berkurang. Orang kaya lebih memilih menempatkan uang mereka pada aset yang dapat mengalahkan inflasi, seperti saham, properti, atau bisnis yang bisa memberikan pengembalian rata-rata tahunan yang lebih tinggi dari inflasi.
4. Apakah kripto juga termasuk strategi memutar uang orang kaya?
Ya, cryptocurrency telah menjadi bagian dari portofolio diversifikasi banyak investor kaya, terutama generasi yang lebih muda. Mereka biasanya mengalokasikan sebagian kecil dari portofolio mereka (5-10%) ke aset kripto sebagai investasi berisiko tinggi dengan potensi pertumbuhan yang besar. Selain itu, banyak yang memanfaatkan staking, yield farming, dan DeFi lending untuk mendapatkan pendapatan pasif dari aset kripto mereka . Namun, mereka selalu mengelola risiko dengan tidak menempatkan proporsi terlalu besar dari kekayaan mereka di aset volatile ini.Terkait untuk staking kamu bisa mulainya di platform exchange crypto terpercaya dan aman.
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil dari strategi memutar uang?
Hasil dari strategi memutar uang bisa bervariasi tergantung pada jenis aset, jumlah modal awal, dan konsistensi dalam menerapkan strategi. Beberapa investasi seperti dividen saham atau pendapatan sewa properti bisa mulai memberikan hasil dalam hitungan bulan, sementara pertumbuhan nilai aset dan compound interest membutuhkan waktu lebih lama, biasanya 5-10 tahun untuk melihat hasil yang signifikan. Ingat, membangun kekayaan adalah maraton, bukan sprint.
6. Apa risiko terbesar dalam menerapkan strategi orang kaya memutar uang?
Risiko terbesar adalah penggunaan leverage yang tidak bijaksana, kurangnya diversifikasi, dan pengambilan keputusan emosional dalam investasi. Menggunakan terlalu banyak hutang tanpa arus kas yang memadai untuk membayarnya dapat menyebabkan masalah keuangan serius. Demikian juga, menempatkan terlalu banyak uang di satu jenis aset meningkatkan risiko kerugian besar jika aset tersebut mengalami penurunan. Penting untuk memulai dengan edukasi yang cukup dan mungkin berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum menerapkan strategi yang lebih kompleks.