Puluhan perusahaan publik kini makin agresif mengakumulasi Bitcoin (BTC), bukan dengan laba operasional, melainkan melalui skema utang dalam bentuk convertible debt dan equity funding.
Langkah ini menimbulkan perdebatan di komunitas crypto, terutama karena korporasi besar seperti ProCapBTC tengah menghimpun dana hingga $750 juta untuk membeli BTC dalam jumlah besar.
Meski terlihat bullish, strategi ini justru belum mampu mengangkat harga Bitcoin secara signifikan.
Baca artikel lainnya: Perusahaan Bitcoin Terbesar di Dunia: Pemain Kunci dan Dampaknya pada Pasar
Korporasi Borong Bitcoin, Bukan Lagi MicroStrategy Saja
Selama bertahun-tahun, MicroStrategy dikenal sebagai pelopor perusahaan yang menyimpan Bitcoin sebagai cadangan strategis.
Namun sekarang, banyak entitas lain mulai mengikuti jejaknya. Dilansir dari crypto.news, saat ini ada 101 perusahaan publik yang secara kolektif memegang lebih dari 765 ribu BTC.
Jumlah tersebut setara dengan sekitar 3,7 persen dari total suplai yang beredar, belum termasuk koin yang hilang.
Yang menarik, strategi pembelian ini tidak hanya menggunakan dana internal. Banyak perusahaan mulai menghimpun dana dari luar melalui pendanaan ekuitas dan utang konversi (convertible debt).
Salah satu contohnya adalah Anthony Pompliano yang melalui proyek ProCapBTC dikabarkan tengah menghimpun hingga 750 juta dolar AS atau sekitar Rp12 triliun untuk membeli Bitcoin.
Strategi Utang Mirip Obligasi, Tapi Untuk Bitcoin
Skema pendanaan semacam ini memiliki kemiripan dengan obligasi, namun dengan satu tujuan utama yaitu pembelian Bitcoin.
Korporasi menawarkan saham atau surat utang kepada publik untuk mendapatkan dana segar. Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli BTC. Dalam praktiknya, Bitcoin menjadi semacam underlying asset dari strategi keuangan korporasi modern.
Menurut CEO Blockstream, Adam Back, strategi ini membantu mempercepat kurva adopsi Bitcoin. Perusahaan memiliki akses modal yang lebih besar dibandingkan investor individu.
Dalam sudut pandang ini, debt funding menjadi jembatan antara sistem fiat saat ini dan potensi masa depan berbasis Bitcoin.
some are selling their btc to ETFs and pubCos. dudes: HODL. you won’t be able to buy them back before long. but also other users are buying, this is the way.
— Adam Back (@adam3us) June 12, 2025
Baca juga berita terbaru: Heboh! Ethereum (ETH) Disebut Minyak Digital, Harga Bisa Tembus $740 Ribu?
Efek ke Harga Bitcoin Tidak Langsung Terasa
Meskipun akumulasi Bitcoin oleh korporasi meningkat signifikan, harga BTC tidak langsung melonjak.
Hingga pertengahan Juni 2025, menurut Unchained, harga BTC stagnan di kisaran 100 ribu hingga 110 ribu dolar AS.
Bahkan, berbagai pengumuman pembelian besar tidak memberi dampak signifikan terhadap pergerakan harga.
Beberapa faktor penyebabnya antara lain:
- Pembelian dilakukan bertahap, bukan dalam jumlah besar sekaligus
- Sebagian dari Bitcoin yang dibeli kemudian dijual kembali, misalnya untuk buyback saham perusahaan
- Minat investor retail yang masih rendah dan biasanya baru aktif saat harga menembus all time high
Dengan demikian, meski headline-nya bullish, efek riil ke pasar masih bergantung pada eksekusi nyata dan psikologi pasar.
Retail Tersisih di Tengah Aksi Korporasi
This mass accumulation of Bitcoin by corporates & ETFs is getting very close to Satoshi’s original vision of us never having to actually use the Bitcoin network.
— Nic (@nicrypto) June 12, 2025
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran baru. Saat ini terdapat sekitar 216 entitas yang menguasai 31 persen suplai Bitcoin. Hal ini dinilai sebagian pihak sebagai ancaman terhadap prinsip desentralisasi yang menjadi fondasi Bitcoin.
Di sisi lain, mulai muncul tren di mana sebagian pemegang Bitcoin memilih menjual aset mereka untuk membeli saham atau ETF perusahaan yang memiliki eksposur Bitcoin. Langkah ini dilakukan demi mengejar potensi imbal hasil lebih cepat lewat pasar saham.
Baca selanjutnya: 30% Bitcoin (BTC) Dipegang Institusi, Ancam Etos Desentralisasi?
Kesimpulan
Akumulasi Bitcoin oleh korporasi dengan strategi berbasis utang menciptakan dinamika baru di pasar. Di satu sisi, strategi ini bisa memperluas legitimasi Bitcoin di dunia keuangan tradisional. Namun di sisi lain, publik perlu tetap waspada terhadap potensi konsentrasi kekuasaan yang bisa membatasi partisipasi investor retail.
FAQ
- Apa itu Bitcoin treasury perusahaan?
Bitcoin treasury adalah strategi perusahaan menyimpan sebagian cadangan kas mereka dalam bentuk Bitcoin. Biasanya digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi atau depresiasi mata uang fiat. - Apa maksud korporasi membeli Bitcoin lewat utang?
Perusahaan tidak selalu membeli BTC dari dana kas. Mereka bisa menerbitkan surat utang atau saham untuk memperoleh dana yang kemudian digunakan membeli Bitcoin. Ini dikenal sebagai strategi debt funding for Bitcoin acquisition. - Kenapa harga Bitcoin tidak naik meskipun banyak dibeli perusahaan?
Karena pembelian dilakukan bertahap. Selain itu, sebagian koin dijual kembali dan minat dari investor retail belum pulih secara signifikan. - Apakah pembelian BTC oleh korporasi berisiko buat investor retail?
Konsentrasi kepemilikan di segelintir entitas dapat menyebabkan volatilitas lebih tinggi. Investor kecil bisa sulit ikut momentum pasar. - Apa bedanya antara ETF Bitcoin dan Bitcoin treasury perusahaan?
ETF Bitcoin adalah produk keuangan yang mencerminkan harga BTC dan diperdagangkan di bursa. Sementara itu, Bitcoin treasury adalah kepemilikan langsung BTC oleh perusahaan yang tidak diperjualbelikan seperti ETF.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini, #Berita Whale Terkini