Bukan Sekadar Pindah, Tapi Evolusi
Teknologi blockchain terus bergerak cepat. Kamu mungkin menyadari bagaimana proyek-proyek besar mulai beradaptasi dengan kebutuhan zaman—lebih modular, lebih ramah regulasi, tapi tetap menjaga nilai desentralisasi. Di tengah dinamika ini, Horizen (ZEN) mengambil langkah berani yang mengejutkan banyak pihak: mereka resmi “hijrah” ke jaringan Base.
Banyak yang menganggapnya sekadar migrasi token biasa. Padahal, ini adalah transformasi fundamental yang mengubah DNA proyek yang dulunya dikenal sebagai salah satu privacy coin paling solid di industri. Bayangkan sebuah proyek yang awalnya berfokus penuh pada anonimitas transaksi, kini memilih jalan yang lebih terbuka—tanpa mengorbankan esensi privasinya.
Keputusan ini bukan tanpa alasan. Regulasi global semakin ketat terhadap aset kripto yang sulit dilacak. Di sisi lain, teknologi blockchain berkembang ke arah yang lebih interoperable dan efisien. Horizen melihat celah ini dan memutuskan untuk tidak hanya bertahan, tapi berevolusi menjadi sesuatu yang lebih relevan: platform privasi yang patuh hukum.
Supaya kamu nggak salah paham, yuk bahas dulu asal-usul Horizen dan kenapa keputusan pindah ke Base ini jadi titik balik besar buat proyek ini.
Dari ZenCash ke Horizen: Awal Mula Blockchain Privat
Sebelum menjadi Horizen seperti yang kamu kenal sekarang, proyek ini bermula dari ZenCash—sebuah fork dari ZClassic yang diluncurkan pada Mei 2017. ZClassic sendiri adalah turunan dari Zcash, protokol privasi yang revolusioner pada masanya. Jadi bisa dibilang, Horizen punya silsilah teknologi yang kuat sejak awal.
Di balik lahirnya ZenCash, ada dua nama penting yang perlu kamu tahu: Rob Viglione, seorang fisikawan dengan latar belakang militer yang kemudian menjadi CEO Horizen Labs, dan Rolf Versluis, mantan engineer Intel yang paham betul soal sistem terdistribusi. Mereka berdua melihat potensi besar dalam teknologi zero-knowledge proof, khususnya zk-SNARKs yang digunakan Zcash, tapi merasa ada yang kurang: skalabilitas dan fleksibilitas.
ZenCash dirancang dengan fokus utama pada privasi transaksi absolut. lewat zero-knowledge proof (zk-SNARKs), teknologi kriptografi yang memungkinkan verifikasi tanpa membuka data sensitif pengguna. Tapi visi mereka lebih besar dari sekadar menjadi “uang digital anonim”. Mereka ingin membangun ekosistem yang bisa menampung berbagai aplikasi terdesentralisasi dengan tingkat privasi yang dapat disesuaikan.
Tahun 2018 menjadi momen penting. ZenCash resmi rebranding menjadi Horizen, menandai pergeseran visi dari privacy coin murni menjadi infrastruktur blockchain modular. Privasi tetap menjadi core value, tapi sekarang disertai ambisi untuk membangun platform yang bisa digunakan developer membangun sidechain mereka sendiri—konsep yang waktu itu masih sangat baru.
Dukungan finansial dan legitimasi datang dari pemain besar. Digital Currency Group (DCG), salah satu investor blockchain paling berpengaruh, memberikan backing yang kuat. Grayscale Investments, anak perusahaan DCG, bahkan meluncurkan Grayscale Horizen Trust pada 2018—produk investasi yang memberikan akses institusional ke ZEN. Ini bukan hal kecil; kehadiran Grayscale menunjukkan bahwa Horizen dianggap serius oleh institusi keuangan tradisional.
Dari sini, visi Horizen mulai berkembang. Bukan lagi soal transaksi anonim, tapi bagaimana membangun ekosistem blockchain yang skalabel, privat, dan sesuai aturan main global.
Transformasi 2023–2025: Tinggalkan Label Privacy Coin
Kalau kamu mengikuti perkembangan regulasi kripto, kamu pasti tahu bahwa privacy coin menghadapi tantangan berat. Exchange besar seperti Coinbase, Kraken, dan bahkan Binance di beberapa wilayah mulai menghapus listing coin seperti Monero, Zcash, dan sejenisnya karena tekanan regulator. Alasannya jelas: anonimitas penuh dianggap berisiko tinggi untuk money laundering dan pendanaan aktivitas ilegal.
Horizen melihat tren ini sejak dini. Daripada bertahan dengan label yang semakin “bermasalah”, mereka memutuskan untuk mengubah narasi sepenuhnya. Tahun 2023 menjadi awal pergeseran strategis yang masif. Lewat serangkaian proposal komunitas yang dikenal sebagai ZenIP (Zen Improvement Proposal), Horizen mulai menghapus fitur-fitur privasi penuh yang bisa menimbulkan bendera merah regulasi.
Dukungan terbesar datang dari Grayscale, yang waktu itu masih memegang posisi signifikan dalam ekosistem Horizen. Mereka mengadvokasi perubahan ini karena memahami bahwa untuk bertahan jangka panjang, proyek blockchain harus bisa beradaptasi dengan lingkungan hukum yang terus berubah.
Fokusnya bergeser ke konsep compliant privacy—privasi yang tetap melindungi data pengguna, tapi bisa diaudit oleh pihak berwenang bila diperlukan dalam kasus hukum tertentu. Ini adalah middle ground yang cerdas: kamu tetap punya kontrol penuh atas data pribadi, tapi sistem tidak sepenuhnya “gelap” di mata regulator.
Lalu datanglah Juli 2025—titik balik sebenarnya. Horizen resmi mengumumkan migrasi ke Base Network, layer-2 Ethereum yang dikembangkan oleh Coinbase. Ini bukan keputusan impulsif. Base dipilih karena beberapa alasan strategis: ekosistem DeFi Ethereum yang matang, biaya transaksi rendah, kompatibilitas dengan EVM (Ethereum Virtual Machine), dan yang paling penting—reputasi Coinbase sebagai platform yang sangat patuh regulasi.
Token ZEN bertransformasi dari native blockchain coin menjadi ERC-20 token di Base Network. Ini menandai lahirnya Horizen 2.0—versi baru yang lebih fleksibel, lebih terbuka untuk integrasi dengan DeFi, dan lebih mudah diterima oleh institusi keuangan. Tujuannya jelas: membuka akses ke likuiditas besar di ekosistem Ethereum tanpa kehilangan esensi teknologi privasi yang sudah dibangun bertahun-tahun.
Nah, perpindahan ke Base ini bukan cuma teknis, tapi strategi besar. Untuk paham potensinya, kamu perlu tahu teknologi inti dibalik Horizen 2.0.
Teknologi Inti: Zendoo, zk-Proof, dan Arsitektur Modular
Bayangkan kamu punya banyak blockchain kecil yang bisa jalan sendiri, tapi tetap terhubung lewat sistem bukti kriptografi yang kuat. Itulah konsep Zendoo, inovasi utama yang membedakan Horizen dari blockchain lainnya.
Zendoo adalah protokol sidechain yang memungkinkan developer membuat blockchain independen—atau yang sekarang disebut appchain—tanpa harus bergantung penuh pada mainchain. Kamu bisa bayangkan ini seperti membangun gedung-gedung terpisah di atas fondasi yang sama. Setiap gedung punya fungsi berbeda, tapi semuanya terhubung dengan sistem keamanan terpusat.
Yang membuat Zendoo istimewa adalah penggunaan zk-SNARKs (Zero-Knowledge Succinct Non-Interactive Argument of Knowledge). Teknologi ini memungkinkan satu pihak membuktikan bahwa mereka memiliki informasi tertentu tanpa harus mengungkapkan informasi itu sendiri. Dalam konteks blockchain, ini berarti transaksi atau data bisa diverifikasi keabsahannya tanpa membuka isinya ke publik.
Horizen mengembangkan ini lebih jauh dengan zk-Verify—sistem verifikasi berbasis zero-knowledge yang dirancang khusus untuk skalabilitas tinggi. Dengan zk-Verify, developer bisa membangun aplikasi yang memproses ribuan transaksi per detik tanpa mengorbankan privasi atau keamanan. Ini sangat penting untuk use case enterprise, seperti supply chain management atau rekam medis digital, di mana privasi data adalah keharusan mutlak.
Setelah migrasi ke Base, Horizen tetap mempertahankan kompatibilitas penuh dengan EVM (Ethereum Virtual Machine). Artinya, semua smart contract yang berjalan di Ethereum—mulai dari DeFi protocol sampai NFT marketplace—bisa langsung ditransfer atau diintegrasikan ke ekosistem Horizen dengan modifikasi minimal. Ini membuka pintu bagi ribuan developer Ethereum untuk membangun di Horizen tanpa harus belajar bahasa pemrograman baru.
Yang tidak kalah menarik adalah infrastruktur node Horizen. Sejak era ZenCash, proyek ini sudah membangun jaringan node terbesar di antara privacy coin. Per 2024, ada lebih dari 40.000 secure node dan super node yang tersebar di seluruh dunia. Node-node ini tidak hanya menjaga keamanan jaringan, tapi juga mendukung operasi sidechain dan distribusi data secara terdesentralisasi. Ini membuat Horizen sangat tahan terhadap serangan dan sensor.
Di era Horizen 2.0, sistem node ini terintegrasi dengan mekanisme proof-of-stake yang kini jadi fondasi efisiensi energi di banyak blockchain modern. Kamu bisa menjadi collator (validator) atau delegator untuk mendukung keamanan jaringan Base sambil mendapatkan reward dalam ZEN. Sistem ini lebih efisien energi dibanding proof-of-work dan lebih cocok untuk ekosistem yang ingin ramah lingkungan.
Dengan fondasi teknologi sekuat ini, wajar kalau banyak pihak menilai Horizen mulai naik kelas. Tapi sebenarnya, apa sih yang bikin mereka unggul dibanding layer lain?
Keunggulan Dibanding Layer 1 dan Layer 2 Lain
Di tengah lautan blockchain baru yang bermunculan setiap tahun, Horizen menonjol karena berhasil menggabungkan dua hal yang jarang bisa berjalan beriringan: privasi dan regulasi. Kebanyakan proyek hanya fokus pada satu sisi—entah privasi penuh yang bikin regulator khawatir, atau transparansi penuh yang bikin pengguna tidak nyaman.
Mari kita mulai dari compliant privacy—konsep yang jadi pembeda utama Horizen. Berbeda dengan Zcash atau Monero yang menawarkan anonimitas penuh tanpa celah, Horizen menggunakan pendekatan selective disclosure. Artinya, data tetap disembunyikan secara default, tapi pemilik data atau pihak yang berwenang (dengan izin hukum) bisa mengakses informasi tertentu untuk keperluan audit atau investigasi. Ini sangat penting untuk adopsi institusional. Bank, perusahaan fintech, atau organisasi yang berurusan dengan compliance tidak bisa menggunakan sistem yang sepenuhnya “gelap”. Mereka butuh jaminan bahwa transaksi tetap bisa dilacak kalau diperlukan.
Keunggulan kedua adalah modularitas tinggi. Dengan protokol Zendoo, developer bisa membuat sidechain atau appchain dengan aturan dan karakteristik sendiri—mulai dari tokenomics, konsensus mechanism, sampai tingkat privasi yang diinginkan. Tapi semua sidechain ini tetap diamankan oleh mainchain lewat zk-proof. Bayangkan kamu bisa bikin blockchain khusus untuk gaming, DeFi, atau bahkan healthcare, tapi semuanya terhubung dalam satu ekosistem yang aman dan interoperable.
Setelah migrasi ke Base, skalabilitas EVM jadi nilai tambah besar. Base adalah layer-2 Ethereum yang dioptimasi untuk throughput tinggi dan biaya rendah. Dengan bergabung ke Base, Horizen otomatis mendapat akses ke infrastruktur Ethereum tanpa harus menanggung beban biaya gas yang mahal. Ini membuka peluang besar untuk aplikasi DeFi institusional—seperti tokenized securities atau decentralized credit scoring—yang membutuhkan efisiensi biaya tinggi.
Lalu ada aspek community governance yang sudah berjalan sejak lama lewat sistem ZenIP (Zen Improvement Proposal). Setiap perubahan signifikan di Horizen harus melewati proposal publik dan voting komunitas. Ini membuat proyek tidak dikuasai oleh satu entitas, tapi benar-benar dijalankan oleh ekosistem. Transparansi seperti ini jarang ditemukan di proyek blockchain besar lainnya.
Kalau dibandingkan dengan kompetitor langsung seperti Zcash atau Monero, Horizen jelas lebih adaptif terhadap tuntutan regulasi. Zcash masih berjuang dengan delisting di exchange besar, sementara Monero semakin terisolasi karena fokusnya pada anonimitas penuh. Horizen memilih jalan tengah yang lebih sustainable.
Di sisi lain, kalau dibandingkan dengan platform modular seperti Celestia atau Polygon CDK, Horizen unggul dari sisi privasi. Celestia fokus pada data availability tanpa layer privasi yang kuat, sementara Polygon lebih condong ke skalabilitas umum. Horizen mengisi gap ini dengan menawarkan skalabilitas dan privasi sekaligus—kombinasi yang sangat dibutuhkan untuk enterprise adoption.
Tapi setiap inovasi punya konsekuensinya. Setelah pindah ke Base, bagaimana sih perubahan token ZEN dan ekonominya?
Tokenomics Baru ZEN Pasca Migrasi
Perubahan jaringan sebesar ini tentu tidak bisa dilakukan tanpa restrukturisasi ekonomi token. Horizen menyusun proposal komprehensif yang dikenal sebagai ZenIP 42407—dokumen yang mengatur ulang distribusi reward, supply token, dan mekanisme insentif di era Horizen 2.0.
Pertama-tama, maksimal supply ZEN tetap 21 juta token—sama seperti Bitcoin. Ini adalah pilihan simbolis yang menunjukkan komitmen pada kelangkaan digital. Tapi yang berubah adalah cara token baru didistribusikan setelah migrasi.
Di era blockchain independen dulu, reward mining dibagi antara miner, secure node, super node, dan treasury. Tapi setelah beralih ke Base dan mengadopsi proof-of-stake, sistem reward sepenuhnya berubah. Berdasarkan ZenIP 42407, emisi token baru dibagi menjadi:
- 32.5% untuk Horizen Foundation – Dana ini digunakan untuk pengembangan ekosistem, riset teknologi, dan operasional jangka panjang.
- 27.5% untuk DAO Treasury – Komunitas bisa mengajukan proposal untuk mendapatkan funding dari treasury ini. Ini mendorong inovasi bottom-up.
- 40% untuk collator dan delegator – Mereka yang menjalankan node atau melakukan staking ZEN akan mendapat reward dari alokasi ini. Ini adalah insentif utama untuk menjaga keamanan jaringan Base.
Sebelum migrasi, Horizen mengalami halving terakhir pada 12 Desember 2024. Halving ini menutup era proof-of-work dan sistem mining yang sebelumnya jadi fondasi distribusi token ZEN. Halving ini menandai fase penutupan era proof-of-work sebelum transisi penuh ke proof-of-stake dan ERC-20.
Per Oktober 2025, circulating supply ZEN sekitar 17.49 juta token dari total 21 juta. Ini berarti sekitar 83% dari total supply sudah beredar di pasar. Sisa 3.51 juta akan dirilis secara bertahap lewat reward staking dan funding ekosistem sesuai jadwal emisi yang telah ditetapkan.
Data ini bukan sekadar angka spekulatif. Semua informasi tokenomics Horizen bisa kamu verifikasi langsung lewat block explorer resmi dan platform seperti CoinGecko atau CoinMarketCap. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan, terutama di ekosistem yang dulunya dianggap “tertutup” karena sifatnya sebagai privacy coin.
Dengan sistem token yang lebih transparan dan ramah regulasi, Horizen mulai membangun reputasi baru di kalangan developer dan investor.
Roadmap Horizen 2.0 & Kolaborasi Ekosistem
Setelah berhasil menyelesaikan migrasi ke Base, Horizen tidak berhenti di situ. Mereka menyusun roadmap ambisius untuk fase Horizen 2.0—era dimana fokus utamanya adalah membangun ekosistem appchain yang bisa menampung berbagai jenis aplikasi Web3 dengan tingkat privasi dan skalabilitas tinggi.
Salah satu prioritas utama adalah pengembangan konsensus engine baru yang dinamai AURA (Authority Round Algorithm). AURA adalah mekanisme proof-of-stake yang dioptimasi untuk kecepatan finality—waktu yang dibutuhkan untuk konfirmasi transaksi final. Dengan AURA, Horizen menargetkan finality di bawah 5 detik, yang sangat penting untuk aplikasi real-time seperti payment, gaming, atau trading.
Selain itu, Horizen terus mengembangkan zk-Verify sebagai layer verifikasi berbasis zero-knowledge yang bisa digunakan enterprise. Use case yang diincar mencakup supply chain transparency, identity verification, dan compliance reporting—semua dengan tetap menjaga privasi data sensitif. Bayangkan sebuah bank bisa membuktikan bahwa mereka sudah melakukan due diligence tanpa harus membuka detail nasabah ke regulator. Ini adalah contoh nyata bagaimana zk-Verify bisa mengubah cara bisnis beroperasi.
Di sisi kolaborasi, Horizen tidak main-main. Salah satu partnership paling menarik adalah dengan Animoca Brands—perusahaan Web3 dan gaming terbesar di dunia—yang diumumkan pada 2023. Kerja sama ini fokus pada pengembangan metaverse token dan infrastruktur blockchain untuk gaming. Animoca Brands membawa pengalaman dari puluhan game populer seperti The Sandbox, sementara Horizen menyediakan layer privasi dan skalabilitas yang dibutuhkan untuk ekonomi virtual yang kompleks.
Pada 2025, Horizen juga mendapat listing di Bitrue—exchange yang dikenal fokus pada DeFi dan staking services. Ini membuka akses likuiditas baru, terutama bagi user Asia yang menjadi pasar besar untuk aset kripto. Sebelumnya, Binance juga melakukan upgrade jaringan pada 2024 untuk mendukung deposit dan withdrawal ZEN yang lebih cepat, meskipun Binance sempat menghapus beberapa privacy coin lainnya dari listing.
Partnership lain yang sedang dijajaki meliputi integrasi dengan protocol DeFi besar di Base seperti Aerodrome Finance dan Uniswap V3, serta kolaborasi dengan Coinbase Ventures untuk mendukung developer yang ingin membangun di ekosistem Horizen. Coinbase Ventures memiliki track record kuat dalam mendukung proyek-proyek layer-2 dan infrastruktur Ethereum, jadi dukungan mereka sangat strategis.
Horizen juga aktif di sisi edukasi dan developer onboarding. Mereka meluncurkan Horizen Academy, platform edukasi gratis yang mengajarkan blockchain fundamentals, zero-knowledge cryptography, dan cara membangun appchain dengan Zendoo. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun komunitas developer yang solid.
Dengan semua langkah ini, Horizen membuktikan dirinya bukan lagi sekadar proyek privasi, melainkan platform modular yang siap bersaing di era Base Network.
Kesimpulan: Evolusi yang Bikin Privasi Jadi Relevan Lagi
Dari ZenCash ke Horizen, dari privacy coin ke appchain modular, perjalanan ZEN menunjukkan satu hal penting: teknologi terus berevolusi mengikuti kebutuhan zaman. Proyek yang bertahan adalah yang mampu beradaptasi tanpa kehilangan identitas inti mereka.
Migrasi ke Base Network bukan tanda menyerah pada idealisme privasi. Justru sebaliknya—ini adalah strategi cerdas untuk membuat privasi tetap relevan di dunia yang semakin diatur. Horizen membuktikan bahwa privasi dan compliance bukan musuh, tapi bisa berjalan beriringan kalau teknologi dan pendekatan regulasi dirancang dengan tepat.
Kalau kamu developer yang tertarik membangun aplikasi dengan layer privasi, Horizen 2.0 menawarkan infrastruktur yang matang dan fleksibel. Kalau kamu investor yang mencari proyek dengan fundamental kuat dan visi jangka panjang, Horizen menunjukkan track record adaptasi yang luar biasa. Dan kalau kamu hanya pengamat industri blockchain, kasus Horizen adalah pelajaran berharga tentang bagaimana proyek crypto harus terus berevolusi untuk tetap bertahan.
Yang pasti, ini bukan akhir dari perjalanan Horizen. Dengan dukungan Coinbase lewat Base, backing dari institusi seperti Grayscale, dan teknologi zero-knowledge yang terus berkembang, Horizen punya semua elemen untuk menjadi salah satu platform privasi paling penting di dekade ini.
Dan kalau kamu mengikuti perkembangannya dari sekarang, mungkin nanti kamu akan menyaksikan bagaimana Horizen jadi pionir “privasi legal” di ekosistem blockchain modern.
Itulah informasi menarik tentang Horizen (Zen) yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam di artikel populer Akademi crypto di INDODAX. Selain memperluas wawasan investasi, kamu juga bisa terus update dengan berita crypto terkini dan pantau langsung pergerakan harga aset digital di INDODAX Market.
Untuk pengalaman trading yang lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading kami di INDODAX. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan informasi terkini seputar aset digital, teknologi blockchain, dan berbagai peluang trading lainnya hanya di INDODAX Academy.
Kamu juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan juga aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Staking/Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang kamu simpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
1. Apa itu Horizen (ZEN)?
Horizen adalah platform blockchain modular yang awalnya dikenal sebagai ZenCash, sebuah privacy coin berbasis teknologi zk-SNARKs. Setelah rebranding pada 2018 dan migrasi ke Base Network pada Juli 2025, Horizen kini beroperasi sebagai token ERC-20 dengan fokus pada privasi berbasis zero-knowledge proof yang patuh regulasi. Platform ini memungkinkan developer membangun appchain independen lewat protokol Zendoo sambil tetap terhubung dengan mainchain yang aman.
2.Kenapa Horizen pindah ke Base Network?
Perpindahan ke Base dimotivasi oleh beberapa alasan strategis. Pertama, untuk mendapatkan akses ke ekosistem DeFi Ethereum yang likuid dan matang. Kedua, meningkatkan skalabilitas dengan biaya transaksi yang lebih rendah dibanding blockchain independen. Ketiga, dan yang paling penting, untuk meningkatkan kepatuhan regulasi dengan bergabung ke layer-2 yang dikembangkan oleh Coinbase—exchange yang sangat compliance-oriented. Dengan migrasi ini, Horizen bisa tetap mempertahankan teknologi privasi sambil membuka peluang adopsi institusional.
3. Apa bedanya Horizen dengan Zcash atau Monero?
Zcash dan Monero fokus pada anonimitas penuh tanpa kompromi. Semua transaksi bersifat private by default dan tidak bisa diaudit oleh pihak manapun. Sementara Horizen mengusung konsep selective privacy atau compliant privacy, di mana data tetap disembunyikan secara default tapi bisa diaudit oleh pihak berwenang bila diperlukan untuk keperluan hukum. Pendekatan ini membuat Horizen lebih mudah diterima oleh regulator dan institusi keuangan, sementara tetap melindungi privasi pengguna dalam kondisi normal.
4. Apakah ZEN masih bisa ditambang?
Tidak lagi. Setelah migrasi ke Base Network dan transformasi menjadi token ERC-20, ZEN tidak lagi menggunakan mekanisme proof-of-work (mining). Sistem reward sekarang berbasis proof-of-stake, di mana kamu bisa menjadi collator (validator) atau delegator dengan melakukan staking ZEN. Reward didistribusikan kepada mereka yang berkontribusi menjaga keamanan jaringan, bukan kepada miner seperti dulu. Perubahan ini membuat Horizen lebih efisien energi dan sejalan dengan tren blockchain modern.
5. Apa rencana Horizen ke depan?
Roadmap Horizen 2.0 sangat ambisius. Fokus utamanya adalah membangun ekosistem appchain yang bisa menampung berbagai aplikasi Web3—mulai dari DeFi, gaming, supply chain, sampai identity management. Mereka sedang mengembangkan konsensus engine AURA untuk finality yang lebih cepat, memperluas zk-Verify untuk use case enterprise, dan menjalin kolaborasi strategis dengan mitra besar seperti Animoca Brands untuk metaverse, serta Coinbase lewat Base Network untuk memperluas adopsi institusional. Horizen juga aktif membangun komunitas developer lewat program edukasi dan grant.