Golden Cross: Pengertian, Strategi & Perbedaan Vs Death Cross
icon search
icon search

Top Performers

Menggali Golden Cross dan Perbedaan vs Death Cross

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Menggali Golden Cross dan Perbedaan vs Death Cross

Golden Cross Death Cross 1

Daftar Isi

Dalam dunia trading, baik itu saham maupun aset kripto, terdapat beberapa pola grafik yang digunakan untuk melakukan prediksi pergerakan harga. Salah satu pola grafik yang penting untuk diketahui oleh trader adalah golden cross.

 

Adapun pola yang satu ini dianggap sebagai “kesempatan emas” sebab sering diidentifikasi sebagai indikator awal untuk tren bullish yang potensial. Dalam analisis teknikal, pemahaman tentang Golden Cross dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang perubahan arah pasar dan memberi peluang kepada trader untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

 

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu Golden Cross, mulai dari pengertian hingga perbedaannya dengan pola Death Cross, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu yang Dimaksud Golden Cross?

Golden Cross adalah pola chart yang terjadi ketika dua garis Moving Average (MA) bertemu di satu titik tertentu. Garis pertama merupakan MA yang mencerminkan rata-rata pergerakan harga aset dalam kurun waktu yang relatif singkat, sementara garis kedua adalah MA yang mencakup rata-rata pergerakan harga pada kurun waktu yang lebih panjang. 

 

Dalam Golden Cross, garis MA dengan rentang singkat “menabrak” dan melintas di atas garis MA yang memiliki rentang waktu lebih panjang. Bagi para trader, persilangan ini memberikan sinyal bullish breakout

 

Artinya, terdapat indikasi bahwa harga aset saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan, melebihi rata-rata pergerakan harganya dalam jangka waktu yang lebih panjang. Dengan demikian, Golden Cross menjadi pertanda bagi para trader untuk melakukan akumulasi dan bersiap-siap memanfaatkan potensi keuntungan yang mungkin muncul dalam waktu dekat, sebagaimana diwakili oleh metafora “sinyal emas”

 

Bagaimana Golden Cross Terbentuk?

 

Golden Cross Death Cross 2

 

Di samping memberikan sinyal breakout, pola ini memiliki keunggulan lain, yaitu kemudahan pengenalan bagi para trader. Namun, para pelaku pasar tetap perlu memahami tahap-tahap terbentuknya persilangan ini untuk dapat mengantisipasinya dengan lebih baik.

 

Secara umum, Golden Cross terbentuk melalui tiga tahapan berikut ini, antara lain:

 

1. Penurunan Tren

Pada mulanya, terjadi tren penurunan harga aset karena adanya tekanan jual yang cukup signifikan di pasar. Meskipun demikian, para pelaku pasar perlu tetap waspada dalam fase ini, sebab beberapa trader mungkin akan memanfaatkan momentum penurunan ini untuk melakukan akumulasi aset saat harganya rendah (buy the dip). Umumnya, tindakan ini dapat mengakibatkan kenaikan harga aset dalam waktu dekat.

 

Untuk mengkonfirmasi perkiraan kamu, langkah kedua yang perlu diambil adalah memeriksa persilangan antara garis Moving Average (MA) dengan periode singkat dan garis MA dengan periode panjang.

 

2. Terjadinya Persilangan

Dalam tahap ini, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasang garis Moving Average (MA) periode singkat dan panjang pada chart harga yang sedang diamati untuk menentukan kemungkinan persilangan keduanya.

 

Secara umum, tidak ada standar pasti untuk menentukan periode yang akan digunakan untuk masing-masing garis MA. Namun, banyak trader cenderung menggunakan MA dengan rentang 200 hari untuk garis MA periode panjang dan MA 50 hari untuk garis MA periode pendek.

 

Sebagai alternatifnya, trader juga dapat merujuk pada periode yang lebih pendek, seperti MA 15 hari untuk garis MA periode panjang dan MA lima hari untuk garis MA periode pendek, terutama jika mereka berfokus pada gaya trading harian.

 

Dengan memilih salah satu dari metode tersebut, perhatikan apakah garis MA periode pendek terus meningkat dan kemungkinan akan “bersilangan” dengan garis MA periode panjang. Jika hal ini terjadi maka ada harapan bahwa pola Golden Cross akan terbentuk.

 

Tahap ini mencerminkan peningkatan volume permintaan di pasar, mendorong harga aset untuk mengalami kenaikan.

 

3. Tren Naik Berkelanjutan

Setelah terjadinya Golden Cross, dapat diantisipasi bahwa tren harga aset telah beralih menjadi bullish. Tahap ini dianggap sebagai tahap krusial atau “tahap konfirmasi” dari pola tersebut, dan merupakan saat yang tepat untuk mulai menjalankan rencana trading yang telah disiapkan. 

 

Sejarah pergerakan harga menunjukkan bahwa uptrend yang terjadi setelah Golden Cross cenderung berlangsung relatif lama, memberikan peluang bagi trader untuk meraih keuntungan.

 

Mengonfirmasi Golden Cross

Walaupun terlihat mudah dikenali, Golden Cross kadang-kadang dapat memberikan sinyal palsu. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memiliki kewaspadaan yang baik dan mampu mengidentifikasi pola ini dengan bijak.

 

Untuk menghindari kemungkinan kesalahan dan potensi kerugian, berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu terapkan untuk mengonfirmasi Golden Cross, di antaranya:

 

1. Perhatikan Volume Trading

Perlu diingat bahwa volume perdagangan merupakan elemen penting dalam dinamika pergerakan harga aset. Oleh karena itu, semakin tinggi volume perdagangan yang terjadi saat terjadi Golden Cross, potensi bullish-nya seharusnya semakin besar.

 

2. Periode MA

Periode yang dipilih untuk menetapkan dua garis MA memiliki peran penting dalam pelacakan Golden Cross. Sebagai contoh, kemungkinan Golden Cross dapat terdeteksi dengan menggunakan MA 5 dan MA 15, tetapi mungkin tidak terlihat jika menggunakan MA 50 dan MA 200.

 

Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan analisis terhadap pergerakan garis MA yang digunakan, dengan membandingkannya dengan garis MA berbasis periode lain. Jika keduanya menunjukkan arah pergerakan yang sejalan maka dapat diasumsikan bahwa harga aset kemungkinan akan mengalami uptrend yang kuat.

 

3. Konfirmasi dengan Indikator Lain

Ada baiknya kamu tidak langsung tergoda ketika melihat persilangan garis MA pendek dan MA panjang. Sebaliknya, langkah selanjutnya yang perlu diambil adalah mengonfirmasi keberadaan uptrend dengan menggunakan indikator analisis teknikal tambahan.

 

Dalam hal ini, banyak trader memanfaatkan indikator analisis teknikal seperti oscillator, Moving Average Convergence and Divergence (MACD), dan Relative Strength Index (RSI) untuk menilai apakah pasar mengalami kondisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold). 

 

Indikator-indikator tersebut akan membantu dalam menentukan momentum beli, jual, serta penentuan level stop loss.

 

Apa Itu Death Cross

Mengutip laman hsb.co.id, Death Cross adalah indikator teknikal yang memberikan sinyal potensial perubahan tren dari naik (bullish) ke turun (bearish). Sinyal ini muncul ketika garis rata-rata pergerakan jangka pendek (MA50) melewati di bawah garis rata-rata pergerakan jangka panjang (MA200). 

 

Dalam analisis teknikal, MA50 dan MA200 umumnya digunakan sebagai alat pemantauan oleh trader dan investor. MA50 mencerminkan pergerakan harga dalam periode pendek, sementara MA200 mengindikasikan tren dalam jangka panjang. 

 

Penyilangan MA50 di bawah MA200 menunjukkan adanya penurunan harga dalam periode pendek, dan sering kali menandakan potensi peralihan dari tren bullish sebelumnya menjadi tren bearish.

 

Perbedaan Golden Cross vs. Death Cross

 

Golden Cross Death Cross 3

 

Mengutip laman investopedia.com, golden cross dan death cross adalah indikator yang berlawanan. Golden cross mengkonfirmasi adanya pasar bullish (naik) dalam jangka panjang, sementara death cross menandakan adanya pasar bearish (turun) dalam jangka panjang. 

 

Kedua persilangan (crossover) ini dianggap lebih signifikan ketika disertai dengan volume perdagangan yang tinggi. Setelah persilangan terjadi, rata-rata pergerakan jangka panjang dianggap sebagai level dukungan utama (pada golden cross) atau level resistensi utama (pada death cross) untuk pasar mulai dari saat itu. 

 

Baik golden cross maupun death cross dapat muncul dan menandakan perubahan tren, tetapi keduanya lebih sering terjadi ketika perubahan tren sudah terjadi. Semua indikator bersifat “terlambat” (lagging) yang berarti data yang digunakan untuk membentuk grafik telah terjadi. 

 

Hal itu berarti bahwa tidak ada indikator yang benar-benar dapat memprediksi masa depan. Sering kali, sebuah golden cross yang diamati menghasilkan sinyal palsu. 

 

Meskipun memiliki kekuatan prediktif yang tampaknya efektif dalam meramalkan pasar bull besar (large bull markets) sebelumnya, golden crosses juga sering gagal terjadi. Oleh karena itu, sinyal dan indikator lain harus selalu digunakan untuk mengonfirmasi sebuah golden cross.

 

Strategi Trading dengan Golden Cross

Pola Golden Cross memang dikenal sebagai sinyal pembuka tren bullish di kalangan trader. Sinyal bullish yang sangat terkenal di kalangan trader global adalah terbentuknya Golden Cross antara garis Moving Average (MA) 50 dan MA 200 pada indeks S&P 500.

 

Ketika pola ini muncul di indeks S&P 500, aksi beli biasanya menyebar ke seluruh saham yang termasuk dalam indeks saham paling bonafide di dunia. 

 

Jika kamu menemui kejadian serupa dalam chart harga kamu maka kamu bisa menyimak beberapa strategi yang sebaiknya diambil untuk memanfaatkan momentum Golden Cross berikut ini, di antaranya:

 

1. Entry saat Pola Terkonfirmasi

Trader umumnya meyakini bahwa peluang terbaik untuk membuka posisi beli adalah setelah Golden Cross terkonfirmasi, di mana tren harga mengikuti arah sinyal tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjebak oleh sinyal palsu.

 

Meskipun Golden Cross menjanjikan potensi bullish breakout, penting bagi kamu untuk bersabar dan menunggu hingga momentum konfirmasi muncul sebelum memasang posisi beli.

 

2. Tetapkan Stop Loss pada garis MA dengan Periode Panjang

Setelah Golden Cross terkonfirmasi, uptrend dapat berlanjut. Breakout ini bahkan membuat garis Moving Average (MA) kedua, yang mewakili periode yang lebih panjang, menjadi level support

 

Oleh karena itu, kamu dapat memanfaatkan area ini sebagai tempat untuk menetapkan posisi stop loss.

 

3. Death Cross

Tidak ada rumus pasti untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang bisa diperoleh dari Golden Cross. Namun, sering kali tren ini akan berakhir dengan persilangan ulang garis Moving Average (MA). 

 

Perbedaannya kali ini adalah persilangan terjadi ketika MA dengan periode panjang berpotongan dan melintas ke bawah garis MA dengan periode yang lebih pendek.

 

Situasi yang dikenal sebagai Death Cross mengindikasikan bahwa tren akan berubah menjadi bearish. Jika kamu melihat sinyal-sinyal tersebut maka sebaiknya kamu mulai merencanakan posisi keluar dari pasar.

 

Contoh Golden Cross

Mengutip laman investopedia.com, gambar di bawah ini menggunakan moving average 50 hari dan 200 hari.

 

Sumber gambar: Investopedia

 

Moving average 50 hari cenderung turun selama beberapa periode perdagangan, akhirnya mencapai tingkat harga yang tidak bisa didukung oleh pasar. Moving average 200 hari mendatar setelah sedikit mengalami tren turun.

 

Harga secara perlahan meningkat dari waktu ke waktu, menciptakan tren naik dalam moving average 50 hari. Tren ini berlanjut, mendorong moving average dengan periode yang lebih pendek lebih tinggi dari moving average dengan periode yang lebih panjang. 

 

Sebuah golden cross terbentuk, mengkonfirmasi pembalikan dari tren turun menjadi tren naik.

 

Perhatikan bahwa kisaran harga candlestick mengalami lonjakan signifikan ketika tren turun mencapai dasarnya dan berubah menjadi tren naik. Kemungkinan ada sesuatu yang terjadi yang mengubah sentimen pasar investor dan trader pada saat ini. 

 

Tubuh lilin/candle bodies (perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan) cukup besar, dan lebih banyak hari ditutup dengan harga yang jauh lebih tinggi dari pembukaan selama kenaikan pertama setelah moving average 50 hari mencapai dasarnya.

 

Apakah Indikator Golden Cross Dapat Diandalkan?

Sebagai indikator lagging, golden cross diidentifikasi hanya setelah pasar mengalami kenaikan, yang membuatnya terlihat dapat diandalkan. Namun, akibat dari keterlambatan ini, sulit untuk mengetahui kapan sinyal tersebut palsu sampai setelah kejadian. 

 

Para trader sering menggunakan golden cross untuk mengonfirmasi tren atau sinyal, biasanya dalam kombinasi dengan indikator lain.

 

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, sebagai alat analisis teknikal, Golden Cross adalah pola grafik yang menandakan perubahan potensial dari tren turun ke tren naik. Pola ini terjadi ketika garis moving average (MA) dengan periode pendek melintas di atas garis MA dengan periode panjang. 

 

Golden Cross dianggap sebagai sinyal bullish jangka panjang dan sering digunakan oleh trader dan investor untuk mengidentifikasi titik masuk yang potensial.

 

Namun, perlu diingat bahwa Golden Cross bukanlah alat yang sempurna. Trader perlu menggabungkan Golden Cross dengan indikator lain dan mempertimbangkan faktor fundamental sebelum mengambil keputusan trading.

 

Sebagai disclaimer, untuk mengasah keterampilan dalam trading menggunakan pola Golden Cross, ada baiknya kamu terus belajar dengan membaca berbagai kumpulan artikel menarik di INDODAX Academy.

 

Untuk memperluas pemahaman terkait teknologi blockchain, kamu sangat disarankan untuk mengakses dan membaca artikel-artikel terkini yang telah disediakan oleh INDODAX Academy.

 

INDODAX Academy menyuguhkan beragam materi yang mencakup konsep dasar hingga aspek yang lebih mendalam terkait dengan teknologi blockchain.

 

Dengan menyimak berbagai artikel di INDODAX Academy, kamu dapat memperdalam pemahaman mengenai teknologi ini, termasuk penerapannya, dan juga mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto.

 

Mari, terus tingkatkan pemahaman kamu terkait dunia blockchain dan aset kripto bersama INDODAX Academy!

 

Yuk Investasi Aset Crypto di INDODAX dengan Fitur Staking (EARN)

Nah, sekarang kamu sudah memahami tentang apa itu Golden Cross, mulai dari pengertian hingga perbedaannya dengan pola Death Cross.

 

Selanjutnya, jika kamu tertarik untuk berinvestasi aset crypto maka sebaiknya kamu memilih Indonesia crypto exchange yang aman dan terpercaya, yaitu INDODAX.

 

Di INDODAX saat ini terdapat fitur yang dinamakan staking crypto ataupun crypto earn. Penting diingat bahwa fitur staking crypto memungkinkan kamu untuk mengamankan aset kripto milikmu dengan cara yang serupa dengan menyimpan dana di rekening tabungan.

 

Aset kripto yang dikunci lewat fitur INDODAX Earn akan memberikan imbalan seperti halnya dengan bunga yang diperoleh dari tabungan.

 

Perlu juga dicatat bahwa fitur staking crypto INDODAX Earn dapat diakses dengan mudah, kapan dan di mana pun, bisa melalui Aplikasi Mobile ataupun desktop di situs web INDODAX, yakni di halaman INDODAX Earn staking crypto.

 

Ayo, segera mulai investasi aset kripto sekarang juga dengan fitur staking crypto INDODAX Earn!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Toncoin (TON) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
Toncoin (TON) Kini Hadir di INDODAX!

Kini, aset kripto Toncoin (TON) telah tersedia di INDODAX pada

30/04/2024
Degen (DEGEN) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
Degen (DEGEN) Kini Hadir di INDODAX!

Harga DEGEN naik hampir 100,000% dari $0.000023 menjadi di atas

30/04/2024
OMNI Network (OMNI) Kini Hadir di INDODAX!
30/04/2024
OMNI Network (OMNI) Kini Hadir di INDODAX!

Omni Network telah mendukung lebih dari 7,5 juta transaksi dan

30/04/2024