Apa Itu Fluktuasi Harga Crypto? Ini Jenis & Strateginya
icon search
icon search

Top Performers

Strategi Mengatasi Fluktuasi Harga Kripto: Mengelola Risiko dengan Bijak

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Strategi Mengatasi Fluktuasi Harga Kripto: Mengelola Risiko dengan Bijak

fluktuasi

Daftar Isi

Dalam perbincangan di bidang ekonomi, ada banyak istilah yang sering muncul dan penting untuk diketahui, salah satunya fluktuasi. Istilah ini mengacu pada perubahan yang tidak menentu pada harga suatu produk/aset dari waktu ke waktu.

Pada dasarnya, fluktuasi menjadi salah satu fenomena yang umum berlangsung di pasar keuangan, yakni ketika terjadi naik dan turunnya harga saham, mata uang  dan valuta asing, komoditas, aset kripto, dan lain-lain.

Sementara itu, fluktuasi pada harga kripto merujuk pada perubahan yang signifikan dan sering kali cepat dalam nilai mata uang kripto, misalnya Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lainnya.

Seperti diketahui, pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi sebab harga bisa naik atau turun dengan dramatis dalam waktu yang singkat. Sejatinya, mengatasi fluktuasi harga kripto pun sangat penting dilakukan sebab ia bisa menjadi sumber risiko yang tinggi. Di samping itu, hal ini juga penting bagi keberlanjutan pasar kripto secara umum.

Nah, untuk lebih memahami apa itu fluktuasi, faktor penyebab, jenis-jenis, contoh, hingga strategi cara mengatasinya, simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Fluktuasi?

apa itu fluktuasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun naiknya harga. Perubahan harga tersebut karena pengaruh permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar.

Adapun fluktuasi harga secara umum mengacu pada perubahan yang terjadi pada harga sebuah produk, aset, maupun layanan dari waktu ke waktu. Fenomena ini alami terjadi di pasar dan ekonomi yang berpengaruh terhadap berbagai sektor dan industri.

Sementara itu, seperti sudah dibahas tadi, fluktuasi pada harga kripto merujuk pada perubahan harga yang signifikan dan sering kali cepat pada aset kripto, misalnya pada harga Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan lainnya. 

Pasar kripto sendiri cenderung volatil karena beberapa hal, di antaranya kapitalisasi pasarnya yang relatif kecil, masih tergantung pada sentimen dan berita pasar, adanya ketidakpastian dan risiko yang tinggi, serta dipengaruhi oleh spekulasi.

Faktor Penyebab Fluktuasi

Setelah mengetahui definisinya, kini saatnya untuk memahami faktor penyebab fluktuasi. Hal ini penting untuk membantu para pelaku pasar, analis, dan pengambil kebijakan untuk memahami dan mengantisipasi perubahan dalam ekonomi dan pasar keuangan. 

Bukan itu saja, pemahaman akan faktor-faktor tersebut juga akan membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih baik dan pengelolaan risiko yang lebih efektif. Berikut ini beberapa faktor penyebab fluktuasi yang perlu diketahui, antara lain:

1. Kondisi perekonomian

Fluktuasi harga sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian sebuah negara. Adapun kondisi perekonomian ini bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, misalnya bencana alam, perang, dan lainnya.

Di samping itu, kondisi perekonomian ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal, di antaranya jumlah pengangguran, tingkat pendapatan, dan seterusnya. Pada dasarnya, kondisi perekonomian yang stabil di sebuah negara akan mengurangi kemungkinan terjadinya fluktuasi harga.

2. Transaksi internasional

Seperti diketahui, dalam transaksi yang terjadi antar negara, misalnya ekspor-impor, utang, dan investasi, tentunya akan ada aliran dana yang masuk atau keluar. Hal itu pun berpengaruh terhadap naik turunnya harga.

3. Kebijakan pemerintah

Adapun dalam menjalankan perekonomian sebuah negara, pemerintah tentunya punya sejumlah kebijakan, baik kebijakan fiskal maupun moneter. Kebijakan yang diatur oleh pemerintah tersebut dapat mengendalikan fluktuasi ekonomi, khususnya ketika mata uang mengalami inflasi atau krisis ekonomi.

4. Permintaan dan penawaran

Perlu diketahui, jumlah permintaan dan penawaran terhadap sebuah barang akan membuat harga barang itu naik atau turun. 

Terkait hal tersebut, jumlah permintaan dan penawaran dapat berkaitan dengan harapan serta spekulasi terhadap sebuah barang. Contohnya, apabila ada spekulasi bahwa suatu barang langka maka harganya akan naik.

5. Ekspektasi dan Spekulasi

Harapan terhadap nilai harga juga bisa berdampak terhadap tingkat fluktuasi. Di samping itu, ekspektasi pun menentukan perkiraan maupun spekulasi atas nilai harga.

Jenis-jenis Fluktuasi

Sekarang kamu sudah tahu apa itu fluktuasi dan apa saja faktor penyebab terjadinya fluktuasi. Selanjutnya, juga penting untuk memahami apa saja jenis-jenis fluktuasi.

Pada dasarnya, mengetahui jenis-jenis fluktuasi ini sangat penting sebab bisa memberikan wawasan lebih dalam terkait sifat dan dampak dari perubahan yang terjadi di berbagai sektor dan indikator ekonomi. Berikut ini adalah jenis-jenis fluktuasi yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Fluktuasi Harian

Fluktuasi harian mengacu pada perubahan harga yang terjadi dalam satu hari perdagangan. Dalam hal ini, harga bisa naik/turun dengan signifikan dalam periode waktu yang singkat.

2. Fluktuasi Jangka Pendek: Perubahan harga dalam beberapa hari atau minggu

Fluktuasi jangka pendek meliputi perubahan harga yang terjadi dalam beberapa hari/minggu. Jenis fluktuasi ini bisa disebabkan oleh berita ekonomi, peristiwa khusus, dan lainnya.

3. Fluktuasi Jangka Panjang

Fluktuasi jangka panjang melibatkan perubahan harga yang terjadi pada rentang waktu berbulan-bulan/tahunan. Fluktuasi harga dalam jangka panjang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi ekonomi, tren industri, dan kebijakan pemerintah.

4. Fluktuasi Musiman

Fluktuasi musiman terkait dengan sejumlah produk/aset yang mengalami perubahan harga yang terkait dengan siklus tertentu dalam setahun. Contohnya ada pada industri pariwisata atau pertanian ketika harga naik selama musim liburan atau panen.

5. Fluktuasi Terkait Pasar Global

Pada jenis fluktuasi ini, perubahan harga bisa dipengaruhi oleh kondisi pasar global. Faktor-faktor yang berpengaruh di dalamnya, antara lain, perubahan suku bunga, peristiwa geopolitik, kebijakan perdagangan internasional, atau fluktuasi mata uang.

Contoh Fluktuasi

Setelah mengetahui faktor penyebab hingga jenis-jenis fluktuasi, berikutnya juga penting untuk mengetahui contoh fluktuasi yang pernah terjadi. 

Dengan memahami contoh-contohnya, kamu akan lebih paham tentang kompleksitas dan dinamika perekonomian serta bagaimana berbagai faktor bisa berinteraksi untuk menyebabkan perubahan dalam berbagai sektor dan indikator. Berikut ini beberapa contoh fluktuasi yang perlu diketahui, antara lain:

1. Lonjakan Harga Bitcoin pada 2017

Perlu diketahui, harga Bitcoin sempat mengalami lonjakan yang spektakuler pada tahun 2017 lalu. Faktor-faktor penyebabnya, antara lain, meningkatnya minat dan partisipasi investor, perhatian media yang meningkat, hingga tingginya spekulasi pasar.

Dalam hal ini, permintaan yang besar dan keterbatasan pasokan Bitcoin yang terbatas membuat harga BTC naik dengan cepat. Akan tetapi, pada akhirnya lonjakan harga itu diikuti oleh koreksi yang signifikan. Hal itu terjadi karena pasar mengalami kelebihan spekulasi serta kekhawatiran regulasi.

2. Penurunan Harga Pasar Seluruh Kripto pada 2018

Pada tahun 2018 lalu, pasar kripto secara keseluruhan sempat mengalami penurunan yang signifikan setelah lonjakan harga pada tahun sebelumnya atau 2017.

Faktor-faktor yang berperan di dalamnya, antara lain, kekhawatiran akan regulasi yang lebih ketat, peningkatan jumlah penipuan dan kecelakaan dalam proyek kripto, serta kekhawatiran tentang adopsi yang lebih lambat dari yang diharapkan. 

Bukan itu saja, kebijakan pemerintah dan bank sentral pun ikut mempengaruhi sentimen pasar. Dalam hal ini, sejumlah negara memberlakukan pembatasan atau larangan terhadap kripto. 

3. Kenaikan Harga Ethereum selama “Boom DeFi” pada 2020

Harga Ethereum pada tahun 2020 lalu sempat mengalami kenaikan yang signifikan. Hal itu terkait dengan booming DeFi (Keuangan Terdesentralisasi).  

DeFi sendiri merujuk pada aplikasi keuangan yang dibangun di atas blockchain Ethereum yang membuat transaksi dan layanan keuangan bisa terjadi tanpa perantara. 

Tingginya minat dan partisipasi pada proyek-proyek DeFi telah memicu permintaan yang tinggi terhadap Ethereum sebagai aset yang digunakan dalam ekosistem ini. Adapun permintaan yang meningkat itu kemudian menyebabkan kenaikan harga yang tajam. 

Di samping itu, dorongan oleh tren umum pasar kripto dan sentimen positif terhadap teknologi blockchain dan aset kripto pun ikut berkontribusi pada kenaikan harga Ethereum selama periode tersebut.

Strategi Cara Mengatasi Fluktuasi

cara mencegah fluktuasi

Sudah tahu kan apa saja contoh fluktuasi yang pernah terjadi? Kini, saatnya untuk mencari tahu bagaimana strategi cara mengatasi fluktuasi. Sejatinya, mengatasi fluktuasi memerlukan pendekatan dan strategi yang tepat dalam berbagai aspek bisnis, investasi, dan kebijakan. 

Dengan penerapan strategi yang tepat, nantinya perusahaan dan individu bisa mengurangi dampak fluktuasi serta menghadapi perubahan ekonomi dengan lebih baik. Berikut ini adalah beberapa strategi cara mengatasi fluktuasi yang perlu diketahui, antara lain:

1. Menjaga Kestabilan Kondisi Ekonomi

Strategi yang pertama adalah dengan menjaga kestabilan kondisi ekonomi. Adapun kondisi ekonomi bisa dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Selain itu, keadaan sosial suatu negara juga akan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi.

2. Membuat Kebijakan yang Sesuai dengan Kondisi Ekonomi

Lahirnya kebijakan-kebijakan yang tepat juga bisa membantu terciptanya iklim perekonomian yang lebih kondusif. Ambil contoh, peningkatan ekspor serta pengurangan impor yang diterapkan di sebuah negara.

Di samping itu, bisa juga dengan mengubah regulasi demi mengundang lebih banyak investor agar berinvestasi di suatu negara.

3. Merencanakan Jumlah Penawaran dan Permintaan

Mengatur jumlah permintaan dan penawaran terhadap sebuah barang akan bisa menjadi strategi pengendalian yang bisa dilakukan saat harga barang tersebut naik. Tentunya, hal itu dilakukan dengan merencanakan jumlah penawaran dan permintaan sesuai analisa dan perhitungan yang matang terkait kondisi pasar.

4. Menjaga Nilai Mata Uang

Menjaga nilai mata uang dengan mengkonversi sebagian aset kripto ke mata uang fiat (seperti USD) saat harga sedang naik dan kemudian mengkonversinya kembali menjadi aset kripto saat harga turun akan membantu melindungi nilai aset dari fluktuasi harga yang tajam.

5. Strategi Averaging Dollar Cost (DCA)

Averaging Dollar Cost (DCA) berarti membeli aset kripto dalam jumlah tetap secara berkala di luar adanya fluktuasi harga. Dengan membeli dalam jumlah yang tetap sepanjang waktu, investor akan memperoleh rata-rata harga pembelian yang bisa mengurangi dampak fluktuasi harga jangka pendek.

6. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio kripto dengan cara menginvestasikan di berbagai jenis aset kripto juga bisa membantu mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi harga tunggal. Dengan memiliki sejumlah aset yang berbeda, kerugian potensial dari sebuah aset bisa diimbangi oleh kinerja yang lebih baik daripada aset lainnya.

7. Riset dan Analisis Mendalam

Melakukan riset dan analisis yang mendalam tentang aset kripto yang diminati juga penting untuk mengurangi risiko dan mengatasi fluktuasi harga. Dengan memahami fundamental proyek, tim pengembang, adopsi industri, dan perkembangan teknologi, hal itu bisa membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih baik.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, mengatasi fluktuasi harga kripto pun sangat penting dilakukan sebab ia bisa menjadi sumber risiko yang tinggi. Di samping itu, hal ini juga penting bagi keberlanjutan pasar kripto secara umum.

Lebih jauh, mengatasi fluktuasi memerlukan pendekatan dan strategi yang tepat dalam berbagai aspek bisnis, investasi, dan kebijakan. Dengan penerapan strategi yang tepat, nantinya perusahaan dan individu bisa mengurangi dampak fluktuasi serta menghadapi perubahan ekonomi dengan lebih baik.

Perlu diketahui bahwa mengelola risiko dengan bijaksana adalah kunci penting dalam menghadapi fluktuasi harga dengan lebih baik. Hal itu penting untuk melindungi modal investasi Anda dari kerugian yang signifikan akibat fluktuasi harga yang tajam.

Di samping itu, hal tersebut juga berguna untuk mempertahankan kestabilan emosi dan menghindari reaksi berlebihan terhadap fluktuasi harga. Selanjutnya, hal ini pun penting untuk menghindari kerugian yang besar dan meningkatkan peluang keberhasilan.

Setelah memahami apa itu fluktuasi, faktor penyebab, jenis-jenis, contoh, hingga strategi cara mengatasinya, kini saatnya untuk mulai mulai berinvestasi kripto di platform trading crypto terbaik, yakni INDODAX.

Perlu kamu ketahui juga bahwa saat ini INDODAX memiliki fitur INDODAX Earn/crypto staking yang bisa diakses dengan mudah. Namun, sebelumnya kamu pun bisa mendownload aplikasi trading crypto terbaik.

Pada fitur INDODAX Earn/crypto staking, kamu dapat mengunci aset kriptomu selayaknya dana di deposito. Aset kripto yang dikunci tersebut nantinya akan menghasilkan imbalan selayaknya bunga tabungan. Menarik, bukan?

Selamat berinvestasi!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!