Double Entry adalah: Sejarah, Cara Kerja, & Studi Kasus
icon search
icon search

Top Performers

Double Entry adalah: Sejarah, Cara Kerja, & Studi Kasus

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Double Entry adalah: Sejarah, Cara Kerja, & Studi Kasus

Double Entry adalah: Sejarah, Cara Kerja, & Studi Kasus

Daftar Isi

Dari Buku Dagang ke Sistem Akuntansi Modern

Bayangkan kalau kamu punya bisnis kecil lalu mencatat semua transaksi hanya di satu buku: uang masuk di satu sisi, uang keluar di sisi lain, tanpa ada catatan pembanding. Awalnya mungkin terlihat sederhana, tapi lama-kelamaan catatan itu bisa bikin bingung. Salah hitung sedikit saja, semua saldo bisa jadi kacau. Inilah kelemahan sistem single entry yang dulu sempat dipakai pedagang.

Dari kebutuhan akan sistem yang lebih akurat, lahirlah double entry. Metode ini bukan hanya solusi teknis, tapi juga pondasi yang membuat akuntansi modern bisa berjalan rapi hingga sekarang.

 

Apa Itu Double Entry? Definisi Sederhana untuk Kamu

Kalau kamu baru dengar istilah ini, double entry terdengar seperti istilah teknis yang rumit. Padahal, idenya cukup sederhana: setiap transaksi keuangan harus dicatat di dua akun berbeda, mirip seperti prinsip dasar akuntansi keuangan yang juga dipakai saat membuat laporan resmi. Satu sisi disebut debit, dan sisi lainnya disebut kredit.

Contohnya, saat kamu membeli komputer untuk bisnis dengan kas perusahaan, maka akun aset (komputer) bertambah di sisi debit, sementara akun kas berkurang di sisi kredit. Dengan begitu, tidak ada angka yang “hilang”, karena setiap transaksi punya pasangan.

Sistem ini menjamin persamaan akuntansi tetap seimbang: Aset = Liabilitas + Ekuitas. Jadi, kalau ada angka yang tidak balance, artinya ada yang salah dan perlu diperiksa ulang.

 

Sejarah Double Entry: Dari Italia ke Seluruh Dunia

Untuk memahami kenapa double entry begitu penting, mari kita mundur ke abad ke-15. Pada masa itu, pedagang Venesia sudah mulai mencatat transaksi dengan cara berpasangan, tapi belum terdokumentasi dengan baik. Hingga akhirnya pada tahun 1494, seorang biarawan dan matematikawan asal Italia bernama Luca Pacioli menulis buku berjudul Summa de Arithmetica. Prinsip ini kemudian jadi fondasi munculnya laporan keuangan modern yang sampai sekarang masih kita pakai. Di dalamnya, ia menjelaskan secara sistematis cara mencatat transaksi menggunakan metode double entry.

Pacioli sering disebut sebagai “Bapak Akuntansi”, bukan karena ia menemukan sistem ini, tapi karena ia yang pertama kali menuliskannya secara formal. Dari Italia, metode ini menyebar ke seluruh Eropa, lalu ke dunia melalui kolonialisasi dan revolusi industri.

Hingga kini, meski teknologi sudah berubah drastis, prinsip double entry tetap jadi standar global.

 

Cara Kerja Double Entry: Debit, Kredit, & Keseimbangan

Sekilas, pencatatan double entry terlihat rumit karena melibatkan dua sisi: debit dan kredit. Tapi sebenarnya, ada logika sederhana di baliknya.

 

  • Debit: mencatat kenaikan aset atau beban, serta penurunan liabilitas atau ekuitas.

  • Kredit: mencatat kenaikan liabilitas, ekuitas, atau pendapatan, serta penurunan aset.

 

Misalnya, kamu menjual barang senilai Rp10 juta tunai. Akun kas bertambah di sisi debit, dan akun pendapatan bertambah di sisi kredit. Jumlahnya sama, yaitu Rp10 juta.

Karena setiap transaksi selalu punya dua sisi, maka persamaan akuntansi tidak pernah “bocor”. Kalau ternyata saldo tidak balance, berarti ada pencatatan yang salah. Mekanisme ini otomatis jadi alarm dini terhadap kesalahan pencatatan.

Dengan cara kerja ini, double entry dianggap sebagai “kontrol internal alami” dalam akuntansi.

 

Kelebihan Double Entry: Kenapa Masih Dipakai di 2025

Mungkin kamu bertanya: kalau metode ini sudah berusia lebih dari 500 tahun, kenapa masih dipakai sampai sekarang? Jawabannya ada pada kelebihannya.

Pertama, akurasi tinggi. Dengan sistem dua sisi, kesalahan cepat terdeteksi. Kedua, kelengkapan informasi. Double entry memungkinkan lahirnya laporan neraca, laba rugi, hingga arus kas. Tanpa sistem ini, laporan keuangan modern tidak akan ada—dan semua ini juga berkaitan erat dengan cara memahami arus kas bisnis yang sehat. Ketiga, dasar teknologi akuntansi modern. Hampir semua software akuntansi, mulai dari ERP hingga aplikasi keuangan digital, dibangun di atas prinsip double entry.

Di tahun 2025, ketika teknologi akuntansi sudah terhubung dengan AI dan blockchain, sistem ini tetap jadi tulang punggung. Bahkan, banyak eksperimen “triple entry accounting” berangkat dari filosofi double entry.

 

Kritik & Keterbatasan Double Entry

Namun, bukan berarti sistem ini sempurna. Ada juga kritik yang melekat pada double entry.

Pertama, butuh pemahaman teknis. Untuk orang awam, debit dan kredit sering terasa membingungkan. Kedua, sistem ini tidak sepenuhnya mencegah fraud. Kalau seseorang sengaja memanipulasi pencatatan di kedua sisi, laporan tetap terlihat balance meski sebenarnya salah. Ketiga, implementasi double entry di bisnis kecil bisa terasa ribet dibandingkan pencatatan sederhana, sehingga sebagian UMKM lebih memilih pembukuan sederhana meski risikonya kurang akurat. Karena itu, inovasi modern hadir untuk melengkapi sistem ini, mulai dari audit independen, digital forensics, hingga smart contract di blockchain.

 

Studi Kasus Double Entry: Dari UMKM ke Blockchain

Biar lebih konkret, mari kita lihat bagaimana double entry dipakai di dunia nyata.

 

  • UMKM: Seorang pemilik warung kopi mencatat pembelian bahan baku Rp1 juta. Di buku, persediaan (aset) bertambah di sisi debit, kas berkurang di sisi kredit. Meski sederhana, sistem ini membuat laporan bulanan lebih rapi.

  • Perusahaan besar: Laporan keuangan publik yang diaudit Big Four semuanya berbasis double entry. Setiap transaksi miliaran rupiah tetap harus mengikuti prinsip debit-kredit.

  • Blockchain: Kini ada konsep triple entry accounting, di mana transaksi bukan hanya dicatat dua kali (debit-kredit), tapi juga diverifikasi di blockchain sebagai “entri ketiga”. Konsep ini sejalan dengan penerapan teknologi blockchain dalam keuangan yang makin populer di 2025 Inovasi ini berangkat langsung dari prinsip double entry.

 

Studi kasus ini menunjukkan fleksibilitas double entry: dari usaha kecil hingga teknologi masa depan, prinsipnya tetap relevan.

 

Pelajaran Penting untuk Kamu

Kalau kamu perhatikan, double entry bukan cuma soal teknik akuntansi. Ia adalah filosofi transparansi, keseimbangan, dan kontrol. Dengan sistem ini, bisnis bisa dipercaya, laporan bisa diaudit, dan keputusan bisa diambil dengan data yang valid.

Buat kamu, pelajarannya sederhana: kalau ingin mengelola bisnis atau investasi lebih baik, pahami dasar double entry. Begitu kamu menguasainya, laporan keuangan bukan lagi sekadar angka, tapi cermin kondisi nyata usahamu.

 

Kesimpulan: Double Entry, Sistem Lama yang Selalu Baru

Double entry bukan sekadar teknik akuntansi tua yang sudah berumur 500 tahun. Ia adalah pondasi kepercayaan bisnis modern—mulai dari UMKM hingga perusahaan publik yang laporan keuangannya diaudit, semua berdiri di atas prinsip debit dan kredit ini.

Di 2025, sistem ini tetap relevan meski dunia keuangan sudah tersentuh AI, big data, dan blockchain. Justru dari prinsip double entry inilah lahir inovasi baru seperti triple entry accounting yang dipakai di blockchain untuk menambah lapisan verifikasi publik. Artinya, double entry tidak mati dimakan zaman, tapi terus bertransformasi.

Buat kamu, pelajarannya sederhana tapi krusial: jangan anggap double entry cuma milik akuntan atau auditor. Kalau kamu seorang trader, pebisnis, atau bahkan investor kripto, memahami sistem ini bisa jadi bekal untuk membaca laporan, mengevaluasi risiko, dan memastikan keuanganmu lebih sehat—sama seperti pentingnya memahami manajemen risiko trading di pasar modern.

Pertanyaan besar ke depan adalah: apakah double entry masih akan jadi standar utama di era digital penuh otomatisasi, atau akan berevolusi lagi jadi model akuntansi generasi berikutnya? Yang pasti, memahami prinsip dasarnya hari ini adalah investasi ilmu yang tidak akan pernah basi.

 

Itulah informasi menarik tentang “double entry adalah” yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa itu double entry dalam akuntansi?

Double entry adalah sistem pencatatan di mana setiap transaksi dicatat di dua akun berbeda (debit & kredit) agar persamaan akuntansi tetap seimbang.

2. Siapa penemu double entry system?

Sistem ini dipopulerkan oleh Luca Pacioli pada 1494, meski praktiknya sudah digunakan pedagang Venesia sebelumnya.

3. Apa perbedaan single entry dan double entry?

Single entry hanya mencatat transaksi sekali, biasanya kas. Double entry mencatat dua sisi, debit dan kredit, sehingga lebih akurat.

4. Kenapa double entry dianggap lebih akurat?

Karena setiap transaksi harus balance. Kalau tidak, berarti ada kesalahan yang bisa segera diperbaiki.

5. Contoh transaksi double entry sehari-hari?
Pembelian barang dengan kas: debit persediaan, kredit kas. Penjualan barang tunai: debit kas, kredit pendapatan.

6. Apa kelemahan double entry?

Membingungkan bagi pemula, bisa dimanipulasi jika dilakukan curang, dan lebih kompleks dibanding single entry.

7. Apakah sistem ini masih dipakai di 2025?

Ya, semua software akuntansi, audit, hingga sistem keuangan global masih memakai prinsip ini.

8. Apa kaitannya double entry dengan blockchain?

Blockchain menginspirasi konsep triple entry accounting, yang menambahkan verifikasi publik sebagai entri ketiga.

9. Apa manfaat double entry bagi UMKM?

Membantu pemilik usaha kecil memantau arus kas, aset, dan kewajiban secara lebih jelas.

10. Apakah double entry bisa mencegah fraud?

Tidak sepenuhnya, tapi bisa membantu mendeteksi ketidakseimbangan dan memudahkan audit.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.84%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.23%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.25%
pol Polygon Ecosystem Token 1.93%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
VSYS/IDR
v.systems
13
85.71%
HNST/IDR
Honest
68
58.14%
PYTH/IDR
Pyth Netwo
2.822
42.96%
NEON/IDR
Neon EVM
2.612
39.16%
VIDYX/IDR
VidyX
4
33.33%
Nama Harga 24H Chg
KOK/IDR
Kok
2
-33.33%
CNG/IDR
CoinNaviga
75.305
-23.93%
HART/IDR
Hara Token
42
-14.29%
WEMIX/IDR
WEMIX
11.190
-11.79%
DCT/IDR
Degree Cry
64.597
-11.1%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Rally Base Rally: Strategi Demand Zone untuk Cuan Kripto

Kenapa Rally Base Rally Relevan di 2025? Kalau kamu perhatikan

Rekonsiliasi Bank adalah: Pentingnya di Era Digital 2025
28/08/2025
Rekonsiliasi Bank adalah: Pentingnya di Era Digital 2025

Dari Pencatatan Manual ke Era Digital Dulu, rekonsiliasi bank dianggap

28/08/2025
Rollover adalah: Definisi, Cara Kerja, & Risiko 2025
28/08/2025
Rollover adalah: Definisi, Cara Kerja, & Risiko 2025

Dari Istilah Biasa Jadi Strategi Finansial Kalau kamu pernah dengar

28/08/2025