Pernahkah kamu mendengar istilah Held-For-Trading Security (HFT)? Istilah ini populer di dunia investasi tradisional, terutama di pasar saham dan obligasi. Namun, bagaimana dengan aset kripto? Apakah Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya bisa termasuk dalam kategori ini? Yuk, kita kupas tuntas!
Apa Itu Held-For-Trading Security?
Held-For-Trading Security atau HFT adalah instrumen keuangan yang dibeli dengan tujuan utama untuk dijual kembali dalam waktu singkat demi mendapatkan keuntungan dari perubahan harga. Umumnya, HFT tercatat dalam laporan keuangan perusahaan investasi atau bank, khususnya pada neraca, dan dihitung berdasarkan nilai wajar (fair value).
Contoh HFT di pasar tradisional meliputi:
- Saham perusahaan publik
- Obligasi jangka pendek
- Surat berharga pasar uang
Karakteristik utama HFT adalah:
- Dibeli bukan untuk disimpan jangka panjang
- Rentan fluktuasi harga
- Dilaporkan dengan metode mark-to-market
Bagaimana Fungsi HFT dalam Keuangan?
HFT memiliki peran penting untuk:
- Memberikan likuiditas di pasar
- Meningkatkan volume transaksi
- Memberikan keuntungan jangka pendek bagi pelaku pasar
Namun, ada juga risikonya:
- Volatilitas tinggi
- Potensi kerugian besar dalam waktu singkat
- Membutuhkan pengelolaan risiko yang ketat
Karena itu, tidak semua investor cocok menggunakan strategi HFT. Biasanya, hanya perusahaan profesional atau trader berpengalaman yang bermain di ranah ini.
Apakah Aset Kripto Bisa Dikategorikan sebagai HFT?
Secara umum, aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum bukan HFT itu sendiri. Namun, kripto bisa diperlakukan sebagai HFT jika:
- Dibeli dengan niat dijual kembali dalam waktu dekat
- Dicatat dalam laporan keuangan sebagai aset held-for-trading
- Digunakan untuk strategi perdagangan jangka pendek (misalnya scalping atau day trading)
Artinya, kategori HFT bukan melekat pada jenis asetnya, tetapi pada niat dan perlakuan akuntansi. Misalnya:
- Kalau kamu beli Bitcoin untuk disimpan jangka panjang (HODL), itu bukan HFT.
- Kalau kamu beli Bitcoin hari ini untuk jual besok demi cuan, secara prinsip, itu mirip dengan praktik HFT.
Untuk perusahaan, khususnya yang sudah go public atau memiliki laporan keuangan formal, pengklasifikasian ini penting karena memengaruhi:
- Bagaimana aset dilaporkan di neraca
- Pengakuan laba/rugi di laporan laba rugi
- Kepatuhan terhadap standar akuntansi (seperti IFRS atau GAAP)
Perbedaan HFT di Pasar Tradisional vs. Pasar Kripto
Ada beberapa perbedaan penting:
- Regulasi
Pasar tradisional tunduk pada regulasi ketat dari otoritas pasar modal. Pasar kripto relatif lebih bebas, meski mulai diawasi di beberapa negara. - Likuiditas
Likuiditas saham blue chip biasanya stabil, sementara altcoin kecil sering punya likuiditas rendah. - Volatilitas
Kripto dikenal sangat fluktuatif, jauh lebih ekstrem dibanding saham atau obligasi. - Akses Pasar
Pasar kripto buka 24/7, sedangkan pasar saham ada jam operasional.
Karena itu, walau prinsip HFT bisa diterapkan, pendekatan dan risikonya harus dipertimbangkan dengan sangat matang.
Apa Manfaat Mengetahui Ini Bagi Investor Kripto?
Mengetahui konsep HFT bermanfaat untuk:
- Memahami profil risikomu
- Menentukan strategi trading yang sesuai
- Memahami implikasi pajak (misalnya di negara yang menerapkan pajak atas keuntungan trading)
- Mengelola portofolio secara lebih profesional, apalagi jika kamu menjalankan usaha trading skala besar
Untuk investor individu, kesadaran akan konsep ini membantu menghindari jebakan mentalitas “cepat kaya” dan membuat keputusan lebih rasional.
Kesimpulan
Held-For-Trading Security adalah kategori aset keuangan yang diperlakukan secara khusus dalam akuntansi karena niatnya untuk diperjualbelikan jangka pendek. Kripto bisa masuk kategori ini jika diperlakukan demikian, meskipun secara default kripto bukanlah HFT.
Bagi kamu yang aktif di pasar kripto, memahami konsep ini membantu membuat strategi lebih terukur, mengenali risiko, dan bahkan memahami potensi kewajiban pajak atau pelaporan, terutama kalau kamu sudah berada di level perusahaan atau trader profesional.
Tetap ingat: jangan hanya tergiur potensi cuan cepat—kuasai juga ilmunya!
Itulah informasi menarik tentang Held-For-Trading Security, yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market. jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa itu Held-For-Trading (HFT) Security?
Held-For-Trading Security adalah jenis aset keuangan—seperti saham, obligasi, atau kripto—yang dibeli dengan tujuan dijual kembali dalam waktu singkat untuk meraih keuntungan dari fluktuasi harga. Dalam laporan keuangan, HFT dinilai menggunakan nilai wajar (fair value) dan perubahan nilainya dilaporkan langsung ke laba rugi (income statement), bukan sebagai investasi jangka panjang.
2. Apa saja contoh HFT di pasar tradisional?
Contoh umum HFT antara lain:
- Saham perusahaan teknologi yang dibeli menjelang rilis laporan keuangan dan dijual setelah naik
- Obligasi jangka pendek yang dimanfaatkan untuk arbitrase yield
- Surat berharga pasar uang yang ditradingkan secara aktif
Semua aset ini dibeli bukan untuk ditahan, tapi untuk dimanfaatkan dalam waktu pendek (mingguan atau harian).
3. Apakah Bitcoin termasuk HFT?
Tidak secara default. Namun, jika Bitcoin dibeli dan dijual dalam waktu singkat demi profit dari fluktuasi harga—maka ia bisa diperlakukan sebagai aset HFT. Di sisi akuntansi, kripto yang digunakan untuk aktivitas trading jangka pendek bisa dicatat sebagai HFT jika memenuhi kriteria niat jual cepat dan dicatat dengan nilai wajar.
4. Apakah strategi HFT cocok untuk semua orang?
Tidak. Strategi HFT cocok untuk pelaku pasar profesional atau institusi dengan:
- Akses pasar cepat (latensi rendah)
- Manajemen risiko yang ketat
- Wawasan teknikal dan psikologis kuat
- Waktu dan tools untuk memantau harga secara real-time
Investor ritel dengan modal kecil dan waktu terbatas disarankan menghindari pendekatan ini.
5. Apa risiko utama trading kripto sebagai HFT?
Beberapa risiko krusial meliputi:
- Volatilitas ekstrem: Harga bisa bergerak tajam dalam hitungan menit
- Likuiditas rendah: Altcoin kecil bisa menyebabkan slippage tinggi
- Pasar non-stop: Kripto berjalan 24/7, menyulitkan kontrol emosi dan pengawasan
- Biaya: Spread, fee exchange, dan gas bisa memangkas margin tipis
Author: RZ