Empat indikator ekonomi utama Amerika Serikat akan dirilis sepanjang pekan ini. Pelaku pasar crypto disarankan meningkatkan kewaspadaan karena data tersebut berpotensi memicu volatilitas tinggi pada harga Bitcoin (BTC) dan aset digital lainnya.

Sumber Gambar: X/mrDIndicatorsIO
Data JOLTS: Lowongan Kerja AS Terendah Sejak 2024
Laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) untuk April dijadwalkan rilis pada Selasa, (3/6).
Data sebelumnya mencatat jumlah lowongan kerja turun ke 7,192 juta, terendah sejak September 2024 dan jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 7,48 juta.
Penurunan ini terjadi sebelum kebijakan tarif baru dari pemerintahan Trump berlaku penuh. Analis menyebut perusahaan mulai memangkas rencana rekrutmen akibat tekanan biaya dan ketidakpastian kebijakan dagang.
“…para pemberi kerja mulai fokus menekan biaya seiring rumah tangga menjadi lebih berhati-hati, dan pelaku usaha mulai meninjau ulang rencana investasi di tengah kebijakan dagang yang terus berubah,” tulis analis Bloomberg.
Jika tren ini berlanjut, pasar dapat menafsirkan sebagai sinyal pelemahan ekonomi. Hal ini membuka peluang pelonggaran kebijakan moneter dari Federal Reserve, yang dapat melemahkan dolar dan memperkuat minat terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai.
ADP Employment: Pertumbuhan Tenaga Kerja Diprediksi Melambat
Laporan ketenagakerjaan swasta dari ADP akan diumumkan pada Rabu, (4/6). Pada April, sektor swasta menambah 62.000 pekerjaan, turun tajam dari 147.000 di bulan sebelumnya.
Proyeksi untuk Mei 2025 menunjukkan angka 112.000. Jika data aktual lebih rendah dari perkiraan, ekspektasi pelonggaran moneter dapat menguat.
Arah kebijakan The Fed yang lebih dovish cenderung mendorong reli aset berisiko, termasuk crypto.
Initial Jobless Claims: Klaim Pengangguran Mendekati Level Tertinggi
Initial jobless claims up to 240k vs. 230k est. & 226k prior; continuing jobless claims up to 1.919M vs. 1.893M est. & 1.893M prior (rev down from 1.903M) … greatest increases in MI (+3.3k), CA (+1.4k), & NE (+1.3k); greatest decreases in IL (-670), TX (-624), & MD (-459) pic.twitter.com/r0VLNqbpz7
— Liz Ann Sonders (@LizAnnSonders) May 29, 2025
Data Initial Jobless Claims atau klaim pengangguran awal untuk minggu yang berakhir 1 Juni akan dirilis pada Jumat, (6/6).
Pekan sebelumnya, klaim naik menjadi 240.000, tertinggi sejak November 2021 dan melampaui estimasi pasar.
Perkiraan untuk minggu terbaru adalah 232.000. Jika jumlah klaim tetap tinggi atau meningkat, pasar dapat melihatnya sebagai tanda perlambatan ekonomi lanjutan.
Potensi perubahan arah kebijakan The Fed akan bergantung pada konsistensi tren ini.
Non-Farm Payrolls: Arah Ekonomi AS Akan Diuji
Laporan utama ketenagakerjaan, Non-Farm Payrolls (NFP) untuk Mei 2025 akan dirilis pada Jumat, (6/6). Pada April, NFP mencatat 177.000 pekerjaan baru dengan tingkat pengangguran tetap di 4,2%.
Prediksi pasar memperkirakan pertumbuhan sebesar 130.000. Jika angka aktual jauh lebih rendah, sentimen pasar terhadap kebijakan suku bunga bisa berubah drastis.
Sebaliknya, jika data kuat, ekspektasi pengetatan moneter lebih lanjut dapat muncul, dan hal ini bisa menekan harga Bitcoin.
Baca artikel selanjutnya: Kalender Crypto Juni 2025: Event Penting & Proyek Unggulan
Pasar Crypto Hadapi Minggu Penentu
Keempat data ini menjadi kompas bagi kebijakan moneter Federal Reserve ke depan.
Setiap rilis data berpotensi mendorong harga dolar AS naik atau turun, dan dampaknya akan langsung terasa pada harga Bitcoin yang diperdagangkan dalam dolar.
Per Minggu (2/6), harga BTC berada di $104.948, naik tipis 0,63% dalam 24 jam terakhir. Trader disarankan menyiapkan strategi manajemen risiko menjelang rilis data yang sarat ketidakpastian.

Sumber Gambar: CoinMarketCap
Kesimpulan
Empat data ekonomi AS minggu ini bakal jadi penentu arah pasar kripto. Jika sinyal pelemahan ekonomi muncul, Bitcoin bisa melonjak. Tapi kalau data justru kuat, tekanan jual bisa balik menyerang. Trader wajib siaga.
FAQ
- Apa saja indikator ekonomi AS yang berpengaruh pada Bitcoin?
Empat data penting minggu ini adalah JOLTS, ADP Employment, Initial Jobless Claims, dan Non-Farm Payrolls (NFP). Semua data ini memengaruhi sentimen pasar terhadap dolar AS dan suku bunga. - Kenapa Bitcoin sensitif terhadap data tenaga kerja AS?
Karena data tenaga kerja memberi sinyal ke The Fed soal arah suku bunga. Bila ekonomi melemah, suku bunga bisa turun, dolar melemah, dan Bitcoin jadi lebih menarik. - Apa dampaknya jika klaim pengangguran naik?
Kenaikan klaim pengangguran bisa menandakan pelemahan ekonomi. Hal ini mendorong ekspektasi kebijakan moneter longgar dan meningkatkan minat pada aset alternatif seperti Bitcoin. - Seberapa penting laporan Non-Farm Payrolls bagi trader crypto?
Sangat penting. Ini laporan paling ditunggu oleh pelaku pasar global karena menunjukkan kondisi riil ekonomi AS dan menjadi dasar pertimbangan arah suku bunga. - Apa itu JOLTS dan bagaimana kaitannya dengan crypto?
JOLTS mengukur jumlah lowongan kerja. Penurunan jumlah lowongan bisa mendorong perubahan sikap The Fed. Dampaknya, nilai dolar berubah dan crypto bisa ikut berfluktuasi.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- Beincrypto – 4 US Economic Indicators With Crypto Implications This Week, diakses pada 2 Juni 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Regulasi Crypto, #Berita The Fed