Dalam dunia akuntansi, ada satu akun yang sering diabaikan tapi punya peran penting dalam penutupan buku yakni income summary. Kalau kamu sedang belajar menyusun laporan keuangan atau ingin lebih paham alur tutup buku di akhir periode, artikel ini akan membantu kamu memahami fungsi, format, hingga contoh jurnal income summary dengan cara yang praktis dan mudah dicerna.
Apa Itu Income Summary?
Sebelum masuk ke format dan pencatatan, kamu perlu memahami dulu konsep dasar dari income summary.
Income summary adalah akun sementara (temporary account) yang digunakan dalam proses penutupan buku di akhir periode akuntansi. Akun ini berfungsi untuk menampung semua pendapatan dan beban perusahaan, sebelum akhirnya hasil bersihnya—laba atau rugi—dipindahkan ke akun ekuitas seperti modal atau retained earnings.
Income summary tidak muncul dalam laporan keuangan seperti neraca atau laporan laba rugi. Ia hanya digunakan saat perusahaan melakukan closing entries, sebagai langkah akhir untuk menyiapkan pembukuan baru di periode berikutnya.
Setelah tahu konsep dasarnya, mari kita bahas mengapa akun ini penting dalam siklus akuntansi kamu.
Orang Juga Baca ini: Apa Itu Impairment Asset dan Bagaimana Cara Menghitungnya
Fungsi Income Summary dalam Siklus Akuntansi
Income summary bukan sekadar formalitas dalam pembukuan, melainkan bagian penting dari proses akuntansi yang sistematis.
Fungsinya mencakup:
- Merangkum semua pendapatan dan beban yang terjadi dalam satu periode.
- Menentukan hasil akhir berupa laba atau rugi bersih sebelum ditutup ke ekuitas pemilik.
- Membantu proses tutup buku, sehingga akun nominal seperti pendapatan dan beban bisa di-reset ke nol.
- Menjaga akurasi laporan keuangan agar informasi yang disajikan mencerminkan posisi keuangan yang sebenarnya.
Dengan fungsinya yang vital ini, tentu kamu juga perlu tahu bagaimana bentuk akun ini dicatat dalam jurnal akuntansi.
Format dan Posisi Income Summary dalam Laporan
Income summary tidak muncul langsung dalam laporan keuangan, tapi posisinya strategis dalam proses penutupan.
Secara umum, income summary:
- Masuk dalam kategori akun nominal, seperti pendapatan dan beban.
- Bersifat sementara, digunakan hanya di akhir periode.
- Tidak ditampilkan dalam laporan laba rugi maupun neraca.
- Berperan sebagai penghubung antara pendapatan/beban dan modal pemilik.
Urutannya adalah:
- Tutup seluruh akun pendapatan ? masukkan ke income summary.
- Tutup seluruh akun beban ? masukkan ke income summary.
- Hasil bersihnya (laba atau rugi) ? dipindah ke akun modal atau retained earnings.
Sekarang kamu sudah tahu teorinya, mari lihat seperti apa contoh jurnal income summary dalam praktik akuntansi.
Orang Juga Baca ini: Fungsi dan Contoh Jurnal Prive dalam Akuntansi Bisnis
Contoh Jurnal Income Summary (Langkah demi Langkah)
Berikut ini alur pencatatan jurnal income summary dalam tiga langkah praktis:
Langkah 1: Menutup Akun Pendapatan
Semua akun pendapatan didebit dan dipindahkan ke income summary.
Tanggal | Keterangan | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
xx/xx | Pendapatan Usaha | 10.000.000 | |
xx/xx | Income Summary | 10.000.000 |
Langkah 2: Menutup Akun Beban
Semua akun beban dikredit dan income summary digunakan di sisi debit.
Tanggal | Keterangan | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
xx/xx | Income Summary | 7.000.000 | |
xx/xx | Beban Gaji | 3.000.000 | |
xx/xx | Beban Sewa | 2.500.000 | |
xx/xx | Beban Listrik | 1.500.000 |
Langkah 3: Transfer ke Modal/Retained Earnings
Selisih antara pendapatan dan beban menunjukkan laba. Jika laba, income summary dikredit. Jika rugi, income summary didebit.
Jika laba (10 juta – 7 juta = 3 juta):
Tanggal | Keterangan | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
xx/xx | Income Summary | 3.000.000 | |
xx/xx | Modal/Retained Earnings | 3.000.000 |
Jika rugi (misalnya 2 juta):
Tanggal | Keterangan | Debit (Rp) | Kredit (Rp) |
xx/xx | Modal/Retained Earnings | 2.000.000 | |
xx/xx | Income Summary | 2.000.000 |
Dengan memahami format dan cara mencatat jurnal ini, kamu akan lebih siap menyusun laporan akhir periode yang rapi dan akurat.
Orang Juga Baca ini: Mengenal Equity (Ekuitas): Jenis, Komponen, dan Panduan Menghitungnya
Perbedaan Income Summary dan Retained Earnings
Banyak yang keliru menganggap kedua akun ini sama. Padahal, fungsi dan sifatnya berbeda.
- Income summary adalah akun sementara yang hanya muncul saat proses penutupan.
- Retained earnings adalah akun permanen yang mencerminkan akumulasi laba atau rugi bersih dari waktu ke waktu.
- Income summary hanyalah “ruang transit”, sedangkan retained earnings adalah “penyimpanan akhir” untuk laba/rugi yang dihasilkan perusahaan.
Sudah jelas ya bedanya? Untuk mengakhiri pembahasan, mari kita simpulkan poin penting dari income summary.
Kesimpulan
Income summary adalah komponen penting dalam proses penutupan buku yang membantu kamu menentukan laba atau rugi bersih di akhir periode. Meskipun bersifat sementara, akun ini memainkan peran vital agar laporan keuangan kamu tetap akurat dan rapi. Dengan memahami cara kerjanya—mulai dari fungsi, format, hingga contoh jurnal—kamu bisa mengelola laporan keuangan dengan lebih percaya diri.
Nah, itulah pembahasan menarik tentang Income summary yang bisa kamu baca selengkapnya hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia blockchain dan kripto.
Selain itu, temukan informasi terkini lainnya yang dikemas dalam kumpulan artikel crypto terlengkap dari Indodax Academy. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas pengetahuanmu di dunia investasi dan teknologi digital!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apakah income summary wajib dibuat dalam semua siklus akuntansi?
Ya, terutama untuk entitas yang mencatat dengan sistem manual atau periodik. Ini memastikan proses penutupan berjalan rapi. - Apakah income summary muncul dalam laporan keuangan?
Tidak. Akun ini hanya digunakan saat proses penutupan dan tidak ditampilkan di laporan akhir. - Income summary cocok untuk bisnis skala apa?
Cocok untuk semua skala bisnis—dari UMKM hingga korporasi—karena tetap membutuhkan proses tutup buku yang rapi dan sistematis.
Author: RB