Bukan Emas! Ini Investasi Jangka Panjang Terfavorit
icon search
icon search

Top Performers

Bukan Emas! Ini Investasi Jangka Panjang Terfavorit

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Bukan Emas! Ini Investasi Jangka Panjang Terfavorit

Bukan Emas! Ini Investasi Jangka Panjang Terfavorit

Daftar Isi

Selama bertahun-tahun, emas telah dipuja sebagai pelabuhan aman bagi para investor. Logam mulia ini memang memiliki rekam jejak yang solid sebagai penyimpan nilai di tengah gejolak ekonomi. Namun, seiring kita melangkah lebih dalam ke tahun 2025, lanskap investasi telah mengalami pergeseran signifikan. Kamu perlu menyadari bahwa sudah bukan zamannya lagi mengandalkan emas sebagai satu-satunya pilihan investasi jangka panjang.

Dunia finansial kini menawarkan beragam alternatif yang lebih fleksibel, berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi, dan lebih sesuai dengan kebutuhan era digital. Artikel ini akan membawamu menjelajahi berbagai pilihan investasi jangka panjang yang sedang naik daun bukan sekadar mengikuti tren sesaat, melainkan berdasarkan data konkret dan analisis tren yang komprehensif dari pasar global dan domestik.

 

Kenapa Harus Punya Alternatif Selain Emas?

Emas memang sudah lama dikenal sebagai “pelabuhan aman” bagi para investor. Nilainya cenderung stabil bahkan ketika pasar bergejolak, dan secara historis telah membuktikan diri sebagai lindung nilai yang efektif terhadap inflasi. Namun, zaman terus berubah, dan pilihan instrumen investasi kini semakin beragam. Ada beberapa alasan kuat mengapa kamu perlu melirik alternatif lain di luar emas.

Pertama, perhatikan volatilitas harga emas yang cenderung stagnan sejak awal 2024. Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa sepanjang paruh pertama 2025, harga emas hanya mengalami kenaikan sebesar 3,2% secara global. Angka ini jauh di bawah performa beberapa kelas aset lain di periode yang sama.

Kedua, tidak semua tujuan finansial jangka panjang cocok dibiayai dari hasil investasi emas. Misalnya, jika kamu merencanakan dana pendidikan anak atau dana pensiun, kamu membutuhkan instrumen yang bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi dan terukur dengan jelas.

Ketiga, prinsip diversifikasi tetap menjadi kunci dalam manajemen risiko investasi. Dengan menempatkan semua danamu hanya pada satu jenis aset, kamu justru meningkatkan kerentanan terhadap fluktuasi pasar. Rasionalnya, saat satu aset mengalami penurunan, aset lainnya masih bisa memberikan performa positif.

Terakhir, ada pergeseran preferensi investasi di kalangan generasi muda. Berdasarkan survei Financial Behavior Index 2025 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 68% investor milenial dan Gen Z di Indonesia cenderung mencari return yang lebih tinggi dan terukur dibandingkan generasi sebelumnya.

Dengan memahami batasan emas sebagai aset tunggal, kamu bisa lebih siap mengeksplorasi opsi lain yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang lebih tinggi dan lebih sesuai dengan profil risiko serta tujuan finansialmu.

 

Ini Dia 7 Investasi Jangka Panjang Terfavorit 2025 Selain Emas

Sekarang kita akan menyelami berbagai pilihan investasi yang saat ini paling banyak diminati masyarakat Indonesia dan global sebagai alternatif emas. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang bisa kamu sesuaikan dengan tujuan finansial dan toleransi risikomu.

 

Saham Bluechip

Saham perusahaan bluechip tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari pertumbuhan jangka panjang dengan risiko yang relatif terkendali. Perusahaan bluechip adalah perusahaan besar dengan fundamental kuat, manajemen yang solid, dan rekam jejak pertumbuhan yang konsisten.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks LQ45 yang berisi saham-saham bluechip Indonesia mencatatkan kenaikan sebesar 7,8% pada kuartal pertama 2025. Angka ini menunjukkan performa yang cukup menjanjikan dibandingkan instrumen investasi konvensional lainnya.

Yang membuat saham bluechip menarik adalah kemampuannya memberikan dua sumber penghasilan: dividen rutin dan potensi kenaikan nilai (capital gain). Perusahaan seperti Telkom Indonesia (TLKM), Bank Central Asia (BBCA), dan Unilever Indonesia (UNVR) secara konsisten membagikan dividen menarik tiap tahunnya, berkisar antara 2-4% dari nilai investasi.

Horizon waktu ideal untuk investasi saham bluechip adalah 5-10 tahun, memberikan waktu cukup untuk memetik hasil dari siklus ekonomi dan pertumbuhan perusahaan. Dengan reinvestasi dividen, kamu bisa memanfaatkan kekuatan compounding untuk mempercepat pertumbuhan investasimu.

 

Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Campuran

Bagi kamu yang menginginkan pengelolaan investasi profesional tanpa harus repot memantau pasar setiap hari, reksa dana bisa menjadi pilihan tepat. Khususnya, reksa dana pendapatan tetap dan campuran menawarkan kombinasi ideal antara keamanan dan pertumbuhan.

Reksa dana pendapatan tetap memiliki portofolio yang didominasi oleh instrumen obligasi, sementara reksa dana campuran memiliki kombinasi antara saham dan instrumen pendapatan tetap. Berdasarkan data Infovesta, reksa dana jenis ini mencatatkan return tahunan rata-rata 7-10% dalam lima tahun terakhir.

Keunggulan utama reksa dana adalah pengawasan ketat oleh OJK, transparansi kinerja, dan kemudahan akses. Dengan modal awal yang relatif terjangkau, mulai dari Rp100.000, kamu sudah bisa memulai investasi ini. Platform digital seperti Bibit, Bareksa, dan aplikasi perbankan telah mempermudah akses terhadap berbagai produk reksa dana.

Reksa dana juga cocok bagi kamu yang tidak ingin repot mengelola investasi sendiri. Manajer investasi profesional akan melakukan riset mendalam dan menyesuaikan portofolio sesuai kondisi pasar, sehingga kamu bisa fokus pada aktivitas lain sembari tetap mendapatkan potensi imbal hasil yang menarik.

 

Properti & Crowdfunding Properti

Properti tetap menjadi primadona investasi jangka panjang di Indonesia. Selain potensi kenaikan nilai (capital gain), properti juga menawarkan pendapatan pasif melalui sewa. Data dari Indonesia Property Watch menunjukkan bahwa harga properti di kawasan strategis Jakarta, Bandung, dan Surabaya mengalami kenaikan rata-rata 5,7% per tahun sejak 2020 hingga awal 2025.

Namun, tantangan utama investasi properti adalah modal awal yang besar. Di sinilah inovasi crowdfunding properti hadir sebagai solusi. Platform seperti Landx, Akseleran, dan Investree memungkinkan kamu berinvestasi di sektor properti dengan modal minimal Rp1 juta. Sistem ini memungkinkan investor kecil untuk memiliki saham dalam proyek properti komersial dan mendapatkan dividen dari hasil sewanya.

Berdasarkan laporan dari Asosiasi Fintech Properti Indonesia (AFPI), investasi crowdfunding properti mencatat pertumbuhan 45% sepanjang 2024, dengan imbal hasil rata-rata 12-15% per tahun. Model bisnis ini juga semakin diminati investor milenial yang mencari akses ke pasar properti tanpa harus mengeluarkan modal besar.

Yang perlu kamu perhatikan dalam investasi properti adalah lokasi, potensi pertumbuhan kawasan, dan kredibilitas pengembang atau platform crowdfunding. Pastikan platform yang kamu pilih memiliki izin resmi dari OJK dan rekam jejak proyek yang transparan.

 

Obligasi Pemerintah (SBN, SR, ORI)

Bagi kamu yang memprioritaskan keamanan investasi, obligasi pemerintah seperti Surat Berharga Negara (SBN), Sukuk Ritel (SR), dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) bisa menjadi pilihan utama. Instrumen ini dijamin langsung oleh pemerintah Indonesia, sehingga risiko gagal bayarnya hampir nol.

Bukti tingginya minat masyarakat terhadap instrumen ini terlihat dari penerbitan SR020 pada Februari 2025 yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 1,8 kali dari target awal. Obligasi ini menawarkan kupon tetap sekitar 6,3% per tahun, jauh di atas bunga deposito bank konvensional.

Keunggulan utama obligasi pemerintah adalah jadwal pembayaran kupon yang tetap dan transparan, sehingga kamu bisa merencanakan arus kas dengan lebih pasti. Tenor investasi bervariasi mulai dari 2 hingga 30 tahun, memungkinkan kamu menyesuaikan dengan tujuan finansial.

Saat ini, pembelian obligasi pemerintah juga semakin mudah melalui platform SBN Online di situs Kemenkeu, aplikasi perbankan, atau marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak. Minimal investasi yang cukup terjangkau (mulai Rp1 juta) juga membuat instrumen ini semakin inklusif bagi berbagai kalangan investor.

 

Deposito Berjangka

Meskipun bukan instrumen dengan imbal hasil tertinggi, deposito berjangka tetap menjadi favorit investor konservatif. Produk perbankan ini menawarkan keamanan dan kepastian imbal hasil, dengan bunga rata-rata 3,5-4,5% per tahun untuk tenor 1-2 tahun di bank-bank BUMN pada 2025.

Kelebihan deposito terletak pada jaminannya melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Ini membuat deposito menjadi pilihan ideal untuk menyimpan dana darurat jangka panjang atau dana dengan tujuan yang sudah pasti dalam waktu dekat.

Di era digital, pengelolaan deposito juga semakin mudah. Beberapa bank digital bahkan menawarkan fitur deposito fleksibel tanpa penalti pencairan sebelum jatuh tempo, seperti yang ditawarkan oleh Jenius BTPN dan Bank Jago. Inovasi ini mengatasi salah satu kelemahan utama deposito konvensional yaitu likuiditas yang rendah.

Untuk memaksimalkan imbal hasil deposito, kamu bisa menerapkan strategi laddering membagi dana ke dalam beberapa deposito dengan jangka waktu berbeda. Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan likuiditas berkala sambil tetap menikmati bunga yang lebih tinggi dari tenor yang lebih panjang.

 

Aset Kripto Fundamental (Bitcoin & Ethereum)

Terlepas dari volatilitasnya yang tinggi, aset kripto fundamental seperti Bitcoin dan Ethereum telah membuktikan diri sebagai kelas aset alternatif yang layak dipertimbangkan dalam portofolio jangka panjang. Data menunjukkan bahwa Bitcoin outperform S&P500 di kuartal pertama 2025 dengan kenaikan 23% dibandingkan dengan 4,2% untuk indeks saham Amerika tersebut.

Penting dicatat bahwa investasi kripto bukanlah untuk spekulasi jangka pendek, melainkan sebagai bagian kecil (biasanya 5–10%) dari portofolio yang lebih besar. Adopsi institusional yang semakin luas, termasuk masuknya perusahaan Fortune 500 dan dana pensiun global ke pasar kripto, memberikan legitimasi tambahan bagi kelas aset ini.

Di Indonesia, investasi kripto semakin mudah dengan hadirnya platform yang diawasi oleh OJK dan Bappebti seperti Indodax, yang menyediakan akses ke ratusan aset digital populer dengan sistem keamanan berlapis. Pemerintah Indonesia juga telah memberikan kerangka regulasi yang lebih jelas melalui peraturan yang diterbitkan pada akhir 2024, memberikan perlindungan lebih baik bagi investor ritel.

Yang perlu diingat, investasi kripto membutuhkan edukasi mendalam dan toleransi risiko yang tinggi. Pendekatan dollar-cost averaging (investasi rutin dalam jumlah tetap) umumnya lebih disarankan daripada mencoba menebak waktu pasar (market timing).

 

Dana Pensiun atau Unit Link (yang terpercaya)

Untuk tujuan jangka sangat panjang seperti persiapan pensiun, produk dana pensiun atau unit link dari perusahaan terpercaya dapat menjadi pilihan strategis. Produk ini memiliki horizon investasi 10-30 tahun, cocok untuk perencanaan masa pensiun atau proteksi keluarga.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), produk unit link dengan underlying investasi saham mencatatkan pertumbuhan rata-rata 10-12% per tahun dalam 10 tahun terakhir. Sementara itu, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dari bank-bank besar mencatatkan pertumbuhan sekitar 7-9% per tahun dalam periode yang sama.

Keunggulan utama produk ini adalah kombinasi antara proteksi asuransi jiwa dan potensi investasi. Dengan premi reguler, kamu membangun dana investasi secara disiplin sambil mendapatkan perlindungan jiwa yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Namun, penting untuk memilih provider yang terpercaya dengan rekam jejak panjang. Periksa ulasan, rasio klaim, dan transparansi biaya sebelum memutuskan untuk membeli produk unit link. Pastikan juga produk yang kamu pilih memiliki biaya akuisisi dan pengelolaan yang wajar agar tidak menggerus return investasimu.

Dari yang konvensional hingga digital, setiap jenis investasi ini memiliki kelebihan masing-masing. Tugasmu adalah menyesuaikan pilihan dengan tujuan finansial, toleransi risiko, dan gaya hidupmu. Diversifikasi antara beberapa instrumen di atas akan memberikan perlindungan sekaligus potensi pertumbuhan yang optimal.

 

Strategi Memilih Investasi Jangka Panjang Sesuai Profil Kamu

Tidak semua investasi cocok untuk semua orang—itulah mengapa penting bagimu untuk mengenali profil investormu sebelum memutuskan ke mana danamu akan dialokasikan. Memilih investasi yang tepat merupakan perpaduan antara ilmu dan seni yang harus disesuaikan dengan kondisi personalmu.

Langkah pertama adalah menentukan profil risiko. Secara umum, investor dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok: konservatif, moderat, atau agresif. Investor konservatif mengutamakan keamanan dan cenderung memilih deposito, obligasi pemerintah, atau reksa dana pendapatan tetap. Investor moderat bisa mengalokasikan sebagian dana ke saham bluechip dan reksa dana campuran. Sementara investor agresif bisa mengalokasikan porsi lebih besar ke saham pertumbuhan dan sebagian kecil ke aset kripto.

Kamu bisa menilai profil risiko melalui tes risk tolerance yang disediakan oleh berbagai platform investasi atau dengan menjawab pertanyaan sederhana: seberapa nyamankah kamu menghadapi fluktuasi nilai investasi? Bagi yang tidak nyaman melihat nilai investasi turun 20% dalam sebulan, sebaiknya hindari instrumen berisiko tinggi.

Selanjutnya, sesuaikan pilihan investasi dengan horizon waktu dan tujuan spesifik. Misalnya, untuk tujuan jangka pendek 1-3 tahun (seperti dana pernikahan atau DP rumah), instrumen seperti deposito atau reksa dana pendapatan tetap lebih cocok. Untuk tujuan jangka menengah 3-7 tahun, kombinasi reksa dana campuran dan saham bluechip bisa dipertimbangkan. Sedangkan untuk tujuan jangka panjang di atas 10 tahun seperti dana pensiun, portofolio dengan komposisi saham yang lebih dominan mungkin lebih sesuai.

Faktor krusial berikutnya adalah legalitas dan transparansi. Di era digital dengan beragam tawaran investasi, kamu harus ekstra waspada terhadap instrumen yang tidak diawasi regulator resmi. Pastikan produk yang kamu pilih diawasi oleh OJK, Bank Indonesia, atau Bappebti. Periksa juga transparansi biaya dan kinerja historis untuk menghindari kejutan di kemudian hari.

Terakhir, prinsip diversifikasi tetap menjadi kunci keberhasilan investasi jangka panjang. Alokasikan danamu ke beberapa instrumen berbeda untuk menyebarkan risiko. Pakar keuangan sering menyarankan formula sederhana: “100 minus usia” untuk menentukan persentase alokasi ke instrumen berisiko seperti saham. Misalnya, jika usiamu 30 tahun, maka sekitar 70% portofolio bisa dialokasikan ke instrumen berisiko dan 30% sisanya ke instrumen konservatif.

Dengan pendekatan yang tepat dan disesuaikan dengan profilmu, kamu tidak hanya menghindari kerugian yang tidak perlu, tetapi juga membuka peluang untuk memaksimalkan imbal hasil investasimu dalam jangka panjang.

 

Kalau kamu termasuk tipe agresif dan ingin eksplorasi strategi cuan aktif, kamu bisa baca juga panduan lengkap jadi full-time trader di tahun 2025 berikut ini siapa tahu gaya investasimu lebih cocok di jalur cepat.

 

Kesimpulan

Setelah menjelajahi berbagai pilihan investasi jangka panjang, satu hal yang jelas: era mengandalkan emas sebagai satu-satunya aset pelindung nilai telah bergeser. Meskipun emas tetap memiliki tempat dalam portofolio yang seimbang, dunia investasi tahun 2025 menawarkan spektrum pilihan yang jauh lebih luas dan menarik.

Dari saham bluechip yang telah teruji waktu hingga aset kripto yang mewakili inovasi finansial masa depan, setiap instrumen memiliki peran unik dalam membangun kekayaan jangka panjang. Kuncinya adalah memahami karakteristik masing-masing dan menyesuaikannya dengan profil risiko serta tujuan finansialmu.

Diversifikasi bukanlah sekadar istilah keren dalam dunia investasi, tetapi strategi fundamental untuk bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian pasar. Dengan mengalokasikan dana ke berbagai instrumen yang memiliki korelasi rendah, kamu membangun benteng pertahanan sekaligus meningkatkan potensi imbal hasil jangka panjang.

Inilah saatnya untuk keluar dari zona nyaman investasi tradisional dan mengeksplorasi peluang baru yang sesuai dengan era digital. Mulailah dengan riset mendalam, tentukan tujuan jelas, dan terapkan disiplin konsisten dalam perjalanan investasimu. Dengan komitmen dan strategi yang tepat, kamu bisa membangun masa depan finansial yang lebih cerah dan terjamin—jauh melampaui apa yang bisa ditawarkan oleh sebatang emas semata.

 

Follow IG Indodax

 

Itulah pembahasan menarik tentang perbedaan investasi permanen dan non-permanen yang bisa kamu pelajari lebih dalam hanya di Akademi crypto. Tidak hanya menambah wawasan tentang investasi, di sini kamu juga dapat menemukan berita crypto terkini seputar dunia kripto, termasuk harga Bitcoin dan harga ethereum hari ini secara real time.

Dan untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store. Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram

 

FAQ 

1. Apa investasi jangka panjang yang paling aman selain emas?

Obligasi pemerintah (SBN, SR, ORI) dan reksa dana pendapatan tetap dinilai sebagai alternatif paling aman dengan risiko minimal dan imbal hasil yang relatif stabil. Kedua instrumen ini dijamin oleh lembaga resmi obligasi pemerintah dijamin negara, sementara reksa dana diawasi ketat oleh OJK. Dengan kupon/return rata-rata 5-7% per tahun, instrumen ini menawarkan perlindungan nilai sekaligus pertumbuhan moderat yang mengalahkan inflasi.

2. Apakah kripto cocok untuk investasi jangka panjang?

Aset kripto fundamental seperti Bitcoin dan Ethereum dapat menjadi bagian dari portofolio jangka panjang, namun dengan porsi terbatas (umumnya 5-10% dari total portofolio). Kripto cocok untuk investor yang memiliki toleransi tinggi terhadap fluktuasi harga dan pemahaman mendalam tentang teknologi yang mendasarinya. Pendekatan dollar-cost averaging (investasi rutin dalam jumlah tetap) umumnya lebih disarankan daripada alokasi sekaligus dalam jumlah besar.

3. Lebih baik deposito atau reksa dana?

Deposito lebih cocok untuk kamu yang mengutamakan keamanan dan kepastian imbal hasil, meskipun returnnya relatif kecil (3-4% per tahun). Reksa dana, terutama jenis campuran dan saham, memiliki potensi imbal hasil lebih besar (7-15% per tahun) namun dengan tingkat risiko yang sedikit lebih tinggi. Pilihan terbaik tergantung pada tujuan finansial, toleransi risiko, dan horizon waktumu. Untuk dana darurat atau tujuan jangka pendek, deposito lebih sesuai. Untuk tujuan jangka menengah-panjang dengan toleransi fluktuasi, reksa dana bisa memberikan hasil lebih optimal.

4. Kapan waktu terbaik memulai investasi jangka panjang?

Jawabannya sederhana: sekarang. Kekuatan utama investasi jangka panjang terletak pada compounding (bunga berbunga), di mana waktu menjadi faktor penentu keberhasilan. Semakin cepat kamu memulai, semakin besar potensi pertumbuhan investasimu. Ilustrasinya: jika kamu menginvestasikan Rp1 juta per bulan dengan return rata-rata 10% per tahun, setelah 20 tahun nilainya akan mencapai sekitar Rp7,3 miliar. Jika kamu menunda 5 tahun dan hanya berinvestasi selama 15 tahun, nilainya hanya sekitar Rp4,1 miliar selisih signifikan yang menunjukkan pentingnya memulai lebih awal.

 

Author: RB

 

DISCLAIMER:  Segala bentuk transaksi aset kripto memiliki risiko dan berpeluang untuk mengalami kerugian. Tetap berinvestasi sesuai riset mandiri sehingga bisa meminimalisir tingkat kehilangan aset kripto yang ditransaksikan (Do Your Own Research/ DYOR). Informasi yang terkandung dalam publikasi ini diberikan secara umum tanpa kewajiban dan hanya untuk tujuan informasi saja. Publikasi ini tidak dimaksudkan untuk, dan tidak boleh dianggap sebagai, suatu penawaran, rekomendasi, ajakan atau nasihat untuk membeli atau menjual produk investasi apa pun dan tidak boleh dikirimkan, diungkapkan, disalin, atau diandalkan oleh siapa pun untuk tujuan apa pun.

Lebih Banyak dari Tutorial

Koin Baru dalam Blok

Pelajaran Dasar

Calculate Staking Rewards with INDODAX earn

Select an option
dot Polkadot 10.78%
bnb BNB 0.3%
sol Solana 5.27%
eth Ethereum 1.84%
ada Cardano 1.53%
pol Polygon Ecosystem Token 1.94%
trx Tron 2.39%
DOT
0
Berdasarkan harga & APY saat ini
Stake Now

Pasar

Nama Harga 24H Chg
EVER/IDR
Everscale
198
65%
ATT/IDR
Attila
3
50%
LEVER/IDR
LeverFi
3
50%
BIO/IDR
Bio Protoc
3.200
36.05%
OKB/IDR
OKB
3.850K
20.27%
Nama Harga 24H Chg
TMG/IDR
T-mac DAO
661.986
-18.47%
GMMT/IDR
Giant Mamm
97
-17.09%
H2O/IDR
H2O DAO
795
-12.15%
POLY/IDR
Polymath
817
-11.96%
GXC/IDR
GXChain
7.926
-11.71%
Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Siapa Tyler Winklevoss? Raja Kripto Kembar Ini Heboh!

Kamu mungkin pernah mendengar nama Tyler Winklevoss dari berita lama

Sell on Strength Artinya Apa? Ini Penjelasan Jelasnya

Kamu pasti pernah dengar istilah "Sell on Strength", apalagi kalau

Risk Tolerance Adalah: Kunci Hindari Panik Saat Market Turun
22/08/2025
Risk Tolerance Adalah: Kunci Hindari Panik Saat Market Turun

Bayangin kamu lagi scroll aplikasi kripto, terus tiba-tiba market merah

22/08/2025