CTO Ripple, David Schwartz, menanggapi kritik tajam dari CEO Custodia Bank, Caitlin Long, yang menyebut XRP gagal memenuhi janji teknologi blockchain dan belum mampu menggantikan sistem pembayaran global seperti SWIFT.
Pernyataan Long disampaikan dalam sebuah podcast awal Agustus 2025. Ia menilai bahwa Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) lebih cocok digunakan untuk tokenisasi aset dibanding Ripple.
Menurutnya, jaringan seperti BTC dan ETH lebih ringan secara modal dan lebih inklusif dalam peluncurannya, berbeda dengan distribusi token XRP yang dinilai tidak ideal.
Long juga mempertanyakan capaian Ripple dalam satu dekade terakhir. Ia menyebut Ripple belum berhasil menghadirkan solusi konkret yang bisa menyaingi dominasi jaringan SWIFT dalam layanan pengiriman uang lintas negara.
Baca selengkapnya: XRP Dicap Gagal! Ripple Dinilai Tak Lagi Layak Dipakai Bank
Schwartz: Ripple Tak Pernah Gelar ICO
@CaitlinLong_, I’m available whenever you want to chat about the facts about Ripple, our stablecoin RLUSD, the XRP Ledger and its native token XRP. @Vet_X0 started with some basic ones above ^
— David ‘JoelKatz’ Schwartz (@JoelKatz) August 6, 2025
Menanggapi pernyataan tersebut, David Schwartz menyatakan dirinya terbuka untuk berdiskusi langsung dengan Caitlin Long.
Ia merujuk pada bantahan teknis dari salah satu validator XRP Ledger, Vet (@Vet_X0), yang menepis sejumlah klaim.
Menurut Vet, Ripple tidak pernah menyelenggarakan initial coin offering (ICO). Seluruh pasokan XRP, sebanyak 100 miliar token, diterbitkan langsung di Genesis Ledger tanpa dijual ke publik melalui ICO. Vet juga menyebut bahwa XRP pada awal peluncurannya tidak memiliki nilai pasar.
Sentralisasi XRP Ledger Dibantah
Isu mengenai sentralisasi XRP Ledger juga ikut dijawab. Vet menjelaskan bahwa jaringan XRP dijalankan oleh lebih dari 1.000 node dengan 100+ validator independen, termasuk pihak di luar Ripple, yang menurutnya membantah tudingan bahwa XRP Ledger dikendalikan terpusat.
David Schwartz juga menegaskan bahwa XRP Ledger memiliki sejumlah fitur desentralisasi tambahan, termasuk decentralized exchange (DEX) bawaan dan peningkatan fitur melalui pembaruan protokol yang bersifat terbuka.
Baca juga berita selanjutnya: XRP Dinobatkan “Smartest Buy” di USA Report, Jadi Primadona Investor Kecil
RLUSD Diterbitkan di Dua Blockchain
Dalam pernyataan yang sama, Schwartz menyampaikan bahwa stablecoin baru Ripple, RLUSD, telah diterbitkan di dua jaringan berbeda, yakni Ethereum dan XRP Ledger.
Langkah ini diklaim sebagai bagian dari strategi interoperabilitas dan perluasan penggunaan XRP di ekosistem kripto.
Menutup pernyataannya, Schwartz menegaskan bahwa Ripple tetap berkomitmen pada visi awalnya yakni menghadirkan efisiensi di sektor pembayaran global. Ia juga terbuka untuk berdialog dengan Long demi meluruskan miskonsepsi yang beredar.
Kesimpulan
Pernyataan kritis dari CEO Custodia Bank kembali memicu perdebatan lama soal efektivitas dan desentralisasi XRP. Di tengah tekanan tersebut, Ripple melalui CTO David Schwartz memilih membuka ruang klarifikasi dengan menyodorkan data teknis dan sejarah peluncuran XRP sebagai bantahan.
Meski polemik ini memperlihatkan masih adanya ketegangan antara kubu institusi kripto yang pro-Bitcoin dan pemain korporat seperti Ripple, respons terbuka dari Schwartz menunjukkan bahwa Ripple tidak tinggal diam. Debat ini sekaligus menjadi pengingat bahwa adopsi teknologi blockchain, terutama di sektor keuangan, masih akan terus menghadapi tantangan dari berbagai sisi, baik teknis maupun persepsi pasar.
FAQ
- Apa Ripple pernah melakukan ICO saat merilis XRP?
Tidak. XRP diterbitkan langsung di Genesis Ledger tanpa melalui penawaran koin perdana (ICO), dan tidak memiliki nilai pasar saat peluncurannya. - Siapa Caitlin Long dan apa posisi Custodia Bank?
Caitlin Long adalah CEO Custodia Bank, lembaga keuangan berbasis Wyoming, AS, yang dikenal sebagai pendukung Bitcoin dan advokat regulasi kripto pro-BTC. - Benarkah XRP Ledger masih terpusat?
Menurut data terakhir, XRP Ledger dioperasikan oleh lebih dari 1.000 node dan lebih dari 100 validator independen dari berbagai pihak, tidak hanya Ripple. - Apa itu RLUSD?
RLUSD adalah stablecoin Ripple yang dipatok pada dolar AS dan diluncurkan di dua jaringan: Ethereum dan XRP Ledger. Tujuannya untuk menjembatani dunia tradisional dan DeFi. - Apa alasan utama kritik terhadap Ripple saat ini?
Beberapa pihak menilai Ripple belum memenuhi ekspektasi sebagai pengganti SWIFT. Kritik juga muncul terkait model distribusi token XRP dan isu desentralisasi.
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Referensi:
- TheCryptoTimes – Ripple CTO Responds to XRP Criticism from Custodia Bank CEO, diakses pada 7 Agustus 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Altcoin, #Berita XRP, #XRP Hari Ini, #Berita XRP Hari Ini, #Kabar XRP Hari Ini, #Berita Tokoh Kripto Dunia