Musisi ternama asal Kanada, Drake, menyebut Bitcoin dalam lagu terbarunya berjudul “What Did I Miss?” yang dirilis pada Jumat silam (4/7).
Penyebutan aset crypto tersebut muncul di bagian awal lirik, yang menggambarkan naik-turunnya hidup dengan analogi volatilitas Bitcoin.
Momen ini langsung menyita perhatian publik dan komunitas crypto global, menambah daftar panjang masuknya Bitcoin ke dalam budaya populer.
Bitcoin Jadi Metafora di Lirik Lagu What Did I Miss?
Lirik yang dimaksud muncul di verse pertama lagu:
“I look at this shit like a BTC, could be down this week, then I’m up next week…”
Kalimat tersebut menyiratkan ketidakpastian atau fluktuasi emosional yang dikaitkan dengan harga Bitcoin, yang memang dikenal sangat volatil.
Alih-alih menjadi endorsement, penggunaan istilah BTC oleh Drake lebih condong sebagai perangkat sastra yang menjadikan Bitcoin sebagai simbol ekspresi diri.
Ini bukan pertama kalinya Drake bersentuhan dengan crypto. Sebelumnya, ia pernah bertaruh sebesar 1 juta dolar dalam bentuk Bitcoin pada hasil pertandingan Super Bowl 2022.
Hal ini menandakan bahwa Drake cukup familiar dengan aset digital dan ekosistem crypto.
Tidak Pengaruhi Harga tapi Jadi Sorotan Budaya Pop
Meskipun penyebutannya viral, tidak ada lonjakan harga atau volume perdagangan Bitcoin setelah lagu ini dirilis.
Berdasarkan lampiran dari Coinlive dan Cointelegraph, harga BTC tetap stabil di kisaran $108 ribu – $109 ribu, menandakan tidak ada sentimen pasar baru yang dipicu oleh lirik tersebut.
Namun penyebutan ini mempertegas bahwa Bitcoin semakin meresap ke budaya populer. Dari musik dan film hingga serial TV, kehadiran Bitcoin makin dikenal publik luas.
Dalam konteks ini, aset digital tersebut tidak lagi eksklusif milik investor teknikal, melainkan telah menjadi bagian dari identitas budaya masa kini.
Baca selanjutnya: Harga Bitcoin Bisa Nyangkut di $110 Ribu Gara-Gara FOMO Retail
Referensi Crypto di Media Populer Semakin Marak
Cointelegraph mencatat bahwa kemunculan Bitcoin dalam karya seni seperti lagu, film, dan televisi mencerminkan semakin dekatnya aset ini dengan arus utama atau mainstream culture.
Hal ini mendukung tren jangka panjang menuju adopsi global, walaupun fase mass adoption masih dalam proses.

Sumber Gambar: River Financial via CoinTelegraph
Laporan terbaru dari River Financial per Maret 2025 mencatat bahwa sekitar 4% populasi dunia telah memiliki Bitcoin.
Meski begitu, tingkat adopsi tersebut masih berada di bawah 1% dari total pasar potensial secara global.
Selain itu, negara-negara maju tercatat memiliki tingkat kepemilikan Bitcoin yang lebih tinggi dibanding negara berkembang.
Sementara itu, laporan sebelumnya dari Blockware pada tahun 2022 memperkirakan bahwa adopsi global Bitcoin bisa mencapai 10% pada tahun 2030, mengikuti pola pertumbuhan teknologi besar lain seperti mobil dan internet.
Bitcoin Kini Jadi Bahasa Baru dalam Ekspresi Budaya
Penyebutan Bitcoin oleh Drake hanyalah salah satu contoh dari bagaimana aset digital ini telah mengalami transisi fungsi dari instrumen investasi menjadi bagian dari ekspresi seni.
Volatilitas BTC tidak lagi semata-mata soal angka pasar, melainkan telah menjadi narasi yang relevan secara sosial dan emosional.
Saat ini, Bitcoin muncul sebagai simbol era digital yang digunakan untuk menyampaikan gagasan, keresahan, dan identitas modern.
Tanpa perlu promosi eksplisit, Bitcoin kini sudah menjadi bagian dari wacana umum, memperkuat statusnya sebagai ikon budaya digital global.
Baca juga berita lainnya: 3 Altcoin Ini Berpotensi Mengungguli Performa Bitcoin di Juli 2025
Kesimpulan
Penyebutan Bitcoin dalam lagu terbaru Drake menunjukkan bahwa crypto semakin mengakar dalam budaya populer.
Meski tidak memengaruhi harga pasar, referensi ini mempertegas posisi Bitcoin sebagai ikon budaya digital.
Dengan semakin banyak karya seni yang menyentuh tema crypto, jalan menuju adopsi massal tampaknya bukan sekadar wacana, melainkan sedang berlangsung secara organik dimulai dari dunia seni.
FAQ
- Lagu apa yang menyebut Bitcoin?
Lagu What Did I Miss dari Drake, dirilis pada 4 Juli 2025, menyebut Bitcoin dalam lirik awalnya sebagai metafora hidup yang naik-turun. - Apakah harga Bitcoin naik setelah disebut di lagu ini?
Tidak. Setelah lagu dirilis, harga Bitcoin tetap stabil di sekitar 108.000 dolar AS tanpa perubahan volume atau volatilitas signifikan. - Apakah ini promosi tersembunyi dari Drake?
Bukan. Penyebutan Bitcoin murni digunakan sebagai alat ekspresi artistik, bukan endorsement atau kolaborasi dengan platform crypto. - Apakah penyebutan Bitcoin dalam lagu bisa mempercepat adopsi?
Secara langsung tidak. Namun, penyebutan seperti ini memperkuat eksistensi crypto di ranah publik dan mendukung proses adopsi budaya. - Berapa persen penduduk dunia yang sudah punya Bitcoin?
Menurut laporan River per Maret 2025, sekitar 4% populasi dunia telah memegang BTC. Namun, tingkat adopsi ini masih di bawah 1% dari total potensi pasar global.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini