Harga Bitcoin (BTC) hari ini menyentuh level $105.543 atau setara dengan Rp1.720.583.824 (9/6), terdapat kenaikan 0,74% dalam seminggu terakhir dan penurunan 0,12% dalam 24 jam terakhir.
Meski sempat menyentuh $106 ribu di pagi hari ini, tekanan jual dari investor jangka panjang masih membayangi.
Dua level support, yakni $103.700 dan $95.600, menjadi titik krusial yang dapat menentukan arah harga BTC dalam waktu dekat.
Baca lebih lanjut: Bagaimana Arah Harga Bitcoin (BTC) di Bulan Juni 2025?
Bitcoin Bangkit, Tapi Belum Aman
Selebumnya, harga BTC sempat menyentuh titik rendah di level $100.200 pada akhir pekan kemarin, namun Bitcoin berhasil bangkit dan diperdagangkan di kisaran $106.263.
Kenaikan 4,7% dalam tiga hari terakhir memberi harapan pemulihan, namun tekanan jual dari long-term holders (LTHs) menunjukkan bahwa sentimen pasar masih belum sepenuhnya pulih.
Melansir dari Beincrypto, bahwa pelepasan aset oleh LTHs ini bisa menekan harga Bitcoin menuju zona support krusial dalam waktu dekat.
Dua Level Support Kuat yang Menentukan

Grafik Quantile Cost Basis dari Glassnode menunjukkan titik distribusi biaya akumulasi BTC (Sumber: Glassnode via Beincrypto)
Data dari Glassnode di atas menunjukkan dua titik penting dalam distribusi biaya kepemilikan Bitcoin, yaitu:
- $103.700, merupakan batas di mana 95 persen pasokan beredar dibeli di bawah harga tersebut. Artinya, hanya 5 persen investor yang berada dalam posisi rugi di atas level ini, menjadikannya support psikologis yang penting.
- $95.600, menjadi level kedua yang tak kalah krusial. Di titik ini, 85 persen supply beredar masih dalam kondisi untung, sehingga jika harga tembus ke bawah, potensi penurunan lebih dalam bisa terbuka.
Kedua level ini tidak hanya penting dari sisi teknikal, tetapi juga mencerminkan biaya rata-rata akumulasi investor yang bisa memicu reaksi emosional jika ditembus.
Potensi Koreksi atau Breakout?

Grafik candlestick BTC/USDT menunjukkan pola breakout dari tren menurun (Sumber: TradingView via Beincrypto)
Jika BTC gagal mempertahankan level $106.265 dan tekanan jual berlanjut, harga bisa bergerak turun ke $105 ribu dan lanjut ke $103.700. Dalam skenario bearish lanjutan, level $102.734 menjadi batas berikutnya yang bisa diuji pasar.
Sebaliknya, jika harga mampu menembus resistance $106.265, peluang penguatan ke $108 ribu bisa terbuka lebar. Kenaikan ini dapat mengubah sentimen jangka pendek dan menandai akhir dari fase koreksi.
Baca lebih lanjut: Analis: Harga Bitcoin Rawan Koreksi di Juni, Rally Mei Overheat!
Skenario Bullish Masih Terbuka
Meski saat ini harga masih berada di fase tekanan koreksi, secara historis data menunjukkan bulan Juni merupakan bulan dengan performa cukup baik bagi Bitcoin.
Menurut data dari Cryptorank, median return bulanan Bitcoin di bulan Juni adalah +2,58%. Sentimen musiman ini dapat menjadi faktor penyeimbang di tengah tekanan jual, selama tidak ada gangguan makro signifikan.

Grafik performa bulanan BTC dari tahun ke tahun (Sumber Cryptorank via Beincrypto)
Ini berarti peluang pemulihan tetap terbuka, terutama jika BTC mampu bertahan di atas level $106.265.
Jika breakout terjadi, target kenaikan selanjutnya bisa menuju $108 ribu, yang secara teknikal akan menghapus skenario bearish dan membuka peluang rally lanjutan.
Kesimpulan
Minggu ini menjadi fase penting dalam menentukan arah jangka pendek Bitcoin. Jika tekanan jual LTHs terus berlangsung dan harga gagal mempertahankan $106.265, BTC berisiko turun ke $103.700 bahkan $95.600. Sebaliknya, sentimen makro yang membaik dan pembalikan arah bisa membawa BTC ke atas $108 ribu.
Trader dan investor disarankan memantau pergerakan harga dengan cermat, terutama saat menyentuh dua level support kritis tersebut.
FAQ
- Apa itu level support dalam trading Bitcoin?
Level support adalah titik harga di mana permintaan biasanya cukup kuat untuk mencegah harga jatuh lebih dalam. Pada BTC, level $103.700 dan $95.600 dianggap support karena mayoritas investor membelinya di bawah harga tersebut. - Kenapa harga Bitcoin bisa turun meski sedang tren naik?
Koreksi bisa terjadi karena aksi ambil untung (profit-taking), sentimen pasar, atau tekanan jual dari pemegang jangka panjang (LTHs). Ini biasa terjadi setelah kenaikan signifikan. - Apakah koreksi Bitcoin berarti masuk bear market?
Tidak selalu. Koreksi adalah bagian dari siklus pasar normal. Selama BTC tidak turun jauh di bawah level support kuat, tren besar masih bisa bullish. - Apa dampak jika support $103.700 jebol?
Jika BTC turun di bawah $103.700, itu bisa memicu kepanikan pasar karena mayoritas pemilik akan melihat floating loss. Potensi penurunan bisa lanjut ke $95.600. - Kapan waktu terbaik membeli Bitcoin saat harga koreksi?
Investor biasanya menunggu konfirmasi pantulan dari level support kuat atau breakout dari resistance utama untuk masuk. Analisis teknikal dan volume perdagangan bisa membantu ambil keputusan.
Itulah informasi terkini seputar berita crypto hari ini, jangan lupa aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dari Akademi crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Pantau pergerakan harga aset digital secara real-time dan eksplorasi berbagai pilihan kripto langsung di INDODAX Market.
Maksimalkan juga aset kripto Anda dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari aset yang Anda simpan.
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: FFA
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Bitcoin, #Btc News, #News Bitcoin, #Berita Btc, #berita btc/usd hari ini, #bitcoin news, #berita bitcoin hari ini, #info btc hari ini, #Prediksi Harga Crypto Hari Ini