Meskipun data inflasi AS (CPI) menunjukkan penurunan yang lebih baik dari yang diperkirakan, harga Bitcoin justru terancam kembali turun. Pada saat CPI AS untuk Maret 2025 menunjukkan inflasi menurun menjadi 2,4%, pasar crypto dan aset berisiko lainnya tidak merespons seperti yang diharapkan. Dengan ketegangan perdagangan AS-China yang masih menggantung, Bitcoin bisa menghadapi tekanan lebih lanjut dalam waktu dekat. Inilah yang harus diperhatikan oleh trader dan investor.
Kenapa Bitcoin Tidak Merespons Positif Meski CPI Turun
Pada 7 April 2025, data Consumer Price Index (CPI) AS untuk bulan Maret menunjukkan penurunan inflasi ke 2,4%, sebuah angka yang lebih rendah dari prediksi analis yang memperkirakan 2,5%. Meskipun CPI yang lebih rendah ini seharusnya memberikan dorongan bagi pasar, termasuk Bitcoin, untuk bergerak naik, faktanya harga Bitcoin malah menurun.
Bitcoin turun lebih dari 1% pada hari itu, bahkan sempat menembus angka $80,000. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin berada di bawah $80,000, menunjukkan adanya ketidakpastian pasar.
Penurunan ini terjadi meskipun CPI yang lebih rendah biasanya berarti kemungkinan lebih kecil untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, yang biasanya dianggap baik bagi aset berisiko seperti crypto.
Namun, pasar tidak merespons data inflasi ini dengan antusiasme yang biasanya terlihat. S&P 500 dan Nasdaq pun mengalami penurunan tajam, masing-masing turun 3,4% dan 4,3%, mengindikasikan bahwa investor lebih fokus pada masalah-masalah lain yang lebih besar.
Orang Juga Baca ini: CPI terhadap Bitcoin dan Altcoin: Analisis & Peluang Trading
Bitcoin Akan Berdampak Selama Ketegangan AS-China Berlangsung
Salah satu alasan utama mengapa pasar tidak merespons positif adalah kekhawatiran terhadap kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Pada 9 April 2025, Trump mengumumkan bahwa tarif impor akan tetap dinaikkan pada beberapa negara, sementara tarif terhadap China malah meningkat tajam hingga 125%.
Langkah ini datang setelah sebelumnya China menerapkan tarif balasan sebesar 84% terhadap barang-barang AS, memicu ketegangan lebih lanjut dalam hubungan perdagangan kedua negara.
Meskipun Trump mengumumkan jeda 90 hari dalam peningkatan tarif, ketegangan yang ada mengingatkan pasar akan potensi eskalasi lebih lanjut, yang dapat membawa dampak jangka panjang bagi ekonomi global, termasuk inflasi yang kembali meningkat. Jika Trump melanjutkan kebijakan tarif ini, inflasi AS dapat terdampak, dan hal ini bisa memperburuk ketidakpastian pasar, yang akhirnya memengaruhi harga Bitcoin.
Pada tanggal yang sama dengan pengumuman tarif, Bitcoin sempat merangkak naik lebih dari 7% menuju $82,000. Namun, respon pasar teredam seiring pengumuman tarif dari China yang kembali memperburuk sentimen. Ini menjadi petunjuk bahwa meskipun data CPI positif, faktor geopolitik yang lebih besar masih mendominasi pengaruhnya terhadap pasar crypto.
Prediksi Harga Bitcoin: Arah Ke Mana Selanjutnya?
$BTC update: (Macro)
More confirmation with recent PA to validate the macro chart.
1. Any Weekly close below 78k= 4D OB
2. Any Weekly close above 86k= 94kThe 78-86k range can both be ‘Anger’ or ‘Late Anxiety’ phase. The macroeconomic data and global changes can shift… https://t.co/36eq2bzjOq pic.twitter.com/xzYQSVMNXh
— Ahmed (@CryptoBheem) April 10, 2025
Merlijn The Trader, seorang analis teknikal terkenal, mengidentifikasi pola double bottom yang dapat menjadi tanda pembalikan tren. Jika Bitcoin berhasil menembus level $86,000 dan bertahan di atasnya, ada peluang untuk kembali ke zona bullish, dengan target harga $94,000 dalam jangka menengah.
Ketegangan perdagangan yang berkelanjutan antara AS dan China masih akan memengaruhi pasar crypto. Tanpa adanya resolusi yang jelas, ketidakpastian akan terus membayangi, membuat investor berhati-hati untuk memasuki pasar.
Dengan CPI yang lebih rendah, banyak yang berharap Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, tetapi saat ini, FedWatch Tool menunjukkan kemungkinan 81,5% bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan mendatang pada 7 Mei 2025.
Orang Juga Baca Ini: Prediksi Harga Bitcoin 2025-2030: Potensi Besar di Masa Depan
Kesimpulan
Sementara pasar Bitcoin menunjukkan beberapa sinyal pelemahan setelah data CPI yang lebih rendah dan ketegangan perdagangan yang meningkat, banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin dalam jangka pendek. Meskipun harga mungkin masih tertekan dalam waktu dekat, ada juga kemungkinan untuk pemulihan jika sentimen pasar mengarah ke arah yang lebih positif.
Para investor dan trader perlu tetap waspada terhadap perkembangan geopolitik dan kebijakan suku bunga dari Federal Reserve, yang akan terus memengaruhi arus modal ke Bitcoin. Selain itu, pengamatan terhadap level-level teknikal kunci seperti $80,000, $76,000, dan $65,000 sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya.
Dengan situasi yang serba tidak pasti ini, strategi manajemen risiko yang baik akan sangat krusial bagi mereka yang berinvestasi atau trading di Bitcoin. Pastikan Anda selalu mengikuti pergerakan harga Bitcoin hari ini dan selalu update news Bitcoin di INDODAX.
FAQ
- Apa yang dimaksud dengan CPI dan bagaimana pengaruhnya terhadap Bitcoin?
CPI (Consumer Price Index) adalah indikator utama yang mengukur perubahan harga barang dan jasa di AS. Penurunan CPI biasanya berarti inflasi yang lebih rendah, yang bisa berdampak positif pada aset berisiko seperti Bitcoin. Namun, faktor lain seperti kebijakan tarif dapat membalikkan dampaknya. - Apa dampak ketegangan perdagangan AS-China terhadap Bitcoin?
Ketegangan perdagangan antara AS dan China dapat meningkatkan ketidakpastian ekonomi global, yang mempengaruhi sentimen pasar. Hal ini bisa menyebabkan investor menghindari aset berisiko seperti Bitcoin dan lebih memilih aset yang lebih aman, seperti emas atau obligasi. - Apakah ada peluang pemulihan harga Bitcoin dalam waktu dekat?
Meskipun ada koreksi harga jangka pendek, jika Bitcoin mampu bertahan di atas level support kritis, ada potensi untuk pemulihan harga. Pemantauan terhadap data teknikal dan sentimen pasar akan sangat membantu dalam membuat keputusan investasi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi
- Crypto.news – Bitcoin Price at Risk as Cooling CPI Data Fails to Offset Trump Tariff Concerns, diakses pada 11 April 2025
Tag Terkait: #BeritaKriptoHariIni, #Berita Mata uang Kripto, #BeritaBitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita crypto hari ini, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita consumer price index, #Berita Donald Trump, #Berita Regulasi