Kalau kamu perhatikan, lima tahun terakhir dunia finansial berubah cepat banget. Dulu, kripto cuma dibahas di forum kecil dan komunitas tech enthusiast. Tapi sekarang, dari mahasiswa sampai karyawan kantoran, banyak yang udah punya portofolio aset digital.
Tren global ini juga nular ke Indonesia. Saat harga Bitcoin melonjak lagi di 2025, banyak orang mulai menaruh perhatian pada kripto bukan cuma karena hype, tapi karena peluang jangka panjangnya.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) baru aja ngerilis laporan yang menarik: jumlah investor kripto di Indonesia per September 2025 sudah tembus 18,66 juta orang, naik 36% sejak awal tahun, seperti informasi yang kami kutip dari website news.ambisius.com.
Angka ini bukan sekadar statistik; ini cerminan bahwa masyarakat Indonesia mulai beralih dari hanya menabung jadi berinvestasi digital. Tapi pertanyaannya, apa sih yang bikin kenaikan ini begitu signifikan, dan ke arah mana sebenarnya tren ini berjalan?
Data Terbaru: OJK Catat 18,66 Juta Investor Kripto
Kalau kita mundur sedikit, awal tahun 2025 jumlah investor kripto di Indonesia baru sekitar 13,3 juta. Dalam waktu enam bulan, naik hampir lima juta orang. Ini bukan angka kecil. Kenaikan ini makin terasa setelah OJK resmi ambil alih pengawasan aset kripto dari Bappebti pada Mei 2025.
Perbedaan data juga terjadi karena OJK sekarang cuma menghitung investor aktif dan terverifikasi KYC, bukan sekadar akun terdaftar. Artinya, data ini lebih realistis menggambarkan kondisi pasar.
Lonjakan signifikan di kuartal kedua 2025 juga sejalan dengan kenaikan harga Bitcoin pasca-halving. Banyak investor baru mulai masuk karena melihat momentum tersebut.
Namun, di balik angka itu ada perubahan yang lebih mendalam: kesadaran masyarakat soal kripto mulai bergeser.
Kalau dulu orang masuk karena ikut-ikutan, sekarang makin banyak yang belajar lebih dulu sebelum terjun. Itulah bedanya investor sekarang lebih rasional dan lebih sadar risiko.
Bagi mereka yang berorientasi jangka panjang, artikel Strategi Buy and Hold: Investasi Kripto Jangka Panjang bisa jadi panduan awal yang relevan.
Mengapa Jumlah Investor Kripto Terus Naik?
Kenaikan ini nggak terjadi begitu saja. Ada beberapa alasan yang saling terkait dan memperkuat satu sama lain.
Pertama, regulasi makin jelas. Setelah OJK ambil alih, pasar jadi lebih teratur. Kepercayaan publik tumbuh karena mereka tahu industri ini diawasi lembaga resmi.
Kedua, akses makin mudah. Bursa lokal seperti Indodax dan platform lain meningkatkan tampilan, edukasi, hingga keamanan transaksi. Ketiga, literasi finansial masyarakat meningkat.
Makin banyak orang belajar tentang diversifikasi investasi, bahkan lewat konten edukatif seperti di Indodax Academy. Terakhir, efek global. Ketika aset digital kembali bullish di pasar internasional, dampaknya terasa sampai ke Indonesia.
Gabungan keempat faktor itu bikin minat investor baru tumbuh organik, bukan cuma karena spekulasi. Banyak yang mulai melihat kripto sebagai aset jangka panjang, bukan sekadar ladang trading cepat.
Kalau kamu ingin tahu bagaimana menilai performa aset digitalmu, artikel Bedah Annual Return: Nilai Cuan Investasi Kriptomu bisa membantu memahami lebih dalam.
Investor Aktif vs Investor Pasif
Menariknya, jumlah besar investor ini ternyata nggak semuanya aktif setiap hari. Data menunjukkan sekitar sebagian kecil investor kripto di Indonesia, diperkirakan sekitar seperempat hingga sepertiga dari total pengguna aktif tergolong aktif mereka rutin trading, analisis chart, dan memantau sentimen pasar.
Sementara sisanya lebih pasif, memilih strategi buy and hold dengan harapan nilainya meningkat seiring waktu.
Fenomena ini mencerminkan dua tipe perilaku utama di pasar kripto. Meski belum ada data resmi tentang proporsinya, banyak pengamat menilai hanya sebagian kecil investor yang benar-benar aktif melakukan trading harian. Investor aktif cenderung dinamis dan mencari peluang jangka pendek, sedangkan investor pasif lebih fokus ke potensi jangka panjang. Keduanya sama-sama punya risiko dan strategi berbeda.
Kalau kamu baru mulai, penting banget tahu posisi kamu di mana apakah kamu lebih cocok jadi trader aktif atau investor jangka panjang. Dua-duanya bisa cuan, asal paham risikonya.
Untuk memahami lebih dalam gaya investasi kripto, kamu bisa baca artikel Jenis Investor Kripto dan Gaya Investasinya. Artikel ini menjelaskan karakter masing-masing tipe investor secara lebih praktis dan membantumu menentukan strategi yang sesuai.
Setelah memahami perilaku investor di dalam negeri, menarik juga buat lihat bagaimana posisi Indonesia dibanding negara lain.
Posisi Indonesia di Kancah Global
Secara global, Indonesia kini menempati peringkat tiga besar dunia dalam jumlah pengguna aset kripto, seperti informasi yang kami kutip dari website hukumonline.com
Negara-negara seperti India dan Amerika Serikat masih di atas, tapi laju pertumbuhan Indonesia termasuk yang tercepat di Asia Tenggara. Kenapa bisa begitu cepat?
Kuncinya ada di demografi dan digitalisasi. Indonesia punya populasi muda yang akrab dengan teknologi dan cepat beradaptasi. Internet makin merata, edukasi makin luas, dan akses ke platform investasi makin gampang. Kombinasi ini menciptakan lingkungan ideal buat pertumbuhan aset digital.
Berikut perbandingan beberapa negara utama dalam hal jumlah investor kripto:
| Negara | Jumlah Investor Kripto (2025) | Pertumbuhan YoY | Regulasi | Catatan Khusus | 
| Indonesia | 18,1 juta | +36% | OJK (ambil alih dari Bappebti) | Fokus pada perlindungan konsumen dan edukasi publik | 
| India | 24 juta | +22% | RBI | Pajak tinggi, tapi partisipasi tetap tinggi | 
| Amerika Serikat | 30 juta | +15% | SEC & CFTC | Fokus ke ETF dan adopsi institusional | 
| Vietnam | 12 juta | +28% | Bank Sentral Vietnam | Adopsi retail tinggi, regulasi belum stabil | 
Data ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan cuma ikut tren, tapi udah jadi pemain penting di kawasan. Tantangannya sekarang: gimana memastikan pertumbuhan ini tetap sehat dan berkelanjutan.
Buat kamu yang tertarik memahami bagaimana riset membantu investor menilai proyek kripto secara objektif, artikel Blockfyre: Bikin Investor Kripto Lebih Percaya Diri bisa jadi referensi menarik.
Tantangan dan Peluang di 2025
Meski grafiknya naik terus, industri kripto di Indonesia belum tanpa masalah. Salah satu tantangan terbesar masih di edukasi publik. Banyak investor baru yang belum paham cara mengelola risiko, belum tahu perbedaan antara koin fundamental dan proyek spekulatif.
Selain itu, isu pajak dan keamanan digital juga sering muncul. Pajak transaksi yang dianggap tinggi bisa menekan volume trading, sementara kasus phishing dan scam masih jadi momok bagi pengguna baru.
Tapi di balik tantangan itu, ada peluang besar bahwa mungkin saja mulai membuka ruang bagi investor institusional dan mendorong kerja sama dengan lembaga keuangan.
Ini artinya, ke depan, pasar kripto bisa makin stabil. Selain itu, edukasi lewat platform seperti Indodax Academy bisa berperan penting dalam memperkuat pemahaman publik.
Kalau dulu kripto dilihat sebagai sesuatu yang berisiko tinggi, sekarang justru mulai dianggap bagian dari portofolio sehat, asal tahu caranya.
Perubahan persepsi inilah yang membuat pertumbuhan industri ini terasa lebih natural — bukan euforia, tapi hasil dari edukasi dan kepercayaan yang dibangun bertahap.
Kalau kamu pengin tahu bagaimana pasar bereaksi terhadap peristiwa besar yang pernah mengguncang industri, baca juga artikel Black Thursday: Sejarah & Pelajaran untuk Investor Kripto. Artikel itu bisa ngasih gambaran tentang pentingnya kontrol emosi dan manajemen risiko.
Kesimpulan: Tren Positif, Tapi Tetap Bijak
Jumlah investor kripto di Indonesia tahun 2025 memang melonjak tajam jadi 18,66 juta orang. Tapi angka itu cuma permukaan dari perubahan besar: makin banyak orang yang mulai sadar pentingnya literasi finansial dan diversifikasi aset.
Lonjakan ini jadi sinyal positif bahwa kripto makin diterima secara luas, tapi tetap perlu diimbangi dengan edukasi dan kesadaran risiko. Industri ini akan terus tumbuh, tapi kualitas pertumbuhan bergantung pada seberapa paham investornya.
Buat kamu yang baru mau mulai, kuncinya satu: jangan terburu-buru. Pelajari dasar-dasarnya, kenali risikonya, dan pastikan kamu tahu apa yang kamu beli. Dunia kripto memang menarik, tapi pemahaman yang benar adalah fondasi utama agar investasi kamu nggak cuma ikut tren, tapi juga bertahan lama.
Itulah informasi menarik tentang jumlah investor kripto di Indonesia tahun 2025? yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar akses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX staking crypto, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
-  Berapa jumlah investor kripto di Indonesia tahun 2025?
 Menurut OJK, jumlahnya mencapai 18,66 juta investor per September 2025.
-  Siapa yang mengawasi industri kripto di Indonesia?
 Mulai Mei 2025, OJK resmi mengambil alih pengawasan dari Bappebti.
-  Apakah semua investor kripto aktif trading?
 Tidak. Sekitar 60–70% investor bersifat pasif atau jangka panjang.
-  Apa penyebab utama lonjakan investor kripto tahun ini?
 Kombinasi antara regulasi jelas, literasi keuangan meningkat, kemudahan akses, dan tren global yang positif.
Author: AL




 
															
 Polkadot 10.19%
 Polkadot 10.19%
				 BNB 1.03%
 BNB 1.03%
				 Solana 4.87%
 Solana 4.87%
				 Ethereum 2.37%
 Ethereum 2.37%
				 Cardano 1.68%
 Cardano 1.68%
				 Polygon Ecosystem Token 2.03%
 Polygon Ecosystem Token 2.03%
				 Tron 2.89%
 Tron 2.89%
				 Pasar
 Pasar 
					 
					 
					