Enterprise Value Adalah? Ini Fungsi, Rumus, dan Contohnya!
icon search
icon search

Top Performers

Enterprise Value Adalah? Ini Fungsi, Rumus, dan Contohnya!

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Enterprise Value Adalah? Ini Fungsi, Rumus, dan Contohnya!

Enterprise Value Adalah? Ini Fungsi, Rumus, dan Contohnya!

Daftar Isi

Pernah dengar istilah enterprise value tapi belum yakin apa maksudnya? Banyak orang mengira nilai sebuah perusahaan hanya dilihat dari harga sahamnya. Padahal, bagi investor profesional, itu baru permukaan. Untuk benar-benar tahu berapa nilai “asli” sebuah perusahaan, kamu perlu kenal yang namanya enterprise value.

Di artikel ini, kamu akan belajar definisi EV, rumusnya, fungsi di dunia keuangan, contoh penerapannya, hingga hubungannya dengan valuasi di proyek kripto. Simpel tapi dalam, yuk mulai dari dasar!

 

Apa Itu Enterprise Value?

Sebelum memahami cara menghitung atau fungsinya, penting banget untuk tahu dulu arti dasarnya. Enterprise Value (EV) adalah total nilai ekonomi sebuah perusahaan. Ini bukan hanya nilai sahamnya di pasar, tapi juga mencakup seluruh utang yang dimiliki perusahaan, dikurangi dengan jumlah kas yang tersedia.

Gambaran mudahnya begini: kalau kamu mau beli seluruh perusahaan, kamu bukan hanya membeli sahamnya saja. Kamu juga mengambil alih utangnya dan mendapatkan kasnya. Itulah kenapa EV sering disebut sebagai “harga beli total” dari perusahaan.

Konsep ini dipakai luas di dunia keuangan profesional karena memberikan gambaran yang lebih lengkap dibanding hanya melihat market cap.

 

Rumus Enterprise Value dan Unsur Pentingnya

Setelah paham konsep dasarnya, mari masuk ke rumus dan komponen-komponen yang menyusunnya. Rumus enterprise value cukup sederhana:

EV = Market Capitalization + Total Debt – Cash and Cash Equivalents

Penjelasan tiap komponen:

 

  • Market Capitalization: nilai pasar saham, yaitu harga per lembar saham dikalikan jumlah saham beredar.

  • Total Debt: seluruh utang perusahaan, termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang.

  • Cash & Equivalents: kas dan aset setara kas yang mudah dicairkan.

 

Sebagai contoh: sebuah perusahaan punya market cap Rp10 triliun, utang Rp4 triliun, dan kas Rp2 triliun. Maka:

EV = 10 + 4 – 2 = Rp12 triliun

 

Jadi, jika kamu ingin membeli perusahaan ini sepenuhnya, secara teori kamu harus menyiapkan Rp12 triliun. Bukan hanya harga sahamnya saja, tapi juga mengelola beban utangnya.

 

Fungsi dan Kegunaan Enterprise Value

Setelah tahu rumusnya, mungkin kamu bertanya: “Oke, tapi buat apa aku harus tahu enterprise value?”

Nah, di sinilah enterprise value menunjukkan manfaat strategisnya. Pertama, EV digunakan untuk menilai apakah suatu perusahaan undervalued atau overvalued. Ini jauh lebih akurat dibanding sekadar melihat harga saham karena EV mempertimbangkan keseluruhan struktur keuangan.

Kedua, EV sangat berguna saat kamu ingin membandingkan dua perusahaan dari sektor yang sama. Misalnya, dua perusahaan teknologi punya market cap mirip, tapi yang satu punya utang besar dan yang lainnya punya banyak kas. Dengan EV, kamu bisa tahu mana yang lebih efisien.

Ketiga, investor dan analis juga menggunakan EV dalam menghitung rasio seperti EV/EBITDA atau EV/Sales, yang membantu dalam menilai efisiensi dan profitabilitas bisnis.

Dengan kata lain, enterprise value bukan cuma angka, tapi alat ukur valuasi yang dipakai oleh para pemain besar di pasar.

 

Contoh Penghitungan EV dari Perusahaan Nyata

Agar kamu makin paham, mari kita lihat simulasi dari data perusahaan publik. Misalnya, pada tahun 2025, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) punya market cap sekitar Rp360 triliun, utang sekitar Rp120 triliun, dan kas sebesar Rp50 triliun.

Maka, EV-nya dihitung sebagai:

EV = 360 + 120 – 50 = Rp430 triliun

Angka ini bisa dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti XL Axiata. Walau market cap-nya lebih kecil, kalau kasnya minim dan utangnya tinggi, EV-nya bisa mendekati Telkom.

Contoh semacam ini menunjukkan bahwa market cap bukan satu-satunya indikator kekuatan perusahaan. EV memberikan gambaran yang lebih realistis jika kamu ingin memahami valuasi total bisnisnya.

 

Perbedaan EV vs Market Cap: Jangan Sampai Keliru!

Banyak investor pemula sering menyamakan EV dengan market cap. Padahal, keduanya punya makna dan tujuan yang sangat berbeda.

Market cap hanya menghitung nilai saham yang beredar. Kalau kamu belum familiar, kamu bisa pahami dulu cara membaca market cap agar tidak salah kaprah saat membandingkannya dengan enterprise value. Sementara itu, EV memasukkan elemen penting lain, yaitu utang dan kas perusahaan. Misalnya, dua perusahaan bisa saja punya market cap Rp100 triliun. Tapi jika yang satu punya utang besar dan yang lainnya punya kas melimpah, EV-nya akan sangat berbeda.

Kesalahan memahami ini bisa berakibat pada keputusan investasi yang keliru. Maka dari itu, investor yang serius harus mengerti bahwa market cap hanyalah bagian dari cerita, sedangkan enterprise value menunjukkan gambaran utuhnya.

 

Apakah Enterprise Value Relevan di Dunia Kripto?

Meski konsep EV berasal dari pasar saham, prinsip dasarnya bisa sedikit diterjemahkan ke dalam analisis proyek kripto modern — terutama di sektor DeFi atau Web3.

Beberapa proyek kripto besar memiliki treasury, alokasi token untuk tim, dan kas dalam bentuk stablecoin. Analis mulai membuat metrik seperti:

 

 

Ketiganya jika dikombinasikan bisa mendekati konsep enterprise value. Jika kamu belum tahu apa itu TVL, penjelasan tentang TVL di DeFi bisa bantu kamu memahami nilai terkunci dalam protokol. Misalnya, proyek seperti Uniswap atau Lido DAO punya treasury besar dan model bisnis yang menghasilkan revenue. Evaluasi total nilainya tidak cukup hanya melihat market cap tokennya, tapi juga perlu mempertimbangkan dana yang dikelola dan potensi pendapatan jangka panjang.

Jadi, meskipun tidak disebut “EV” secara langsung, kamu tetap bisa menggunakan logika yang serupa untuk menilai fundamental proyek kripto.

 

Siapa yang Menggunakan EV dan Kapan Digunakan?

Enterprise value digunakan oleh banyak pihak, bukan hanya investor institusi besar. Berikut ini profil yang paling sering memanfaatkan EV:

 

  • Investor profesional yang ingin menganalisis valuasi mendalam

  • Manajer investasi yang membandingkan perusahaan dalam portofolio

  • Perusahaan akuisitor saat ingin membeli perusahaan lain

  • Founder startup saat ingin valuasi pre-IPO

 

EV biasanya digunakan saat ingin mengambil keputusan strategis besar, seperti merger, IPO, akuisisi, atau evaluasi kinerja jangka panjang.

Kamu yang sedang belajar dunia saham atau bahkan kripto pun bisa menggunakan pendekatan ini untuk memperluas sudut pandang analisis.

 

Kesimpulan: Enterprise Value Itu Kompas untuk Nilai Nyata Perusahaan

Enterprise Value (EV) bukan sekadar rumus keuangan. Ini adalah pendekatan yang memberikanmu pandangan lebih realistis tentang berapa nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan. Dengan mempertimbangkan utang dan kas, EV memperbaiki keterbatasan market cap yang hanya melihat sisi permukaan.

Buat kamu yang serius ingin memahami fundamental bisnis, EV adalah salah satu kompas yang bisa bantu arahkan keputusan investasi. Entah kamu ingin tahu valuasi perusahaan besar seperti Telkom, atau membandingkan startup teknologi, EV memungkinkan kamu melihat sisi yang jarang terlihat: beban utang tersembunyi, kekuatan kas, dan efisiensi struktur modal.

Bahkan di dunia kripto, prinsip serupa mulai diterapkan. Analis mulai membandingkan proyek Web3 bukan hanya dari market cap, tapi juga dari treasury, pendapatan protokol, hingga value locked. Konsep EV mengajarkan bahwa valuasi itu kompleks, dan kamu perlu alat yang benar-benar mencerminkan kenyataan.

Pada akhirnya, enterprise value bukan GPS yang menjamin arah sempurna. Tapi sebagai kompas, ia bisa bantu kamu menjauhi perusahaan yang tampak mengkilap tapi rapuh, dan menemukan aset yang undervalued secara fundamental. Inilah bekal penting jika kamu ingin naik level dari sekadar ikut tren menjadi pengambil keputusan yang rasional.

 

Itulah informasi menarik tentang “enterprise value adalah” yang  bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.

 

Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.

Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.

 

Follow Sosmed Telenya Indodax sekarang!

Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ

 

1. Apa bedanya enterprise value dan market cap?

Market cap hanya mencerminkan nilai saham yang beredar, sedangkan enterprise value memperhitungkan juga utang dan kas perusahaan. Jadi, EV memberi gambaran lebih lengkap dan realistis tentang nilai perusahaan.

2. Apakah enterprise value lebih penting dari EPS atau PER?

Tergantung tujuan analisismu. EV sering digunakan untuk membandingkan valuasi antar perusahaan secara menyeluruh, terutama jika struktur modalnya berbeda. Sementara EPS dan PER lebih fokus pada profitabilitas dari sisi pemegang saham.

3. Bagaimana cara mengetahui EV suatu perusahaan?

Kamu bisa menghitungnya sendiri menggunakan data publik:
EV = Market Cap + Total Debt – Cash.
Data ini tersedia di laporan keuangan atau platform seperti IDX, RTI Business, atau Yahoo Finance.

4. Apakah startup juga bisa dihitung enterprise value-nya?

Bisa, meski tidak seakurat perusahaan publik. Untuk startup, EV biasanya dihitung berdasarkan valuasi pra-IPO, data investor, utang eksternal, dan proyeksi kas. Banyak VC dan akuisitor menggunakan pendekatan serupa.

5. Apakah EV bisa turun meskipun harga saham naik?

Bisa. Jika perusahaan menambah kas besar (misalnya dari IPO), atau melunasi sebagian utangnya, EV bisa menurun walaupun market cap naik.

6. Apakah konsep EV bisa diterapkan di kripto?

Secara teknis belum ada EV di kripto, tapi pendekatan mirip mulai diterapkan lewat kombinasi metrik seperti FDV (Fully Diluted Valuation), Treasury, dan TVL (Total Value Locked). Ini membantu menilai fundamental proyek DeFi.

7. Kenapa investor institusi lebih suka EV daripada market cap?

Karena market cap bisa menipu. Perusahaan dengan market cap besar tapi utangnya tinggi bisa jadi overvalued. EV memberi investor gambaran lengkap, terutama saat ingin mengakuisisi atau membandingkan efisiensi antar perusahaan.

8. Apa kelemahan dari enterprise value?

EV tidak mempertimbangkan faktor intangible seperti brand equity, loyalitas pelanggan, atau potensi inovasi masa depan. Selain itu, data keuangan yang tidak transparan bisa membuat EV jadi kurang akurat.

9. Apakah EV cocok digunakan oleh investor ritel?

Tentu. Justru ini alat yang bagus untuk belajar melihat valuasi dari kacamata profesional. Investor ritel bisa menggunakannya untuk membandingkan saham atau mengevaluasi risiko sebelum membeli.

10. Kapan waktu terbaik menggunakan EV dalam analisis saham?

Saat kamu ingin membandingkan perusahaan dalam industri yang sama, saat menilai efek utang dalam performa keuangan, atau saat mengevaluasi apakah suatu perusahaan layak diakuisisi atau diinvestasikan jangka panjang.

 

Author : RB

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.
  

Lebih Banyak dari DeFi,Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.78%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
DCT/IDR
Degree Cry
81.015
54.7%
VIDYX/IDR
VidyX
3
50%
BR/IDR
Bedrock
1.152
44.36%
NEON/IDR
Neon EVM
1.913
41.7%
XTZ/IDR
Tezos
24.600
40.56%
Nama Harga 24H Chg
LEVER/IDR
LeverFi
2
-33.33%
KOK/IDR
Kok
3
-25%
TOKO/IDR
Tokoin
3
-25%
LOOKS/IDR
LooksRare
272
-18.32%
KOMA/IDR
Koma Inu
376
-16.92%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

GPT?5 vs Meta AI: Siapa Raja Chatbot 2025?
22/08/2025
GPT?5 vs Meta AI: Siapa Raja Chatbot 2025?

Chatbot Bukan Cuma Teman Ngobrol Di tahun-tahun awal kemunculannya, chatbot

22/08/2025
Siapa Tyler Winklevoss? Raja Kripto Kembar Ini Heboh!

Kamu mungkin pernah mendengar nama Tyler Winklevoss dari berita lama

Sell on Strength Artinya Apa? Ini Penjelasan Jelasnya

Kamu pasti pernah dengar istilah "Sell on Strength", apalagi kalau