Kalau kamu mengikuti pasar global, pasti pernah melihat momen ketika harga aset tiba-tiba bergerak tanpa alasan yang jelas. Saham jatuh, harga pasar kripto melemah, sementara mata uang tertentu justru menguat cepat.
Situasi seperti itu sering kali terkait dengan satu faktor yang tidak selalu terlihat di permukaan: perubahan suku bunga dan pergeseran arus modal global.
Di antara dinamika tersebut, ada satu strategi yang secara diam-diam mengalirkan triliunan dolar dan bisa mengguncang pasar ketika kondisi berubah yaitu carry trade.
5 Fakta Menarik Tentang Carry Trade yang jarang Orang Tahu
Strategi ini sederhana, tapi efeknya bisa menjalar jauh. Lima fakta berikut akan membantumu memahami bagaimana strategi ini bekerja, kenapa ia menjadi kekuatan besar di pasar valuta asing, dan bagaimana pantulannya bisa terasa hingga kripto yang kamu ikuti tiap hari.
Fakta 1: Carry Trade Berawal dari Suku Bunga Rendah dan Tinggi
Carry trade bermula ketika ada negara yang menetapkan suku bunga sangat rendah dan negara lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Investor meminjam dalam mata uang bunga rendah (funding currency), kemudian menempatkan dana itu di aset dengan bunga lebih tinggi (target currency).
Selama nilai tukar relatif stabil, selisih bunganya menjadi keuntungan. Konsepnya terdengar langsung—pinjam murah, investasikan di tempat yang memberi hasil lebih besar.
Namun strategi ini tidak berdiri sendiri. Ia tumbuh dari kebijakan moneter, terutama ketika bank sentral mengambil sikap dovish. Dalam kondisi ini, suku bunga ditahan rendah untuk mendorong aktivitas ekonomi.
Jika kamu ingin memahami bagaimana kebijakan dovish bekerja dalam memengaruhi pasar, Academy punya pembahasan khusus yang menjelaskan logika di balik sikap moneter longgar itu.
Ketika kebijakan dovish berlangsung lama, carry trade punya “lahan subur” untuk tumbuh.
Contoh Sederhana untuk Melihat Kerjanya
Bayangkan kamu meminjam yen Jepang dengan bunga 0,1 persen lalu menempatkannya di obligasi AS yang menawarkan 4 persen. Selama nilai tukar stabil, selisih 3,9 persen itu adalah keuntunganmu.
Di level individu itu terasa kecil. Tapi di level institusi? Selisih kecil ini bisa berubah menjadi aliran dana miliaran dolar yang bergerak melintasi negara.
Alur sederhana inilah yang menjadi dasar carry trade—meskipun di baliknya terdapat dinamika makro yang jauh lebih dalam.
Fakta 2: Yen Menjadi Mata Uang Paling Terkenal untuk Carry Trade
Selama beberapa dekade, Jepang mempertahankan suku bunga mendekati nol. Tingkat bunga rendah ini membuat biaya meminjam yen sangat murah. Di pasar valuta asing, yen punya likuiditas tinggi, stabilitas ekonomi kuat, dan kepercayaan investor yang besar.
Ketika kamu menggabungkan bunga rendah + stabilitas + likuiditas, kamu mendapatkan funding currency ideal. Itulah sebabnya yen sering menjadi mata uang dasar carry trade.
Dominasi Yen Carry Trade dalam Skala Global
Pada awal 2000-an, carry trade berbasis yen membludak hingga diperkirakan menyumbang 20 persen dari total transaksi harian di pasar forex. Ini angka luar biasa besar untuk sebuah strategi.
Dana yang dipinjam dalam yen mengalir ke berbagai aset: obligasi negara berkembang, saham berimbal hasil tinggi, komoditas, bahkan properti. Arus modal sebesar ini membuat yen carry trade bukan hanya strategi forex, tetapi salah satu motor likuiditas global.
Target Currency Populer yang Menjadi Tujuan
Tidak hanya yen. Franc Swiss (CHF) juga pernah menjadi alternatif pendanaan karena suku bunganya rendah. Di sisi sebaliknya, mata uang dengan bunga tinggi seperti AUD, MXN, BRL menjadi “lahan imbal hasil” bagi investor.
Di titik ini, carry trade tidak hanya soal suku bunga, tetapi soal kepercayaan investor pada prospek ekonomi masing-masing negara. Semakin stabil kondisi negara tujuan, semakin menarik carry trade di mata pelaku pasar.
Fakta 3: Unwinding Carry Trade Bisa Memicu Gejolak Besar
Carry trade sangat sensitif terhadap nilai tukar. Jika mata uang yang dipinjam tiba-tiba menguat, biaya mengembalikan pinjaman melonjak drastis. Di sinilah unwinding terjadi: investor menutup posisi cepat-cepat untuk menghindari kerugian lebih besar.
Mekanisme unwinding sering menciptakan lingkaran yang memperburuk dirinya sendiri. Ketika investor mulai membeli kembali mata uang pendanaan dalam jumlah besar, mata uang itu menguat semakin cepat, dan investor lain ikut panik.
Studi Kasus 2024: BOJ Mengguncang Pasar Global
Tahun 2024 memberi gambaran jelas tentang betapa besar dampak carry trade. Setelah bertahun-tahun menempatkan suku bunga di level sangat rendah, Bank of Japan menaikkan suku bunga. Keputusan ini membuat yen menguat dalam waktu singkat.
Efek berantainya langsung terasa:
- Indeks Nikkei 225 jatuh 12 persen dalam satu hari.
- S&P 500 ikut terkoreksi 3 persen.
- Banyak hedge fund global mengalami tekanan besar karena posisi mereka berbasis yen menguap dalam hitungan jam.
Yang mengejutkan adalah analisis yang menyebutkan unwinding yen carry trade pada Agustus 2024 baru sekitar 50–60 persen selesai. Artinya, dampak strateginya masih bergerak dan belum sepenuhnya mereda, seperti informasi yang kami kutip dari website .investopedia.com.
.
Ketika Volatilitas Meningkat, Carry Trade Mulai Runtuh
Volatilitas adalah sinyal yang membuat investor menilai ulang risiko. Indeks seperti VIX sering digunakan untuk membaca kecemasan pasar. Ketika VIX melonjak, strategi yang biasanya tenang seperti carry trade langsung terasa berbahaya.
Academy punya pembahasan lengkap tentang bagaimana VIX mencerminkan rasa takut pasar dan mengapa ia menjadi indikator penting saat carry trade terancam.
Momen ini menegaskan bahwa carry trade bukan sekadar permainan bunga. Ia hidup selama dunia tenang, tetapi bisa berbalik menjadi gelombang besar saat sentimen berubah.
Fakta 4: Carry Trade Tidak Selalu Sesuai Teori Ekonomi
Secara teori, interest rate parity menyatakan bahwa perbedaan suku bunga antar negara seharusnya diimbangi oleh nilai tukar forward. Dengan model ini, peluang arbitrase seharusnya tidak bertahan lama.
Tapi data jangka panjang menunjukkan hal berbeda. Mata uang dengan suku bunga tinggi cenderung menguat, bukan melemah. Fenomena ini dikenal sebagai forward premium puzzle, sebuah teka-teki finansial yang bertahan hingga sekarang.
Forward Bias: Peluang yang Dimanfaatkan Trader Berpengalaman
Trader tidak hanya mengandalkan selisih bunga. Mereka membaca celah antara nilai tukar spot, nilai tukar forward, dan ekspektasi pasar. Di sinilah keuntungan tambahan muncul.
Ketika teori tidak berjalan sesuai kenyataan, pasar menciptakan ruang untuk strategi baru. Carry trade adalah salah satunya.
Faktor Psikologis dan Perilaku Pasar
Investor sering kali terjebak dalam bias:
- terlalu percaya diri,
- keinginan mengikuti arus,
- rasa takut kehilangan peluang,
- atau salah membaca perubahan kebijakan bank sentral.
Perilaku ini, ditambah faktor institusional seperti kebutuhan dana pensiun, sovereign funds, atau bank besar, menciptakan ketidaksempurnaan pasar yang membuat carry trade tetap relevan.
Fakta 5: Carry Trade Juga Mempengaruhi Harga Kripto
Bitcoin tidak punya bank sentral. Ethereum tidak mengatur suku bunga. Namun kripto tetap ikut bergeser ketika carry trade terguncang. Alasannya sederhana: kripto adalah aset risk-on.
Ketika investor merasa pasar aman, mereka berani mengambil risiko. Ketika risk sentiment berubah misalnya akibat unwinding carry trade kripto sering menjadi salah satu aset yang paling cepat merespons.
Contoh dari Sentakan Yen di 2024
Saat yen menguat tajam dan pasar global terguncang, Bitcoin ikut terkoreksi meskipun tidak ada isu fundamental dalam ekosistemnya. Ini menunjukkan bahwa arus modal global dan likuiditas internasional bisa memengaruhi kripto secara tidak langsung.
Kripto, meskipun berada di luar sistem keuangan tradisional, tetap terhubung dengan dinamika makro.
Carry Trade Versi Pasar Kripto
Di dunia kripto, pola mirip carry trade muncul dalam beberapa bentuk:
- funding rate positif/negatif pada futures,
- selisih imbal hasil antar protokol DeFi,
- arbitrase harga antara pasar spot dan futures (basis trade).
Semua ini menggambarkan bahwa logika carry trade tidak hanya dimiliki pasar forex. Ia hadir juga dalam ekosistem kripto, hanya dengan mekanisme yang berbeda.
Kesimpulan: Carry Trade Adalah Jembatan Antara Dunia Forex dan Aset Kripto
Setelah kamu melihat lima fakta di atas, mudah untuk memahami bahwa carry trade bukan sekadar strategi meminjam murah dan menaruh dana di tempat yang lebih menguntungkan. Ia adalah gambaran bagaimana likuiditas global bergerak, bagaimana aset saling memengaruhi, dan bagaimana perubahan kebijakan bank sentral bisa mengalir dari Tokyo hingga ke market kripto.
Ketika kamu memperhatikan pergerakan suku bunga, perubahan kebijakan moneter, atau lonjakan volatilitas, kamu sedang melihat sinyal yang juga menentukan arah carry trade. Dan pada akhirnya, sinyal itu juga ikut memengaruhi aset digital yang kamu ikuti setiap hari.
Semakin kamu memahami dinamika ini, semakin luas perspektifmu membaca arah pasar.
Itulah informasi menarik tentang 5 Fakta Penting tentang Carry Trade yang Wajib Kamu Tahu yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Kenapa yen sering digunakan untuk carry trade?
Karena suku bunganya rendah, likuiditas tinggi, dan Jepang stabil secara ekonomi. - Risiko terbesar dari carry trade apa?
Risiko nilai tukar. Jika mata uang pendanaan menguat, keuntungan bisa hilang dalam hitungan jam. - Apa carry trade bisa dilakukan trader retail?
Bisa, tapi strategi ini sangat sensitif terhadap volatilitas pasar dan perubahan suku bunga, sehingga butuh pemahaman mendalam. - Bagaimana carry trade dapat memengaruhi harga Bitcoin?
Saat pasar berubah menjadi risk-off akibat unwinding carry trade, aliran dana keluar dari aset berisiko seperti kripto. - Apa yang dimaksud unwinding carry trade?
Proses ketika investor menutup posisi carry trade secara massal karena risiko meningkat, terutama ketika mata uang pendanaan menguat.
Author: AL





Polkadot 8.90%
BNB 0.51%
Solana 4.86%
Ethereum 2.37%
Cardano 1.18%
Polygon Ecosystem Token 2.14%
Tron 2.85%
Pasar
