Asia semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat utama pasar kripto global, dengan menyumbang 60% dari total pengguna kripto dunia. Laporan terbaru dari Foresight Ventures dan Primitive mengungkapkan bahwa lima negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Vietnam, berada di peringkat teratas dalam Indeks Adopsi Kripto Global 2024.
Data ini mencerminkan pertumbuhan pesat yang didorong oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya penggunaan pertukaran terpusat (CEX) dan komunitas yang sensitif terhadap harga.
Kebangkitan Pasar Kripto di Tiongkok
Tidak hanya di tingkat global, Tiongkok menunjukkan kebangkitan yang signifikan dalam ekosistem kripto Asia. Meskipun regulasi ketat, pasar kripto di negara ini tetap aktif dan dinamis.
Hong Kong memainkan peran penting sebagai gerbang menuju pasar Tiongkok, memungkinkan aktivitas perdagangan kripto melalui jalur over-the-counter (OTC). Pengguna Tiongkok, yang sebagian besar adalah investor muda dengan selera risiko tinggi, terus menunjukkan minat besar pada DeFi, GameFi, dan meme coin seperti Dogecoin.
Menurut laporan, banyak trader di Tiongkok beralih ke DeFi dan DEX untuk menghindari batasan regulasi. Stablecoin juga menjadi alat utama untuk melewati kontrol modal, menunjukkan fleksibilitas pasar kripto di kawasan ini.
Berita Terkait: RLUSD Siap Melonjak dengan Dukungan Chainlink
Pentingnya Peran Asia dalam Ekosistem Web3
Perkembangan pesat ini tak lepas dari peran Asia dalam ekosistem Web3. “Pembagian kerja internasional dalam industri Web3 jauh lebih krusial dibandingkan dengan sektor internet tradisional.
Asia menjadi pusat penting untuk inovasi kripto, pengguna, dan pasar perdagangan. Melalui laporan ini, kami ingin menyoroti keragaman budaya dan karakteristik pasar di Asia,” ujar Forest Bai, Co-Founder Foresight Ventures seperti yang kami kutip dari website BeInCrypto.
Sebagai bukti, Asia berada di peringkat ketiga dalam aktivitas DEX, kemungkinan besar disebabkan oleh pembatasan regulasi yang membatasi kehadiran CEX global di Amerika Utara. Hal ini mendorong banyak pengguna di kawasan tersebut beralih ke DEX. Fakta ini menunjukkan bagaimana Asia terus berkembang sebagai penggerak utama dalam ekosistem kripto global, meskipun menghadapi tantangan regulasi di berbagai negara.
Berita Terkait: indeks Baru Hong Kong Tingkatkan Standar Kripto Asia
Singapura, Pusat Kripto Asia Tenggara
Tidak hanya Tiongkok, Singapura juga menjadi pusat perhatian sebagai pemimpin transaksi kripto di Asia Tenggara. Pada kuartal kedua 2024, nilai transaksi kripto di Singapura mencapai hampir $1 miliar, angka tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Selain itu, Singapura menjadi negara pertama di Asia yang mendaftarkan stablecoin RLUSD dari Ripple di platform Independent Reserve. Fakta ini menunjukkan bagaimana Singapura mampu menarik perhatian global melalui kebijakan dan inovasinya.
Performa Indonesia di Pasar Kripto
Di sisi lain, Indonesia mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam adopsi kripto. Dengan naiknya peringkat ke posisi ketiga dalam Indeks Adopsi Kripto Global 2024, negara ini menunjukkan potensi besar dalam ekosistem kripto.
Dengan jumlah investor yang terus bertambah hingga mencapai 20,59 juta pada Juli 2024, nilai transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp42,34 triliun. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar utama yang patut diperhitungkan di kawasan Asia.
Kesimpulan
Asia, dengan kontribusinya yang signifikan terhadap likuiditas dan adopsi kripto global, menjadi motor utama dalam perkembangan industri kripto. Kebangkitan pasar kripto Tiongkok, didukung oleh strategi adaptif seperti penggunaan DeFi dan stablecoin, serta pertumbuhan pesat di negara-negara Asia lainnya seperti Indonesia dan Singapura, menegaskan peran penting kawasan ini di masa depan.
FAQ
- Mengapa Asia mendominasi pasar kripto global?
Asia memiliki komunitas yang besar, sensitif terhadap harga, dan akses luas ke pertukaran kripto, baik terpusat (CEX) maupun terdesentralisasi (DEX). - Bagaimana Tiongkok bisa tetap aktif meski ada larangan kripto?
Tiongkok memanfaatkan jalur OTC, stablecoin, dan DeFi untuk melewati batasan regulasi, sementara Hong Kong berperan sebagai hub strategis. - Apa yang membuat Singapura menjadi pusat transaksi kripto?
Singapura memiliki regulasi yang mendukung, teknologi canggih, dan jumlah lisensi kripto yang terus meningkat, menjadikannya pemimpin di Asia Tenggara. - Bagaimana prospek pasar kripto di Indonesia?
Dengan pertumbuhan adopsi yang pesat dan jumlah investor yang terus meningkat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di pasar kripto global.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, Jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi agar kamu selalu mendapatkan pembaruan terbaru mengenai berbagai informasi menarik yang kami sajikan di Akademi crypto hanya di INDODAX Academy, sumber terpercaya untuk belajar tentang dunia kripto
Dan jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain melalui Google News.
Selain itu untuk mempermudah kamu untuk trading crypto dengan mudah dan aman kamu dapat mendownload aplikasi crypto terbaik dari INDODAX melalui Google play store maupun melalui App Store sekarang juga!
Agar tidak ketinggalan informasi terupdate tentang dunia crypto Jangan lupa juga untuk mengikuti sosial Media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: RB
Tag Terkait: #Berita Mata Uang Kripto, #Berita regulasi Kripto