Arus Modal Mulai Bergeser ke Aset Kripto
Gelombang besar sedang terjadi di lanskap keuangan global. Setelah mencetak cuan dari reli Etf Bitcoin, banyak institusi keuangan tradisional kini mengalihkan pandangan ke aset kripto lain seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan perusahaan seperti Circle.
Matt Hougan, Chief Investment Officer di Bitwise Asset Management, menegaskan dalam wawancara terbarunya bahwa institusi tidak lagi puas hanya dengan ETF Bitcoin. Menurutnya, para pemain besar ini tengah aktif mencari alternatif yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi di sektor kripto yang sedang berkembang pesat.
“Apakah mereka akan beralih ke saham seperti Kellogg’s? Tentu tidak. Perhatian kini beralih ke Circle, Ethereum, dan perusahaan kripto baru lainnya,” ujar Hougan di kanal The Wolf of All Streets, seperti informasi yang kami kutip dari en.coin-turk.com.
Kapitalisasi Bitcoin Meledak, Apa Selanjutnya?
Data terkini menunjukkan bahwa sejak awal tahun 2025, harga Bitcoin (BTC) telah melonjak lebih dari 140%, menembus $118.000. Lonjakan ini dipicu oleh arus masuk dari ETF spot yang diluncurkan awal tahun, serta dukungan dari institusi besar seperti BlackRock, Fidelity, dan ARK Invest.
Namun kini, perhatian para investor institusi mulai beralih. Hougan menyebut bahwa banyak portofolio besar sedang menimbang rotasi modal dari BTC ke proyek-proyek lain yang lebih awal dan masih memiliki potensi pertumbuhan besar.
Ethereum, dengan adopsi teknologi Layer-2 yang terus meningkat, serta Solana yang semakin populer di sektor DePIN dan real-world asset (RWA), menjadi target utama investasi baru.
Lihat juga berita lainnya dari kami: Waspada! ETH, SOL, BNB Terancam Likuidasi Besar Minggu Ini
Circle, Solana, dan Ethereum Jadi Primadona Baru
Hougan menyoroti bahwa perusahaan seperti Circle—pengelola stablecoin USDC—memiliki daya tarik besar sebagai infrastruktur keuangan digital. Dengan penggunaan luas di ekosistem DeFi dan ekspansi ke sektor perbankan digital, Circle dinilai sebagai alternatif kuat bagi institusi yang mencari “kripto versi saham blue-chip”.
Sementara itu, Solana (SOL to IDR) terus menarik perhatian lewat integrasi dengan proyek-proyek besar, termasuk adopsi Fireblocks, Visa, dan dompet kripto baru yang ramah pengguna. Per 30 Juli 2025, harga SOL bertahan di atas $180, menunjukkan minat pasar yang stabil meski volatilitas tetap tinggi.
Ethereum (ETH) sendiri tetap menjadi magnet utama berkat dominasi di smart contract dan infrastruktur tokenisasi. Harga ETH kini diperdagangkan di kisaran $3.807, mencerminkan kestabilan sekaligus potensi kenaikan lebih lanjut jika tren rotasi modal berlanjut.
Tren Institusi: Dari Lindung Nilai ke Aset Agresif
Sebelumnya, kehadiran institusi di kripto lebih bersifat defensif—sebagai hedging terhadap inflasi atau devaluasi fiat. Namun saat ini, tujuannya berubah. Para manajer aset aktif mengejar imbal hasil agresif, mirip pendekatan venture capital, dengan masuk ke proyek tahap awal atau infrastruktur Web3.
Hougan menyebut bahwa meski banyak media menyebut sektor kripto masih dalam “bubble”, kenyataannya investor masih sangat aktif. Ia bahkan mengaku menerima peningkatan besar dalam jumlah pertanyaan dan minat dari kalangan institusi hanya dalam beberapa bulan terakhir.
Kesimpulan: Jangan Ketinggalan Gelombang Kedua
Fenomena ini menunjukkan bahwa gelombang pertama investasi institusi ke BTC telah terjadi dan sekarang kita memasuki fase kedua: rotasi ke altcoin dan perusahaan berbasis blockchain.
Jika tren ini berlanjut, maka akan semakin banyak modal masuk ke sektor-sektor yang sebelumnya dianggap pinggiran: RWA, DePIN, stablecoin, dan ekosistem Layer-1 baru.
Bagi Anda yang aktif di dunia kripto, ini bukan sekadar berita. Ini adalah sinyal kuat bahwa pasar kripto memasuki era institusionalisasi yang lebih dalam. Waspadai perubahan tren, dan jangan sampai terlambat mengambil posisi saat pasar mulai menggeser perhatian dari Bitcoin ke proyek-proyek potensial lainnya.
FAQ
1.Apa alasan institusi mulai meninggalkan saham dan masuk ke kripto?
Karena kripto dinilai menawarkan imbal hasil lebih tinggi dalam jangka pendek dan menengah, serta inovasi teknologi yang lebih cepat dibanding saham tradisional.
2.Mengapa Ethereum, Circle, dan Solana menjadi target utama?
Ethereum memiliki posisi dominan di smart contract, Circle di stablecoin, dan Solana unggul dalam kecepatan serta adopsi DePIN. Ketiganya dianggap memiliki potensi cuan besar dan sedang dalam fase pertumbuhan.
3.Apakah tren ini berisiko bagi investor ritel?
Sebaliknya, masuknya institusi bisa menjadi sinyal valid bagi investor ritel bahwa sektor kripto mulai dianggap serius dan layak untuk jangka panjang—selama tetap melakukan analisis risiko yang bijak.
4.Apa dampaknya bagi harga altcoin dalam waktu dekat?
Jika rotasi modal institusi terus berlanjut, altcoin seperti ETH dan SOL berpotensi mengalami lonjakan signifikan, terutama proyek yang punya adopsi nyata.
5.Apakah ini pertanda bubble di sektor kripto?
Menurut Matt Hougan dari Bitwise, pasar belum berada di level bubble. Justru, pertumbuhan institusi saat ini dianggap sebagai tanda awal fase ekspansi besar berikutnya.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- en.coin-turk.com – Traditional Finance Turns to Cryptocurrency for New Opportunities, diakses pada 30 Juli 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Berita Bitcoin Hari Ini