Ketika pasar keuangan mengalami fluktuasi, banyak investor memanfaatkan strategi tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya adalah long position, strategi klasik yang sering digunakan baik di pasar saham maupun kripto. Tapi apa sebenarnya arti long position, bagaimana cara kerjanya, dan apa risikonya? Mari kita bahas secara lengkap dan mengalir.
Apa Itu Long Position?
Long position, atau posisi long, adalah strategi investasi di mana seorang trader membeli suatu aset dengan harapan bahwa harga aset tersebut akan naik di masa depan. Prinsipnya sederhana: beli di harga rendah, jual di harga tinggi. Ketika harga naik sesuai harapan, selisih antara harga beli dan harga jual menjadi keuntungan.
Dalam konteks saham, long position berarti kamu membeli saham suatu perusahaan dan menahannya untuk waktu tertentu dengan keyakinan bahwa nilai saham itu akan meningkat. Sedangkan di dunia kripto, posisi long sering digunakan dalam trading spot maupun futures, di mana trader membuka posisi beli pada aset digital seperti Bitcoin atau Ethereum.
Bagaimana Long Position Bekerja?
Untuk memahami long position, bayangkan kamu membeli 1 BTC seharga Rp900 juta karena kamu percaya harga Bitcoin akan naik. Jika beberapa minggu kemudian harga naik menjadi Rp1 miliar, kamu bisa menjualnya dan memperoleh keuntungan Rp100 juta.
Itulah esensi dari long position—kamu bertaruh bahwa harga akan meningkat.
Namun, long position tidak selalu berarti jangka panjang. Dalam trading harian (day trading), posisi long bisa berlangsung hanya beberapa jam, sementara dalam investasi jangka panjang (holding), posisi long bisa bertahan bertahun-tahun. Jadi, istilah “long” bukan hanya soal waktu, tetapi soal arah keyakinan terhadap pergerakan harga: naik.
Strategi Long Position di Saham
Dalam dunia saham, long position biasanya dilakukan dengan membeli saham perusahaan yang memiliki fundamental kuat atau potensi pertumbuhan besar. Strategi ini cocok untuk investor dengan pandangan jangka menengah hingga panjang.
Beberapa pendekatan umum dalam strategi long di saham antara lain:
- Value Investing
Investor mencari saham yang undervalued—harganya lebih rendah dari nilai intrinsiknya—dan menahannya hingga pasar menyadari nilai sebenarnya. - Growth Investing
Fokus pada saham perusahaan yang sedang bertumbuh cepat, seperti di sektor teknologi atau energi terbarukan. Walaupun harga sahamnya sudah tinggi, investor percaya pertumbuhannya masih berlanjut. - Trend Following
Trader mengikuti tren naik jangka menengah atau panjang. Selama grafik menunjukkan momentum positif, posisi long tetap dipertahankan.
Inti dari strategi long di saham adalah analisis fundamental dan kesabaran. Investor yang sabar dan memahami pergerakan pasar biasanya akan mendapatkan hasil yang optimal.
Strategi Long Position di Kripto
Pasar kripto bergerak jauh lebih cepat dibandingkan saham. Oleh karena itu, strategi long position di kripto memiliki dinamika tersendiri. Trader kripto sering menggunakan analisis teknikal, indikator, dan sentimen pasar untuk menentukan waktu terbaik membuka posisi long.
Beberapa strategi long populer di kripto antara lain:
- Buy the Dip
Trader membeli saat harga aset mengalami koreksi atau penurunan sementara, dengan harapan harga akan pulih dan melanjutkan tren naik. - HODL Strategy
Ini bukan sekadar strategi, tapi juga filosofi di komunitas kripto. HODL berarti menahan aset kripto tanpa menjualnya meskipun harga berfluktuasi, karena keyakinan terhadap potensi jangka panjang. Filosofi ini sering jadi dasar dalam strategi investasi kripto jangka panjang yang populer di kalangan investor - Leveraged Long (Margin Trading)
Beberapa platform memungkinkan trader membuka posisi long dengan leverage, artinya meminjam dana untuk memperbesar potensi keuntungan. Namun, risiko kerugian juga meningkat tajam.
Strategi long di kripto menuntut kedisiplinan tinggi dan kemampuan membaca sentimen pasar global, seperti pergerakan Bitcoin, kebijakan makroekonomi, hingga adopsi blockchain secara luas.
Risiko di Balik Long Position
Meski terlihat sederhana, long position tidak bebas risiko. Harga aset bisa turun kapan saja, menyebabkan potensi kerugian.
Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
- Volatilitas Pasar
Baik saham maupun kripto, keduanya rentan terhadap fluktuasi harga. Di kripto, volatilitas bisa mencapai dua digit dalam sehari, membuat posisi long berisiko tinggi tanpa manajemen risiko yang baik. - Kesalahan Analisis
Jika prediksi arah pasar salah—misalnya kamu membeli karena “FOMO” tanpa analisis mendalam—posisi long bisa berbalik menjadi kerugian besar. - Overconfidence Bias
Banyak investor terlalu yakin dengan keputusan mereka, padahal pasar bisa berubah drastis akibat faktor eksternal seperti regulasi, kebijakan suku bunga, atau sentimen geopolitik. - Leverage Risk
Dalam margin trading, leverage dapat memperbesar keuntungan sekaligus mempercepat kerugian. Jika harga bergerak sedikit saja melawan posisi, akun bisa terkena liquidation. Karena itu, pemahaman tentang trading dengan leverage di kripto sangat penting agar tidak terjebak risiko besa
Karena itu, long position sebaiknya selalu disertai strategi manajemen risiko seperti stop loss, diversifikasi portofolio, dan alokasi modal yang bijak.
Contoh Praktis Long Position
Bayangkan kamu adalah investor kripto yang percaya pada potensi Ethereum (ETH). Kamu membeli 2 ETH seharga Rp50 juta per koin (total Rp100 juta). Setelah 3 bulan, harga ETH naik menjadi Rp75 juta per koin. Kamu menjual keduanya dan memperoleh keuntungan Rp50 juta.
Namun, jika harga justru turun menjadi Rp40 juta, nilai asetmu hanya Rp80 juta, berarti rugi Rp20 juta. Inilah contoh sederhana bagaimana posisi long bisa membawa hasil positif atau negatif tergantung arah pasar.
Di saham, contoh lain: seorang investor membeli saham perusahaan teknologi seharga Rp1.000 per lembar karena melihat prospek cerah di sektor AI. Setelah satu tahun, harga naik ke Rp1.500. Dengan menjual saham tersebut, investor memperoleh keuntungan 50%.
Kunci dari kedua contoh ini adalah keyakinan berbasis analisis, bukan sekadar intuisi atau tren sesaat.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Long Position?
Long position cocok untuk:
- Investor yang percaya terhadap potensi jangka panjang suatu aset.
- Trader yang mengikuti tren naik dengan analisis teknikal kuat.
- Mereka yang ingin membangun portofolio stabil tanpa terlalu sering melakukan jual beli.
Namun, strategi ini tidak cocok bagi yang mencari keuntungan cepat atau tidak siap menghadapi fluktuasi harga harian. Dalam kripto khususnya, long position ideal digunakan saat pasar menunjukkan sinyal bullish yang jelas.
Kesimpulan
Long position adalah strategi investasi yang berfokus pada harapan kenaikan harga aset di masa depan. Baik di saham maupun kripto, strategi ini bisa memberikan keuntungan besar jika dilakukan dengan analisis yang matang dan manajemen risiko yang disiplin. Namun, risiko volatilitas dan kesalahan prediksi tetap mengintai setiap langkah.
Kuncinya adalah kesabaran, riset yang mendalam, serta kemampuan memahami dinamika pasar. Dengan pemahaman yang tepat, long position bisa menjadi fondasi strategi investasi yang sukses dalam jangka panjang.
Itulah informasi menarik tentang Long Position: Strategi dan Risiko di Saham & Kripto yang bisa kamu dalami lebih lanjut di kumpulan artikel kripto dari Indodax Academy. Selain mendapatkan insight mendalam lewat berbagai artikel edukasi crypto terpopuler, kamu juga bisa memperluas wawasan lewat kumpulan tutorial serta memilih dari beragam artikel populer yang sesuai minatmu.
Selain update pengetahuan, kamu juga bisa langsung pantau harga aset digital di Indodax Market dan ikuti perkembangan terkini lewat berita crypto terbaru. Untuk pengalaman trading lebih personal, jelajahi juga layanan OTC trading dari Indodax. Jangan lupa aktifkan notifikasi agar kamu nggak ketinggalan informasi penting seputar blockchain, aset kripto, dan peluang trading lainnya.
Kamu juga bisa ikutin berita terbaru kami lewat Google News agar aakses informasi lebih cepat dan terpercaya. Untuk pengalaman trading mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Maksimalkan aset kripto kamu dengan fitur INDODAX Earn, cara praktis buat dapetin penghasilan pasif dari aset yang disimpan. Segera register di INDODAX dan lakukan KYC dengan mudah untuk mulai trading crypto lebih aman, nyaman, dan terpercaya!
Kontak Resmi Indodax
Nomor Layanan Pelanggan: (021) 5065 8888 | Email Bantuan: [email protected]
Ikuti juga sosial media kami di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
FAQ
- Apa perbedaan long position dan short position?
Long position berarti membeli aset dengan harapan harga naik, sedangkan short position berarti menjual aset yang belum dimiliki dengan harapan harga turun. - Apakah long position selalu menguntungkan?
Tidak. Jika harga turun setelah kamu membuka posisi, kamu bisa mengalami kerugian. - Apakah long position cocok untuk pemula?
Ya, asal disertai pemahaman dasar analisis pasar dan manajemen risiko yang baik. - Bisakah long position dilakukan di semua aset kripto?
Bisa, tetapi pastikan likuiditas dan reputasi aset tersebut cukup tinggi. - Apa indikator yang umum digunakan untuk menentukan waktu long position?
Trader biasanya menggunakan indikator seperti Moving Average, RSI, dan MACD untuk mengidentifikasi tren naik.
Author: RZ