Peluang tercapainya kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran meningkat ke 44%, menurut data platform prediction market Kalshi.
Kenaikan probabilitas ini memicu gejolak pasar global, termasuk penurunan harga minyak dan perubahan sentimen pada aset crypto.
Iran dilaporkan bersedia kembali ke meja perundingan dengan syarat AS tidak ikut campur dalam aksi protes domestik.
Informasi tersebut memicu respons positif dari pasar, karena mengindikasikan potensi pencabutan sanksi ekonomi jika perjanjian tercapai.
Baca selanjutnya: Wajib Pantau! 7 Altcoin Potensial & Agenda Besarnya Minggu Ini
Harga Minyak Langsung Tekan Inflasi
Setelah Iran menyatakan siap kembali ke meja perundingan, harga minyak mentah global turun tajam. Peluang pelonggaran sanksi membuka pintu ekspor minyak Iran ke pasar dunia.
Kondisi ini langsung menekan ekspektasi inflasi global. Jika harga energi turun, tekanan terhadap bank sentral untuk menaikkan suku bunga bisa mereda.
Hal ini menjadi katalis positif bagi aset berisiko, termasuk crypto.
Bitcoin Mulai Dilirik Saat Sentimen Risiko Membaik
Saat minyak melemah dan tensi politik menurun, investor mulai menunjukkan minat terhadap aset dengan profil risiko tinggi.
Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) memang belum mencetak lonjakan signifikan, tapi signal rotasi modal mulai terlihat.
Volume perdagangan Bitcoin naik tipis pada Selasa pagi (17/6), bersamaan dengan membaiknya indeks saham global dan penurunan yield obligasi.
Situasi ini sering kali diasosiasikan dengan “risk-on mode”, di mana investor kembali berani mengambil risiko.
Baca berit terbaru lainnya: Bull Market Belum Usai! Ini 5 Signal Penting Bitcoin Minggu Ini
Ancaman Tetap Ada: Israel Lanjutkan Serangan Udara
Meski peluang negosiasi meningkat, ketegangan kawasan belum benar-benar reda. Israel dilaporkan masih melakukan serangan udara ke beberapa titik strategis.
Hal ini membuat geopolitical risk tetap tinggi, dan pasar masih rentan berbalik arah.
Investor kini memantau perkembangan di Timur Tengah, terutama apakah AS akan merespons tuntutan Iran soal non-intervensi domestik.
Jika pembicaraan gagal, harga minyak bisa melonjak lagi, dan sentimen pasar bisa langsung berubah negatif.
Narasi Crypto dalam Tekanan Geopolitik
Situasi seperti ini juga menghidupkan kembali narasi tentang crypto sebagai alat alternatif di tengah tekanan sanksi.
Iran termasuk negara yang disebut-sebut memanfaatkan aset digital untuk tetap terhubung dengan sistem keuangan global meski dikenai pembatasan SWIFT.
Meski kontroversial, topik ini menunjukkan bagaimana crypto tidak lagi steril dari geopolitik.
Perubahan kebijakan, konflik regional, dan diplomasi internasional kini bisa memicu fluktuasi harga yang tak kalah besar dari faktor teknikal.
Kesimpulan
Kenaikan peluang tercapainya kesepakatan AS-Iran menciptakan reaksi cepat di pasar global. Harga minyak turun, inflasi berpotensi terkendali, dan crypto mulai bangkit.
Namun dengan eskalasi militer yang belum mereda dan negosiasi yang masih penuh syarat, pasar tetap harus waspada. Volatilitas bisa datang sewaktu-waktu.
FAQ
- Apakah ketegangan AS-Iran bisa memengaruhi harga Bitcoin?
Ketegangan geopolitik seperti konflik AS-Iran bisa memicu volatilitas di pasar global, termasuk crypto. Saat risiko menurun, investor lebih berani masuk ke Bitcoin. - Mengapa harga minyak berpengaruh terhadap pasar crypto?
Harga minyak memengaruhi inflasi global. Jika minyak turun, inflasi bisa mereda. Ini dapat mengurangi tekanan suku bunga, yang biasanya memberi ruang bagi aset berisiko seperti crypto untuk naik. - Apa itu Kalshi dan kenapa relevan dengan analisis pasar?
Kalshi adalah platform prediction market yang memungkinkan pengguna bertaruh pada hasil peristiwa dunia nyata. Probabilitas dari Kalshi mencerminkan sentimen kolektif pasar atas kemungkinan suatu peristiwa terjadi. - Apakah crypto bisa digunakan untuk menghindari sanksi ekonomi?
Secara teknis bisa, karena crypto bersifat peer-to-peer dan tidak terikat lembaga keuangan tradisional. Namun penggunaannya untuk menghindari sanksi tergolong ilegal di banyak negara dan menjadi isu global yang kontroversial. - Apa itu ‘risk-on’ dan ‘risk-off’ dalam konteks crypto?
‘Risk-on’ adalah kondisi ketika investor berani ambil risiko, seperti masuk ke saham atau crypto. ‘Risk-off’ sebaliknya: investor cenderung cari aset aman seperti emas atau obligasi ketika ketidakpastian tinggi.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Referensi:
- BitcoinWorld – Urgent: US-Iran Nuclear Deal Odds Shift – What it Means for Cryptocurrency, diakses pada 17 Juni 2025
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Regulasi Crypto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #Berita Ethereum, #Berita Ethereum Hari Ini, #Ethereum Hari Ini