Harga Bitcoin (BTC) kembali jadi sorotan setelah riset terbaru mengungkap peluang reli besar di akhir tahun 2025 ini.
Meski pasar crypto saat ini tengah melemah, analisis historis menyebutkan bahwa Bitcoin masih berpotensi menembus level $160 ribu pada akhir 2025, tepatnya menjelang Natal.
Prediksi Berbasis Data Historis

Sumber Gambar: X/Timothy Peterson
Seorang ekonom jaringan, Timothy Peterson, menilai pergerakan Bitcoin di kuartal empat (Q4) secara historis cenderung positif.
Dari catatan kinerja sebelumnya, 70% Q4 ditutup dengan keuntungan, dengan rata-rata kenaikan sekitar 44%.
“Tepat empat bulan menuju Natal. Bagaimana kinerja Bitcoin dalam periode ini? Naik 70% dari waktu yang ada, dengan rata-rata kenaikan 44%,” jelasnya.
Jika pola tersebut kembali terjadi, harga BTC yang saat ini berada di kisaran $111 ribu bisa mencapai sekitar $160 ribu pada akhir Desember 2025.
September: Bulan Lemah Bitcoin

Sumber: Coinglass
Secara musiman, September dikenal sebagai bulan “terlemah” bagi Bitcoin. Dalam catatan pasar, BTC tidak pernah mencatat kenaikan lebih dari 8% di bulan ini.
Namun, Peterson menilai kondisi penurunan saat ini bisa disebut sebagai “front running” koreksi September, sehingga membuka peluang bagi reli yang lebih stabil menjelang akhir tahun.
Baca selanjutnya: Awal September 2025 Bisa Jadi Bulan Berat Buat Bitcoin, Ini Alasannya!
Optimisme dengan Catatan
Meski analisis historis memberikan sinyal positif, Peterson mengingatkan bahwa tidak semua tahun bisa dijadikan acuan.
Beberapa periode seperti 2017, 2018, 2020, dan 2022 dianggap tidak relevan karena kondisi makroekonomi dan pasar berbeda jauh dengan situasi saat ini.
“Namun, saya pikir ada beberapa tahun yang kondisi pasar atau ekonominya tidak sebanding dengan 2025. Saya mengecualikan 2018, 2022, 2020, dan 2017 sebagai tahun-tahun yang tidak khas,” ujarnya dikutip dari Cointelegraph.
Hal ini membuat proyeksi $160 ribu lebih tepat dipandang sebagai panduan, bukan kepastian.
Perbandingan dengan Emas dan Pola 2017

Sumber Gambar: X/Donny
Selain Peterson, trader lain seperti Donny juga melihat pola pergerakan Bitcoin yang mirip dengan siklus 2017. Ia menilai penurunan harga saat ini tidak lebih dari fase konsolidasi sebelum reli berikutnya.
Menariknya, Donny membandingkan BTC dengan emas (gold), yang kerap menunjukkan pola serupa, yakni sempat tertinggal, lalu mengejar tren kenaikan logam mulia.
Not that different in terms of DXY, liquidity and U.S admin (Trump 2017)
Also fits my idea that BTC is following GOLD as usual with some lag — and GOLD reflects levers that make up global financial conditions like DXY and yields.https://t.co/KgOd70GOeh
— Donny (@DonnyDicey) August 27, 2025
Baca juga berita terbaru: Selamat Tinggal BTC vs Emas! Gold Bar Kini Resmi Ditokenisasi di Blockchain Bitcoin
Kesimpulan
Prediksi bahwa Bitcoin bisa menembus $160 ribu di akhir 2025 memberi dorongan optimisme di tengah fase pelemahan saat ini. Riset historis menunjukkan tren Q4 sering kali menjadi periode positif bagi BTC, dengan rata-rata kenaikan signifikan yang membuka peluang reli menuju level rekor baru.
Namun, pasar crypto dikenal sangat dinamis dan penuh faktor eksternal. Kondisi makroekonomi, kebijakan suku bunga, serta regulasi global bisa sewaktu-waktu membalikkan arah tren. Karena itu, proyeksi harga sebaiknya dipandang sebagai indikasi probabilitas, bukan kepastian mutlak.
Bagi investor, informasi ini lebih tepat dijadikan sinyal untuk meningkatkan kewaspadaan dan strategi ketimbang sekadar angka target. Momentum akhir tahun memang sering menghadirkan peluang, tapi hanya mereka yang mampu membaca risiko dengan jernih yang bisa memanfaatkannya. Natal bisa jadi momentum baru bagi Bitcoin, tetapi disiplin tetap menjadi kunci.
FAQ
- Apakah Bitcoin benar-benar bisa mencapai $160 ribu pada 2025?
Prediksi ini berbasis rata-rata historis Q4 Bitcoin yang menunjukkan kenaikan 44%. Namun, ini bukan jaminan, melainkan gambaran peluang jika pola berulang. - Mengapa bulan September sering buruk bagi harga Bitcoin?
Secara historis, September menjadi bulan dengan performa terlemah. Dalam catatan harga, BTC tidak pernah naik lebih dari 8% di bulan ini, sehingga sering disebut “September blues”. - Faktor apa yang bisa menggagalkan prediksi Bitcoin $160 ribu?
Kondisi makroekonomi global, kebijakan suku bunga The Fed, regulasi crypto, dan krisis geopolitik bisa mengubah arah pasar, meski pola historis mendukung reli. - Bagaimana perbandingan tren Bitcoin dengan emas?
Sejumlah analis menilai Bitcoin kerap mengikuti pola emas. Setelah periode tertinggal, BTC sering mengejar tren bullish emas, terutama saat investor mencari aset lindung nilai. - Apakah analisis musiman aman dijadikan acuan investasi?
Analisis musiman memberi gambaran probabilitas, bukan kepastian. Investor disarankan menggunakannya sebagai referensi tambahan, bukan satu-satunya dasar keputusan. - Apakah reli Bitcoin di akhir tahun selalu terjadi?
Tidak selalu. Meski 70% Q4 historis berakhir positif, ada tahun-tahun tertentu yang menyimpang, misalnya 2018 atau 2022 ketika pasar crypto justru melemah.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini