Di tengah persaingan pembayaran digital, Mastercard memilih jalur yang lebih praktis dengan memperkuat “rel kereta” yang sudah ada ketimbang membangun jalur baru.
Alih-alih merilis blockchain sendiri, raksasa kartu pembayaran ini menghadirkan kapabilitas pembayaran stablecoin end-to-end dari dompet hingga kasir, memperluas on/off-ramp, dan membuka opsi settlement untuk merchant lewat mitra tepercaya.
Apa yang baru dari Mastercard?
Mastercard mengumumkan paket kapabilitas global untuk transaksi stablecoin melalui wallet enablement, penerbitan kartu crypto, on-chain remittances, hingga merchant settlement dalam USDC melalui kolaborasi dengan Nuvei dan Circle; perusahaan juga bekerja sama dengan Paxos untuk memperluas dukungan stablecoin yang diterbitkan Paxos.
Artinya, merchant bisa memilih menerima hasil penjualan dalam stablecoin, terlepas dari cara bayar konsumen.
Langkah ini dilengkapi kemitraan Mastercard x MoonPay guna “mem-mainstream-kan” pembayaran stablecoin dan payout ke pekerja lepas/kreator—mendorong use-case yang nyata, bukan sekadar spekulasi aset.
Baca berita selanjutnya: Mastercard Hadirkan Pembayaran Stablecoin untuk Bisnis Skala Global!
Bukan bikin L1: strategi integrasi, bukan duplikasi
Melansir dari BitcoinWorld, beberapa tahun terakhir Mastercard membangun fondasi agar aset crypto dan tokenisasi masuk ke arsitektur pembayaran yang aman dan patuh.
Crypto Credential, standar identitas dan kepatuhan yang mereka rilis, sudah memasuki pilot P2P lintas negara untuk pertukaran informasi Travel Rule dan pengiriman crypto via alias, membuka jalan untuk pengalaman yang lebih simpel dan aman. Fokus semacam ini menunjukkan prioritas integrasi dan kepatuhan, bukan merilis chain baru.
Di sisi infrastruktur, Multi-Token Network (MTN) diuji sejak 2023 untuk tokenized deposits, stablecoin, hingga CBDC dengan menguji interoperabilitas dan keamanan sebelum dioperasionalkan luas.
Kenapa ini penting bagi pengguna dan merchant
- Fleksibilitas settlement: merchant dapat memilih menerima hasil penjualan dalam USDC (dan stablecoin terbitan mitra lain), membantu pengelolaan kas lintas mata uang dan jam operasional.
- On/off-ramp yang lebih rapi: integrasi dompet dan kartu crypto memperkecil gesekan saat keluar-masuk ekosistem crypto, selaras dengan standar kepatuhan Crypto Credential.
- Use-case payout: kolaborasi dengan MoonPay membuka jalur payout berbasis stablecoin untuk gig workers dan kreator, memperluas fungsi stablecoin dari sekadar trading menjadi alat pembayaran yang nyata.
Perkembangan ekosistem juga mendukung Circle baru saja mengumumkan perluasan integrasi USDC ke jaringan bank dan merchant besar (termasuk Finastra), menambah kompatibilitas di sisi perbankan dan lintas jaringan pembayaran.
Artikel menarik lainnya untuk Anda: QRIS vs Mastercard: Siapa yang Lebih Siap Hadapi Kripto?
Implikasi pasar yang perlu kamu pantau
- Jalur merchant & acquirer: seberapa cepat acquirer mengaktifkan opsi stablecoin settlement untuk berbagai kategori merchant.
- Daftar stablecoin yang lolos standar: Mastercard menekankan tata kelola dan kepatuhan untuk stablecoin yang diaktifkan; daftar dukungan bisa bertambah namun tetap kurasi.
- Kabar kemitraan baru: pemberitaan bisnis arus utama menunjukkan agenda stablecoin Mastercard kian intens, termasuk hubungan dengan penyedia infrastruktur pembayaran mapan.
Transisi menuju pembayaran stablecoin tetap bergantung pada regulasi dan kesiapan operasional di tiap negara. Karena itu, adopsi akan cenderung bertahap dimulai dari use-case yang paling jelas manfaatnya (settlement merchant, payout lintas negara).
Kesimpulan
Mastercard sedang mengeksekusi strategi “rails first”: bukan membangun chain baru, melainkan membuat stablecoin benar-benar berguna di jaringan pembayaran yang sudah dipercaya. Bagi kamu, artinya pengalaman bayar dan terima dana berbasis crypto akan terasa lebih mulus, dengan kontrol kepatuhan yang tetap ketat.
Untuk merchant, opsi settlement dalam stablecoin membuka manajemen kas lintas mata uang yang lebih luwes, tanpa harus memikirkan integrasi dari nol.
Dalam 90 hari ke depan, ada tiga sinyal yang layak dipantau:
- Aktivasi nyata di sisi merchant dan acquirer: apakah opsi settlement stablecoin sudah tersedia di lebih banyak kategori usaha.
- Kurasi stablecoin yang didukung: daftar aset yang lolos standar tata kelola dan kepatuhan Mastercard.
- Perluasan mitra on/off-ramp dan use-case payout: apakah kolaborasi baru mempercepat remitansi, pembayaran kreator, atau gaji lintas negara.
Implikasinya jelas: jika tiga sinyal itu bergerak positif, stablecoin tidak lagi sekadar instrumen trading, melainkan alat bayar harian dengan jalur yang rapi dari dompet hingga kasir. Di sisi lain, adopsi tetap bergantung pada regulasi lokal dan kesiapan operasional.
Jadi, narasinya bukan “kapan blockchain baru lahir”, melainkan “seberapa cepat rel pembayaran yang ada bisa membawa aset digital ke transaksi nyata”.
FAQ
- Apakah Mastercard punya blockchain sendiri?
Tidak ada pengumuman soal peluncuran L1 sendiri. Strateginya berfokus pada integrasi stablecoin dan tokenisasi ke jaringan pembayaran yang ada, termasuk lewat Crypto Credential dan pilot MTN. - Merchant bisa menerima pembayaran langsung dalam stablecoin?
Ya. Mastercard membuka opsi merchant settlement dalam stablecoin (misalnya USDC) melalui kemitraan dengan Nuvei, Circle, dan bekerja sama dengan Paxos untuk dukungan stablecoin terbitannya. Aktivasi tetap melalui mitra acquirer-merchant yang relevan. - Apa fungsi Crypto Credential buat pengguna ritel?
Memudahkan dan mengamankan transaksi crypto lintas negara: verifikasi identitas, pertukaran data Travel Rule, dan pengiriman via alias agar tidak salah alamat sekaligus menjaga kepatuhan. - Kapan ini terasa di Indonesia?
Tergantung kesiapan mitra acquirer lokal dan kebijakan regulator setempat. Secara global, ekosistem settlement dan payout stablecoin sedang dipercepat lewat kemitraan baru, yang memberi sinyal arah ekspansi ke lebih banyak pasar. - Apa risiko utamanya?
Kepatuhan lintas yurisdiksi, stabilitas penerbit stablecoin, dan kesiapan operasional merchant. Karena itu Mastercard menekankan kurasi stablecoin dan standar kepatuhan sebelum mengaktifkan dukungan
Itulah informasi berita crypto hari ini. Aktifkan notifikasi agar Anda selalu mendapatkan informasi terkini dan edukasi dari Akademi Crypto seputar aset digital dan teknologi blockchain hanya di INDODAX Academy.
Anda juga dapat mengikuti berita terbaru kami melalui Google News untuk akses informasi yang lebih cepat dan terpercaya.
Untuk pengalaman trading yang mudah dan aman, download aplikasi crypto terbaik dari INDODAX di App Store atau Google Play Store.
Ikuti juga sosial media INDODAX di sini: Instagram, X, Youtube & Telegram
Author: Fau
Tag Terkait: #Berita Kripto Hari Ini, #Berita Mata uang Kripto, #Berita Mastercard Crypto Terkini